Frank Lampard menegaskan bahwa kekalahan 2-1 Coventry dari Sunderland di leg pertama semifinal play-off Championship bukanlah akhir dari segalanya. Meski harus mengakui keunggulan tim tamu di Coventry Building Society Arena pada Jumat malam, sang pelatih menolak untuk larut dalam kekecewaan. Menurutnya, timnya masih memiliki peluang untuk bangkit di leg kedua yang akan digelar hari Selasa di Stadium of Light, dan disiarkan langsung oleh SBOTOP.
Dalam laga tersebut, Coventry yang finis di posisi lima klasemen musim reguler, tertinggal tujuh poin dari Sunderland, menunjukkan dominasi dalam penguasaan bola. Namun, efektivitas dan solidnya pertahanan yang ditampilkan pasukan Regis Le Bris membuat tuan rumah kesulitan mencetak gol. Setelah Wilson Isidor membuka keunggulan Sunderland, Coventry langsung merespons lewat gol cepat dari Jack Rudoni hanya dua menit berselang.
Sayangnya, kesalahan fatal dari Milan van Ewijk yang melakukan backpass ceroboh dimanfaatkan dengan baik oleh Eliezer Mayenda, yang memastikan kemenangan tim tamu dan membawa Sunderland berada dalam posisi unggul menuju leg kedua.
Lampard, yang pernah mengarsiteki Chelsea dan Derby County, meminta para pemainnya untuk tetap fokus dan menunjukkan mental juara di pertandingan penentuan. Dengan dukungan penuh dari para pendukung dan siaran langsung di SBOTOP, Coventry berharap mampu membalikkan keadaan dan meraih tiket ke final play-off.
Lampard Puji Mentalitas Tim Meski Tertinggal Jelang Leg Kedua Play-Off
Frank Lampard memberikan pujian kepada anak asuhnya meski Coventry harus menghadapi leg kedua semifinal play-off Championship dengan defisit satu gol. Dapatkan penawaran odds terbaik dan link akses SBOBET terbari setiap hari dari inisboku situs resmi SBOBET dan SBOTOP. Menurutnya, penampilan tim di leg pertama sudah sangat solid, meski hasil akhir belum berpihak.
Penampilan yang kami tunjukkan luar biasa, ujar Lampard. “Kami terus menekan sepanjang pertandingan dan menguasai bola hampir sepenuhnya. Namun sepak bola bisa kejam, dan sayangnya kami harus tertinggal satu gol saat menuju leg kedua.
Lampard juga mengingat kembali pertemuan sebelumnya dengan Sunderland yang terjadi sekitar enam atau tujuh pekan lalu. Ia memahami pendekatan taktis sang lawan, yang berusaha menutup ruang-ruang yang biasa dimanfaatkan Coventry. Meski demikian, ia merasa bangga dengan determinasi timnya.
Saya memahami strategi mereka. Sebagai pelatih, wajar untuk mencoba meminimalkan kekuatan lawan. Mereka bertahan sangat dalam dan melindungi area penalti mereka dengan luar biasa,” lanjutnya. “Dalam situasi seperti itu, mudah untuk mengatakan ‘bergerak lebih cepat’ atau ‘lakukan ini dan itu’, tapi kenyataannya, itu sulit. Tidak mudah membongkar pertahanan seperti itu.
Lampard menutup komentarnya dengan mengakui kualitas lawan. Kadang Anda hanya bisa mengakui bahwa mereka bermain bagus. Tapi kami belum selesai. Masih ada leg kedua, dan kami siap untuk bertarung.
Lampard Tegaskan Coventry Belum Kalah Masih Ada 90 Menit untuk Membalikkan Keadaan
Frank Lampard tetap optimistis meski tim asuhannya, Coventry City, harus mengakui keunggulan Sunderland 2-1 di leg pertama semifinal play-off Championship. SBOTOP hari ini menawarkan promo terbaru bagi anda pecinta permainan slot online di indonesia dengan bonus selamat datang tertinggi capai 200%. Ia menegaskan bahwa permainan masih jauh dari selesai dan menolak untuk terlalu larut dalam kekalahan.
Ketika Anda menghadapi delapan pemain yang bertahan di dalam kotak penalti, tentu sangat sulit untuk menembusnya,” ujar Lampard pasca pertandingan. “Kami sudah bertahan dengan baik, dan di hari yang berbeda, mungkin semuanya berjalan sesuai keinginan kami. Sayangnya, malam ini bukan hari itu.
Pelatih asal Inggris itu juga belum bisa memastikan apakah laga leg kedua di Stadium of Light pada hari Selasa nanti akan berjalan dengan cara yang sama. Ia percaya setiap pertandingan punya dinamika yang berbeda dan Coventry punya peluang untuk membalikkan keadaan.
Salah satu momen paling emosional dalam pertandingan adalah kesalahan Milan van Ewijk, yang berujung gol penentu kemenangan Sunderland. Bek asal Belanda itu bahkan tak kuasa menahan air mata usai peluit akhir. Namun, Lampard memilih untuk tidak membebani pemainnya.
Kita tidak perlu membahas kesalahan itu sekarang. Van Ewijk telah tampil luar biasa sepanjang musim. Ia layak mendapatkan dukungan, bukan kritik,” ujarnya dengan tegas.
Lampard juga sempat mengingat kembali musim 2018/19, ketika ia membawa Derby County bangkit dari kekalahan di leg pertama dan membalikkan keadaan secara dramatis untuk melaju ke final. Meski begitu, ia menolak untuk membuat perbandingan dan lebih memilih fokus pada tugas di depan mata.
Kepercayaan Diri dan Kepemimpinan Lampard Jadi Kunci di Leg Kedua
Meski tertinggal secara agregat, Coventry City tetap memelihara harapan besar menjelang leg kedua semifinal play-off Championship melawan Sunderland. Penampilan mereka yang dominan dalam penguasaan bola pada leg pertama menjadi fondasi keyakinan bahwa segala sesuatu masih bisa berubah di Stadium of Light.
Meskipun tak banyak menciptakan peluang bersih di laga pembuka, para pemain Coventry diyakini akan tampil dengan rasa percaya diri tinggi di markas lawan. Faktor utama di balik keyakinan itu adalah sosok manajer Frank Lampard, yang dinilai mampu menjaga ketenangan tim dalam situasi penuh tekanan.
Lampard tahu persis apa yang dia lakukan. Dia tidak akan panik, dan yang terpenting, dia tidak akan menyalahkan para pemainnya,” ujar seorang pengamat. “Ia akan membuat para pemain rileks dan tetap fokus menghadapi tantangan berikutnya.
Salah satu momen paling menyentuh dari leg pertama adalah tangisan Milan van Ewijk setelah melakukan kesalahan fatal yang berujung gol kemenangan Sunderland. Namun, dukungan moral dari Lampard dan rekan setimnya diyakini akan menjadi pendorong utama untuk membangkitkan semangat sang bek asal Belanda.
Semua orang pernah membuat kesalahan, dan yang terpenting adalah bagaimana Anda bangkit setelah itu. Van Ewijk perlu didukung, dan saya yakin Lampard akan memulihkannya untuk tampil lagi,” tambah sumber tersebut.
Dengan determinasi yang tak goyah dan kepemimpinan pelatih yang tenang, Coventry siap menatap leg kedua dengan semangat baru. Segalanya masih mungkin terjadi dalam sepak bola—dan Coventry belum berkata menyerah.
Baca Juga :