1920x600-TOP-ID
ID
ID
previous arrow
next arrow

SBOTOP: Bojan Hodak Kritisi Ketajaman Lini Depan Persib Setelah Ditahan Imbang PSIM

Persib Bandung kembali harus menelan hasil mengecewakan setelah hanya mampu bermain imbang melawan PSIM Yogyakarta dalam laga uji coba pramusim yang digelar penuh atmosfer di stadion kebanggaan publik Yogya. Hasil imbang ini seolah membuka kembali permasalahan klasik yang menghantui Persib dalam beberapa musim terakhir: ketajaman lini depan yang belum konsisten.

Pelatih Persib, Bojan Hodak, tak segan menyampaikan kritik keras terhadap anak asuhnya, khususnya para penyerang yang dinilai gagal memanfaatkan peluang emas. Baginya, hasil seri bukanlah masalah besar jika sekadar uji coba. Namun, minimnya gol di laga ini adalah sinyal bahaya yang harus segera diperbaiki jika Persib ingin bersaing di kompetisi resmi mendatang.

Jalannya Pertandingan Persib Dominan PSIM Efektif

Sejak menit awal, Persib Bandung tampil lebih dominan dengan penguasaan bola mencapai hampir 60 persen. Mereka mengandalkan kombinasi umpan pendek dari lini tengah dan eksploitasi sayap yang agresif. PSIM, di sisi lain, memilih pendekatan realistis dengan bertahan rapat lalu memanfaatkan serangan balik cepat.

Peluang pertama datang dari sepakan jarak jauh gelandang Persib di menit ke-10, namun masih melenceng tipis di sisi kiri gawang. Selanjutnya, striker asing Persib mendapatkan dua peluang emas, termasuk satu sundulan bebas dari dalam kotak penalti yang justru melayang di atas mistar.

PSIM justru mampu mencuri gol lebih dulu melalui skema serangan balik. Crossing dari sisi kanan berhasil disambut striker mereka dengan tandukan tajam yang tak mampu dihalau kiper Persib. Skor 1-0 membuat PSIM semakin percaya diri bertahan.

Persib akhirnya menyamakan kedudukan di babak kedua lewat eksekusi bola mati. Tendangan bebas disundul oleh bek tengah yang naik membantu serangan. Meski terus menekan hingga menit akhir, Maung Bandung gagal menambah gol. Pertandingan pun berakhir dengan skor 1-1.

Bojan Hodak “Banyak Peluang Tapi Minim Gol”

Usai laga, Bojan Hodak memberikan komentar yang cukup tegas.

“Kami menciptakan banyak peluang, seharusnya bisa mencetak dua atau tiga gol. Tapi penyelesaian akhir masih buruk. Ini bukan tentang taktik, ini tentang kualitas di lini depan,” tegas Hodak.

Menurutnya, lini depan Persib seolah kehilangan insting pembunuh. Meski mampu menekan pertahanan lawan, striker-striker Persib gagal mengonversi peluang menjadi gol. Hodak menegaskan bahwa tanpa solusi konkret, timnya akan kesulitan bersaing di kompetisi yang lebih ketat.

Ia juga menambahkan bahwa hasil uji coba memang tidak terlalu penting dari sisi skor, tetapi sangat penting sebagai bahan evaluasi. “Kalau lawan PSIM saja kita kesulitan mencetak gol, bagaimana nanti saat menghadapi tim papan atas liga?” tambahnya.

Analisis Ketajaman Lini Depan Persib

Kritik Bojan Hodak tentu memiliki dasar yang kuat. Jika dianalisis, ada beberapa faktor yang menyebabkan tumpulnya lini depan Persib dalam laga ini:

  • Finishing Lemah

Striker Persib kerap gagal mengeksekusi peluang sederhana. Penyelesaian akhir masih terburu-buru, entah terlalu keras atau tidak terarah.

  • Minim Variasi Serangan

Persib terlalu bergantung pada crossing dari sisi sayap. Ketika lawan bisa membaca pola itu, serangan menjadi mudah dipatahkan.

  • Kurang Koordinasi di Kotak Penalti

Beberapa kali terlihat dua pemain Persib justru berebut posisi saat menerima umpan silang. Koordinasi yang kurang rapi membuat peluang hilang sia-sia.

  • Mentalitas Tertekan

Saat tertinggal, striker Persib justru terlihat semakin terburu-buru dalam mengambil keputusan. Padahal, ketenangan adalah kunci di depan gawang.

Suara Pemain Mengakui Masalah Siap Perbaiki

Beberapa pemain Persib angkat bicara setelah pertandingan. Seorang striker asing yang dipercaya menjadi ujung tombak mengakui bahwa dirinya harus lebih tenang dalam mengeksekusi peluang.

“Saya kecewa karena gagal memanfaatkan peluang. Ini bukan hanya soal teknik, tapi juga soal fokus. Saya berjanji akan bekerja lebih keras di latihan,” ungkapnya.

Kapten tim menambahkan bahwa kritik Hodak sangat penting agar seluruh skuad tidak cepat puas. Ia menyebut tim harus lebih disiplin dalam latihan finishing dan komunikasi di lini serang.

Perspektif Suporter Kritik dan Harapan

Di tribun maupun media sosial, suporter Persib atau Bobotoh memberikan beragam reaksi. Banyak yang kecewa karena masalah klasik lini depan seolah tidak kunjung selesai.

“Kalau peluang sudah banyak tapi nggak ada gol, percuma. Persib butuh striker haus gol, bukan hanya pemain yang rajin lari,” tulis salah satu Bobotoh di forum daring.

Namun, ada juga suporter yang mencoba melihat sisi positif. Menurut mereka, laga uji coba memang bertujuan untuk mengevaluasi, bukan sekadar menang. Yang terpenting adalah Persib mampu memperbaiki kelemahan sebelum kompetisi resmi dimulai.

Statistik Lini Depan Persib Angka Tak Menipu

Jika melihat statistik laga melawan PSIM, Persib sebenarnya tampil dominan. Mereka mencatatkan 15 tembakan dengan 6 di antaranya tepat sasaran. Namun, hanya 1 yang berbuah gol dan itu pun dicetak oleh pemain belakang.

Dari lima uji coba pramusim sebelumnya, Persib mencetak total 6 gol. Namun menariknya, hanya 2 gol yang berasal dari striker, sementara sisanya dicetak gelandang dan bek. Angka ini menjadi bukti nyata bahwa lini depan belum mampu menjadi solusi utama.

Solusi untuk Lini Depan Persib

Bojan Hodak tentu tidak sekadar memberikan kritik. Ada beberapa langkah yang kemungkinan akan ia ambil untuk memperbaiki masalah ketajaman Persib:

  • Latihan Finishing Intensif
    Memberikan porsi latihan lebih banyak pada penyelesaian akhir, termasuk simulasi di bawah tekanan.
  • Rotasi Penyerang
    Memberi kesempatan pada striker cadangan atau bahkan pemain muda untuk membuktikan diri.
  • Rekrutmen Pemain Baru
    Jika masalah berlanjut, opsi mendatangkan striker baru di bursa transfer bisa jadi solusi jangka panjang.
  • Pendekatan Psikologis
    Menyediakan pelatihan mental agar striker lebih percaya diri dan tenang dalam mengeksekusi peluang.
  • Variasi Pola Serangan
    Tidak hanya mengandalkan crossing, tetapi juga membangun serangan dari tengah dengan kombinasi cepat.

Perspektif Lawan PSIM Bangga Bisa Menahan Persib

Dari sisi PSIM, hasil imbang melawan Persib dianggap sebagai pencapaian positif. Menghadapi tim besar dengan materi pemain bintang, mereka justru mampu tampil efektif. Pelatih PSIM memuji disiplin timnya serta menyebut hasil ini akan meningkatkan kepercayaan diri mereka menjelang kompetisi Liga 2.

“Kami tahu Persib tim besar, tapi kami juga punya semangat. Hasil ini menunjukkan bahwa dengan kerja keras, kami bisa menghadapi siapa pun,” ujar pelatih PSIM.

Perbandingan dengan Musim Lalu

Masalah ketajaman bukan hal baru bagi Persib. Musim lalu, meski sempat berada di papan atas, produktivitas gol mereka kalah dibanding rival utama seperti Bali United atau Borneo FC.

Beberapa pertandingan bahkan berakhir dengan hasil imbang karena striker gagal mencetak gol meski peluang terbuka lebar. Kondisi ini membuat manajemen mendatangkan penyerang asing baru musim ini. Namun sejauh ini, hasilnya belum sesuai ekspektasi.

Implikasi untuk Kompetisi Mendatang

Hasil imbang melawan PSIM mungkin tidak memengaruhi klasemen, tetapi bisa menjadi alarm penting. Jika lini depan tidak segera membaik, Persib bisa kesulitan meraih kemenangan di kompetisi resmi.

Dalam liga yang ketat, membuang peluang bisa berarti kehilangan poin berharga. Persib tentu tidak ingin tersingkir dari persaingan juara hanya karena masalah finishing yang seharusnya bisa diperbaiki.

Baca Juga:

TAGS:
CLOSE