1920x600-TOP-ID
ID
ID
previous arrow
next arrow

SBOTOP: Nova Arianto Dengan Taktik Cerdiknya Bertahan Namun Minim Pelanggaran!

Pelatih Timnas Indonesia U-17, Nova Arianto, berhasil menerapkan strategi yang sangat efektif saat menghadapi Korea Selatan dalam laga pertama Grup C Piala Asia U-17 2025. Salah satu faktor kunci kemenangan tersebut adalah kedisiplinan para pemain yang sangat terjaga, terutama dalam hal menghindari pelanggaran meski berada di bawah tekanan berat.

Pada Jumat malam (4/4) di Stadion Prince Abdullah, Indonesia mengalahkan Korea Selatan 1-0 berkat gol tunggal dari Evandra Florasta. Kemenangan ini membawa Indonesia ke posisi kedua klasemen Grup C dengan koleksi tiga poin. Indonesia kini hanya membutuhkan satu kemenangan lagi untuk memastikan tempat di Perempat Final serta merebut tiket ke Piala Dunia U-17 2025.

Kemenangan tersebut tidak terlepas dari penerapan taktik yang sangat tepat oleh tim pelatih. Indonesia memilih untuk bermain bertahan dengan sangat rapat dan mengandalkan serangan balik sebagai strategi utama. Berikut ini adalah ulasan lebih rinci tentang taktik yang digunakan.

Nova Arianto Yakin Bertahan Kuat dengan Disiplin yang Tinggi

Nova Arianto mengatur tim dengan formasi 3-4-3, yang berubah menjadi 5-4-1 saat bertahan. Tim Indonesia memilih untuk bertahan dalam formasi yang sangat dalam, dengan banyak pemain yang menghalangi jalur ke gawang dan berada di area pertahanan.

Meskipun Indonesia hanya menguasai 32 persen bola, sementara Korea Selatan menguasai 68 persen, mereka tetap menunjukkan pertahanan yang sangat solid. Lebih menarik lagi, meskipun bertahan lebih banyak, Indonesia hanya melakukan tiga pelanggaran sepanjang pertandingan, sementara Korea Selatan tercatat melakukan 12 pelanggaran.

Poin ini sangat krusial karena setiap pelanggaran, terutama di sekitar area kotak penalti, bisa memberi peluang berbahaya bagi lawan. Korea Selatan dikenal memiliki pemain dengan kekuatan fisik yang unggul, terutama dalam duel udara yang seringkali berbuah ancaman.

Mempersempit Ruang dan Menutup Peluang

Selain menjaga kedisiplinan dalam bertahan, Indonesia juga menunjukkan kesabaran dan ketenangan saat Korea Selatan menguasai bola. Struktur pertahanan Garuda Muda tetap rapat dan kokoh, sehingga meski lawan menguasai bola, mereka kesulitan menemukan ruang tembak yang cukup untuk menciptakan peluang berbahaya.

Meskipun Korea Selatan berhasil melepaskan 21 tembakan, hanya tiga di antaranya yang tepat sasaran. Indonesia sengaja memberi Korea Selatan ruang untuk menguasai bola, tetapi begitu memasuki area pertahanan, mereka langsung dipaksa untuk berpikir dua kali. Kerapatan pertahanan Indonesia benar-benar membuat Korea Selatan kesulitan menembus kotak penalti.

Ilham Jaya Kesuma, mantan pemain Timnas Indonesia, menambahkan dalam wawancaranya, “Konsentrasi pemain sangat baik sepanjang laga. Ketika kami kehilangan bola, kami tetap sabar dan menunggu di tengah. Strategi low block yang kami terapkan memungkinkan kami untuk menjaga kedalaman pertahanan dengan baik.”

Baca Juga :

CLOSE