Kabar menarik datang dari lingkungan Persib Bandung. Pelatih kepala, Bojan Hodak, secara resmi mengajukan permintaan kepada operator kompetisi untuk menunda jadwal laga tandang Persib melawan Malut United yang dijadwalkan berlangsung di pekan mendatang. Keputusan ini bukan tanpa alasan — Bojan menilai kondisi timnya saat ini belum ideal untuk menghadapi perjalanan jauh ke Maluku Utara, ditambah dengan padatnya jadwal kompetisi yang membuat pemain rentan kelelahan dan cedera.
Permintaan ini memunculkan beragam reaksi dari publik sepak bola nasional. Ada yang memahami alasan Bojan karena padatnya jadwal Liga 1 musim ini, namun ada pula yang menganggap penundaan berpotensi mengganggu ritme kompetisi. Meski begitu, Bojan tetap teguh dengan pendiriannya bahwa prioritas utama adalah menjaga kebugaran dan keselamatan pemain, tanpa mengorbankan kualitas permainan di lapangan.
Dalam pernyataan resminya kepada media, pelatih asal Kroasia itu menegaskan bahwa ia tidak bermaksud mencari keuntungan bagi Persib, melainkan semata-mata ingin menjaga keseimbangan kompetisi yang sehat. “Kami bukan ingin mendapatkan perlakuan khusus. Kami hanya ingin memastikan bahwa setiap tim bisa bermain dengan kondisi terbaiknya, tanpa risiko cedera yang berlebihan akibat jadwal yang terlalu padat,” ujar Bojan Hodak dengan nada serius.
Jadwal Padat Jadi Alasan Utama
Musim ini, Liga 1 Indonesia memang berjalan dengan intensitas tinggi. Padatnya jadwal disebabkan oleh penyesuaian kalender kompetisi dan berbagai faktor eksternal, termasuk pertandingan internasional dan agenda tim nasional. Persib sendiri baru saja menyelesaikan beberapa laga penting dalam tempo singkat, dengan jeda waktu istirahat yang tergolong minim.
Bojan Hodak menyebut bahwa dalam tiga pekan terakhir, timnya sudah menjalani empat laga dengan jarak perjalanan yang cukup jauh. “Kami baru saja menghadapi pertandingan berat di Bandung, kemudian langsung melakukan perjalanan ke luar kota. Pemain membutuhkan waktu pemulihan yang cukup, bukan hanya secara fisik, tapi juga mental,” jelasnya.
Menurutnya, perjalanan ke Maluku Utara bukan perjalanan singkat. Dari Bandung, tim harus menempuh penerbangan panjang dengan beberapa kali transit. Kondisi seperti itu, bagi pelatih berpengalaman seperti Bojan, jelas bisa berdampak signifikan terhadap kebugaran pemain. “Jika kami berangkat dalam kondisi kelelahan, bukan hanya performa yang menurun, risiko cedera pun meningkat. Itu bukan situasi yang sehat bagi kompetisi,” tambahnya.
Pelatih berusia 53 tahun itu juga menyoroti perbedaan kondisi geografis antara Jawa dan Maluku. “Perjalanan udara yang panjang dan adaptasi terhadap cuaca di wilayah timur bisa memengaruhi daya tahan pemain. Saya ingin para pemain siap secara maksimal, bukan dipaksakan hanya untuk memenuhi jadwal,” ujarnya tegas.
Pertimbangan Teknis dan Strategis
Selain faktor kebugaran, Bojan Hodak juga memiliki pertimbangan teknis dalam permintaan penundaan ini. Persib sedang berada dalam periode penting di klasemen sementara. Mereka tengah berjuang mempertahankan posisi di papan atas dan tak ingin kehilangan momentum akibat kelelahan atau rotasi paksa yang tidak ideal.
“Kami sedang dalam tren positif, dan saya ingin itu terus berlanjut. Tapi jika pemain dipaksakan bermain dalam kondisi tidak bugar, maka performa tim bisa terganggu,” ungkap Bojan. Ia menambahkan bahwa dalam sepak bola modern, manajemen waktu dan pemulihan menjadi bagian vital dari strategi.
Bojan bahkan menyebut bahwa beberapa pemain andalannya mengalami tanda-tanda kelelahan otot. Meski belum ada cedera serius, ia tidak mau mengambil risiko. “Kami memantau kondisi setiap pemain melalui data latihan. Dari sana kami bisa tahu siapa yang butuh istirahat. Kalau kami paksakan, bisa berbahaya. Saya tidak ingin kehilangan pemain penting hanya karena jadwal tidak rasional,” katanya.
Selain itu, laga tandang melawan Malut United dianggap memiliki tingkat kesulitan tersendiri. Bermain di kandang lawan dengan atmosfer suporter yang kuat serta kondisi lapangan yang berbeda tentu memerlukan persiapan matang. Bojan ingin memastikan timnya punya waktu cukup untuk beradaptasi dan tampil optimal.
“Malut United adalah tim yang solid di kandang. Mereka selalu bermain agresif dan sulit dikalahkan di depan pendukung sendiri. Kami butuh waktu untuk mempersiapkan taktik dan mempelajari pola permainan mereka dengan baik,” terang Bojan.
Respons Manajemen Persib Bandung
Manajemen Persib Bandung memberikan dukungan penuh terhadap keputusan pelatih. Direktur klub menyatakan bahwa pihaknya telah mengirim surat resmi kepada PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator kompetisi untuk mempertimbangkan penundaan jadwal laga tersebut.
“Kami memahami situasi tim dan kondisi pemain. Permintaan ini diajukan bukan untuk mencari keuntungan kompetitif, tetapi murni karena alasan kesehatan dan kesiapan teknis,” ujar sang direktur.
Persib menilai bahwa menjaga kualitas pertandingan sama pentingnya dengan menjaga keselamatan pemain. Jika kedua tim bermain dalam kondisi ideal, maka pertandingan akan berlangsung lebih menarik dan kompetitif, yang pada akhirnya menguntungkan semua pihak — termasuk penonton dan penyelenggara liga.
Manajemen juga mengapresiasi langkah Bojan yang secara terbuka menyampaikan permintaan ini dengan komunikasi yang profesional. “Bojan tidak hanya memikirkan timnya, tetapi juga kualitas kompetisi secara keseluruhan. Itu sikap yang patut dihargai,” tambahnya.
Pihak klub pun mengaku siap berdiskusi dengan LIB dan Malut United untuk mencari solusi terbaik. Mereka berharap jadwal baru bisa disesuaikan tanpa mengganggu rangkaian pertandingan lain.
Reaksi dari Pihak Malut United
Sementara itu, dari kubu Malut United, tanggapan terhadap permintaan penundaan ini cukup beragam. Manajemen klub yang bermarkas di Ternate itu menyatakan akan menghormati keputusan akhir operator kompetisi. Namun, mereka juga menegaskan bahwa jadwal telah disusun jauh-jauh hari dan seluruh tim sudah menyesuaikan persiapan.
“Kami memahami kekhawatiran Persib terkait kondisi pemain. Namun, kami juga sudah melakukan persiapan matang sesuai jadwal yang ditetapkan. Jika harus ditunda, kami berharap penjadwalan ulang tidak merugikan pihak mana pun,” ujar perwakilan manajemen Malut United.
Pelatih Malut United sendiri menyatakan bahwa timnya siap bermain kapan pun jadwal ditetapkan. “Kami sudah mempersiapkan diri. Jika ada perubahan, kami ikuti keputusan resmi. Namun tentu kami berharap kompetisi tetap berjalan lancar sesuai rencana,” ujarnya diplomatis.
Bagi Malut United, laga melawan Persib merupakan salah satu pertandingan besar musim ini. Bermain melawan klub bersejarah seperti Persib selalu menjadi momen berharga, baik dari sisi motivasi pemain maupun antusiasme suporter. Oleh karena itu, mereka berharap keputusan akhir tetap mempertimbangkan kepentingan semua pihak.
Pandangan Publik dan Pengamat Sepak Bola
Permintaan Bojan Hodak ini tak luput dari perhatian publik sepak bola nasional. Para pengamat menilai langkah Bojan cukup berani dan rasional. “Dalam sepak bola modern, manajemen beban fisik pemain adalah hal yang sangat penting. Jika jadwal terlalu padat, kualitas permainan bisa menurun, dan risiko cedera meningkat. Jadi, apa yang dilakukan Bojan sebenarnya masuk akal,” kata seorang analis olahraga nasional.
Namun, sebagian pengamat lain berpendapat bahwa kompetisi juga memiliki aturan ketat mengenai penjadwalan, dan terlalu banyak penundaan bisa mengganggu ritme liga. “Kita perlu keseimbangan antara kebutuhan tim dan keberlangsungan kompetisi. Operator liga harus punya standar yang jelas kapan permintaan seperti ini bisa diterima,” ujar analis lainnya.
Di media sosial, pendapat suporter pun terbagi. Pendukung Persib tentu mendukung penuh langkah pelatih mereka, sementara sebagian pendukung tim lain menilai Persib seharusnya tetap mengikuti jadwal yang ada seperti tim-tim lainnya. Meski demikian, mayoritas sepakat bahwa keselamatan dan kondisi fisik pemain harus menjadi prioritas utama.
Baca Juga: