1920x600-TOP-ID
ID
ID
previous arrow
next arrow

SBOTOP: De Roo Nilai Persis Solo Tak Akan Habiskan Jatah Pemain Asing Musim Ini

Kompetisi Liga 1 Indonesia musim 2025 kembali menghadirkan sejumlah sorotan, salah satunya mengenai strategi transfer dan komposisi pemain asing yang digunakan oleh klub-klub peserta. Salah satu klub yang menjadi perhatian adalah Persis Solo, tim kebanggaan warga Kota Bengawan. Dalam beberapa musim terakhir, Persis Solo dikenal cukup aktif merekrut pemain asing untuk memperkuat skuadnya. Namun, menjelang musim 2025, pelatih kepala mereka, Leonardo De Roo, memberikan sinyal berbeda.

Dalam pernyataan terbarunya, De Roo menilai bahwa Persis Solo kemungkinan besar tidak akan memaksimalkan kuota pemain asing yang tersedia. Sebuah keputusan yang cukup mengejutkan di tengah tren klub-klub Liga 1 yang cenderung mengandalkan kekuatan pemain asing dalam upaya meraih prestasi.

Apa alasan di balik sikap ini? Bagaimana dampaknya terhadap performa tim? Dan apa reaksi dari para suporter dan pengamat sepak bola nasional? Artikel ini akan mengulas secara mendalam pandangan De Roo serta implikasi strategi tersebut untuk perjalanan Persis Solo di musim 2025.

Aturan Kuota Pemain Asing di Liga 1

Seperti diketahui, Liga 1 Indonesia menerapkan aturan kuota pemain asing dengan format 5+1. Artinya, setiap klub diperbolehkan memiliki maksimal lima pemain asing non-Asia dan satu pemain asing asal negara anggota AFC. Aturan ini dimaksudkan untuk menjaga keseimbangan antara pengembangan talenta lokal dan persaingan yang kompetitif.

Banyak klub memanfaatkan penuh kuota ini dengan merekrut pemain asing berpengalaman dari Amerika Selatan, Eropa Timur, hingga Afrika. Namun, Persis Solo, menurut De Roo, mengambil pendekatan berbeda.

Pernyataan De Roo Fokus pada Keseimbangan Tim

Dalam konferensi pers jelang laga uji coba pra-musim, Leonardo De Roo menegaskan bahwa timnya tidak akan memaksimalkan seluruh kuota pemain asing musim ini. “Kami punya rencana jangka panjang. Saya percaya pada pemain lokal yang kami miliki. Kualitas mereka bagus, dan yang terpenting adalah mereka memahami filosofi bermain tim,” ujarnya.

De Roo juga menekankan bahwa rekrutmen pemain asing bukan sekadar soal kuantitas. “Kami mencari pemain asing yang benar-benar sesuai dengan kebutuhan taktik, bukan sekadar mengisi slot yang tersedia. Jika kami tidak menemukan yang tepat, lebih baik memberi kepercayaan pada pemain lokal,” tambahnya.

Komposisi Skuad Persis Solo Saat Ini

Hingga awal Juli 2025, Persis Solo tercatat telah merekrut tiga pemain asing untuk musim ini: seorang bek tengah asal Brasil, gelandang serang dari Jepang, dan striker berpengalaman dari Argentina. Ketiganya dinilai sudah cukup untuk mengisi kebutuhan utama tim.

Dengan demikian, masih ada tiga slot yang belum terisi. Namun menurut sumber internal klub, manajemen tidak terburu-buru menambah pemain asing. Mereka lebih fokus pada pemantapan kerja sama antar pemain yang sudah ada, serta pengembangan pemain muda dari akademi.

Alasan Strategis Chemistry dan Adaptasi

Salah satu alasan utama di balik keputusan De Roo adalah soal chemistry atau kekompakan tim. Dalam wawancara eksklusif dengan media lokal, ia menyebutkan bahwa terlalu banyak perubahan komposisi dapat mengganggu stabilitas tim.

“Pemain asing memang penting, tetapi mereka juga membutuhkan waktu untuk beradaptasi dengan kultur sepak bola Indonesia dan gaya bermain tim. Jika terlalu banyak pemain baru masuk sekaligus, terutama dari luar negeri, itu bisa menyulitkan proses pembentukan chemistry,” jelas pelatih asal Belanda itu.

Selain itu, De Roo ingin memberi ruang lebih besar bagi pemain lokal untuk berkembang. Menurutnya, Indonesia memiliki banyak talenta yang hanya butuh kesempatan untuk bersinar.

Reaksi Suporter dan Media

Keputusan De Roo tentu menimbulkan berbagai reaksi, terutama dari suporter setia Persis Solo yang dikenal sangat vokal. Sebagian mendukung langkah pelatih, dengan alasan bahwa terlalu mengandalkan pemain asing bisa menghambat pertumbuhan pemain lokal. Namun, tidak sedikit pula yang khawatir jika strategi ini membuat Persis kesulitan bersaing di papan atas.

“Saya percaya sama Coach De Roo, tapi tetap harus ada keseimbangan. Kalau terlalu banyak mengandalkan pemain lokal tanpa pelengkap asing yang berkualitas, bisa berisiko,” ujar Haryo, salah satu pentolan suporter Pasoepati.

Media nasional pun memberikan sorotan tajam terhadap keputusan ini. Beberapa pengamat menyebutnya sebagai langkah berani dan berbeda dari tren umum. “De Roo sedang membangun proyek jangka panjang, dan ini menarik untuk diamati. Tapi hasil akhir tetap akan jadi penilaian utama,” kata analis sepak bola, Tommy Wibowo.

Jejak De Roo Filosofi Bermain dan Gaya Kepemimpinan

Untuk memahami keputusan De Roo lebih dalam, penting untuk melihat latar belakang dan filosofi kepelatihannya. Sebagai pelatih muda asal Belanda, De Roo dikenal dengan pendekatan berbasis pengembangan pemain dan permainan kolektif. Ia lebih memilih tim yang solid secara organisasi daripada mengandalkan individu-individu bintang.

Sebelum melatih Persis Solo, De Roo pernah bekerja di akademi beberapa klub Eropa dan membentuk reputasi sebagai pelatih yang pandai mengasah pemain muda. Oleh karena itu, bukan hal mengejutkan jika ia lebih percaya pada potensi lokal dan membangun tim dari fondasi yang kuat.

“Saya ingin Persis menjadi tim yang punya identitas jelas, bukan sekadar kumpulan pemain bintang. Itu butuh proses, dan saya yakin kami berada di jalur yang benar,” kata De Roo dalam salah satu sesi wawancara dengan media Belanda.

Pengaruh terhadap Taktik dan Formasi

Dari segi taktik, keputusan untuk tidak memaksimalkan pemain asing memberi tantangan tersendiri bagi De Roo. Ia harus benar-benar memastikan bahwa pemain lokal mampu menjalankan instruksinya di lapangan. Dalam beberapa laga uji coba, Persis terlihat mencoba formasi 4-3-3 dan 4-2-3-1, dengan banyak peran penting diisi oleh pemain lokal.

Gelandang muda seperti Farhan Irsyad dan Rendy Juliansyah menjadi andalan di lini tengah, sementara lini belakang dipercayakan kepada duet pemain lokal dan satu bek asing. Posisi penyerang sayap juga diisi oleh pemain-pemain binaan akademi yang tampil cukup impresif di turnamen pramusim.

Pro dan Kontra dalam Dunia Sepak Bola Indonesia

Langkah Persis Solo ini dapat menjadi contoh menarik di tengah kecenderungan klub-klub Liga 1 yang berlomba merekrut pemain asing sebanyak-banyaknya. Dalam jangka pendek, memang ada risiko tidak kompetitif. Namun dalam jangka panjang, jika berhasil, ini bisa menjadi model baru bagi pembangunan sepak bola Indonesia yang lebih berkelanjutan.

Beberapa pelatih lain pun mulai melirik pendekatan serupa, terutama mereka yang fokus membangun tim dalam beberapa musim ke depan. Namun, tantangan utamanya tetap pada hasil. Tanpa prestasi yang terlihat, filosofi sebaik apapun akan sulit dipertahankan di tengah tekanan publik dan manajemen.

Harapan dan Target Persis Solo Musim Ini

Dengan komposisi yang lebih ramping dalam hal pemain asing, target realistis Persis Solo untuk musim ini adalah finis di posisi 5 besar. Manajemen menyatakan bahwa musim ini adalah bagian dari proses membangun fondasi yang kuat, bukan sekadar mengejar hasil instan.

Namun, tidak menutup kemungkinan jika performa tim meningkat di paruh musim pertama, klub akan mempertimbangkan menambah pemain asing pada bursa transfer tengah musim. Hal ini tetap menjadi opsi terbuka jika tim membutuhkan tambahan tenaga di sektor tertentu.

Baca Juga:

TAGS:
CLOSE