1920x600-TOP-ID
ID
ID
previous arrow
next arrow

SBOTOP: Persija Jakarta Tampil Perkasa Benamkan Persebaya 3-1 di Kandang Sendiri Gelora Bung Tomo

Pertandingan penuh gengsi antara Persebaya Surabaya dan Persija Jakarta di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, menjadi tontonan yang sangat menarik bagi pecinta sepak bola nasional. Dalam laga yang bertajuk big match pekan ke-14 Liga 1 2025 itu, Persija tampil begitu trengginas dan menunjukkan kelasnya sebagai salah satu tim besar Indonesia. Dengan performa yang solid di semua lini, tim berjuluk Macan Kemayoran sukses menaklukkan Bajul Ijo dengan skor telak 3-1, sekaligus memperpanjang tren positif mereka di papan atas klasemen.

Bagi Persija, kemenangan ini bukan hanya soal tiga poin. Lebih dari itu, hasil ini menjadi pembuktian bahwa mereka mampu mengalahkan tekanan, atmosfer stadion yang penuh, serta dominasi Persebaya di kandang sendiri. Sementara bagi Persebaya, kekalahan ini menjadi tamparan keras yang memaksa mereka melakukan evaluasi mendalam setelah tampil tidak konsisten di beberapa laga terakhir.

Suasana Panas Sebelum Kick-off

Sejak pagi hari, atmosfer di sekitar Stadion Gelora Bung Tomo sudah terasa membara. Ribuan Bonek memadati area stadion dengan atribut hijau kebanggaan mereka. Dukungan penuh untuk Persebaya jelas terlihat dari nyanyian dan koreografi megah yang menghiasi tribun. Namun, di sisi lain, sekitar seribu pendukung Persija yang datang dari berbagai daerah juga hadir memberikan semangat kepada tim kesayangan mereka meski dalam jumlah terbatas.

Pertandingan ini memang sarat gengsi. Persija dan Persebaya memiliki sejarah panjang rivalitas di sepak bola Indonesia. Pertemuan keduanya selalu menghadirkan emosi, gengsi, dan tensi tinggi, baik di dalam maupun luar lapangan.

Pelatih Persija, Thomas Doll, dalam konferensi pers sebelum laga menegaskan bahwa timnya datang bukan untuk bertahan, melainkan untuk menyerang dan mencari kemenangan. Sementara pelatih Persebaya, Uston Nawawi, mengaku siap menampilkan permainan cepat dan menekan sejak awal untuk meraih poin penuh di kandang.

Babak Pertama Persija Dominan dan Tajam di Depan Gawang

Begitu peluit babak pertama dibunyikan, Persebaya mencoba mengambil inisiatif serangan. Mereka bermain agresif lewat umpan-umpan cepat dan pressing tinggi. Namun, Persija dengan tenang mengantisipasi tekanan tersebut. Gelandang asing mereka, Ondrej Kudela, tampil solid dalam mengatur ritme permainan dari lini belakang, sementara Abimanyu dan Riko Simanjuntak menjadi motor serangan yang aktif menusuk ke sisi kanan.

Gol pertama Persija lahir di menit ke-19 lewat skema serangan balik cepat. Bermula dari umpan terobosan cerdas Abimanyu, Marko Simic berhasil lolos dari kawalan dua bek Persebaya dan melepaskan tendangan keras mendatar yang gagal diantisipasi kiper Andhika Ramadhani. Skor berubah menjadi 1-0 untuk Persija dan membuat para pemain Persebaya terlihat panik.

Tertinggal di kandang sendiri membuat Persebaya mencoba bangkit. Mereka meningkatkan intensitas serangan lewat duet lini depan, Riski Afriani dan Paulo Victor, namun peluang-peluang mereka kerap kandas di kaki bek tangguh Maciej Gornik.

Sementara itu, Persija justru kembali menambah keunggulan di menit ke-35. Kali ini giliran Riko Simanjuntak yang mencatatkan namanya di papan skor setelah menerima umpan silang matang dari Resky Fandi. Dengan kecepatan dan ketenangan luar biasa, Riko mengontrol bola sebelum menembakkannya ke pojok kiri gawang tanpa bisa dijangkau kiper.

Gol kedua itu membuat ribuan suporter Persebaya terdiam. Skor 2-0 bertahan hingga turun minum, dan Persija terlihat sangat percaya diri dengan keunggulan mereka.

Babak Kedua Persebaya Berusaha Bangkit Tapi Persija Tetap Superior

Memasuki babak kedua, pelatih Uston Nawawi mencoba mengubah strategi. Ia memasukkan Arief Cahyono dan Zulfiandi untuk menambah energi di lini tengah. Perubahan ini memberikan dampak positif karena Persebaya mulai menguasai bola lebih lama dan menekan pertahanan Persija.

Usaha keras mereka akhirnya membuahkan hasil di menit ke-58. Lewat situasi bola mati, Leo Lelis berhasil memanfaatkan kemelut di depan gawang dan mencetak gol balasan untuk Persebaya. Stadion pun bergemuruh. Skor berubah menjadi 2-1, dan harapan untuk bangkit kembali membara di dada para suporter Bajul Ijo.

Namun, euforia itu tak bertahan lama. Hanya sepuluh menit berselang, Persija kembali menunjukkan kelasnya. Melalui kerja sama apik antara Witan Sulaeman dan Simic, bola berhasil disodorkan ke arah Abimanyu, yang melepaskan tembakan jarak jauh spektakuler dari luar kotak penalti. Bola meluncur deras dan menghujam pojok atas gawang Persebaya. Skor kembali melebar menjadi 3-1 untuk Persija.

Gol indah itu membuat para pemain Persija merayakannya dengan penuh semangat, sementara pemain Persebaya terlihat kehilangan fokus.

Taktik Cerdas Thomas Doll yang Menentukan

Salah satu kunci kemenangan Persija kali ini adalah taktik jitu dari pelatih Thomas Doll. Pelatih asal Jerman itu menerapkan formasi 4-2-3-1 yang fleksibel, di mana lini tengah Persija menjadi poros utama dalam menjaga keseimbangan antara bertahan dan menyerang.

Abimanyu dan Kudela memainkan peran ganda sebagai pengatur tempo sekaligus penjaga kedalaman. Di sisi sayap, Riko dan Witan bergerak dinamis untuk membuka ruang bagi Simic di lini depan.

Keputusan Thomas Doll untuk memainkan pressing menengah ketat juga terbukti efektif dalam menahan agresivitas Persebaya. Setiap kali tim tuan rumah mencoba membangun serangan, pemain Persija cepat melakukan transisi untuk merebut bola.

“Kami tahu atmosfer di Surabaya sangat sulit, tapi saya percaya dengan karakter para pemain. Mereka tampil berani, disiplin, dan punya determinasi tinggi,” ujar Thomas Doll dalam sesi wawancara usai pertandingan.

Reaksi Pelatih Persebaya “Kami Kurang Tenang dan Kurang Fokus”

Di sisi lain, pelatih Uston Nawawi mengakui bahwa timnya gagal tampil konsisten sepanjang laga. Ia menilai beberapa pemain terlalu terburu-buru dan tidak tenang dalam mengambil keputusan di momen penting.

“Kami sebenarnya sudah punya peluang, terutama di babak pertama. Tapi penyelesaian akhir kurang maksimal. Persija bermain sangat efisien, mereka memanfaatkan setiap kesalahan kami,” ujar Uston.

Ia juga menyoroti lemahnya koordinasi lini belakang Persebaya yang sering kehilangan fokus menghadapi serangan cepat Persija. Meski kecewa, Uston berjanji akan memperbaiki performa tim dan meminta para pemain untuk tidak larut dalam kekecewaan.

Simic Kembali Jadi Pembeda

Penyerang asing Persija, Marko Simic, sekali lagi menjadi bintang di lini depan. Selain mencetak gol pembuka, Simic juga berperan penting dalam menciptakan ruang dan menarik perhatian bek lawan. Mobilitasnya membuat pertahanan Persebaya kewalahan.

Dalam wawancara singkat, Simic mengatakan bahwa kemenangan ini adalah hasil kerja keras seluruh tim.

“Saya senang bisa mencetak gol, tapi yang terpenting adalah kemenangan tim. Semua pemain bekerja keras, terutama di lini belakang yang sangat disiplin,” ujar pemain asal Kroasia itu.

Dengan tambahan satu gol ini, Simic kini sudah mengoleksi 8 gol di Liga 1 musim ini, memperkuat posisinya di daftar pencetak gol terbanyak.

Dukungan Suporter dan Atmosfer Gelora Bung Tomo

Walaupun kalah, suporter Bonek tetap memberikan dukungan luar biasa kepada Persebaya. Bahkan setelah pertandingan berakhir, sebagian besar dari mereka tetap bernyanyi memberikan semangat kepada para pemain yang tampak kecewa.

Di sisi lain, para pendukung Persija yang hadir di sudut tribun juga merayakan kemenangan dengan penuh euforia. Bagi mereka, menang di Gelora Bung Tomo adalah kebanggaan tersendiri, mengingat stadion itu dikenal angker bagi tim-tim tamu.

“Kami datang jauh-jauh dari Jakarta, dan pulang dengan kemenangan. Ini luar biasa!” ujar salah satu Jakmania yang ditemui usai pertandingan.

Statistik Menunjukkan Efisiensi Persija

Jika melihat statistik, Persija memang tidak unggul dalam penguasaan bola, tetapi efisiensi mereka luar biasa. Menurut data pasca pertandingan, Persebaya mencatat 57% penguasaan bola dengan 12 tembakan, namun hanya tiga yang tepat sasaran. Sementara Persija hanya memiliki 8 tembakan, tetapi lima di antaranya mengarah tepat ke gawang dan tiga berbuah gol.

Statistik ini menunjukkan bagaimana efektifnya taktik yang diterapkan Thomas Doll. Persija tidak bermain cantik, tetapi bermain cerdas dan disiplin.

Dampak terhadap Klasemen Liga

Dengan kemenangan ini, Persija naik ke posisi empat besar klasemen sementara Liga 1 2025, mengoleksi 25 poin dari 14 pertandingan. Hasil ini juga memperpanjang rekor tak terkalahkan mereka menjadi lima laga beruntun.

Sementara itu, Persebaya harus turun ke posisi kedelapan dengan 18 poin. Tekanan pun mulai muncul kepada pelatih Uston Nawawi karena performa tim yang belum stabil.

Manajemen Persebaya dikabarkan akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap performa tim dan kemungkinan menambah pemain baru di jendela transfer berikutnya.

Baca Juga:

TAGS:
CLOSE