1920x600-TOP-ID
ID
ID
previous arrow
next arrow

SBOTOP Iris de Rouw Akui Kebanggaannya: Timnas Putri Adalah Rumah Kedua Baginya

Dalam dunia sepak bola yang keras dan kompetitif, tak banyak pemain yang mampu menyuarakan kecintaan sejatinya terhadap sebuah tim nasional secara tulus dan emosional. Namun, hal itu tak berlaku bagi Iris de Rouw, sosok pemain berdarah campuran Belanda-Indonesia yang kini menjadi bagian penting dari Timnas Putri Indonesia. Dengan tutur kata yang hangat dan tatapan mata penuh semangat, Iris menyebut bahwa mengenakan seragam Merah Putih adalah kehormatan tertinggi dalam kariernya. Lebih dari itu, ia menyebut Timnas Putri Indonesia sebagai rumah keduanya, tempat di mana ia merasa paling diterima, dihargai, dan memiliki makna dalam setiap langkahnya.

Artikel ini akan membahas kisah lengkap perjalanan Iris de Rouw, mulai dari latar belakangnya, proses naturalisasi, kiprahnya di lapangan, hingga bagaimana ia tumbuh bersama Timnas Putri Indonesia. Di balik sorotan lampu stadion, ada kisah inspiratif tentang dedikasi, identitas, dan rasa cinta terhadap tanah leluhur yang membuat publik sepak bola nasional semakin menghormatinya.

Awal Perjalanan Dari Belanda Menuju Indonesia

Iris de Rouw lahir pada 12 Februari 2002 di Eindhoven, Belanda. Ia merupakan anak dari pasangan Belanda dan Indonesia, dengan sang ibu berasal dari Medan, Sumatera Utara. Sejak kecil, Iris sudah terbiasa hidup dalam dua budaya yang sangat berbeda. Meski besar di Belanda, ia tumbuh dengan cerita-cerita tentang kampung halaman ibunya, makanan Indonesia, dan tentu saja semangat gotong-royong yang kental dalam budaya Nusantara.

Ketertarikan Iris pada sepak bola muncul saat ia berusia enam tahun. Awalnya hanya ikut-ikutan sang kakak lelaki bermain bola di halaman rumah, tapi seiring waktu, bakatnya berkembang pesat. Orang tuanya kemudian mendaftarkan Iris ke akademi sepak bola lokal di kota Eindhoven. Tak lama berselang, ia bergabung dengan tim muda PSV Eindhoven putri dan mulai mencuri perhatian sebagai bek kiri dengan kecepatan, naluri bertahan tajam, dan stamina luar biasa.

Koneksi Emosional dengan Indonesia

Meski tumbuh dan berkarier di Belanda, Iris tak pernah melupakan akar identitasnya sebagai perempuan keturunan Indonesia. Dalam banyak wawancara, ia kerap menekankan betapa besar pengaruh ibunya dalam menanamkan kecintaan terhadap budaya Indonesia.

“Saya tumbuh dengan dua identitas, dan saya bangga pada keduanya. Tapi ketika saya mendengar lagu ‘Indonesia Raya’ untuk pertama kalinya saat membela Timnas, saya merinding. Saya merasa pulang,” ungkap Iris dalam sebuah wawancara dengan kanal YouTube Garuda Select.

Rasa keterikatan itu pula yang membuat Iris memutuskan untuk menerima tawaran PSSI saat federasi menghubunginya pada awal 2023 dalam proyek naturalisasi pemain keturunan untuk memperkuat Timnas Putri.

Proses Naturalisasi Tidak Hanya Soal Dokumen

Pada pertengahan tahun 2023, PSSI secara aktif melakukan pendekatan kepada beberapa pemain diaspora yang memiliki darah Indonesia. Salah satu nama yang mencuat kala itu adalah Iris de Rouw. Proses administrasi dan legalitas sempat mengalami tantangan, namun tekad Iris tak goyah.

Ia rela pulang pergi dari Belanda ke Jakarta untuk melengkapi dokumen, menjalani tes medis, serta mengikuti pelatihan tertutup bersama pelatih Timnas Putri, Rudy Eka Priyambada. Dukungan penuh dari keluarganya membuat proses ini terasa lebih ringan. Pada akhirnya, di bulan Desember 2023, Iris resmi menyandang status sebagai Warga Negara Indonesia dan dinyatakan layak membela Garuda Pertiwi.

“Ini bukan sekadar menjadi WNI. Ini tentang menjadi bagian dari sesuatu yang lebih besar, dari sejarah, dari keluarga besar bangsa Indonesia,” ujarnya saat pengumuman resminya sebagai pemain Timnas.

Debut Mengguncang di Kualifikasi Piala Asia Putri

Iris melakukan debutnya untuk Timnas Putri Indonesia pada Maret 2024, dalam laga melawan Singapura dalam babak awal kualifikasi Piala Asia Putri 2026. Bermain sebagai bek kiri, Iris tampil tenang, disiplin, dan aktif membantu serangan. Umpan-umpan silangnya menciptakan dua peluang emas dan satu assist.

Meski baru bergabung, Iris langsung mendapat tempat di hati rekan-rekannya maupun para pendukung Timnas. Ia tak hanya membawa kualitas Eropa ke skuad Garuda Pertiwi, tetapi juga membawa energi positif dan semangat belajar tinggi.

Timnas Putri Sebagai “Rumah Kedua”

Dalam wawancara terbaru yang dirilis oleh PSSI setelah kemenangan atas Kirgizstan di ajang Kualifikasi Piala Asia Putri 2026, Iris mengungkapkan bahwa ia merasa Timnas Putri adalah rumah keduanya. Pernyataan itu langsung menjadi sorotan media dan viral di media sosial.

“Setiap kali saya datang ke pemusatan latihan, saya merasa pulang. Rekan-rekan di tim ini seperti saudara. Kami tertawa bersama, bekerja keras bersama, dan saling mendukung. Tidak ada yang membuat saya lebih bangga daripada mengenakan jersey merah putih,” kata Iris sambil tersenyum.

Pernyataan itu menunjukkan betapa kuatnya ikatan emosional yang dimiliki Iris terhadap tim yang kini ia bela. Tak sedikit netizen yang terharu dan menyambutnya dengan hangat.

Peran Vital di Lapangan dan Statistik Penting

Seiring waktu, Iris tak sekadar menjadi bagian dari Timnas Putri—ia menjelma menjadi salah satu pilar utama tim. Kemampuannya menutup ruang, membaca permainan lawan, dan membangun serangan dari belakang membuatnya menjadi pilihan utama di sektor bek kiri.

  • Statistik Sejauh Ini (Per Juni 2025):
    • Penampilan: 17 laga
    • Menit Bermain: 1.520 menit
    • Assist: 4
    • Clean Sheet: 6 pertandingan
    • Tackle sukses: 82%
    • Intersep per laga: 3,1

Pengaruh Positif di Luar Lapangan

Tak hanya di lapangan, Iris juga aktif menginspirasi generasi muda. Ia kerap membagikan pengalamannya di media sosial, khususnya melalui Instagram dan TikTok, tentang bagaimana perjuangannya sebagai pemain perempuan, adaptasi di Indonesia, dan pentingnya semangat nasionalisme.

Ia juga menjadi wajah kampanye “Garuda Muda Inspiratif” yang diinisiasi PSSI untuk mengajak anak-anak perempuan Indonesia agar lebih percaya diri menekuni sepak bola.

Testimoni Rekan Setim

Marsela Awi, salah satu striker Timnas Putri, mengatakan bahwa kehadiran Iris membawa warna baru dalam skuad:

“Iris itu cepat beradaptasi, tidak sombong, dan selalu ingin belajar. Kami langsung cocok sejak awal. Di luar lapangan, dia lucu dan perhatian. Di dalam lapangan, dia petarung sejati.”

Tantangan dan Mimpi ke Depan

Meskipun sudah memberikan kontribusi besar, Iris sadar bahwa perjalanan masih panjang. Timnas Putri Indonesia masih harus terus bekerja keras untuk menembus level tertinggi di Asia. Target pribadi Iris adalah membawa Timnas lolos ke Piala Asia 2026 dan suatu saat bisa bermain di Piala Dunia Putri.

“Saya tahu itu mimpi besar. Tapi jika kita tidak bermimpi, kita tidak akan melangkah lebih jauh. Saya percaya dengan kerja keras, Indonesia bisa bersaing dengan Jepang, Korea, dan Australia,” ucapnya dengan penuh keyakinan.

Baca Juga:

TAGS:
CLOSE