Piala Presiden 2025 menyajikan kejutan demi kejutan, dan salah satu yang paling mencolok adalah dominasi Oxford United dalam laga semifinal melawan raksasa Liga 1 Indonesia, Arema FC. Klub asal Inggris tersebut tampil luar biasa di laga empat besar, menghancurkan Singo Edan dengan skor telak 4-0. Kemenangan ini tidak hanya memastikan langkah mereka ke partai final, tetapi juga menandai salah satu penampilan paling impresif sepanjang turnamen.
Pertandingan yang berlangsung di Stadion Nasional Gelora Bung Tomo itu memperlihatkan ketimpangan performa antara kedua tim. Oxford United datang dengan persiapan matang, disiplin taktik tinggi, dan kualitas eksekusi yang menawan. Sebaliknya, Arema FC justru terlihat kehilangan arah, tak mampu menyaingi intensitas permainan lawan, dan harus mengakui keunggulan sang tamu.
Lantas, bagaimana Oxford United mampu tampil menggila di panggung Asia Tenggara dan menyingkirkan klub besar seperti Arema FC? Berikut ini ulasan lengkap perjalanan mereka hingga semifinal, analisis taktik, peran kunci para pemain, dan potensi besar di laga final nanti.
Perjalanan Oxford United di Piala Presiden 2025
Oxford United mungkin bukan nama yang kerap dikaitkan dengan turnamen Asia, namun undangan mereka ke Piala Presiden 2025 bukan tanpa alasan. Klub League One Inggris ini selama dua musim terakhir menunjukkan perkembangan signifikan, termasuk program ekspansi internasional lewat tur pramusim di Asia Tenggara.
Masuk ke turnamen dengan status tamu istimewa, Oxford United tidak sekadar tampil. Mereka langsung mencuri perhatian sejak fase grup. Berada satu grup dengan Kedah Darul Aman (Malaysia), Dewa United (Indonesia), dan Yangon United (Myanmar), Oxford United lolos sebagai pemuncak klasemen dengan rekor tak terkalahkan.
Di babak perempat final, mereka menyingkirkan Selangor FC dengan kemenangan meyakinkan 2-0. Soliditas lini belakang, disiplin dalam transisi, serta efektivitas dalam menyerang menjadi ciri khas permainan mereka.
Kemenangan besar atas Arema FC di semifinal menjadi bukti bahwa Oxford datang bukan untuk sekadar berpartisipasi. Mereka mengincar gelar juara.
Jalannya Pertandingan Oxford United vs Arema FC
Dari awal laga, Oxford United langsung menggebrak. Mereka tidak membiarkan Arema FC mengembangkan permainan. Tekanan tinggi diterapkan sejak lini depan, memaksa lini belakang Arema melakukan kesalahan.
Gol pertama tercipta pada menit ke-10 lewat sepakan keras Billy Bodin dari luar kotak penalti yang mengejutkan kiper Arema. Bola meluncur deras ke pojok kanan atas gawang, membuat tribun pendukung Singo Edan terdiam.
Arema mencoba membalas, namun koordinasi buruk di lini tengah membuat serangan mereka mudah dipatahkan. Sebaliknya, Oxford tampil dengan tempo cepat dan serangan yang terstruktur. Gol kedua datang pada menit ke-27 lewat sundulan Ciaron Brown memanfaatkan sepak pojok.
Babak pertama berakhir 2-0 untuk Oxford. Masuk ke babak kedua, pelatih Arema mencoba melakukan perubahan dengan memasukkan Dedik Setiawan dan Julian Guevara, namun tidak membuahkan hasil. Justru Oxford yang kembali mencetak dua gol tambahan lewat penalti Marcus McGuane dan sepakan mendatar dari James Henry.
Skor 4-0 bertahan hingga akhir laga, memastikan Oxford United tampil di final Piala Presiden 2025.
Strategi Cerdas Pelatih Des Buckingham
Kunci keberhasilan Oxford United terletak pada strategi jitu sang pelatih, Des Buckingham. Pelatih muda Inggris ini dikenal sebagai sosok yang menekankan pendekatan progresif dan mengandalkan pressing intens.
Dalam laga melawan Arema, Buckingham menerapkan formasi 4-2-3-1 yang fleksibel berubah menjadi 4-3-3 saat menyerang. Lini tengah menjadi pusat permainan, dengan kombinasi McGuane dan Brannagan menjaga ritme dan transisi.
Tekanan tinggi saat kehilangan bola memaksa Arema banyak kehilangan penguasaan di wilayah berbahaya. Bahkan pemain sekaliber Jayus Hariono dan Charles Lokolingoy terlihat frustrasi karena minim ruang gerak.
Selain taktik, adaptasi cepat terhadap cuaca dan atmosfer stadion menjadi bukti kedewasaan tim ini. Mereka tampak seperti sudah terbiasa bermain di bawah tekanan suporter tuan rumah.
Pemain Kunci Oxford United
Beberapa nama menjadi sorotan dalam kemenangan besar atas Arema FC:
- Billy Bodin – Mencetak gol pembuka dengan tembakan spektakuler, serta terus menebar ancaman dari sisi kanan.
- Marcus McGuane – Mantan pemain Arsenal dan Barcelona B ini menjadi metronom di lini tengah. Dia juga mencetak gol ketiga melalui titik putih.
- James Henry – Gelandang veteran yang bermain sangat efektif. Ia mencetak gol penutup serta memberikan satu assist.
- Ciaron Brown – Bek tengah yang kuat dalam duel udara, mencetak satu gol dan tampil tangguh di lini belakang.
Secara keseluruhan, seluruh lini tampil solid, dari kiper Simon Eastwood yang sigap, hingga barisan depan yang tajam dan efisien.
Kegagalan Arema FC Apa yang Salah
Bagi Arema FC, kekalahan ini menjadi tamparan keras. Sebagai tuan rumah dan salah satu unggulan, kalah 0-4 di semifinal tentu di luar ekspektasi.
Beberapa hal yang menjadi titik lemah mereka dalam laga ini:
- Kurangnya tekanan di lini tengah: Arema terlalu memberi ruang kepada gelandang Oxford, membuat mereka leluasa mengontrol pertandingan.
- Kesalahan individu: Gol-gol Oxford banyak diawali dari kesalahan pemain Arema sendiri, seperti clearance buruk dan salah umpan.
- Minimnya kreativitas: Arema sulit menciptakan peluang bersih. Kolaborasi antar lini tampak kaku dan tidak cair.
Pelatih Arema, Fernando Valente, mengakui setelah pertandingan bahwa timnya tidak siap secara mental menghadapi intensitas permainan lawan. Ia juga menyoroti lemahnya konsentrasi para pemain sejak menit awal.
Reaksi Suporter dan Media
Kemenangan Oxford United disambut meriah oleh para penggemar netral dan pengamat sepak bola. Banyak yang mengapresiasi keberanian klub Inggris kasta ketiga ini untuk tampil menyerang dan tampil percaya diri di tanah Asia.
Media Inggris seperti The Guardian dan Sky Sports bahkan memuat ulasan khusus tentang pencapaian Oxford, menyebutnya sebagai langkah positif dalam strategi ekspansi klub.
Di sisi lain, kekalahan Arema menjadi topik panas di media sosial Indonesia. Beberapa pendukung meminta evaluasi menyeluruh dan menyoroti minimnya rotasi pemain sepanjang turnamen.
Oxford Menuju Final Lawan Berikutnya
Oxford United akan menghadapi Port FC di final — tim kuat dari Thailand yang sebelumnya menyingkirkan Johor Darul Ta’zim (JDT) secara dramatis. Laga ini diprediksi berlangsung sengit karena kedua tim sama-sama tampil menyerang dan sedang dalam performa terbaik.
Port FC memiliki keunggulan dari sisi pengalaman regional, namun Oxford punya organisasi tim dan kekuatan fisik yang dapat menjadi pembeda.
Laga final akan digelar di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, dengan puluhan ribu penonton diperkirakan hadir. Ini akan menjadi ujian terakhir bagi Des Buckingham dan pasukannya, sekaligus peluang emas meraih gelar internasional pertama dalam sejarah klub.
Dampak Positif Bagi Oxford United
Partisipasi Oxford di Piala Presiden 2025 telah memberikan berbagai keuntungan:
- Eksposur Internasional: Nama Oxford kini dikenal luas di Asia Tenggara, membuka peluang kerjasama komersial dan pengembangan akademi.
- Pengalaman pemain muda: Beberapa pemain muda seperti Tyler Goodrham dan Gatlin O’Donkor mendapatkan jam terbang penting.
- Daya tarik pemain baru: Keberhasilan ini akan memudahkan Oxford untuk merekrut talenta dari luar Inggris musim depan.
Baca Juga: