1920x600-TOP-ID
ID
ID
previous arrow
next arrow

SBOTOP: Rahmad Darmawan Ungkap Target Besar Bersama Liga Indonesia All Star di Laga Eksibisi Internasional

Kepercayaan kembali diberikan kepada salah satu pelatih paling berpengalaman di sepak bola nasional, Rahmad Darmawan. Sosok yang akrab disapa RD ini dipercaya menakhodai tim Liga Indonesia All Star dalam laga eksibisi internasional yang akan digelar pada pertengahan Juli 2025 mendatang. Dalam konferensi pers yang digelar di Jakarta, Rahmad tidak hanya mengumumkan skuad pilihan terbaik dari Liga 1, tetapi juga memaparkan target besar yang ingin ia capai bersama tim spesial ini.

Laga eksibisi internasional yang akan dijalani Liga Indonesia All Star bukan sekadar ajang hiburan semata. Sebaliknya, ini adalah panggung untuk menunjukkan kemajuan kualitas kompetisi Liga 1 kepada dunia luar, sekaligus sebagai barometer kekuatan pemain lokal dan asing yang merumput di Indonesia. Rahmad Darmawan pun menyadari pentingnya momen ini dan bertekad membawa tim asuhannya tampil mengesankan, baik dari sisi permainan maupun hasil akhir.

Berikut adalah ulasan lengkap seputar visi dan target Rahmad Darmawan bersama Liga Indonesia All Star, proses pemilihan pemain, persiapan taktik, hingga bagaimana laga ini bisa berdampak pada perkembangan sepak bola nasional.

Mengemban Misi Bangsa di Level Eksibisi

Rahmad Darmawan bukan nama asing dalam dunia sepak bola Indonesia. Ia telah melatih banyak klub besar seperti Sriwijaya FC, Persija Jakarta, Arema FC, dan Madura United. Ia juga pernah menukangi tim nasional Indonesia U-23. Dengan pengalaman segudang, PSSI menunjuknya untuk memimpin tim Liga Indonesia All Star dalam laga eksibisi melawan klub Asia top yang dirahasiakan hingga H-7 pertandingan.

Dalam sambutannya, Rahmad menegaskan bahwa laga ini bukan hanya tentang menang atau kalah, tapi juga tentang martabat sepak bola Indonesia. “Kami bukan hanya mewakili klub atau individu, tapi juga mewakili liga dan bahkan bangsa. Target saya adalah menunjukkan bahwa Liga 1 memiliki kualitas, dan para pemainnya layak diperhitungkan di level Asia,” ujar Rahmad.

Ia juga menambahkan bahwa laga eksibisi ini bisa menjadi jembatan untuk memperluas jejaring internasional. Jika tim Liga Indonesia All Star mampu tampil solid, bukan tidak mungkin klub-klub dari liga lain tertarik untuk menjalin kerja sama dalam bentuk tur, pemusatan latihan bersama, atau pertukaran pemain.

Proses Pemilihan Pemain Kombinasi Lokal dan Asing

Rahmad Darmawan menjelaskan bahwa pemilihan skuad dilakukan berdasarkan performa para pemain selama musim kompetisi Liga 1 2024/25. Tidak ada intervensi dari sponsor atau federasi—semuanya murni berdasarkan statistik dan pengamatan langsung.

Dari total 23 pemain yang dipanggil, 12 di antaranya merupakan pemain lokal terbaik, sementara 11 sisanya adalah pemain asing yang tampil dominan bersama klub masing-masing. Beberapa nama lokal yang dipanggil antara lain Witan Sulaeman (Persija Jakarta), Marc Klok (Persib Bandung), Ricky Kambuaya (Persebaya), dan Ernando Ari (Persebaya) sebagai kiper utama.

Sementara dari jajaran pemain asing, terdapat nama-nama seperti David da Silva (Persib), Gustavo Almeida (Arema FC), Taisei Marukawa (PSIS Semarang), hingga Renan Silva (Borneo FC). “Saya memilih mereka bukan hanya karena skill individu, tapi juga karena kecocokan gaya bermain dan kontribusi kolektif,” jelas Rahmad.

Ia juga memastikan bahwa semua pemain yang dipanggil siap secara fisik dan mental untuk membela tim All Star. Mereka akan menjalani pemusatan latihan di Yogyakarta selama lima hari sebelum bertolak ke lokasi pertandingan internasional yang direncanakan di Seoul, Korea Selatan.

Strategi dan Taktik Gabungkan Agresivitas dan Disiplin

Sebagai pelatih yang dikenal disiplin dan berorientasi pada organisasi permainan, Rahmad Darmawan mempersiapkan taktik khusus untuk laga ini. Ia menyebut akan menggunakan formasi dasar 4-2-3-1 atau 4-3-3 dengan fleksibilitas menyerang dari sayap.

Menurutnya, kunci menghadapi tim Asia adalah menjaga transisi cepat dan ketat dalam organisasi pertahanan. “Kita akan menghadapi lawan dengan tempo tinggi, jadi kita harus disiplin saat bertahan, dan tajam saat menyerang. Tidak boleh ada celah antar lini,” kata RD.

Dalam sesi latihan, ia fokus pada pemahaman antar pemain. Karena mereka berasal dari klub berbeda, butuh waktu untuk menyatukan visi bermain. “Saya tidak menuntut mereka langsung padu seperti klub. Tapi mereka harus bisa memahami filosofi bermain secara kolektif. Komunikasi jadi hal paling penting di atas lapangan.”

Rahmad juga memberi kebebasan bagi pemain kreatif seperti Witan, Marukawa, atau Renan Silva untuk mengeksplorasi ruang serang. Namun ia menegaskan bahwa semua pemain harus disiplin dalam transisi bertahan. “Semua harus bekerja. Tidak ada pemain bintang dalam sistem saya. Semua sama di lapangan.”

Target Besar Lebih dari Sekadar Menang

Rahmad Darmawan mengakui bahwa target utama tentu saja adalah menang, tetapi target yang lebih besar adalah mengangkat citra sepak bola Indonesia di mata internasional. Menurutnya, tim Liga Indonesia All Star harus tampil dengan karakter yang kuat, bukan sekadar mengejar skor.

“Kita ingin menunjukkan bahwa Liga Indonesia tidak kalah dari liga-liga lain di Asia. Kita punya pemain berkualitas, kompetisi yang kompetitif, dan suporter yang luar biasa. Ini yang harus ditunjukkan ke dunia,” ujarnya penuh semangat.

Ia juga menekankan pentingnya menjaga fair play dan semangat sportif. Laga ini akan ditonton oleh banyak media asing, pencari bakat, dan bahkan investor. Jika tim Indonesia tampil profesional, bukan tidak mungkin akan ada efek domino positif bagi klub dan liga secara keseluruhan.

“Target saya bukan hanya soal hasil akhir, tapi juga bagaimana kami bisa membawa pulang kehormatan dan pengakuan dari luar negeri. Ini saatnya kita buktikan bahwa sepak bola Indonesia sedang bergerak ke arah yang lebih baik,” tambahnya.

Dukungan Penuh dari PSSI dan Klub

Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, memberikan dukungan penuh atas penunjukan Rahmad Darmawan dan penyelenggaraan laga eksibisi ini. Menurut Erick, ajang ini adalah bagian dari diplomasi sepak bola yang selama ini digagas PSSI.

“Kita tidak bisa terus bermain di dalam negeri. Kita harus keluar, memperkenalkan kualitas kita. Liga Indonesia All Star adalah salah satu langkah strategis untuk membuka mata dunia tentang potensi kita,” kata Erick.

Klub-klub Liga 1 pun memberikan dukungan dengan mengizinkan pemain terbaik mereka bergabung, meski harus absen dalam sesi latihan klub selama beberapa hari. Ini menunjukkan solidaritas antar klub demi kepentingan yang lebih besar, yaitu wajah sepak bola Indonesia di mata internasional.

Respons Suporter dan Harapan Masyarakat

Laga ini juga mendapat sambutan antusias dari suporter tanah air. Media sosial ramai dengan dukungan untuk pemain-pemain yang dipanggil ke tim All Star. Banyak pula yang meminta agar laga ini bisa disiarkan langsung agar masyarakat bisa ikut menyaksikan kebanggaan Indonesia di pentas internasional.

Beberapa kelompok suporter bahkan berencana terbang langsung ke Korea Selatan untuk memberi dukungan langsung. Bendera Merah Putih dan chant khas stadion Indonesia diyakini akan menggema di stadion lawan, membuktikan bahwa fanatisme suporter Indonesia adalah salah satu yang terbesar di Asia.

Rahmad Darmawan menanggapi respons ini dengan rasa terharu. “Saya dan seluruh tim merasa sangat bangga bisa mewakili jutaan suporter. Ini tanggung jawab besar, dan kami tidak ingin mengecewakan mereka,” ucapnya.

Potensi Dampak Jangka Panjang bagi Sepak Bola Nasional

Jika Liga Indonesia All Star tampil gemilang di laga eksibisi ini, dampaknya bisa sangat besar. Selain membuka peluang bagi pemain untuk dilirik klub luar negeri, ini juga akan meningkatkan daya tarik Liga 1 di mata sponsor internasional.

Bisa saja dalam waktu dekat, Liga 1 mendapat undangan untuk tampil di turnamen pramusim internasional, seperti yang sering dilakukan oleh liga Jepang atau Korea Selatan. Bahkan, bukan tidak mungkin akan ada pemain asing berkualitas yang mulai tertarik bermain di Indonesia.

Ajang ini juga bisa menjadi parameter kesiapan Indonesia untuk kembali bersaing di level Asia, seperti AFC Champions League atau Piala AFC. Dengan skuad All Star yang bisa mengimbangi klub top Asia, kita bisa optimis bahwa klub-klub Indonesia mampu bersaing secara konsisten di level kontinental.

Baca Juga:

TAGS:
CLOSE