Spanyol menunjukkan mental juara saat menembus semifinal Euro 2025 dengan kemenangan 2-0 atas tuan rumah Swiss. Meski sempat dibuat frustrasi dan gagal mengeksekusi dua penalti—melalui Mariona Caldentey dan Alexia Putellas—La Roja akhirnya menemukan celah di babak kedua.
Athenea del Castillo membuka keunggulan lewat penyelesaian tajam yang meredam tekanan publik Swiss. Tak lama, Claudia Pina menggandakan keunggulan dan mengunci tiket ke babak empat besar.
Spanyol memang dibuat bekerja keras oleh Swiss, yang bermain disiplin di depan pendukung sendiri. Namun pengalaman dan kualitas individu para pemain Spanyol akhirnya berbicara.
Dengan kemenangan ini, Spanyol menegaskan statusnya sebagai favorit juara dan akan menghadapi ujian sesungguhnya di semifinal menghadapi pemenang duel antara Prancis dan Jerman. Dua penalti gagal mungkin jadi catatan, tapi hasil akhir tetap menyuarakan satu hal: Spanyol belum selesai.
Swiss Buat Spanyol Frustrasi Penalti Gagal dan Perlawanan Sengit Warnai Laga Perempat Final
Di atas kertas, duel perempat final Euro 2025 antara Swiss dan Spanyol tampak berat sebelah. Spanyol datang sebagai juara dunia, mencetak 14 gol hanya dalam tiga laga grup, sementara Swiss baru pertama kali mencicipi babak delapan besar turnamen besar. Namun kenyataan di lapangan jauh dari prediksi.
Bermain di Bern dengan dukungan penuh publik tuan rumah, Swiss memberikan perlawanan sengit dan membuat Spanyol frustrasi selama lebih dari satu jam. Kans terbaik Spanyol datang di awal laga ketika Mariona Caldentey dijatuhkan oleh Nadine Riesen di kotak terlarang. Penalti diberikan tanpa ragu—namun eksekusi Caldentey justru jadi momen mengejutkan.
Pemain terbaik Women’s Super League musim ini itu tampak terinspirasi dari drama adu penalti Inggris vs Swedia… sayangnya dengan cara yang salah. Bola meluncur pelan dan melebar, membuang kesempatan emas dan menyuntik semangat ke skuad Swiss.
Meskipun akhirnya Spanyol tetap keluar sebagai pemenang berkat gol di babak kedua, laga ini jadi pengingat bahwa status juara tidak menjamin kemenangan mudah. Swiss mungkin kalah di papan skor, tapi mereka menang dalam hal keberanian dan disiplin.
Kayu, Kesabaran, dan Del Castillo Resep Spanyol Bungkam Perlawanan Swiss
Spanyol boleh mendominasi penguasaan bola, tapi Swiss berhasil membuat juara dunia itu frustrasi hampir sepanjang laga. Bahkan ketika peluang mulai bermunculan, tiang gawang justru jadi penyelamat setia bagi tuan rumah. Irene Paredes menghantam mistar lewat sundulan dari sepak pojok, dan upaya dari Patri Guijarro serta Esther Gonzalez di babak kedua juga hanya membentur kayu.
Sementara itu, Swiss tak tinggal diam. Melalui serangan balik cepat, Alayah Pilgrim memaksa Cata Coll melakukan penyelamatan pertama, memberikan sinyal bahwa tekanan bisa berbalik arah. Spanyol sadar, perubahan dibutuhkan—dan Del Castillo menjawab tantangan itu.
Baru beberapa menit masuk lapangan, pemain bernomor punggung 10 itu langsung memberi perbedaan. Kombinasi cepat nan cerdas antara Aitana Bonmatí dan Del Castillo membongkar lini belakang Swiss, sebelum sang supersub menceploskan bola melewati Livia Peng dengan penyelesaian tenang.
Tak butuh waktu lama bagi Spanyol untuk memastikan kemenangan. Enam menit kemudian, kesalahan fatal Lia Wälti di area sendiri dimanfaatkan oleh Guijarro, yang merebut bola sambil menepis protes sang gelandang Swiss. Dalam sekejap, Claudia Pina menyelesaikan peluang dan menutup pertandingan dengan skor 2-0.
Dalam laga penuh kesabaran, Spanyol menunjukkan bahwa mereka bukan hanya indah dalam menguasai bola, tapi juga tajam dalam momen krusial—dengan Del Castillo sebagai pemicu perubahan.
Drama Penalti, Kartu Merah, dan Rekor Penonton Spanyol Lolos, Swiss Pulang dengan Kepala Tegak
Spanyol nyaris menambah keunggulan menjadi tiga gol saat Athenea del Castillo dijatuhkan oleh Iman Beney di kotak penalti. Semua mata tertuju pada Alexia Putellas—salah satu pemain terbaik turnamen sejauh ini—yang bersiap mengeksekusi. Namun justru momen magis datang dari kiper Swiss, Livia Peng. Dengan refleks luar biasa, ia menepis tendangan Putellas dan menjaga asa timnya tetap hidup sejenak.
Penalti gagal itu menambah catatan menarik di Euro 2025: dari 25 penalti yang terjadi (termasuk adu penalti), 13 di antaranya tidak menghasilkan gol. Sebuah tren mengejutkan yang terus menciptakan drama.
Sayangnya bagi Swiss, harapan mereka tak bertahan lama. Noelle Maritz, bek andalan Aston Villa, harus menerima kartu merah akibat pelanggaran profesional terhadap Salma Paralluelo. Dengan 10 pemain di lapangan, Swiss tak mampu membalikkan keadaan.
Meski tersingkir, Swiss tetap meninggalkan jejak manis. Laga ini dihadiri 78.407 penonton, memecahkan rekor kehadiran untuk perempat final Euro Wanita—bukti bahwa semangat mereka membakar antusiasme publik lokal.
Spanyol kini melangkah ke semifinal, menanti duel akbar melawan salah satu dari Prancis atau Jerman. Di tengah drama penalti dan tekanan tuan rumah, La Roja tetap tenang dan terus melaju.
Panasnya Euro 2025 4 Besar Siap Tampil, Duel Klasik Menanti
Babak perempat final Euro 2025 telah menyuguhkan drama luar biasa—dari adu penalti mendebarkan hingga kejutan dari tim yang sempat tak diunggulkan. Kini, empat negara terbaik Eropa siap bentrok di semifinal, semuanya dengan kickoff pukul 20.00 BST.
Berikut hasil perempat final:
📅 16 Juli
🇳🇴 Norwegia 1-2 Italia — Azzurre tampil efektif dan melangkah penuh percaya diri.
📅 17 Juli
🇸🇪 Swedia 2-2 Inggris (2-3 pens) — Laga paling menegangkan sejauh ini! Inggris lolos lewat adu penalti dramatis.
📅 18 Juli
🇪🇸 Spanyol 2-0 Swiss — Meski sempat frustasi, La Roja akhirnya melaju lewat gol Del Castillo dan Pina.
📅 19 Juli
🇫🇷 Prancis vs Jerman — Duel terakhir perempat final, yang akan menentukan lawan Spanyol!
Kini semifinal Euro 2025 siap mengguncang:
📅 22 Juli – SF1:
🏴 Inggris vs Italia (di Jenewa)
Pertemuan dua tim penuh determinasi. Inggris punya momentum, Italia punya keseimbangan. Siapa yang akan tembus final?
📅 23 Juli – SF2:
🇫🇷/🇩🇪 vs 🇪🇸 (di Zurich)
Spanyol menanti pemenang big match Prancis vs Jerman. Apa pun hasilnya, semifinal ini akan jadi laga penuh gengsi dan kualitas tinggi.
Euro 2025 semakin memanas, dan jalan menuju trofi makin sempit. Siapakah yang akan menuliskan namanya di partai final
Baca Juga :