Nasib kurang beruntung kembali menimpa Timnas Basket Putri Indonesia dalam ajang FIBA Women’s Asia Cup 2025. Harapan untuk tetap bertahan di Divisi A pupus setelah skuad Merah Putih harus mengakui keunggulan Lebanon dengan skor 67-57 dalam laga penentuan yang digelar pada Jumat, 18 Juli 2025. Kekalahan tersebut membuat Indonesia finis di peringkat kedelapan dan terpaksa kembali berlaga di Divisi B pada edisi berikutnya.
Empat Laga Tanpa Kemenangan
Perjalanan Indonesia di turnamen ini memang tidak berjalan mulus sejak awal. Dari total empat pertandingan yang dilakoni—tiga di fase grup dan satu laga penentuan degradasi—tim asuhan pelatih itu belum mampu mencatatkan satu pun kemenangan. Hasil ini mengukuhkan posisi Indonesia di dasar klasemen Divisi A dan otomatis membuat mereka terdegradasi ke Divisi B.
Lebanon Kembali Selamat dari Degradasi
Sementara itu, kemenangan atas Indonesia menjadi penyelamat bagi Lebanon. Ini bukan kali pertama mereka menghindari degradasi lewat laga penentuan. Pada edisi 2023, Lebanon juga berhasil bertahan di Divisi A setelah mengalahkan Cina Taipei—yang kini harus berlaga di Divisi B pada edisi 2025. Lebanon sendiri merupakan juara Divisi B pada tahun 2021, dan terus menunjukkan perkembangan performa sejak saat itu.
Awal Positif yang Tak Bertahan Lama
Indonesia sempat memberikan perlawanan sengit di awal pertandingan. Di kuarter pertama, kombinasi serangan dari Kimberley Pierre-Louis, Agustin Retong, Priscilla Karen, dan Clarita Antonio mampu menjaga selisih poin tetap tipis, dan kuarter ditutup dengan skor 18-12. Pada kuarter kedua, permainan masih berjalan relatif seimbang, dengan Lebanon hanya mampu menambah margin keunggulan tiga poin. Hal ini memberi harapan bahwa Indonesia masih memiliki peluang untuk membalikkan keadaan di paruh kedua pertandingan.
Kuarter Tiga Jadi Titik Balik Kekalahan
Sayangnya, kuarter kеtіgа mеnjаdі mіmрі buruk bаgі tіm Mеrаh Putіh. Dоmіnаѕі Lebanon begitu kеntаrа, tеrutаmа dаlаm еkѕеkuѕі ѕеrаngаn. Mereka bеrhаѕіl mengoleksi 23 poin dі kuаrtеr іnі, sementara Indоnеѕіа hаnуа mampu mеnсеtаk duа tеmbаkаn dari 14 реrсоbааn. Sаtu-ѕаtunуа trіроіn dаrі Bella Hasan dаn tаmbаhаn dua роіn lewat lауuр Priscilla Kаrеn tіdаk cukup untuk membendung аruѕ serangan Lеbаnоn. Meskipun ѕеmраt mencoba bаngkіt dі kuаrtеr tеrаkhіr, jаrаk poin ѕudаh tеrlаlu lеbаr untuk dіkеjаr.
Statistik Pemain: Kim Masih Jadi Pilar Utama
Kimberley Pierre-Louis kembali menunjukkan performa terbaiknya dengan mencatatkan double-double: 16 poin dan 11 rebound. Penampilan impresif juga datang dari Agustin Retong, yang menorehkan 11 poin, 8 assist, dan 4 steal. Retong menjadi salah satu dari tiga pemain Indonesia yang mampu mencetak dua digit angka dalam satu pertandingan, bersama Kim dan Faizzatus Shoimah.
Lebanon Tampil Efisien dan Konsisten
Di kubu Lebanon, kemenangan mereka tak lepas dari kontribusi luar biasa Rebecca Akl yang tampil selama 37 menit dan mengoleksi 26 poin, 5 rebound, serta 5 assist. Efisiensinya luar biasa dengan 7 tembakan masuk dari 15 percobaan, termasuk 4 tripoin dari 8 percobaan. Amar Mansour juga menjadi kunci kemenangan dengan 13 poin, 8 rebound, 5 assist, dan 3 steal, menunjukkan efektivitas rotasi pemain yang hanya mengandalkan delapan pemain sepanjang laga.
Kegagalan untuk bertahan di Divisi A FIBA Women’s Asia Cup tentu menjadi pukulan bagi Timnas Putri Indonesia. Namun, momen ini juga bisa menjadi titik balik untuk evaluasi menyeluruh dan pembenahan demi kembali lebih kuat di masa depan. Dengan materi pemain yang masih muda dan potensial, bukan tidak mungkin Indonesia bisa bangkit dan kembali bersaing di kasta tertinggi basket wanita Asia. Untuk saat ini, Divisi B akan menjadi panggung baru bagi Garuda Putri untuk menata langkah menuju prestasi yang lebih gemilang.
BACA JUGA :