Persijap Jepara resmi mengumumkan perekrutan gelandang muda bertalenta, Adzikry Fadillah, dari klub raksasa Liga 1, Persib Bandung, dengan status pinjaman untuk musim kompetisi 2025/2026. Keputusan ini dipandang sebagai langkah strategis yang menunjukkan keseriusan Persijap dalam membangun kekuatan tim untuk bersaing di Liga 2 dan mengejar ambisi promosi ke kasta tertinggi sepak bola nasional.
Adzikry, yang dikenal sebagai gelandang enerjik dengan visi bermain tajam, dianggap sebagai tambahan penting untuk lini tengah Laskar Kalinyamat. Meskipun usianya baru menginjak 20 tahun, pemain binaan akademi Persib ini telah menunjukkan potensi besar di berbagai kelompok umur, termasuk saat tampil bersama Garuda Select dan Timnas U-19.
Kedatangan Adzikry bukan hanya soal pengisian kuota pemain muda. Bagi Persijap, ini adalah bentuk investasi jangka pendek dengan dampak langsung yang besar. Artikel ini akan mengupas tuntas latar belakang peminjaman, profil Adzikry Fadillah, bagaimana ia diharapkan mengubah wajah lini tengah Persijap, serta dampaknya terhadap strategi klub secara keseluruhan.
Membangun Fondasi Promosi Mengapa Persijap Memilih Adzikry
Persijap Jepara memang sedang dalam fase pembangunan kembali. Setelah musim lalu gagal menembus babak 8 besar Liga 2, manajemen klub bergerak cepat untuk merekrut pemain yang tidak hanya bertalenta, tetapi juga memiliki semangat dan karakter kuat untuk kompetisi yang menuntut fisik seperti Liga 2.
Direktur Teknik Persijap, M. Fadli Anshar, dalam konferensi pers mengatakan, “Kami tidak sekadar mencari nama besar. Kami ingin pemain yang bisa tumbuh bersama klub. Adzikry adalah tipikal pemain modern yang memiliki karakter kuat, kerja keras, dan keinginan besar untuk berkembang.”
Adzikry dipilih karena gaya mainnya yang dinamis dan kemampuannya beradaptasi dalam berbagai sistem. Ia dikenal mampu bermain sebagai gelandang bertahan, gelandang tengah, hingga menyerang jika diperlukan. Dalam situasi pertandingan yang membutuhkan transisi cepat, pemain seperti Adzikry sangat krusial.
Lebih dari itu, kedekatan manajemen Persijap dengan Persib menjadi faktor pendukung proses peminjaman. Persib melihat Persijap sebagai tempat yang tepat untuk menit bermain Adzikry secara reguler, sesuatu yang sulit ia dapatkan di skuad utama Persib yang sarat bintang dan pengalaman.
Profil Singkat Siapa Adzikry Fadillah
Nama lengkapnya adalah Muhammad Adzikry Fadillah, lahir pada 12 Februari 2005 di Bandung. Ia memulai karier sepak bolanya di akademi Persib sejak usia 13 tahun dan dikenal sebagai salah satu talenta terbaik angkatan 2005. Ia kemudian mendapatkan panggilan untuk bergabung dengan Garuda Select batch 4, program pengembangan pemain muda Indonesia yang berbasis di Inggris dan Italia.
Selama di Garuda Select, Adzikry banyak belajar dari pelatih top seperti Dennis Wise dan Des Walker. Ia dikenal sebagai pemain yang tak kenal lelah, punya jangkauan operan yang luas, dan tak ragu dalam duel perebutan bola. Dalam beberapa pertandingan uji coba melawan tim-tim akademi Inggris, ia tampil menonjol sebagai pengatur tempo permainan.
Sekembalinya dari Eropa, ia langsung masuk ke skuad Persib U-20 dan menjadi kapten tim. Pada 2023, ia sempat dipromosikan ke skuad senior Persib oleh pelatih Luis Milla, meski belum sempat mendapatkan menit bermain di Liga 1. Keputusan meminjamkan Adzikry ke klub Liga 2 adalah bagian dari rencana jangka panjang untuk mematangkannya secara kompetitif.
Menurut pelatih fisik Persib, Adzikry memiliki kapasitas VO2 Max yang sangat baik dan termasuk salah satu pemain muda dengan kekuatan fisik terbaik di akademi.
Kebutuhan Taktikal Menjawab Kekosongan di Jantung Permainan
Musim lalu, salah satu kelemahan utama Persijap adalah tidak adanya gelandang bertahan atau pengatur ritme yang bisa mengatur tempo permainan dari tengah lapangan. Dalam banyak pertandingan, Persijap cenderung bermain terburu-buru dan kesulitan menjaga penguasaan bola ketika ditekan lawan.
Kehadiran Adzikry dipandang sebagai jawaban atas masalah tersebut. Dengan visi bermain dan kemampuan membaca permainan yang baik, ia bisa menjadi poros distribusi bola dari lini tengah. Dalam formasi 4-3-3 atau 4-2-3-1, Adzikry bisa bermain sebagai pivot tunggal atau berdampingan dengan gelandang senior.
Pelatih kepala Persijap, Ahmad Bustomi, menegaskan bahwa Adzikry tidak akan diperlakukan seperti pemain muda biasa. “Dia datang bukan untuk belajar semata. Kami ingin dia jadi penggerak permainan. Dengan kemampuannya, dia bisa jadi metronom yang menjaga kestabilan lini tengah kami,” ujar Bustomi, mantan gelandang Timnas Indonesia yang kini beralih peran sebagai pelatih.
Dalam uji coba internal melawan PSIS Development, Adzikry langsung diberi kepercayaan bermain penuh 90 menit. Ia tampil impresif, menciptakan 2 peluang, 1 asis, dan 5 intersep penting.
Respon Suporter dan Target Jangka Panjang
Kabar kedatangan Adzikry Fadillah disambut hangat oleh suporter fanatik Persijap, Jetmania. Di media sosial, banyak penggemar menyebut bahwa kehadiran Adzikry membawa “angin segar” ke dalam skuad muda yang haus akan energi dan semangat juang.
“Kalau lihat gaya mainnya waktu di Garuda Select, dia ini pekerja keras. Semoga bisa bawa semangat baru ke tim,” tulis akun @jetmania1949 di Instagram resmi klub.
Manajemen pun tak menutupi bahwa peminjaman Adzikry adalah bagian dari rencana panjang yang bisa berkembang ke arah permanen jika hasilnya sesuai ekspektasi. Jika Adzikry tampil gemilang, Persijap membuka peluang untuk memperpanjang peminjaman atau bahkan merekrutnya secara penuh, tergantung kesepakatan dengan Persib.
Adzikry sendiri dalam wawancara pertamanya mengaku antusias dan siap membuktikan kemampuannya. “Saya tidak ingin disini hanya sebagai pemain pinjaman. Saya ingin memberikan sesuatu untuk Persijap dan fans-nya. Ini adalah tanggung jawab besar,” ucapnya.
Adzikry Bisa Jadi Motor Kebangkitan Persijap
Melihat kebutuhan taktik dan performa musim sebelumnya, peminjaman Adzikry bisa jadi titik balik kebangkitan Persijap. Pemain muda ini punya semua atribut untuk menjadi playmaker sentral dalam skema permainan Ahmad Bustomi: kerja keras, keberanian duel, akurasi umpan, dan daya jelajah tinggi.
Kehadirannya juga bisa mengangkat performa pemain lain seperti striker asing baru Persijap, Wilkson Silva, yang selama ini kekurangan suplai bola matang. Dengan playmaker seperti Adzikry, potensi lini depan bisa meningkat signifikan.
Bukan hanya teknis, secara mentalitas, Adzikry adalah pemain yang sudah dibentuk untuk bersaing di level tertinggi. Disiplin ala Eropa, pengalaman internasional, dan motivasi besar menjadi bekal sempurna untuk sukses di Liga 2.
Baca Juga: