PSM Makassar kembali bersiap menghadapi salah satu laga penting di kompetisi Liga 1 Indonesia, kali ini melawan Persik Kediri — tim yang dikenal memiliki semangat juang tinggi dan gaya permainan cepat. Menjelang duel tersebut, pelatih kepala Amiruddin membeberkan pandangannya dengan nada tegas: “PSM tidak boleh mengulangi kesalahan yang sama seperti di laga sebelumnya.” Peringatan itu menjadi sorotan utama menjelang pertandingan yang diprediksi berlangsung sengit dan menentukan posisi PSM di papan klasemen.
Evaluasi Keras dari Laga Sebelumnya
Amiruddin bukan tanpa alasan memberikan peringatan keras kepada anak asuhnya. Dalam beberapa laga terakhir, PSM menunjukkan performa yang inkonsisten. Beberapa kesalahan elementer di lini belakang membuat mereka kehilangan poin berharga, padahal dominasi permainan sudah mereka pegang sejak awal. Gol-gol yang seharusnya bisa dihindari justru muncul akibat lemahnya konsentrasi dan miskomunikasi antar pemain.
Salah satu momen yang menjadi sorotan adalah laga kontra tim papan tengah di pekan sebelumnya. PSM unggul lebih dulu, namun kemudian kehilangan kendali dan kebobolan dua gol dalam 15 menit terakhir. Amiruddin dengan jujur mengakui bahwa timnya sempat lengah dan terlalu percaya diri setelah unggul.
“Kami sudah belajar banyak dari laga itu. Saya tidak ingin kesalahan seperti itu terulang lagi, terutama ketika menghadapi tim seperti Persik yang punya kecepatan dan daya juang tinggi,” ujar Amiruddin dalam sesi latihan terbuka di Stadion Gelora BJ Habibie.
Kesalahan kecil seperti salah posisi bertahan, kehilangan bola di area tengah, dan minimnya komunikasi antarlini menjadi bahan evaluasi utama tim pelatih. Amiruddin bahkan mengadakan sesi khusus analisis video selama dua hari berturut-turut untuk membedah detail kesalahan pemain satu per satu.
Fokus pada Perbaikan Pertahanan
PSM Makassar selama ini dikenal sebagai tim dengan pertahanan yang solid dan disiplin. Namun, dalam beberapa pertandingan terakhir, lini belakang mereka mulai menunjukkan celah. Hal itu disadari benar oleh Amiruddin. Ia menekankan bahwa pertahanan harus menjadi fondasi utama jika ingin kembali meraih kemenangan konsisten.
“Tidak ada tim yang bisa menang besar jika pertahanannya rapuh. Kami harus lebih kompak dan komunikatif. Saat lawan melakukan pressing, seluruh lini harus ikut turun membantu,” katanya.
Dalam latihan pekan ini, Amiruddin tampak lebih banyak memberikan porsi latihan pada penguatan koordinasi antarpemain belakang. Ia juga menekankan pentingnya peran gelandang bertahan dalam memutus aliran bola lawan sebelum sampai ke kotak penalti. Dua pemain muda bahkan mendapatkan bimbingan langsung dari pelatih untuk memperbaiki posisi bertahan dan membaca arah bola.
Selain itu, pelatih penjaga gawang juga mendapat instruksi khusus untuk meningkatkan komunikasi dengan para bek. Dalam beberapa momen di laga sebelumnya, kesalahan komunikasi antara kiper dan bek tengah menyebabkan situasi berbahaya yang hampir berbuah gol. Amiruddin tak ingin hal serupa terjadi lagi, terutama menghadapi Persik yang memiliki pemain depan dengan insting tajam seperti Renan Silva dan Flavio Silva.
Mental Juara yang Harus Dinyalakan Kembali
Selain aspek teknis, Amiruddin juga menyoroti masalah mental bertanding. Menurutnya, PSM terkadang kehilangan fokus dan semangat juang setelah unggul. Padahal, tim sebesar PSM seharusnya bisa menjaga mental juara hingga peluit akhir berbunyi.
“Kita tidak boleh merasa aman hanya karena unggul. Sepak bola bisa berubah dalam hitungan detik. Pemain harus punya mental baja dan tetap disiplin sampai pertandingan selesai,” ujarnya.
Untuk memperkuat aspek mental, Amiruddin bahkan menghadirkan sesi motivasi dengan mantan legenda PSM yang pernah membawa klub ini meraih gelar. Tujuannya sederhana: mengingatkan para pemain akan sejarah besar klub dan tanggung jawab yang mereka emban sebagai wakil kebanggaan masyarakat Makassar.
Suasana ruang ganti pun kini lebih disiplin. Setiap pemain diminta untuk memperhatikan detail kecil seperti bahasa tubuh, reaksi saat kehilangan bola, dan cara berkomunikasi di lapangan. Semua diarahkan agar mereka tetap fokus dan tidak mengulangi blunder-blunder yang tidak perlu.
Taktik Baru untuk Menghadapi Persik
Dalam laga melawan Persik Kediri, Amiruddin diperkirakan akan melakukan sedikit rotasi dan penyesuaian taktik. Jika di pertandingan sebelumnya PSM bermain dengan formasi 4-3-3 yang menekankan serangan sayap, kali ini sang pelatih dikabarkan akan mencoba formasi 4-2-3-1 agar lini tengah lebih seimbang dan transisi bertahan menjadi lebih cepat.
Pemain sayap yang memiliki kecepatan tinggi seperti Yakob Sayuri dan Everton bakal tetap diandalkan untuk membongkar pertahanan lawan. Sementara itu, gelandang kreatif Wiljan Pluim diproyeksikan menjadi pusat permainan yang mengatur tempo dan membangun serangan. Amiruddin menginginkan timnya bermain dengan lebih sabar, tidak terburu-buru, dan mampu menjaga ritme permainan.
Persik Kediri sendiri bukan lawan yang mudah. Mereka memiliki rekor bagus ketika bermain di kandang dan sering mencuri poin ketika bermain tandang. Dengan kecepatan dan permainan agresif, Persik sering membuat tim besar kesulitan mengatur ritme. Oleh karena itu, Amiruddin mewanti-wanti anak asuhnya untuk tidak kehilangan bola di area berbahaya dan menjaga jarak antar lini agar tidak mudah ditembus serangan balik.
Antisipasi Ancaman dari Persik Kediri
PSM sudah mengantongi sejumlah catatan tentang permainan Persik Kediri. Tim pelatih melakukan analisis mendalam terhadap pertandingan-pertandingan terakhir Persik, terutama cara mereka melakukan serangan balik cepat dan pressing tinggi di menit-menit awal. Persik dikenal memiliki pola serangan yang terorganisir dengan baik dan memanfaatkan kesalahan lawan sebagai peluang emas.
“Persik tim yang cerdas. Mereka tahu kapan harus menekan dan kapan menunggu. Karena itu, kami tidak boleh kehilangan fokus sedikit pun,” jelas Amiruddin.
Pemain Persik seperti Renan Silva dikenal sebagai playmaker berbahaya yang bisa menciptakan peluang dari situasi sempit. Sementara itu, lini depan mereka yang diisi oleh Flavio Silva kerap menjadi momok dengan kemampuan finishing cepat. Untuk mengatasi ancaman ini, Amiruddin menyiapkan dua gelandang bertahan untuk menjaga area tengah dan memutus umpan-umpan vertikal ke jantung pertahanan.
Dukungan Suporter Jadi Motivasi Tambahan
Bagi PSM, dukungan suporter adalah energi terbesar. The Macz Man, julukan suporter setia PSM, selalu hadir memenuhi stadion dengan semangat luar biasa. Mereka dikenal fanatik, namun juga cerdas dalam mendukung tim kebanggaannya. Amiruddin menyadari betul peran besar mereka dan berjanji memberikan penampilan terbaik untuk membayar dukungan itu.
“Kami bermain bukan hanya untuk diri sendiri, tetapi juga untuk ribuan orang yang percaya kepada kami. Suporter adalah darah kami. Setiap kali mendengar mereka bernyanyi, semangat itu langsung kembali,” ungkap Amiruddin.
Manajemen PSM juga telah mengeluarkan imbauan agar suporter menjaga sportivitas dan memberikan dukungan positif sepanjang laga. Mereka berharap atmosfer stadion tetap kondusif, sekaligus menjadi kekuatan moral bagi para pemain di lapangan.
Konsistensi sebagai Kunci
PSM Makassar memiliki ambisi besar musim ini — bukan hanya sekadar finis di papan atas, tetapi juga merebut kembali kejayaan yang sempat mereka rasakan beberapa musim lalu. Namun, Amiruddin tahu bahwa ambisi besar itu harus diwujudkan dengan langkah kecil yang konsisten. Tidak ada jalan pintas menuju kesuksesan.
Konsistensi menjadi tema utama dalam latihan-latihan terakhir. Pelatih ingin para pemain menunjukkan performa stabil di setiap pertandingan, bukan hanya saat menghadapi tim besar. Ia percaya bahwa tim yang konsisten dalam menjaga level permainan akan memiliki peluang lebih besar untuk bersaing di jalur juara.
“Kami tidak bisa bergantung pada momen saja. Yang dibutuhkan adalah kontinuitas — bermain baik setiap pekan, tidak hanya ketika sorotan besar datang,” katanya.
Regenerasi dan Peran Pemain Muda
Salah satu hal yang menarik dari PSM musim ini adalah keberanian Amiruddin memberikan kesempatan kepada pemain muda. Dalam beberapa laga terakhir, beberapa talenta muda tampil impresif dan bahkan menjadi pembeda di lapangan. Sang pelatih menilai, regenerasi adalah hal yang wajib dilakukan agar klub tetap kompetitif di masa depan.
“Saya percaya pada pemain muda. Mereka punya energi, semangat, dan keinginan belajar yang besar. Tapi mereka juga harus disiplin dan paham tanggung jawab mengenakan jersey PSM,” ujarnya.
Kehadiran pemain muda memberikan keseimbangan di skuad PSM. Mereka menjadi pelengkap ideal bagi para pemain senior yang sudah berpengalaman. Amiruddin ingin menciptakan harmoni antara energi muda dan kebijaksanaan pemain veteran — sebuah kombinasi yang diyakininya bisa membawa PSM ke level lebih tinggi.
Peran Kapten dan Kepemimpinan di Lapangan
Setiap tim besar membutuhkan sosok pemimpin yang mampu menjaga kestabilan dan motivasi di lapangan. Dalam skuad PSM, peran kapten menjadi sangat vital, terutama saat menghadapi tekanan besar. Kapten tim tidak hanya bertugas memimpin serangan, tetapi juga memastikan setiap pemain tetap fokus pada rencana permainan.
Amiruddin memuji peran kapten yang terus memberikan contoh positif, baik di lapangan maupun di ruang ganti. Ketika tim dalam situasi sulit, sang kapten menjadi sosok yang menenangkan dan memotivasi rekan-rekannya untuk tetap berjuang.
“Dia contoh nyata pemain dengan mental juara. Tidak banyak bicara, tapi tindakannya berbicara banyak,” ujar Amiruddin.
Baca Juga:












