Pertandingan antara Persijap Jepara melawan Persita Tangerang di Stadion Gelora Bumi Kartini menjadi salah satu duel yang sarat emosi dalam lanjutan kompetisi Liga 2 musim 2025. Bermain di hadapan ribuan pendukungnya sendiri, Persijap sebenarnya tampil percaya diri sejak awal. Namun, strategi disiplin Persita dan eksekusi peluang yang efektif membuat mereka berhasil mencuri kemenangan tipis 1-2 dari tuan rumah.
Bagi Persita, kemenangan ini bukan hanya menambah tiga poin di klasemen, tetapi juga membuktikan bahwa mereka mampu bersaing di laga tandang yang penuh tekanan. Sementara itu, bagi Persijap, hasil ini menyisakan kekecewaan karena peluang untuk memperbaiki posisi klasemen kembali tertunda.
Jalannya Pertandingan Drama di Gelora Bumi Kartini
Laga dimulai dengan tempo cepat. Persijap mencoba menekan sejak menit pertama, memanfaatkan dukungan penuh publik Jepara. Namun, Persita yang tampil sabar justru lebih efektif dalam memanfaatkan peluang.
- Gol Pembuka Persita (Menit ke-18)
Striker asing Persita, Matheus Barbosa, membuka skor lewat sundulan memanfaatkan crossing dari sayap kanan. Gol ini sempat meredam sorakan tuan rumah. - Gol Balasan Persijap (Menit ke-39)
Persijap tidak tinggal diam. Melalui kombinasi apik antara Muhammad Fadli dan Bayu Nugroho, tuan rumah berhasil menyamakan kedudukan menjadi 1-1 sebelum jeda babak pertama. - Gol Penentu Persita (Menit ke-72)
Drama terjadi di babak kedua. Serangan balik cepat Persita membuahkan gol lewat sepakan keras Rizky Eka. Skor berubah 1-2, dan bertahan hingga laga usai meski Persijap berusaha keras untuk mengejar.
Suasana di stadion semakin menegangkan ketika wasit meniup peluit akhir. Persita berhasil membawa pulang kemenangan berharga dari kandang lawan.
Strategi Persita Efisiensi dan Disiplin
Kemenangan Persita tidak datang secara kebetulan. Pelatih mereka, Ridwan Syahputra, menyiapkan strategi matang.
- Blok Pertahanan Rapat
Persita menumpuk pemain di lini tengah untuk memutus aliran bola Persijap. - Serangan Balik Cepat
Dengan memanfaatkan kecepatan pemain sayap, mereka beberapa kali menusuk pertahanan tuan rumah. - Efisiensi Finishing
Dari lima peluang emas, dua berbuah gol. Angka efektivitas yang cukup tinggi dibanding Persijap yang banyak membuang kesempatan.
Ridwan menyebut dalam konferensi pers:
“Kami tahu atmosfer di Jepara selalu panas. Kuncinya adalah disiplin, jangan panik, dan manfaatkan peluang sekecil apapun. Anak-anak menjalankan instruksi dengan baik.”
Persijap Dominasi Tanpa Hasil
Meski kalah, Persijap sebenarnya mendominasi penguasaan bola hingga 61%. Mereka juga lebih banyak menciptakan peluang (12 tembakan ke gawang dibanding 7 milik Persita). Namun, kelemahan utama mereka ada di penyelesaian akhir.
Beberapa kali striker andalan, Ardiansyah, gagal menaklukkan kiper Persita yang tampil gemilang. Pelatih Persijap, Mulyadi Santoso, mengakui kekecewaannya:
“Kami menguasai permainan, tapi tidak bisa mencetak gol tambahan. Lawan lebih efektif. Inilah sepak bola, dan kami harus belajar dari kekalahan ini.”
Statistik Pertandingan
- Penguasaan Bola: Persijap 61% – Persita 39%
- Tembakan Tepat Sasaran: Persijap 12 – Persita 7
- Pelanggaran: Persijap 14 – Persita 10
- Kartu Kuning: 3 untuk Persijap, 2 untuk Persita
- Corner Kick: Persijap 6 – Persita 3
Statistik menegaskan dominasi Persijap dari sisi kuantitas, namun efektivitas Persita lebih menentukan hasil akhir.
Peran Kiper Persita Benteng Tak Tergoyahkan
Salah satu sosok kunci kemenangan Persita adalah kiper muda mereka, Alvin Pradana. Setidaknya ia melakukan lima penyelamatan krusial, termasuk menepis sundulan keras di menit ke-85 yang nyaris membuat skor imbang.
Alvin dipuji pelatih sebagai pahlawan lapangan:
“Tanpa penyelamatan Alvin, mungkin hasilnya berbeda. Dia benar-benar menunjukkan mental kuat meski ditekan suporter lawan.”
Reaksi Suporter
- Aremania Jepara (Laskar Kalinyamat) jelas kecewa berat dengan hasil ini. Banyak yang menilai tim terlalu boros peluang.
- Pendukung Persita (Pendekar Cisadane) yang hadir di tribun tamu bersorak gembira. Mereka menganggap kemenangan ini bukti bahwa Persita siap bersaing memperebutkan tiket promosi.
Di media sosial, perdebatan antara kedua kubu suporter ramai. Ada yang menyoroti wasit, ada juga yang mengkritik penyelesaian akhir Persijap.
Dampak Kemenangan bagi Persita
Tiga poin dari Jepara punya arti penting bagi Persita:
- Naik ke posisi empat besar di klasemen sementara.
- Meningkatkan moral tim, terutama karena ini kemenangan tandang.
- Membuka peluang promosi, dengan selisih poin yang mulai mengecil terhadap pesaing di papan atas.
Pelatih Ridwan menyebut laga ini sebagai “kemenangan strategis”:
“Menang di kandang lawan yang suporterinya fanatik itu sulit. Tapi kami buktikan bisa. Ini modal bagus untuk laga berikutnya.”
Efek Kekalahan untuk Persijap
Sebaliknya, bagi Persijap, kekalahan ini menyakitkan karena:
- Mereka gagal memanfaatkan keuntungan bermain di kandang.
- Tekanan dari suporter semakin besar.
- Posisi di papan tengah klasemen membuat peluang promosi semakin menipis.
Mulyadi, sang pelatih, menekankan evaluasi besar-besaran terutama di lini serang.
Duel Kunci di Laga
Beberapa duel yang jadi sorotan:
- Ardiansyah (Persijap) vs Sergio Silva (Persita): Ardiansyah frustrasi karena selalu dikawal ketat.
- Bayu Nugroho vs Alvin Pradana: Kiper Persita sukses menggagalkan dua peluang emas Bayu.
- Matheus Barbosa vs Bek Persijap: Ketajaman Barbosa jadi pembeda di babak pertama.
Perspektif Pengamat
Analis sepak bola nasional, Rahmad Darmawan, berkomentar:
“Persijap kalah bukan karena tidak bermain bagus, tapi karena gagal efektif. Persita justru menunjukkan bahwa dalam sepak bola modern, kualitas eksekusi lebih penting daripada sekadar dominasi.”
Catatan Historis Pertemuan
Dalam lima pertemuan terakhir:
- Persijap menang 2 kali.
- Persita menang 2 kali.
- 1 laga imbang.
Dengan kemenangan ini, Persita berhasil menyamakan catatan head-to-head.
Tantangan ke Depan
- Persita harus menjaga konsistensi agar tetap berada di jalur promosi. Laga berikutnya melawan tim papan atas akan menjadi ujian sesungguhnya.
- Persijap perlu segera bangkit. Jika tidak, mereka bisa terjebak di papan bawah dan gagal mencapai target awal musim.
Pesan Suporter Persita
Seorang pendukung Persita menulis di media sosial:
“Kami datang jauh-jauh ke Jepara dan pulang dengan senyum lebar. Terima kasih Pendekar Cisadane, kalian luar biasa!”
Pesan ini menggambarkan betapa kemenangan tandang selalu memiliki nilai emosional lebih besar bagi para suporter.
Pertandingan di Stadion Gelora Bumi Kartini membuktikan satu hal: dalam sepak bola, bukan siapa yang lebih dominan, tetapi siapa yang lebih efektif. Persita Tangerang mampu mencuri kemenangan 1-2 dari Persijap Jepara berkat strategi disiplin, finishing tajam, dan penampilan gemilang sang kiper.
Bagi Persita, tiga poin ini adalah langkah penting menuju papan atas. Bagi Persijap, kekalahan ini menjadi alarm keras bahwa dominasi tanpa gol tidak akan membawa hasil. Rivalitas kedua tim masih panjang, dan laga ini akan dikenang sebagai salah satu duel klasik di Liga 2 musim 2025.
Baca Juga: