Era baru akan segera dimulai di Santiago Bernabeu. Menurut laporan terbaru dari SBOTOP Jerman, Xabi Alonso dipastikan akan mengambil alih kursi pelatih kepala Real Madrid menggantikan Carlo Ancelotti. Keputusan ini diambil menjelang dimulainya Piala Dunia Antarklub yang akan berlangsung bulan depan di Amerika Serikat.
Alonso, yang baru saja mengumumkan pengunduran dirinya dari Bayer Leverkusen setelah dua setengah musim penuh kesuksesan, akan kembali ke klub yang pernah ia bela sebagai pemain. Di Leverkusen, Alonso mencatatkan prestasi gemilang dengan mengantarkan tim meraih gelar Bundesliga dan DFB-Pokal, meskipun gagal mencatat sejarah treble winner usai dikalahkan Atalanta di final Liga Europa.
Sementara itu, Ancelotti akan segera melanjutkan karier kepelatihannya di level internasional dengan mengambil alih jabatan sebagai pelatih tim nasional Brasil, efektif mulai 26 Mei. Sang maestro Italia tersebut akan menutup masa baktinya di Madrid setelah musim ini berakhir, menyerahkan tongkat estafet kepada Alonso yang dipandang sebagai salah satu pelatih muda paling menjanjikan di Eropa saat ini.
Keputusan Madrid untuk menunjuk Alonso sebelum Piala Dunia Antarklub menunjukkan ambisi besar klub dalam menghadapi turnamen bergengsi yang kini diikuti 32 tim. Dengan gaya bermain progresif yang diusung Alonso, diharapkan Los Blancos dapat tampil lebih dinamis dan memaksimalkan potensi para pemain muda yang tengah naik daun.
Langkah ini juga menandai kembalinya Alonso ke Real Madrid, kali ini bukan sebagai gelandang pengatur tempo di lapangan, melainkan sebagai nahkoda utama yang bertanggung jawab membawa klub raksasa Spanyol itu meraih lebih banyak trofi di level domestik maupun internasional.
Xabi Alonso Siap Gantikan Ancelotti di Real Madrid Tantangan Baru Dimulai
Xabi Alonso, pelatih berusia 43 tahun yang memenangkan hampir segalanya selama masa kariernya sebagai pemain di Real Madrid, kini mempersiapkan diri untuk tantangan baru sebagai manajer tim utama. Dikenal karena kecerdasan taktik dan kepemimpinannya di lapangan, Alonso akan mencoba meraih lebih banyak trofi sebagai pelatih di Santiago Bernabeu, tempat ia mencatatkan banyak prestasi.
Alonso dipastikan akan mengambil alih kursi pelatih kepala dari Carlo Ancelotti, yang akan memulai petualangan barunya bersama tim nasional Brasil pada akhir Mei. Menurut laporan Sky di Jerman, Bayer Leverkusen telah sepakat untuk membiarkan Alonso meninggalkan klub lebih awal dari kontraknya yang seharusnya berlanjut hingga musim panas 2026. Hal ini memungkinkan mantan gelandang Liverpool tersebut untuk bergabung dengan Real Madrid secara bebas transfer.
Meskipun Alonso sering dikaitkan dengan kepindahan ke Liverpool, ia memilih untuk bertahan satu musim lagi di Leverkusen dan meraih gelar ganda musim lalu, yang meliputi gelar Bundesliga dan DFB-Pokal. Namun, kini ia merasa siap untuk melangkah lebih jauh dengan mengambil alih salah satu klub terbesar di dunia, Real Madrid.
Pertandingan pertama Alonso sebagai pelatih Real Madrid akan berlangsung pada 18 Juni mendatang, saat mereka memulai perjalanan mereka di Piala Dunia Antarklub melawan tim asal Arab Saudi, Al Hilal, di Miami. Meskipun tantangan besar sudah menantinya, Alonso mengaku siap untuk membawa Real Madrid meraih kesuksesan lebih lanjut, berkat pengalaman dan pemahamannya yang mendalam tentang filosofi klub.
Xabi Alonso Akan Menjadi Manajer Real Madrid Tantangan Besar Setelah Ancelotti
Xabi Alonso, mantan gelandang bintang yang kini bertransformasi menjadi pelatih, siap menghadapi tantangan besar sebagai manajer baru Real Madrid. Menurut laporan Sky Germany, Alonso, yang sebelumnya sukses bersama Bayer Leverkusen, diprediksi akan segera mengambil alih posisi pelatih di Santiago Bernabeu. Keputusannya untuk meninggalkan Leverkusen muncul setelah ada kesempatan dari salah satu klub besar yang pernah ia bela, yakni Real Madrid.
Alonso memiliki kesepakatan dengan Bayer Leverkusen yang memungkinkan dirinya pergi jika ada klub besar yang tertarik untuk membawanya. Klub-klub seperti Liverpool, Bayern Munich, dan Real Madrid adalah beberapa yang memiliki potensi untuk merekrutnya. Kini, dengan laporan terbaru yang mengonfirmasi bahwa ia akan menjadi pengganti Carlo Ancelotti di Real Madrid, Alonso siap memulai babak baru dalam karier kepelatihannya.
Pertandingan perdana Alonso sebagai pelatih Real Madrid akan berlangsung pada 18 Juni mendatang, dalam laga pembuka Piala Dunia Antarklub melawan Al Hilal dari Arab Saudi di Miami. Meski musim panas ini tidak memberikan banyak kesempatan untuk liburan, Alonso berkomitmen penuh terhadap tugas barunya. Sebagai manajer baru, ia tidak hanya menghadapi ekspektasi tinggi dari para penggemar Madrid, tetapi juga tantangan besar untuk menggantikan seorang legenda seperti Ancelotti.
Keberadaan Ancelotti di Real Madrid merupakan periode sukses yang sulit untuk diikuti. Oleh karena itu, tugas Alonso untuk melanjutkan warisan yang telah ditinggalkan oleh pelatih asal Italia ini menjadi semakin berat. Namun, dengan pengalaman dan pemahamannya yang mendalam mengenai filosofi klub, Alonso diyakini siap untuk menghadapi tantangan tersebut.
Tantangan Berat Xabi Alonso di Real Madrid Setelah Kepergian Ancelotti
Xabi Alonso akan segera memulai babak baru dalam karier kepelatihannya dengan mengambil alih kursi panas di Real Madrid. Kehadiran Alonso datang di tengah masa transisi besar di Bernabeu, di mana Carlo Ancelotti dipastikan akan meninggalkan klub untuk mengemban tugas sebagai pelatih kepala tim nasional Brasil. Ancelotti akan membuat sejarah sebagai pelatih asing permanen pertama yang memimpin Selecao, memimpin mereka dalam kualifikasi Piala Dunia menghadapi Paraguay dan Ekuador bulan depan. Langkah ini dipandang sebagai momen bersejarah yang menyatukan dua ikon sepak bola dunia—Brasil dengan lima gelar Piala Dunia dan Ancelotti yang memiliki rekor gemilang di Eropa.
Kedatangan Alonso ke Madrid bukan tanpa tekanan. Musim ini, rival abadi mereka, Barcelona, menunjukkan performa impresif di bawah asuhan Hansi Flick. Hal ini mempertegas bahwa Alonso harus segera membuktikan kapasitasnya di level tertinggi. Sebagai mantan pemain Madrid yang pernah bersinar di Bernabeu dan beberapa klub top Eropa lainnya, Alonso mendapatkan rasa hormat dari para penggemar dan pengamat sepak bola. Namun, di klub seperti Real Madrid, nama besar di masa lalu tidak menjamin waktu yang panjang untuk membuktikan diri sebagai pelatih.
Alonso akan dihadapkan pada tantangan berat sejak awal, dengan jadwal padat termasuk debutnya di Piala Dunia Antarklub menghadapi Al Hilal pada 18 Juni di Miami. Dalam iklim sepak bola yang menuntut hasil instan seperti di Madrid, Alonso tidak punya banyak ruang untuk kesalahan. Apalagi, warisan Ancelotti yang ditinggalkan di klub sangat tinggi, dan ekspektasi publik Madrid untuk mempertahankan dominasi di Eropa dan dunia akan menjadi beban tambahan bagi Alonso.
Kini, semua mata tertuju pada Xabi Alonso dan bagaimana ia mengelola transisi ini menjadi era baru yang sukses bagi Real Madrid di bawah komandonya.
Carlo Ancelotti Siap Ukir Sejarah Baru Bersama Brasil Setelah Masa Sukses di Real Madrid
Carlo Ancelotti akan memulai tantangan baru dalam kariernya sebagai pelatih kepala tim nasional Brasil, menandai langkah pertamanya di kancah internasional setelah meraih kesuksesan gemilang di level klub. Meski belum pernah menangani tim nasional sebelumnya, Ancelotti tiba di Brasil dengan reputasi sebagai salah satu manajer paling berprestasi di dunia, menjadi satu-satunya pelatih yang berhasil meraih gelar liga di kelima liga top Eropa.
Brasil, sebagai negara dengan koleksi lima gelar Piala Dunia yang tak tertandingi, berharap Ancelotti bisa membawa kembali kejayaan yang sempat memudar. Federasi Sepak Bola Brasil (CBF) telah berganti pelatih kepala lima kali dalam kurun dua setengah tahun terakhir, mencerminkan betapa besarnya tekanan dan ekspektasi di sepak bola Negeri Samba. Ancelotti diharapkan bisa membawa stabilitas dan mental juara ke dalam skuat yang sedang mencari identitas baru.
Selama periode keduanya di Real Madrid sejak 2021, Ancelotti berhasil mempersembahkan dua trofi LaLiga dan satu Liga Champions. Namun, setelah kekalahan di El Clasico melawan Barcelona pada akhir pekan lalu, musim terakhirnya di Bernabeu dipastikan berakhir tanpa gelar. Meski demikian, warisan Ancelotti di Madrid tetap dikenang sebagai era kesuksesan, terutama di panggung Eropa.
Kini, fokus Ancelotti beralih sepenuhnya ke Brasil, di mana ia akan segera memimpin pertandingan penting dalam kualifikasi Piala Dunia melawan Paraguay dan Ekuador. Tantangan baru ini akan menjadi ajang pembuktian bagi Ancelotti untuk menunjukkan bahwa kesuksesannya di klub bisa diterjemahkan di level internasional bersama tim nasional tersukses di dunia.
Baca Juga :