1920x600-TOP-ID
ID
ID
previous arrow
next arrow

SBOTOP: Emaxwell Jadi Pahlawan Persija Tundukkan Madura United Lewat Gol Penentu

Pertandingan antara Madura United dan Persija Jakarta di Stadion Gelora Bangkalan menjadi salah satu laga paling menarik dalam lanjutan Liga 1 musim 2025/2026. Pertemuan kedua tim ini selalu menyajikan tensi tinggi, bukan hanya karena rivalitas yang terbangun dalam beberapa tahun terakhir, tetapi juga karena kualitas pemain di kedua kubu. Namun kali ini, sorotan utama jatuh pada satu nama: Emaxwell, pemain muda asal Brasil yang menjadi pahlawan kemenangan Persija melalui gol tunggalnya di babak kedua.

Laga tersebut berlangsung di bawah tekanan besar. Madura United sebagai tuan rumah datang dengan rekor kandang impresif—tak terkalahkan dalam lima pertandingan terakhir di Gelora Bangkalan. Di sisi lain, Persija tengah berupaya mengakhiri tren kurang konsisten mereka di awal musim, di mana hasil imbang dan kekalahan sempat membuat posisi mereka di klasemen terlempar dari zona empat besar. Namun berkat gol tunggal Emaxwell di menit ke-78, Macan Kemayoran berhasil mencuri tiga poin berharga dan sekaligus membungkam publik Madura.

Babak Pertama Duel Taktik yang Ketat

Sejak peluit pertama dibunyikan wasit, kedua tim tampil dengan pendekatan berbeda. Madura United mengandalkan kecepatan di sisi sayap melalui Lulinha dan Malik Risaldi, sedangkan Persija bermain lebih sabar dengan build-up dari lini belakang. Pelatih Thomas Doll tampaknya telah menyiapkan strategi matang untuk menghadapi agresivitas tuan rumah yang dikenal berbahaya di awal pertandingan.

Pada 15 menit pertama, Madura United langsung mengambil inisiatif menyerang. Umpan-umpan silang dari sisi kanan menjadi senjata utama untuk menekan duet bek Persija, Ryuji Utomo dan Ondrej Kudela. Beberapa kali bola sempat mengancam gawang yang dijaga Andritany Ardhiyasa, namun kiper senior itu tampil tenang dan sigap membaca arah bola.

Persija baru bisa keluar dari tekanan pada pertengahan babak pertama. Melalui kerja sama lini tengah yang dikomandoi Abimanyu dan Riko Simanjuntak, mereka mulai menemukan celah di pertahanan Madura United. Peluang pertama Persija datang di menit ke-28 ketika Emaxwell melepaskan tembakan keras dari luar kotak penalti, tetapi bola masih bisa ditepis oleh kiper Madura United, Miswar Saputra.

Duel fisik pun tak terhindarkan. Setiap penguasaan bola selalu diiringi tekanan cepat dari lawan. Intensitas permainan membuat wasit harus beberapa kali menghentikan pertandingan untuk memberi peringatan kepada pemain yang melakukan pelanggaran keras. Meski laga berjalan ketat, kedua tim masih kesulitan membuka skor hingga babak pertama berakhir dengan kedudukan 0-0.

Babak Kedua Perubahan Strategi yang Berbuah Manis

Memasuki babak kedua, Persija mulai tampil lebih berani. Thomas Doll tampak melakukan perubahan kecil dalam taktik—meminta lini tengah bermain lebih maju dan pressing dilakukan lebih cepat saat kehilangan bola. Strategi ini terbukti efektif untuk memutus aliran serangan Madura United yang selama babak pertama cukup dominan.

Sementara itu, pelatih Madura United, Mauricio Souza, mencoba merespons dengan memasukkan pemain muda Fahri Albar untuk menambah tenaga di lini tengah. Namun, keputusan itu justru membuat keseimbangan tim sedikit terganggu. Persija mulai lebih leluasa dalam menguasai bola dan membangun serangan dari kaki ke kaki.

Pada menit ke-63, peluang emas pertama di babak kedua tercipta. Bermula dari umpan terobosan Abimanyu, Emaxwell berhasil lolos dari jebakan offside dan berhadapan satu lawan satu dengan Miswar. Sayangnya, sepakan kaki kirinya masih melebar tipis di sisi gawang. Kesempatan itu membuat bench Persija tampak frustrasi, tetapi juga menjadi pertanda bahwa gol hanya tinggal menunggu waktu.

Dan benar saja, di menit ke-78, momen yang ditunggu datang. Sebuah serangan balik cepat dari sisi kanan diawali oleh pergerakan Riko Simanjuntak, yang melewati dua pemain Madura sebelum mengirim umpan datar ke tengah kotak penalti. Bola sempat diblok oleh bek Madura United, namun pantulannya jatuh tepat di kaki Emaxwell. Tanpa pikir panjang, striker muda itu melepaskan tembakan keras ke arah pojok kiri gawang. Miswar sudah melompat, tapi bola terlalu cepat untuk dihentikan.

Gol! Persija unggul 1-0.

Euforia langsung pecah. Para pemain Persija berlarian menuju pinggir lapangan, memeluk Emaxwell yang menutup wajahnya dengan tangan sambil menatap langit. Gol itu bukan hanya berarti keunggulan di papan skor, tapi juga menjadi simbol perjuangan panjangnya menembus skuad utama Persija setelah sebelumnya lebih sering duduk di bangku cadangan.

Performa Cemerlang Emaxwell Dari Cadangan ke Pahlawan

Gol ke gawang Madura United itu menjadi yang ketiga bagi Emaxwell musim ini. Namun, yang membuatnya spesial adalah konteksnya: gol tandang di laga krusial yang menentukan arah momentum Persija.

Emaxwell sendiri bukan nama asing bagi penggemar Persija. Pemain berusia 22 tahun asal Brasil itu didatangkan awal musim ini dengan status pemain muda potensial dari klub Serie B Brasil. Awalnya banyak yang meragukan kemampuannya beradaptasi dengan sepak bola Indonesia yang keras dan cepat. Namun dalam beberapa pertandingan terakhir, dia menunjukkan peningkatan luar biasa, baik dalam hal penempatan posisi maupun efektivitas di depan gawang.

Thomas Doll, dalam wawancara usai pertandingan, memuji kerja keras sang pemain muda.

“Emaxwell adalah contoh pemain yang tidak menyerah. Dia belajar dari setiap pertandingan, terus berkembang dalam latihan, dan hari ini dia membuktikan kualitasnya. Gol itu bukan keberuntungan, tapi hasil kerja keras,” ujar Doll.

Pujian juga datang dari rekan setimnya, Riko Simanjuntak, yang menjadi pemberi assist.

“Dia selalu punya insting mencetak gol. Saya sudah tahu ke mana dia akan bergerak, makanya saya berusaha kirim bola ke arahnya. Gol itu milik tim, tapi Emaxwell layak jadi bintang hari ini,” katanya sambil tersenyum.

Kemenangan ini juga menjadi pembuktian bagi Persija bahwa regenerasi berjalan dengan baik. Dengan banyaknya pemain muda yang mulai mendapat kepercayaan, Macan Kemayoran menunjukkan bahwa mereka tidak hanya bergantung pada pemain senior seperti Marko Simic atau Andritany.

Pertahanan Solid dan Ketenangan Andritany

Meski Emaxwell menjadi sorotan utama, kemenangan Persija tak lepas dari peran lini belakang yang tampil disiplin. Duet Ondrej Kudela dan Ryuji Utomo sukses meredam agresivitas dua penyerang Madura United, Francisco Rivera dan Malik Risaldi. Setiap bola udara bisa diantisipasi dengan baik, sementara koordinasi antara bek dan gelandang bertahan berjalan sangat rapi.

Salah satu momen krusial terjadi di menit ke-85, saat Rivera melepaskan tendangan bebas keras dari jarak 25 meter. Bola mengarah ke pojok gawang, namun Andritany Ardhiyasa melakukan penyelamatan luar biasa dengan satu tangan. Aksi heroik itu membuat seluruh pemain Persija berteriak lega dan semakin percaya diri untuk mempertahankan keunggulan hingga akhir laga.

Ketenangan dan pengalaman Andritany kembali menjadi faktor penting. Kiper veteran itu beberapa kali memberi instruksi kepada rekan-rekannya di lini belakang agar menjaga fokus, terutama di masa injury time ketika Madura United berupaya keras menyamakan kedudukan. Hingga peluit panjang dibunyikan, skor tetap 1-0 untuk Persija Jakarta.

Reaksi Penonton dan Atmosfer Stadion

Suasana Stadion Gelora Bangkalan malam itu begitu intens. Sekitar 18 ribu penonton memadati tribune, sebagian besar tentu mendukung Madura United. Namun, di satu sudut kecil tampak ratusan Jakmania yang datang jauh-jauh dari Jakarta maupun wilayah Jawa Timur untuk memberikan dukungan langsung.

Begitu gol Emaxwell tercipta, suara mereka menggema keras, mengalahkan riuh tuan rumah. Nyanyian “Persija, Persija!” terus berkumandang hingga akhir laga. Sementara itu, para pendukung Madura United tampak kecewa, tetapi tetap memberikan tepuk tangan kepada tim mereka yang telah berjuang keras.

Usai pertandingan, sejumlah pemain kedua tim saling bertukar pelukan dan jersey, menunjukkan bahwa rivalitas hanya berlangsung di atas lapangan. Emaxwell sendiri tampak dikerumuni oleh anak-anak kecil yang turun ke lapangan untuk meminta tanda tangan. Momen itu memperlihatkan sisi humanis dari sepak bola—bahwa setiap pertandingan selalu menghadirkan kisah inspiratif bagi banyak orang.

Analisis Taktik Persija Lebih Efisien Madura Kurang Tajam

Secara statistik, Madura United sebenarnya unggul dalam penguasaan bola dengan 55% berbanding 45%. Namun, dominasi itu tidak berujung pada efektivitas. Dari total 12 tembakan yang dilepaskan, hanya tiga yang mengarah tepat ke gawang. Sebaliknya, Persija meski hanya mencatat tujuh tembakan, berhasil memanfaatkan satu peluang emas untuk memastikan kemenangan.

Thomas Doll memanfaatkan transisi cepat dan pergerakan diagonal pemain sayap untuk mengeksploitasi ruang di belakang bek Madura United. Taktik itu membuat lini belakang tuan rumah sering terpaksa melakukan pelanggaran taktis guna menghentikan serangan balik Persija. Strategi pressing ketat di lini tengah juga membatasi pergerakan Rivera yang biasanya menjadi motor serangan Madura.

Sementara itu, Mauricio Souza harus mencari solusi untuk masalah efektivitas timnya di lini depan. Absennya penyerang asing utama akibat cedera membuat lini serang Madura kehilangan ketajaman. Meski permainan mereka atraktif, tanpa penyelesaian akhir yang matang, dominasi bola tak banyak berarti.

Baca Juga:

TAGS:
CLOSE