1920x600-TOP-ID
ID
ID
previous arrow
next arrow

SBOTOP: Teco Soroti VAR dan Kinerja Wasit Usai Kekalahan Bali United dari Persija

Kekalahan Bali United dari Persija Jakarta dalam lanjutan Liga 1 Indonesia 2025 di Jakarta International Stadium (JIS) menyisakan banyak cerita. Tidak hanya soal hasil akhir pertandingan yang berujung pada kekalahan telak 3-0, tetapi juga kontroversi seputar penggunaan teknologi VAR (Video Assistant Referee) dan keputusan wasit yang menuai kritik dari pelatih Bali United, Stefano Cugurra atau yang akrab disapa Teco.

Dalam konferensi pers usai pertandingan, Teco dengan tegas mengungkapkan ketidakpuasannya terhadap sejumlah keputusan wasit yang menurutnya merugikan timnya. Ia juga menyoroti implementasi VAR yang dinilai tidak konsisten dan kurang membantu menciptakan keadilan di lapangan.

Jalannya Pertandingan dan Kontroversi VAR

Pertandingan antara Persija dan Bali United berjalan dengan tensi tinggi sejak awal. Persija yang bermain di hadapan pendukungnya tampil agresif dan mampu mencetak tiga gol melalui Ondrej Kudela, Hanno Behrens, dan Riko Simanjuntak. Namun, jalannya pertandingan diwarnai oleh beberapa keputusan wasit yang dianggap kontroversial.

Keputusan Penalti yang Dipertanyakan

Salah satu momen yang menjadi sorotan adalah ketika Bali United tidak diberikan penalti pada menit ke-30. Dalam situasi tersebut, Privat Mbarga terlihat dilanggar oleh Hansamu Yama di dalam kotak penalti. Meski insiden tersebut jelas terlihat dalam tayangan ulang, wasit tidak memberikan penalti, bahkan setelah melakukan konsultasi dengan VAR.

“Kami semua melihat dengan jelas bahwa itu adalah pelanggaran. Tapi VAR tidak membantu kami. Ini sangat mengecewakan,” kata Teco dengan nada kesal.

Gol Persija yang Diperdebatkan

Selain itu, gol pertama Persija yang dicetak oleh Ondrej Kudela juga menimbulkan kontroversi. Pemain Bali United mengklaim bahwa Kudela berada dalam posisi offside ketika menerima bola sebelum mencetak gol. Namun, VAR menyatakan bahwa gol tersebut sah. Keputusan ini memicu protes dari pemain Bali United, tetapi wasit tetap pada pendiriannya.

Kritik Teco terhadap VAR dan Wasit

Usai pertandingan, Teco secara terbuka mengkritik kinerja wasit dan penggunaan VAR di Liga 1. Menurutnya, teknologi yang seharusnya membantu menciptakan keadilan justru menimbulkan lebih banyak kebingungan.

“Saya mendukung penggunaan VAR karena ini adalah bagian dari kemajuan sepak bola modern. Tapi kalau implementasinya seperti ini, malah merugikan. Ada banyak keputusan yang tidak konsisten, dan ini sangat memengaruhi hasil pertandingan,” ujar Teco.

Pelatih asal Brasil itu juga menyoroti kualitas wasit yang memimpin pertandingan. “Wasit harus lebih baik, terutama dalam pertandingan besar seperti ini. Kami ingin melihat sepak bola Indonesia maju, tapi kalau masalah seperti ini terus terjadi, bagaimana liga bisa berkembang?” tambahnya.

Dampak Kekalahan bagi Bali United

Kekalahan dari Persija membuat Bali United gagal meraih poin penting dalam persaingan di papan atas klasemen Liga 1. Dengan hasil ini, Bali United turun ke posisi keenam dengan raihan 23 poin dari 15 pertandingan. Kondisi ini tentu menjadi pukulan bagi tim asuhan Teco yang sebelumnya berambisi untuk menjaga posisi di tiga besar.

“Kami harus segera bangkit. Tidak ada waktu untuk meratapi kekalahan ini. Fokus kami sekarang adalah pertandingan berikutnya,” ujar Teco dengan tegas.

Respon Manajemen dan Pemain

Manajemen Bali United juga memberikan tanggapan terkait kritik yang dilontarkan oleh Teco. CEO Bali United, Yabes Tanuri, menyatakan dukungannya terhadap pelatih dan pemain. “Kami memahami kekecewaan yang dirasakan tim. Kami akan menyampaikan masukan ini kepada pihak terkait agar masalah serupa tidak terjadi di masa depan,” kata Yabes.

Para pemain Bali United juga merasakan hal yang sama. Gelandang serang Bali United, Irfan Jaya, menyebutkan bahwa kekalahan ini harus menjadi pelajaran berharga. “Kami harus belajar dari pertandingan ini. Memang ada beberapa keputusan yang tidak menguntungkan kami, tapi kami juga harus introspeksi agar bisa tampil lebih baik,” ujarnya.

Analisis Penggunaan VAR di Liga 1

Teknologi VAR mulai diterapkan di Liga 1 Indonesia pada musim 2023 dengan harapan meningkatkan kualitas pertandingan dan mengurangi kesalahan wasit. Namun, implementasinya masih sering menimbulkan kontroversi, seperti yang terjadi dalam pertandingan antara Persija dan Bali United.

Beberapa masalah utama dalam penggunaan VAR di Liga 1 antara lain:

  • Keterbatasan Sumber Daya: Tidak semua stadion memiliki fasilitas yang memadai untuk mendukung penggunaan VAR secara optimal.
  • Kurangnya Pelatihan untuk Wasit: Banyak wasit yang belum sepenuhnya memahami cara menggunakan VAR dengan benar, sehingga keputusan yang diambil sering kali tidak konsisten.
  • Transparansi yang Minim: Dalam beberapa kasus, alasan di balik keputusan VAR tidak dijelaskan secara jelas kepada pemain, pelatih, dan penonton.

Langkah Perbaikan

Untuk mengatasi masalah ini, beberapa langkah yang dapat diambil oleh pihak penyelenggara Liga 1 meliputi:

  • Pelatihan Intensif untuk Wasit: Wasit harus diberikan pelatihan khusus mengenai penggunaan VAR agar dapat mengambil keputusan dengan lebih baik.
  • Pengawasan Ketat: Setiap pertandingan yang menggunakan VAR harus diawasi oleh komite independen untuk memastikan keadilan.
  • Komunikasi yang Terbuka: Penjelasan mengenai keputusan VAR harus disampaikan secara transparan agar semua pihak memahami alasan di balik keputusan tersebut.

Harapan untuk Pertandingan Selanjutnya

Bagi Bali United, kekalahan ini menjadi momen evaluasi yang penting. Mereka harus segera memperbaiki kekurangan di berbagai lini, mulai dari pertahanan hingga penyelesaian akhir. Sementara itu, Teco berharap agar masalah yang ia soroti terkait VAR dan wasit dapat segera ditangani oleh pihak liga.

“Kami semua ingin sepak bola Indonesia semakin maju. Tapi untuk itu, semua elemen harus bekerja sama, termasuk wasit dan teknologi,” pungkas Teco.

Persija, di sisi lain, meraih hasil yang sangat positif dari pertandingan ini. Mereka kini semakin percaya diri untuk menghadapi laga-laga selanjutnya. Dukungan penuh dari The Jakmania menjadi salah satu faktor penting yang membantu mereka meraih kemenangan.

Kritik Teco terhadap VAR dan kinerja wasit usai kekalahan Bali United dari Persija adalah cerminan dari masalah yang masih ada di sepak bola Indonesia. Meski teknologi sudah mulai digunakan, pelaksanaannya masih perlu banyak perbaikan.

Pertandingan ini bukan hanya soal skor akhir, tetapi juga menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak untuk terus berbenah. Dengan komitmen yang kuat dari seluruh elemen, diharapkan sepak bola Indonesia dapat terus berkembang dan menjadi lebih kompetitif di kancah internasional.

Baca Juga:

TAGS:
CLOSE