1920x600-TOP-ID
ID
ID
previous arrow
next arrow

SBOTOP: Kabupaten Kudus Ditunjuk Jadi Tuan Rumah Piala Pertiwi U14 dan U16 2025 All Stars

Kabupaten Kudus kembali menegaskan dirinya sebagai salah satu pusat pengembangan sepak bola putri Indonesia setelah secara resmi ditunjuk menjadi tuan rumah ajang bergengsi Piala Pertiwi U14 dan U16 2025 All Stars. Penunjukan ini tidak hanya menjadi kebanggaan bagi masyarakat Kudus, tetapi juga menandai kemajuan signifikan dalam pembinaan usia dini, khususnya di sektor sepak bola putri yang selama ini kurang mendapat perhatian serius. Piala Pertiwi kategori usia muda All Stars ini dirancang sebagai panggung bagi talenta terbaik dari berbagai daerah untuk unjuk gigi dan menjadi bagian dari proyek jangka panjang pembentukan tim nasional putri masa depan.

Artikel ini akan membahas secara mendalam latar belakang penunjukan Kudus, kesiapan infrastruktur, sistem pelaksanaan turnamen, keterlibatan masyarakat lokal, hingga dampak jangka panjang yang diharapkan dari penyelenggaraan Piala Pertiwi U14 dan U16 All Stars di kota kretek tersebut.

Latar Belakang Penunjukan Kabupaten Kudus

Piala Pertiwi merupakan ajang sepak bola putri yang telah lama menjadi wadah kompetitif bagi para pemain wanita Indonesia, baik di tingkat provinsi maupun nasional. Namun, pada 2025, format turnamen mengalami pengembangan besar, dengan dimulainya edisi All Stars untuk kelompok umur U14 dan U16. Kompetisi ini dirancang sebagai ajang seleksi talenta terbaik yang dipantau langsung oleh pelatih tim nasional putri dan jajaran PSSI.

Kabupaten Kudus dipilih menjadi tuan rumah berdasarkan beberapa pertimbangan strategis. Pertama, daerah ini memiliki sejarah panjang dalam mendukung pembinaan usia dini, baik melalui klub lokal maupun sekolah sepak bola (SSB). Kedua, infrastruktur stadion dan fasilitas latihan di Kudus dianggap memenuhi standar turnamen nasional. Dan ketiga, antusiasme masyarakat terhadap sepak bola sangat tinggi, terbukti dari seringnya Kudus menjadi tuan rumah turnamen nasional seperti Liga Santri dan Liga Pelajar.

Wakil Ketua Umum PSSI, Ratu Tisha, dalam pernyataannya menyebutkan bahwa Kudus telah menunjukkan komitmen luar biasa dalam pengembangan sepak bola putri. “Kami yakin penyelenggaraan Piala Pertiwi All Stars di Kudus akan berjalan sukses. Ini bukan hanya soal fasilitas, tetapi juga tentang semangat daerah dalam mendukung sepak bola putri dari akar rumput,” ujarnya dalam konferensi pers di Jakarta.

Format Turnamen dan Peserta

Piala Pertiwi U14 dan U16 All Stars 2025 akan diikuti oleh 34 tim dari seluruh provinsi di Indonesia yang masing-masing mengirimkan tim terbaik hasil seleksi regional. Setiap provinsi wajib melakukan seleksi lokal sebelum mengirimkan 18 pemain terbaik di tiap kategori umur ke Kudus. Dengan demikian, total akan ada sekitar 1.200 pemain muda putri yang akan bertanding di Kudus selama lebih dari seminggu.

Turnamen ini akan dibagi ke dalam dua kelompok umur:

  • U14 All Stars: Diperuntukkan bagi pemain kelahiran tahun 2011–2012
  • U16 All Stars: Diperuntukkan bagi pemain kelahiran tahun 2009–2010

Format pertandingan menggunakan sistem grup di fase awal, kemudian dilanjutkan ke babak gugur hingga semifinal dan final. Semua pertandingan direncanakan menggunakan tiga venue utama: Stadion Wergu Wetan, Lapangan Gondangmanis, dan Lapangan Desa Loram Wetan, yang semuanya telah diperbaiki dan ditingkatkan kualitas rumput serta fasilitas pendukungnya menjelang penyelenggaraan.

Panitia juga menyiapkan sistem live streaming untuk pertandingan-pertandingan utama agar para orang tua dan penonton dari daerah asal bisa tetap menyaksikan aksi para pemain meski tidak berada langsung di Kudus.

Persiapan Infrastruktur dan Logistik

Sebagai tuan rumah, Pemerintah Kabupaten Kudus telah melakukan berbagai persiapan serius agar pelaksanaan turnamen berjalan lancar dan profesional. Bupati Kudus, Hartopo, menyatakan bahwa penyelenggaraan ini bukan hanya untuk mengejar prestise, tetapi juga bagian dari strategi besar pengembangan potensi olahraga daerah.

“Ini kesempatan emas bagi Kudus. Kami tak hanya ingin sukses dalam pelaksanaan, tapi juga ingin mencetak atlet-atlet perempuan yang bisa mengharumkan nama daerah di level nasional maupun internasional,” kata Hartopo saat meninjau renovasi Stadion Wergu Wetan.

Beberapa langkah konkret yang telah dilakukan antara lain:

  • Renovasi stadion dan lapangan latihan: Perbaikan rumput, bangku penonton, pencahayaan, hingga ruang ganti dan kamar mandi.
  • Penginapan dan transportasi: Pemkab bekerja sama dengan hotel dan penginapan lokal untuk menampung lebih dari 1.500 tamu, termasuk ofisial dan keluarga pemain.
  • Layanan kesehatan: Tim medis dari RSUD Kudus disiapkan di tiap venue dengan ambulans siaga dan pos kesehatan darurat.
  • Keamanan dan mobilitas: Polisi dan Satpol PP disiagakan penuh untuk menjaga ketertiban, dengan pengaturan lalu lintas khusus di sekitar lokasi pertandingan.

Pemkab Kudus juga menggandeng komunitas lokal, pelajar, dan mahasiswa untuk menjadi sukarelawan dalam berbagai divisi, mulai dari protokol, media, transportasi, hingga dokumentasi.

Dampak Sosial dan Ekonomi untuk Masyarakat Kudus

Penunjukan Kudus sebagai tuan rumah Piala Pertiwi All Stars memberikan dampak ganda: bukan hanya pada bidang olahraga, tetapi juga pada sektor ekonomi masyarakat. Ribuan pengunjung yang datang selama penyelenggaraan turnamen akan memberikan efek ekonomi positif, khususnya pada sektor perhotelan, kuliner, transportasi lokal, dan industri kreatif.

Pedagang kaki lima, pelaku UMKM, hingga toko suvenir khas Kudus seperti batik tulis dan jenang Kudus diprediksi akan mengalami peningkatan omset yang signifikan. Pemkab pun sudah menyiapkan zona ekonomi kreatif di sekitar stadion utama untuk memfasilitasi pelaku UMKM dalam menjajakan produk mereka kepada para pengunjung.

Selain itu, acara ini juga dipandang sebagai momen edukasi publik tentang pentingnya mendukung sepak bola putri. Berbagai seminar dan talkshow akan digelar selama turnamen, melibatkan aktivis olahraga, tokoh perempuan, dan mantan pemain timnas putri. Tujuannya adalah membangun ekosistem sepak bola yang setara gender serta meningkatkan partisipasi anak perempuan dalam olahraga kompetitif sejak dini.

Pantauan Timnas dan Proyeksi Bakat Masa Depan

Salah satu aspek paling menarik dari penyelenggaraan Piala Pertiwi All Stars ini adalah keterlibatan langsung jajaran pelatih timnas putri Indonesia dalam proses pemantauan pemain. Direktur Teknik PSSI, Indra Sjafri, menyebut bahwa turnamen ini akan menjadi “laboratorium bakat” untuk persiapan timnas putri U17 dan U20 mendatang.

Pelatih kepala timnas putri U17 yang baru, Ratna Mustika, telah memastikan bahwa dirinya bersama tim scouting akan hadir di seluruh fase pertandingan. “Kami akan menyusun daftar pemain potensial dari turnamen ini untuk dibina lebih lanjut melalui program Elite Development,” ujarnya.

Hal ini memberikan motivasi ekstra bagi para pemain muda yang berlaga. Turnamen ini bukan hanya soal memperebutkan trofi, tetapi juga menjadi batu loncatan untuk masuk ke timnas dan mungkin, bermain di luar negeri di masa depan.

Baca Juga:

TAGS:
CLOSE