Kekalahan selalu menjadi momen refleksi bagi sebuah tim, tak terkecuali bagi Madura United. Dalam laga uji coba pramusim yang berlangsung di Stadion Mandala Krida, Yogyakarta, Madura United harus mengakui keunggulan PSIM Yogyakarta dengan skor 0-2. Hasil ini tentu menjadi bahan evaluasi penting, terutama bagi pelatih kepala mereka, Alfredo Vera. Sang juru taktik asal Argentina itu mengakui bahwa penampilan anak asuhnya belum menunjukkan performa ideal dan masih banyak aspek yang perlu diperbaiki jelang bergulirnya Liga 1 Indonesia musim 2025/2026.
Laga kontra PSIM bukan sekadar laga uji coba biasa. Meskipun tidak mempengaruhi klasemen liga, pertandingan ini memberi gambaran nyata tentang kekompakan, kebugaran, dan kesiapan tim secara menyeluruh. Dalam artikel ini, kita akan mengulas jalannya pertandingan, tanggapan dari Alfredo Vera, kondisi skuad Madura United, serta potensi perombakan dan strategi ke depan yang sedang disiapkan tim berjuluk Laskar Sape Kerrab ini.
Jalannya Pertandingan PSIM Unggul Secara Strategi
Pertandingan berlangsung dengan intensitas sedang sejak menit awal. Madura United mencoba mengendalikan permainan melalui penguasaan bola dan umpan-umpan pendek, namun PSIM tampil lebih efisien dan taktis. Pada menit ke-23, PSIM membuka keunggulan melalui serangan balik cepat yang diselesaikan dengan baik oleh striker lokal mereka, Yuda Alkanza.
Madura United kesulitan membongkar pertahanan rapat PSIM yang tampil disiplin dengan formasi 4-1-4-1. Upaya dari lini tengah melalui Hugo Gomes dan Haris Tuharea tak banyak menghasilkan peluang berarti. Di babak kedua, pelatih Alfredo Vera mencoba melakukan pergantian pemain dan pola permainan, namun PSIM justru menggandakan keunggulan lewat sepakan keras pemain muda mereka, Tegar Wahyu, di menit ke-70.
Skor 0-2 bertahan hingga peluit panjang dibunyikan. Meski menguasai bola hingga 62%, Madura United gagal mencatatkan satupun tembakan tepat sasaran yang berarti. PSIM justru tampil lebih klinis dan efektif.
Evaluasi Alfredo Vera Fokus pada Transisi dan Final Third
Dalam konferensi pers usai pertandingan, Alfredo Vera menyampaikan kekecewaannya, namun tetap memberikan penilaian konstruktif terhadap penampilan anak asuhnya.
“Kami tidak bermain buruk secara keseluruhan, tapi kami kurang tajam di sepertiga akhir. Terlalu banyak kehilangan bola saat transisi dan kami tidak cukup agresif dalam pressing. Itu jadi perhatian utama saya,” ujar Vera.
Pelatih berusia 51 tahun itu menyoroti beberapa hal penting yang perlu diperbaiki:
- Transisi Bertahan – Setelah kehilangan bola, pemain Madura United tampak lamban dalam melakukan pressing balik. Hal ini memberi ruang bagi PSIM untuk membangun serangan balik cepat.
- Koordinasi Antar Lini – Beberapa kali jarak antara lini tengah dan belakang terlalu lebar. Ini membuat lawan leluasa mengeksploitasi ruang kosong.
- Minimnya Kreativitas – Tanpa playmaker murni, Madura United kesulitan membuka pertahanan rapat. Umpan-umpan silang sering tidak tepat sasaran.
- Efektivitas Finishing – Tidak ada shot on target yang benar-benar mengancam gawang PSIM, menunjukkan rendahnya akurasi dan keputusan akhir dari lini serang.
Kondisi Tim Pemain Baru Butuh Adaptasi
Salah satu alasan dari kurang menyatunya permainan Madura United adalah proses adaptasi pemain baru. Beberapa rekrutan anyar seperti defender asing asal Brasil dan winger muda lokal masih mencari chemistry dengan rekan setim mereka.
“Butuh waktu untuk membangun koneksi antarpemain. Tapi kami tidak bisa menunggu terlalu lama, karena liga sudah dekat. Semua harus bekerja lebih keras,” jelas Vera.
Madura United juga masih menunggu beberapa pemain utama yang sedang menjalani pemusatan latihan bersama timnas. Absennya pemain seperti Novan Sasongko dan Malik Risaldi turut memengaruhi dinamika permainan tim.
Tekanan untuk Bangkit Dukungan dan Harapan Suporter
Kekalahan dari klub Liga 2 seperti PSIM tentu menimbulkan pertanyaan besar dari para pendukung setia Laskar Sape Kerrab. Di media sosial, sebagian besar suporter menyuarakan harapannya agar pelatih segera menemukan komposisi terbaik sebelum kompetisi resmi dimulai.
Namun, sebagian lain mencoba memahami bahwa laga ini adalah bagian dari proses evaluasi dan persiapan. “Ini waktunya mencoba. Yang penting ketika Liga 1 dimulai, kita sudah siap 100%,” tulis akun @SapeKerrabLoyal di X.
Manajemen klub juga menyatakan dukungan penuh terhadap Vera dan staf pelatih. Mereka menegaskan bahwa proses pembentukan tim masih berjalan dan hasil dari satu laga tidak menjadi tolok ukur utama.
Potensi Perombakan dan Strategi Lanjutan
Berdasarkan hasil uji coba ini, Alfredo Vera diperkirakan akan melakukan rotasi dan perombakan dalam beberapa sektor. Berikut ini beberapa langkah yang kemungkinan akan dilakukan:
- Perekrutan Gelandang Serang Asing – Untuk mengatasi krisis kreativitas, manajemen disebut sedang mengincar pemain asing Asia yang memiliki visi bermain bagus.
- Skema Alternatif – Jika sebelumnya menggunakan formasi 4-3-3, Vera mulai mempertimbangkan formasi 4-2-3-1 atau 3-4-2-1 untuk menyesuaikan dengan karakter pemain.
- Fokus pada Latihan Finishing dan Transisi Cepat – Sesi latihan intensif dalam dua minggu ke depan akan difokuskan pada aspek-aspek tersebut.
- Uji Coba Tambahan – Madura United berencana menggelar 2–3 pertandingan persahabatan lagi, termasuk melawan tim dari Liga 1 agar mendapat lawan selevel.
Tanggapan dari PSIM Kemenangan Penting untuk Moral
Di sisi lain, pelatih PSIM, Kas Hartadi, menyambut kemenangan ini dengan positif. “Kami menghormati Madura United sebagai tim kuat Liga 1, tapi hari ini anak-anak bermain disiplin dan penuh semangat. Ini menjadi modal moral yang baik untuk menyongsong Liga 2 musim depan,” ujarnya.
Kemenangan atas tim Liga 1 memberi kepercayaan diri bagi PSIM yang tengah membangun skuad muda dan ingin kembali ke kasta tertinggi sepak bola Indonesia.
Momentum untuk Bangkit
Kekalahan memang menyakitkan, apalagi jika datang dari tim dengan kasta lebih rendah. Namun, bagi Madura United dan Alfredo Vera, hasil melawan PSIM bisa menjadi pelecut semangat dan momen reflektif yang sangat berguna.
Dengan waktu persiapan yang masih tersedia dan dukungan penuh dari manajemen serta suporter, Madura United diharapkan bisa bangkit dan menunjukkan jati diri sebenarnya saat Liga 1 bergulir nanti.
Evaluasi yang dilakukan oleh Alfredo Vera bukan sekadar rutinitas pasca pertandingan, tapi bagian dari komitmen serius untuk membentuk tim yang solid, kompetitif, dan membanggakan Madura. Laga melawan PSIM mungkin hanya satu babak kecil, tetapi pelajaran yang didapat bisa menjadi kunci sukses untuk musim panjang yang penuh tantangan.
Baca Juga: