Pertandingan seru tersaji ketika Persebaya Surabaya bertandang ke markas Persita Tangerang dalam lanjutan kompetisi Liga 1 Indonesia musim ini. Laga yang digelar di Stadion Indomilk Arena itu menjadi ajang pembuktian bagi Bajol Ijo untuk bangkit setelah sebelumnya tampil kurang konsisten. Hasilnya, melalui permainan disiplin dan strategi matang, Persebaya sukses mencuri tiga poin penting lewat kemenangan tipis 1-0.
Gol tunggal yang tercipta di laga tersebut menjadi bukti kerja keras tim asuhan pelatih Paul Munster, sekaligus memberikan sinyal bahwa Persebaya masih punya ambisi besar untuk bersaing di papan atas klasemen. Sebaliknya, Persita harus kembali menelan pil pahit di kandang sendiri, menambah catatan buruk mereka saat menghadapi tim-tim besar.
Artikel ini akan membedah jalannya pertandingan, analisis taktik kedua tim, sorotan pemain kunci, reaksi pasca-laga, hingga implikasi kemenangan ini bagi perjalanan Persebaya di Liga 1.
Babak Pertama Persita Dominan Persebaya Lebih Efektif
Sejak menit awal, Persita berusaha tampil menekan dengan dukungan penuh dari suporter setia mereka, Pendekar Cisadane. Bermain di kandang sendiri, mereka mencoba menguasai tempo melalui penguasaan bola di lini tengah. Gelandang Persita seperti Herlian Syah dan Ezequiel Vidal beberapa kali melakukan kombinasi serangan untuk menembus pertahanan Persebaya.
Namun, Persebaya yang sudah mempelajari gaya main lawan tidak panik. Dengan pendekatan taktik bertahan rapat dan mengandalkan serangan balik cepat, Bajol Ijo justru lebih efektif dalam menciptakan peluang berbahaya.
Pada menit ke-23, peluang emas pertama Persebaya tercipta ketika Ricky Kambuaya berhasil menusuk dari sisi kiri, lalu melepaskan umpan silang mendatar ke dalam kotak penalti. Bola sempat disambar Paulo Victor, namun kiper Persita, Dwi Kuswanto, melakukan penyelamatan gemilang.
Meski begitu, tekanan bertubi-tubi Persita justru membuka ruang bagi Persebaya. Menit ke-34, serangan balik cepat dari lini tengah dimanfaatkan dengan baik oleh Arsenio Valpoort yang melepaskan tembakan keras. Bola sempat membentur tiang sebelum akhirnya disambar Paulo Victor untuk menjadi gol. Skor berubah 1-0 untuk Persebaya.
Tertinggal, Persita semakin gencar menekan, namun hingga babak pertama berakhir, skor tetap bertahan.
Babak Kedua Pertahanan Bajol Ijo Kokoh
Memasuki babak kedua, Persita meningkatkan intensitas serangan mereka. Striker andalan, Ramiro Fergonzi, menjadi tumpuan di lini depan. Beberapa kali ia berusaha mencari ruang untuk menembus pertahanan Persebaya yang dikomandoi oleh Leo Lelis dan Rachmat Irianto.
Namun, barisan pertahanan Bajol Ijo tampil disiplin. Mereka tidak hanya bertahan dalam blok rendah, tetapi juga mampu mengantisipasi bola-bola silang yang menjadi andalan Persita.
Paul Munster, pelatih Persebaya, melakukan beberapa pergantian pemain untuk menjaga keseimbangan tim. Masuknya Marselino Ferdinan di pertengahan babak kedua memberikan energi baru di lini tengah. Pemain muda ini tidak hanya membantu bertahan, tetapi juga sesekali melancarkan serangan balik cepat.
Persita sempat mendapat peluang emas pada menit ke-78 melalui sundulan Baharudin, namun bola melambung tipis di atas mistar gawang. Di sisi lain, Persebaya nyaris menggandakan keunggulan lewat skema serangan balik di menit ke-85, sayang tembakan Marselino masih bisa ditepis kiper lawan.
Hingga peluit panjang dibunyikan, skor 1-0 untuk Persebaya tidak berubah.
Analisis Taktik
- Persita: Dominasi Tanpa Efektivitas
Persita sebenarnya tampil dominan dalam penguasaan bola, bahkan hingga 65% dibanding Persebaya. Namun, dominasi tersebut tidak efektif karena serangan mereka terlalu mudah ditebak. Ketergantungan pada umpan silang membuat pertahanan Persebaya bisa lebih siap mengantisipasi. - Persebaya: Efisiensi dan Serangan Balik Cepat
Persebaya bermain lebih pragmatis dengan strategi defensive compact. Mereka tidak terlalu banyak menguasai bola, tetapi setiap kali melakukan transisi menyerang, selalu menciptakan peluang berbahaya. Inilah yang akhirnya menjadi kunci kemenangan mereka. - Pertahanan Solid
Barisan pertahanan Bajol Ijo patut diapresiasi. Disiplin posisi dan komunikasi yang baik membuat mereka sukses menutup ruang bagi striker-striker Persita.
Sorotan Pemain
- Paulo Victor (Persebaya)
Menjadi pencetak gol tunggal yang menentukan kemenangan. Penempatan posisi yang tepat membuatnya mampu memanfaatkan peluang sekecil apapun. - Leo Lelis (Persebaya)
Bek tangguh asal Brasil ini tampil sangat solid dalam mengawal lini belakang. Duetnya dengan Rachmat Irianto menjadi tembok kokoh yang sulit ditembus lawan. - Marselino Ferdinan (Persebaya)
Meskipun masuk sebagai pemain pengganti, Marselino memberikan dampak besar dengan kecepatan, visi bermain, dan keberanian dalam duel. - Ramiro Fergonzi (Persita)
Menjadi ancaman utama bagi Persebaya, tetapi minim suplai bola membuat perannya kurang maksimal.
Reaksi Pasca Laga
Pelatih Persebaya, Paul Munster, menyatakan kepuasannya atas kerja keras tim:
“Kami tahu pertandingan ini tidak mudah, tetapi para pemain menunjukkan disiplin tinggi. Kemenangan ini penting untuk meningkatkan kepercayaan diri tim.”
Sementara itu, pelatih Persita, Angel Alfredo Vera, mengaku kecewa dengan hasil ini:
“Kami sudah berusaha keras dan menguasai pertandingan, tetapi kurang tajam di depan gawang. Ini menjadi evaluasi bagi kami.”
Para suporter Persebaya, Bonek Mania, yang datang langsung ke stadion pun merayakan kemenangan ini dengan penuh suka cita, menyanyikan yel-yel kemenangan usai laga berakhir.
Dampak bagi Klasemen
Kemenangan ini membawa Persebaya naik beberapa peringkat di klasemen sementara Liga 1. Tiga poin tambahan membuat mereka semakin dekat dengan zona papan atas. Hasil ini juga menambah motivasi tim dalam menghadapi jadwal padat ke depan.
Sebaliknya, kekalahan ini membuat Persita semakin terpuruk di papan tengah. Mereka harus segera berbenah jika tidak ingin terseret ke zona berbahaya.
Rivalitas dan Sejarah Pertemuan
Laga antara Persita dan Persebaya memang selalu menarik. Kedua tim memiliki sejarah panjang di kancah sepak bola nasional. Rivalitas ini semakin panas karena keduanya sama-sama memiliki basis suporter besar yang fanatik, yakni Pendekar Cisadane dan Bonek Mania.
Dalam lima pertemuan terakhir, Persebaya lebih unggul dengan tiga kemenangan, satu hasil imbang, dan hanya sekali kalah dari Persita.
Baca Juga: