Musim 2024/2025 Liga 1 Indonesia bukan hanya mencatatkan kisah dominasi Persib Bandung di pentas domestik, namun juga melahirkan kejutan manis: Dewa United, tim yang belum genap lima tahun berkiprah di kasta tertinggi, mencatatkan sejarah pertamanya dengan lolos ke kompetisi antarklub Asia. Sebuah tonggak prestasi yang menandai era baru sepak bola Indonesia, di mana klub-klub muda mulai menancapkan kuku mereka di panggung regional.
Dalam artikel panjang ini, kita akan membedah perjalanan Dewa United dan Persib Bandung menembus Asia, dampak prestasi tersebut bagi sepak bola Indonesia, serta peluang yang mungkin terbuka jika momentum ini terus dijaga.
Persib Bandung dan Konsistensi Menuju Puncak
Persib Bandung adalah salah satu klub paling legendaris di Indonesia. Musim ini, mereka tidak hanya tampil konsisten tetapi juga menunjukkan kedewasaan bermain yang patut diacungi jempol. Di bawah asuhan Bojan Hodak, Persib menampilkan permainan yang terstruktur, disiplin, dan tajam. Komposisi pemain lokal dan asing seimbang, dan daya juang mereka tak pernah surut.
Setelah menjalani musim yang kompetitif, Persib mengakhiri liga di posisi pertama dengan koleksi 66 poin. Kemenangan-kemenangan kunci seperti saat menumbangkan Borneo FC dan Madura United menjadi sorotan. Keberhasilan ini otomatis membawa mereka kembali ke kompetisi Asia, tepatnya ke AFC Champions League 2, kompetisi kasta kedua antarklub Asia.
Bagi Persib, ini bukanlah panggung yang asing. Mereka pernah mencicipi atmosfer Asia di era sebelumnya, namun kali ini mereka membawa semangat baru dan tekad lebih besar. Targetnya jelas: bukan hanya menjadi penggembira, melainkan menembus babak gugur dan membuktikan bahwa klub Indonesia mampu bersaing dengan raksasa Asia Timur dan Timur Tengah.
Dewa United—Dari Klub Pendatang Baru hingga Tiket Asia
Jika cerita Persib adalah tentang pengalaman dan konsistensi, maka kisah Dewa United adalah tentang impian yang jadi kenyataan. Berdiri pada 2021 dan memulai kiprahnya di Liga 2, Dewa United melesat cepat. Mereka promosi ke Liga 1 dan dalam waktu tiga musim, berhasil mengukir pencapaian luar biasa: lolos ke kompetisi Asia.
Musim ini, di bawah pelatih asal Belanda Jan Olde Riekerink, Dewa United tampil mengejutkan. Mengandalkan pemain seperti Alex Martins, Alexis Messidoro, hingga pemain lokal macam Ricky Kambuaya dan Achmad Jufriyanto, mereka menyelesaikan musim di posisi kedua klasemen akhir.
Di pekan terakhir, kemenangan 4-0 atas PSBS Biak memastikan posisi mereka tak tergoyahkan. Hattrick Alex Martins dan satu gol dari Messidoro membuat mereka melenggang ke AFC Challenge League, kompetisi kasta ketiga Asia yang mulai digelar musim 2025/2026 oleh AFC untuk mendorong perkembangan klub-klub dari negara berkembang.
Tak ayal, pencapaian ini menjadi momen bersejarah. Dewa United, yang masih dianggap tim baru, kini akan mewakili Indonesia bersama Persib Bandung di kancah Asia.
Filosofi Sepak Bola Dewa United
Apa yang membuat Dewa United mampu melaju sejauh ini? Jawabannya ada pada perencanaan matang dan keberanian dalam membangun identitas permainan.
Pelatih Jan Olde Riekerink membawa pendekatan Eropa: penguasaan bola, serangan terencana, dan intensitas tinggi. Meski terkadang menghadapi kesulitan adaptasi, Dewa United bertahan pada filosofi itu. Hasilnya? Mereka menjelma jadi tim dengan permainan paling progresif di Liga 1.
Lebih dari itu, Dewa United juga membangun infrastruktur yang kuat. Klub ini memiliki akademi usia muda, fasilitas latihan memadai, serta manajemen yang profesional. Mereka tak ingin hanya ‘numpang lewat’ di Liga 1, dan keberhasilan lolos ke Asia menjadi validasi atas proyek ambisius ini.
AFC Challenge League dan AFC Champions League 2—Apa Bedanya
Untuk memahami arti dari keberhasilan kedua klub ini, kita perlu memahami peta kompetisi AFC.
- AFC Champions League Elite – Kasta tertinggi, berisi tim-tim elit Asia (Al Hilal, Ulsan Hyundai, Kawasaki Frontale, dll.)
- AFC Champions League 2 – Kasta kedua. Persib akan tampil di sini. Masih berisi klub-klub kuat, namun dengan distribusi regional lebih merata.
- AFC Challenge League – Kasta ketiga. Ini adalah kompetisi baru untuk meningkatkan kompetitif klub-klub dari negara berkembang seperti Indonesia, Myanmar, Bangladesh, dll.
Meski kasta berbeda, peluang untuk berkembang tetap besar. Klub-klub seperti Dewa United dapat mengukur kemampuan mereka, mendapatkan pengalaman internasional, dan membawa pulang prestise serta hadiah finansial yang signifikan.
Dampak untuk Pemain dan Liga 1
Keikutsertaan dua tim ini membawa dampak domino yang luas:
- Eksposur Internasional: Pemain Indonesia akan tampil di hadapan pencari bakat asing. Ini membuka pintu transfer ke luar negeri.
- Kenaikan Rating Liga: Partisipasi klub Indonesia yang sukses di Asia akan menaikkan koefisien AFC Liga 1, membuka lebih banyak slot Asia di masa depan.
- Kepercayaan Diri Nasional: Prestasi ini menunjukkan bahwa klub Indonesia bisa bersaing. Ini penting untuk mentalitas kompetitif jangka panjang.
Pemain seperti Alex Martins, Marc Klok, hingga Rachmat Irianto akan menjadi sorotan. Penampilan mereka di Asia bisa mengubah arah karier mereka selamanya.
Tantangan yang Akan Dihadapi
Namun bukan tanpa tantangan.
- Jadwal Padat: Musim domestik dan kompetisi Asia akan membuat jadwal super padat. Dibutuhkan rotasi pemain yang matang.
- Kualitas Lawan: Persib akan menghadapi klub-klub kuat seperti Johor Darul Ta’zim, Buriram United, atau bahkan klub dari Timur Tengah.
- Logistik dan Adaptasi: Bermain tandang ke negara berbeda, dengan cuaca, budaya, dan kondisi lapangan berbeda adalah ujian tersendiri.
Namun tantangan ini justru akan membentuk karakter klub dan pemain. Jika bisa bertahan, mereka akan naik kelas.
Harapan Publik dan Federasi
Masyarakat sepak bola Indonesia kini mengalihkan pandangannya ke Persib dan Dewa United. Harapan besar disematkan: agar mereka tak hanya sekadar berpartisipasi, tetapi membawa harum nama bangsa.
PSSI pun menyambut prestasi ini. Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menyatakan:
“Ini bukti Liga 1 semakin kompetitif. Klub-klub kita siap bersaing di level Asia. Kami akan bantu penuh dari segi lisensi, jadwal, hingga dukungan teknis.”
Dukungan federasi dan pemerintah jadi kunci. Persib dan Dewa United tidak boleh berjuang sendiri.
Masa Depan yang Terbuka Lebar
Jika Persib dan Dewa United sukses, maka bukan tidak mungkin musim-musim berikutnya lebih banyak klub Indonesia lolos ke Asia: Arema, PSM, Bali United, Persija—semua bisa termotivasi.
Ini juga akan berdampak pada:
- Penonton: Antusiasme meningkat, stadion penuh, dan tayangan televisi membaik.
- Ekonomi Klub: Sponsor tertarik, pemasukan meningkat.
- Akademi: Klub mulai serius membina pemain muda agar siap bersaing di Asia.
Indonesia, jika dikelola dengan baik, bisa jadi kekuatan baru di Asia Tenggara, bahkan di Asia.
Misi Membawa Nama Bangsa
Lebih dari sekadar pertandingan, apa yang akan dilakukan Persib dan Dewa United di Asia adalah tentang mengharumkan nama Indonesia.
Mereka adalah duta. Setiap laga adalah representasi budaya, semangat, dan profesionalisme sepak bola kita. Kemenangan akan jadi kebanggaan. Kekalahan pun, jika diperjuangkan dengan keras, akan tetap mendapat hormat.
Kita semua berharap mereka berjuang dengan hati.
Baca Juga: