1920x600-TOP-ID
ID
ID
previous arrow
next arrow

SBOTOP: Achmad Jufriyanto Derita Patah Tulang Rusuk Usai Duel Sengit Kontra Port FC

Pertandingan pembuka Piala Presiden 2025 mempertemukan Persib Bandung dengan Port FC dari Thailand dalam sebuah laga yang sejak awal diprediksi berlangsung keras dan penuh tensi. Tak hanya menjadi panggung uji coba antarklub lintas negara, laga ini juga menjadi ujian kekuatan fisik dan mental bagi kedua tim. Namun, sorotan terbesar datang bukan dari hasil akhir pertandingan, melainkan dari insiden yang menimpa bek veteran Persib, Achmad Jufriyanto.

Bek tengah yang selama ini dikenal sebagai pilar tangguh di lini belakang Maung Bandung itu harus menepi setelah mengalami cedera serius berupa patah tulang rusuk. Cedera tersebut terjadi dalam situasi duel udara yang intens di babak kedua, dan sontak mengubah atmosfer pertandingan serta mengguncang semangat rekan-rekan satu timnya. Artikel ini akan mengulas kronologi cedera, dampaknya terhadap tim, tanggapan dari pihak klub dan pelatih, hingga proyeksi masa depan Jufriyanto dalam beberapa bulan ke depan.

Kronologi Cedera di Tengah Laga Panas

Pertandingan yang berlangsung di Stadion Gelora Bung Karno itu memang sejak menit awal memperlihatkan permainan agresif dari kedua tim. Port FC tampil dengan pressing ketat dan beberapa tekel keras yang memaksa Persib Bandung bermain lebih cepat dan berhati-hati. Di sisi lain, Persib tak tinggal diam dan membalas lewat permainan kolektif serta serangan balik cepat.

Pada menit ke-63, dalam sebuah situasi bola mati yang dikirim ke kotak penalti, Achmad Jufriyanto melompat untuk menyapu bola dari sundulan pemain Port FC. Dalam duel udara tersebut, tubuhnya bertabrakan keras dengan striker lawan yang juga meloncat dari arah berlawanan. Jufriyanto jatuh dengan posisi tubuh miring dan langsung mengerang kesakitan sambil memegangi bagian kiri dadanya.

Tim medis langsung masuk ke lapangan dan memeriksa kondisi sang bek. Setelah beberapa menit perawatan di lapangan, Jufriyanto tidak bisa melanjutkan pertandingan dan harus ditandu keluar. Ia kemudian dibawa langsung ke rumah sakit terdekat untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut menggunakan X-ray.

Hasil Pemeriksaan Patah Tulang Rusuk Kiri

Beberapa jam setelah pertandingan, dokter tim Persib Bandung, dr. Rafi Gunawan, mengonfirmasi bahwa Achmad Jufriyanto mengalami patah tulang rusuk kiri akibat benturan langsung di bagian dada. “Hasil radiologi menunjukkan adanya fraktur (patah) pada tulang rusuk keempat di sisi kiri. Kondisinya cukup serius namun tidak mengancam nyawa. Tidak ada organ vital yang terdampak seperti paru-paru, tapi ia harus menjalani masa istirahat dan rehabilitasi minimal delapan minggu,” ujar dr. Rafi dalam konferensi pers klub.

Cedera ini langsung mengundang simpati dari rekan-rekan satu tim dan para suporter. Tagar #CepatSembuhJupe sempat menjadi trending di media sosial, merujuk pada nama panggilan akrab sang bek. Achmad Jufriyanto sendiri sempat mengunggah pesan singkat di Instagram pribadinya: “Terima kasih atas doa dan dukungannya. Ini hanya bagian dari perjuangan. Saya akan kembali lebih kuat.”

Dampak Kehilangan Sang Komandan Lini Belakang

Absennya Achmad Jufriyanto jelas menjadi pukulan besar bagi Persib Bandung. Sebagai salah satu pemain paling senior di tim, kehadiran Jupe — sapaan akrabnya — bukan hanya penting dari segi teknis, tetapi juga dalam menjaga moral dan konsistensi permainan. Ia selama ini menjadi pemimpin lini belakang, memandu bek muda seperti Kakang Rudianto dan David Rumakiek.

Pelatih Bojan Hodak dalam keterangannya menyebut bahwa cedera Jupe menjadi kehilangan besar, namun ia menegaskan bahwa tim harus segera beradaptasi. “Kita semua tahu Jupe adalah pemimpin di lapangan, salah satu bek terbaik di Indonesia. Tapi ini saatnya pemain lain menunjukkan bahwa mereka bisa step up. Kami akan mengevaluasi formasi dan kemungkinan mengubah strategi sementara waktu,” ujar pelatih asal Kroasia tersebut.

Untuk sementara, Bojan Hodak disebut akan memanfaatkan duet bek tengah alternatif antara Nick Kuipers dan Kakang Rudianto, dengan opsi memainkan pemain muda lainnya jika diperlukan. Namun, stabilitas lini belakang dipastikan akan diuji terutama dalam laga-laga lanjutan Piala Presiden dan awal musim Liga 1 yang sudah di depan mata.

Respons Klub dan Langkah Pemulihan

Pihak manajemen Persib Bandung bertindak cepat setelah mendengar hasil diagnosa cedera Jupe. Selain memfasilitasi perawatan medis intensif, mereka juga berencana mengirim Jupe ke fasilitas rehabilitasi khusus di Singapura untuk mempercepat pemulihannya. Langkah ini dianggap penting mengingat usianya yang sudah menginjak 37 tahun, di mana proses penyembuhan tulang membutuhkan pendekatan medis yang lebih detail.

Direktur olahraga Persib, Teddy Tjahjono, mengatakan bahwa klub akan memberikan dukungan penuh selama proses penyembuhan berlangsung. “Jupe adalah ikon Persib, seorang profesional sejati. Kami akan memastikan ia mendapat perawatan terbaik agar bisa kembali memperkuat tim secepatnya. Tapi kami tidak akan memaksakan. Kesehatan dan keselamatan pemain adalah prioritas,” ujarnya.

Selain pemulihan fisik, Jupe juga akan mendapatkan pendampingan psikologis untuk menjaga semangat dan mentalitasnya selama masa pemulihan. Klub memahami bahwa cedera panjang bisa berdampak pada motivasi, terutama bagi pemain senior yang sudah berada di penghujung karier.

Reaksi Suporter Dari Kekhawatiran hingga Dukungan Penuh

Komunitas Bobotoh — sebutan untuk pendukung Persib — bereaksi cepat terhadap kabar cedera Jupe. Banyak yang menyuarakan kekhawatiran, mengingat peran besar yang dimainkan Jupe di lini belakang. Di media sosial, para suporter mengirimkan dukungan dalam bentuk pesan semangat, video kompilasi momen terbaik Jupe bersama Persib, hingga aksi nyata berupa spanduk bertuliskan “We Fight Together Jupe” di gerbang stadion.

Salah satu kelompok suporter, Viking Persib Club, bahkan berencana menggalang aksi solidaritas saat pertandingan berikutnya dengan mengenakan pita hitam dan mengheningkan cipta sebagai bentuk simpati terhadap cedera yang dialami sang kapten. Dukungan moral seperti ini diharapkan bisa memberi energi positif bagi Jupe dalam menghadapi masa-masa pemulihan yang tidak mudah.

Bagi banyak Bobotoh, Jupe bukan sekadar pemain. Ia adalah simbol loyalitas dan dedikasi yang jarang dimiliki pesepak bola modern. Sudah lebih dari satu dekade ia berseragam Persib, dan meski sempat beberapa kali pindah klub, hatinya selalu kembali ke Bandung.

Catatan Karier dan Dedikasi Jupe untuk Persib

Achmad Jufriyanto telah menjadi bagian penting dari sejarah modern Persib Bandung. Ia ikut mempersembahkan gelar juara Indonesia Super League 2014, serta menjadi pemimpin tim dalam berbagai kompetisi domestik dan internasional. Konsistensinya sebagai bek tangguh, kepemimpinan di ruang ganti, dan gaya main tanpa kompromi membuatnya dihormati baik oleh rekan setim maupun lawan.

Jupe juga merupakan sosok yang dihargai di luar lapangan. Ia dikenal rendah hati, aktif dalam kegiatan sosial, dan sering memberi motivasi kepada pemain muda. Beberapa pemain muda Persib menyebut Jupe sebagai mentor yang selalu terbuka untuk memberi arahan dan nasihat.

Dengan rekam jejak seperti itu, tak heran jika cedera ini dirasakan sebagai kehilangan kolektif, bukan hanya oleh tim, tetapi juga oleh publik sepak bola Indonesia.

Baca Juga:

TAGS:
CLOSE