Manchester City kembali menunjukkan mengapa mereka layak disebut salah satu tim terbaik dunia. Dalam laga terakhir fase grup G Piala Dunia Klub, pasukan Pep Guardiola tampil luar biasa dan menghancurkan Juventus dengan skor mencolok 5-2, memastikan diri sebagai pemuncak grup dengan rekor sempurna.
Laga ini menjadi panggung bagi kembalinya Rodri, yang mencatatkan start pertamanya sejak absen panjang sejak September. Gelandang asal Spanyol itu langsung menunjukkan pengaruh besarnya di lini tengah, menjadi motor utama dari permainan City yang mendominasi sejak menit pertama.
City hanya butuh beberapa menit untuk memecah kebuntuan. Jeremy Doku membuka skor setelah kombinasi memukau dengan Rayan Ait-Nouri di sisi kiri. Kombinasi kecepatan, teknik, dan koordinasi menjadi mimpi buruk bagi pertahanan Juventus yang tampak kewalahan sejak awal pertandingan.
Juventus, yang juga mengoleksi dua kemenangan sebelum laga ini, justru tampil jauh di bawah performa. Mereka kesulitan membendung gelombang serangan City yang datang silih berganti. Guardiola tampak puas di pinggir lapangan menyaksikan anak-anak asuhnya memainkan salah satu penampilan paling komplet dalam 12 bulan terakhir.
Kemenangan ini bukan hanya soal tiga poin atau puncak klasemen. City menjadi satu-satunya tim yang lolos ke babak 16 besar dengan catatan 100 persen kemenangan. Mereka kini dijadwalkan menghadapi runner-up dari Grup H pada hari Senin, dengan kepercayaan diri yang tinggi dan skuad yang kembali lengkap.
Dengan performa seperti ini, Manchester City tak hanya mengincar gelar juara, tetapi juga ingin mengukir sejarah baru di kancah sepak bola dunia. Juventus telah menjadi korban terbaru dari mesin sepak bola Pep Guardiola yang tak mengenal ampun.
Erling Haaland Pecah Rekor – City Lumat Juventus 5-2 di Piala Dunia Klub
Manchester City kembali menunjukkan keperkasaan mereka di Piala Dunia Klub dengan kemenangan telak 5-2 atas Juventus, dalam laga yang sarat drama, gol spektakuler, dan satu blunder memalukan. Pertandingan yang semula berjalan ketat berubah menjadi ajang dominasi City, terutama di babak kedua, saat Erling Haaland masuk dan mengubah jalannya pertandingan.
Juventus sempat menyamakan kedudukan lewat Teun Koopmeiners setelah kesalahan konsentrasi dari Ederson, namun keunggulan City segera dipulihkan lewat gol bunuh diri konyol dari Pierre Kalulu. Back asal Prancis itu tampak panik saat mengantisipasi bola silang, dan hasilnya adalah gol yang sangat disayangkan di laga sebesar ini.
Babak kedua menjadi milik City sepenuhnya. Erling Haaland, yang baru masuk saat jeda, langsung mencetak gol ke-300 dalam karier profesionalnya — sebuah pencapaian luar biasa bagi striker Norwegia yang baru berusia pertengahan 20-an. Tak puas hanya dengan mencetak gol, Haaland juga menyumbang assist cerdas untuk Phil Foden yang menambah keunggulan menjadi 4-1.
Sorotan lain datang dari Savinho yang mencetak gol kelima City dengan aksi individu memukau, melepaskan tembakan dari luar kotak penalti yang tak mampu dibendung kiper Juve. Dusan Vlahovic sempat memperkecil ketertinggalan di menit-menit akhir, namun hal itu tidak cukup untuk menutupi dominasi total City sepanjang laga.
Dengan kemenangan ini, Manchester City finis sebagai juara Grup G, memastikan jalur yang relatif lebih bersahabat menuju babak gugur. Menariknya, mereka kini berada di sisi bagan yang sama dengan Chelsea, menghilangkan kemungkinan adanya final ‘All-English’ antara dua raksasa Premier League.
Rodri Kembali City Tenang – Al Ain Menang, Wydad Tumbang
Al Ain mencuri perhatian di laga terakhir mereka di Piala Dunia Klub dengan kemenangan dramatis 2-1 atas Wydad Casablanca. Dapatkan penawaran terbaik dari SBOTOP setiap hari dengan mengakses inisboku3.com situs resmi SBOBET dan SBOTOP untuk semua pecinta bola indonesia dan game online seperti live kasino, slot online, arcada, dan lotto serta banyak lagi dengan cukup 1 akun anda dapat menikmati pengalaman bermain terbaik di dunia dari smartphone anda. Sempat tertinggal lebih dulu, wakil dari Uni Emirat Arab ini menunjukkan mental baja dan semangat pantang menyerah untuk membalikkan keadaan, meraih tiga poin perdana di turnamen.
Sementara itu, di kubu Manchester City, Pep Guardiola memberikan refleksi mendalam usai timnya kembali tampil solid, menyelesaikan fase grup dengan sempurna. Ia menyoroti penampilan para pemain yang tampil penuh komitmen — baik saat menguasai bola maupun ketika bertahan. Guardiola mengungkapkan bahwa skuadnya telah berdiskusi intensif tentang hal-hal yang harus ditingkatkan untuk kembali pada level terbaik mereka.
Sudah lama kami tidak bermain seperti hari ini. Dalam penguasaan bola dan saat bertahan, semua pemain fokus dan disiplin,” ujar Guardiola. “Kami senang bisa finis sebagai juara grup menghadapi tim-tim kuat. Sekarang kami menunggu siapa lawan berikutnya.
Salah satu sorotan utama dalam laga City adalah kembalinya Rodri sebagai starter setelah absen cukup lama. Guardiola awalnya hanya berencana memainkan sang gelandang selama 45 menit, namun Rodri sendiri merasa kuat dan meminta tambahan waktu bermain. Sang manajer pun tak ragu menyebut Rodri sebagai poros permainan City.
Semua orang tahu betapa pentingnya Rodri. Dia adalah salah satu pemain terbaik di dunia,” tegas Guardiola.
Dengan pertandingan yang terkendali dan minim transisi berisiko — berbeda dari laga-laga sebelumnya — City menunjukkan bahwa mereka kembali ke bentuk terbaik. Kombinasi kebangkitan Al Ain dan ketenangan Manchester City menjadi bukti bahwa Piala Dunia Klub kali ini dipenuhi momen-momen dramatis sekaligus taktis.
Sang Pengatur Irama Kembali Rodri Bikin City Bernyawa Lagi
Sorak sorai nyaris menggema saat Rodri melangkah keluar lapangan di menit ke-65. Meski baru kembali bermain setelah sembilan bulan absen, sang gelandang Spanyol tampil seolah tak pernah pergi. Penampilannya menghadirkan ketenangan, kedisiplinan, dan ritme permainan yang menjadi ciri khas Manchester City di era Pep Guardiola.
Lini tengah City yang baru diracik tampil solid dan efektif, terutama di awal babak kedua. Rodri bermain di peran bertahan, menjadi jangkar permainan sekaligus pelindung lini belakang, sementara Tijjani Reijnders memberikan warna baru di lini tengah dengan kreativitas dan pergerakan dinamis tepat di belakang Erling Haaland.
Kehadiran Rodri di lapangan benar-benar membuat perbedaan. Saat ia bermain, City seolah memegang kendali penuh atas tempo dan arah permainan. Tidak terburu-buru, tidak panik, dan selalu punya solusi setiap kali menghadapi tekanan.
Ini bukan sekadar comeback — ini adalah pernyataan. Rodri bukan hanya kembali bugar, ia kembali sebagai pemimpin orkestra di lapangan hijau. Dan bagi para pendukung City, melihatnya kembali beraksi bukan hanya menyenangkan — tapi juga menjanjikan.
Baca Juga :