Pemusatan latihan (TC) Tim Nasional Indonesia U-20 yang digelar di Bali pada awal Juli 2025 kembali menjadi pusat perhatian. Dengan membawa semangat baru dan program latihan intensif, tim pelatih yang dipimpin oleh Nova Arianto mulai mempersiapkan skuad muda Garuda Muda untuk sejumlah agenda besar, termasuk Kualifikasi Piala Asia U-20 dan turnamen pemanasan di kawasan ASEAN.
Namun, dari 28 nama yang dipanggil, dua nama mencolok justru tak masuk dalam daftar: Mathew Baker, pemain muda keturunan Indonesia yang kini berkarier di Inggris, dan Muhammad Gholy, penyerang yang sempat bersinar di ajang Elite Pro Academy musim lalu. Ketidakhadiran mereka langsung mengundang tanya di kalangan penggemar, media, dan pengamat sepak bola tanah air.
Pelatih kepala Nova Arianto akhirnya angkat bicara dan memberikan penjelasan terbuka mengenai absennya kedua pemain tersebut. Dalam konferensi pers yang berlangsung di Lapangan Trisakti, Kuta, Nova menjelaskan secara detail alasan di balik keputusan tersebut—mulai dari aspek teknis, non-teknis, hingga rencana jangka panjang skuad Garuda Muda.
Dalam artikel panjang ini, kita akan mengulas secara mendalam konteks absennya Baker dan Gholy, respons dari para penggemar, serta bagaimana langkah ini mencerminkan strategi jangka panjang timnas U-20 di bawah kendali Nova Arianto.
Mathew Baker Masalah Administrasi dan Jadwal Klub
Mathew Baker adalah nama yang tidak asing lagi di kalangan pencinta sepak bola Indonesia. Pemain berdarah Inggris-Indonesia ini bermain untuk tim akademi Cardiff City dan pernah menjalani trial bersama timnas kelompok umur di bawah asuhan Shin Tae-yong. Baker dikenal sebagai bek tengah bertalenta, dengan postur ideal, kemampuan membaca permainan yang baik, serta visi bertahan ala Eropa yang modern.
Namun, saat daftar pemain untuk TC Bali diumumkan, nama Baker tidak termasuk. Banyak yang menduga ada masalah teknis atau bahkan keputusan strategis dari pelatih. Nova Arianto pun memberikan klarifikasi:
“Untuk Mathew Baker, kami sebenarnya sudah berkomunikasi sejak lama. Tapi ada beberapa kendala administrasi yang belum selesai, terutama soal surat pelepasan dari klubnya. Cardiff City tidak memberikan izin karena dia sedang dalam program pra-musim yang sangat penting. Mereka ingin dia menyelesaikan masa evaluasi internal terlebih dahulu.”
Nova menambahkan bahwa federasi sudah mengirimkan surat resmi, namun pihak klub belum mengizinkan kepergian Baker untuk mengikuti program di luar Eropa dalam waktu yang lama. Hal ini masuk akal, mengingat Baker masih dalam tahap evaluasi kontrak dan potensial dipromosikan ke tim utama musim ini.
Nova juga menekankan bahwa absennya Baker bukan karena ia dicoret dari proyek jangka panjang Timnas U-20.
“Baker masih masuk dalam rencana kami. Bila proses administrasi sudah selesai dan dia mendapat lampu hijau dari klub, kami tentu akan memanggil dia lagi dalam TC berikutnya, termasuk untuk turnamen resmi nanti.”
Gholy Fokus Pemulihan Cedera dan Penurunan Kondisi
Sementara itu, Muhammad Gholy yang dikenal sebagai striker muda potensial dari Persija Jakarta juga menjadi sorotan. Ia sempat tampil menjanjikan saat memperkuat timnas U-17 tahun lalu dan mencetak beberapa gol dalam ajang seleksi. Namun namanya justru tak tercantum dalam daftar 28 pemain yang berangkat ke Bali.
Nova Arianto menjawab pertanyaan tersebut dengan tenang. Menurutnya, alasan absennya Gholy lebih bersifat teknis dan medis.
“Gholy sempat mengalami masalah cedera ringan saat sesi latihan bersama klub. Tim medis kami menyarankan agar dia menjalani pemulihan penuh dan tidak dipaksakan bergabung agar tidak memperburuk kondisi cederanya. Selain itu, ada sedikit penurunan kebugaran yang kami catat berdasarkan laporan terakhir.”
Nova menambahkan bahwa dirinya dan tim pelatih sangat berhati-hati dalam membawa pemain ke TC yang cukup padat dan berat ini. TC di Bali dirancang dengan intensitas tinggi, baik secara fisik maupun taktikal. Karena itu, pemain yang belum mencapai level kebugaran optimal sangat berisiko mengalami cedera kambuhan.
Namun, Nova juga menegaskan bahwa pintu timnas tetap terbuka untuk Gholy.
“Dia masih muda dan punya masa depan. Ini hanya soal timing dan kesiapan. Kalau nanti dia sudah 100 persen fit dan kembali menunjukkan performa maksimal, kami tentu akan memanggilnya lagi. Saya percaya pada kualitas Gholy.”
Respons Publik Kritik Dukungan dan Harapan
Sejak daftar pemain diumumkan, reaksi publik cukup beragam. Di media sosial, sejumlah fans mempertanyakan absennya Baker dan Gholy, terutama karena keduanya dianggap sebagai pemain yang memiliki nilai lebih dalam hal pengalaman dan kualitas.
Beberapa netizen bahkan menyayangkan keputusan ini dan mempertanyakan arah kebijakan seleksi pemain. Salah satu komentar yang sempat viral di X (sebelumnya Twitter):
“Mathew Baker dan Gholy itu masa depan timnas. Kenapa malah nggak dibawa, padahal mereka sudah pernah dipanggil sebelumnya?”
Namun, sebagian besar penggemar justru memahami keputusan tersebut setelah mendengar penjelasan dari Nova Arianto. Penjelasan yang terbuka dan profesional dinilai sebagai bentuk komunikasi yang sehat antara tim pelatih dan publik.
Pengamat sepak bola nasional, Akmal Marhali, juga memberikan komentar melalui kanal YouTube-nya:
“Saya pikir Nova mengambil langkah yang tepat. Kalau pemain belum siap, jangan dipaksakan. Apalagi ini TC berat. Yang penting, transparansi komunikasi dijaga agar tidak ada spekulasi berlebihan.”
Pernyataan Akmal ini memperkuat pandangan bahwa tim pelatih sudah mempertimbangkan berbagai aspek, bukan hanya soal performa di lapangan.
Strategi Jangka Panjang Nova Arianto Rotasi dan Regenerasi
Kebijakan Nova Arianto dalam mengelola Timnas U-20 memang menarik. Dalam beberapa bulan terakhir, ia dikenal sebagai pelatih yang berani memberi kesempatan kepada banyak pemain muda, termasuk mereka yang belum punya nama besar. Dalam TC Bali ini, setidaknya ada 10 pemain yang sebelumnya belum pernah memperkuat timnas di level usia manapun.
Menurut Nova, langkah ini adalah bagian dari strategi regenerasi yang berkelanjutan.
“Kami tidak bisa mengandalkan pemain yang sama terus-menerus. Harus ada proses scouting yang aktif. Pemain datang dan pergi, tapi sistem dan semangat harus terus hidup. Kami ingin menciptakan kompetisi sehat di dalam tim.”
Dengan komposisi tim yang dinamis, Nova ingin agar setiap pemain merasa termotivasi dan tidak merasa sudah “aman” hanya karena pernah tampil sebelumnya. Hal ini juga menciptakan kedalaman skuad yang lebih kuat.
TC Bali sendiri merupakan bagian dari rangkaian persiapan menuju dua agenda utama: Kualifikasi Piala Asia U-20 2026 yang akan digelar pada September 2025, dan turnamen uji coba AFF U-20 Championship pada Agustus. Dengan jadwal yang padat, rotasi pemain menjadi kebutuhan mutlak.
Apa yang Bisa Diharapkan Selanjutnya
Dalam beberapa pekan ke depan, publik tentu akan menanti apakah Mathew Baker dan Gholy akan kembali mendapat panggilan ke timnas. Jika performa mereka tetap stabil dan masalah administratif/medis bisa diselesaikan, sangat mungkin keduanya akan memperkuat skuad dalam laga-laga resmi.
Nova sendiri berjanji akan terus memantau perkembangan mereka, baik melalui laporan klub maupun video pertandingan. Ia juga membuka kemungkinan melakukan pemanggilan ulang saat memasuki fase akhir persiapan tim.
“Saya dan staf akan terus observasi. Kalau nanti ada pemain yang siap secara fisik, mental, dan administratif, tidak ada alasan untuk tidak kami bawa.”
Di sisi lain, absennya dua pemain tersebut membuka peluang bagi wajah-wajah baru seperti Bayu Fiqri, Farrel Arya, dan Alvaro Rachmat untuk unjuk gigi. Mereka dituntut untuk memanfaatkan kesempatan ini semaksimal mungkin.
Baca Juga: