Pertandingan antara Persik Kediri dan PSM Makassar di Stadion Gelora Bangkalan menjadi salah satu laga paling menarik dalam lanjutan Liga 1 Indonesia musim ini. Kedua tim tampil ngotot sejak awal hingga akhir, dan laga pun berakhir dengan skor imbang 1-1. Hasil tersebut bukan sekadar angka bagi Persik — melainkan bukti ketangguhan mental serta peningkatan performa tim berjuluk Macan Putih di bawah asuhan pelatih Marcelo Rospide.
Meski tidak meraih kemenangan, Rospide menilai hasil imbang melawan juara bertahan PSM Makassar merupakan pencapaian positif. Ia secara terbuka mengapresiasi perjuangan keras para pemainnya yang tampil disiplin, berani, dan tidak menyerah meski menghadapi tekanan berat dari tim tamu yang dikenal memiliki kualitas tinggi.
“Anak-anak bermain dengan hati dan mental yang luar biasa. Mereka tidak gentar menghadapi PSM yang punya pemain berpengalaman dan gaya bermain agresif. Saya sangat bangga dengan semangat mereka,” ujar Rospide dalam sesi konferensi pers usai laga.
Babak Pertama Pertarungan Taktik Sejak Awal
Laga dimulai dengan intensitas tinggi sejak peluit pertama dibunyikan. PSM Makassar yang datang dengan status tim besar langsung mengambil inisiatif menyerang. Duet lini depan mereka, Everton Nascimento dan Kenzo Nambu, beberapa kali mengancam pertahanan Persik dengan kombinasi umpan cepat dan pergerakan eksplosif di area kotak penalti.
Namun, Persik tampil disiplin. Dengan formasi 4-2-3-1, Rospide menugaskan dua gelandang bertahan — Ahmad Agung dan Bayu Otto — untuk meredam serangan dari lini tengah PSM. Strategi itu berjalan efektif. Persik tidak hanya berhasil menahan tekanan, tapi juga beberapa kali melancarkan serangan balik berbahaya melalui duet sayap cepat, Septian Bagaskara dan Renan Silva.
Momentum bagi Persik datang pada menit ke-27. Lewat skema serangan balik, Renan Silva mengirimkan umpan terobosan akurat kepada Pedro Henrique. Striker asal Brasil itu dengan tenang melepaskan tembakan keras ke pojok kanan gawang yang gagal dijangkau oleh kiper PSM, Reza Arya Pratama. Stadion pun bergemuruh — Persik unggul 1-0 atas tim tamu.
Keunggulan itu menjadi bukti efektivitas permainan Persik. Meski kalah dalam penguasaan bola, mereka memanfaatkan peluang dengan sangat baik. Para pemain bertahan seperti Anderson Salles dan Dany Saputra juga tampil disiplin, memblok setiap upaya PSM yang mencoba membalas.
Namun, PSM tidak tinggal diam. Di sisa babak pertama, mereka meningkatkan intensitas serangan. Tekanan demi tekanan terus diberikan, hingga akhirnya pada menit ke-43, usaha itu membuahkan hasil. Everton Nascimento memanfaatkan bola muntah hasil sepakan bebas Yakob Sayuri untuk mencetak gol penyama kedudukan. Skor 1-1 bertahan hingga babak pertama usai.
Babak Kedua Adu Strategi dan Ketegangan di Akhir Laga
Memasuki babak kedua, kedua tim tampil lebih berhati-hati namun tetap mempertahankan tempo cepat. Pelatih Rospide meminta pemainnya untuk memperkuat lini tengah agar tidak kehilangan kontrol permainan. Masuknya Fitra Ridwan menambah energi baru bagi Persik dalam transisi menyerang.
PSM mencoba mengambil alih dominasi permainan dengan memainkan bola dari kaki ke kaki. Gelandang andalan mereka, Wiljan Pluim, menjadi pusat serangan dengan visi bermain yang cemerlang. Namun, Persik mampu menutup ruang dengan baik. Setiap kali Pluim mencoba membangun serangan, pressing cepat dari pemain Persik membuatnya kesulitan menemukan celah.
Menit ke-60, PSM hampir saja membalikkan keadaan. Sebuah umpan silang matang dari Yakob Sayuri disambut sundulan Everton, namun bola masih melambung tipis di atas mistar. Publik tuan rumah yang memadati stadion sempat menahan napas.
Di sisi lain, Persik juga punya peluang emas. Pada menit ke-70, Renan Silva hampir saja membawa Persik unggul kembali setelah tendangan jarak jauhnya membentur tiang gawang. Bola pantul disambar oleh Septian Bagaskara, tetapi berhasil ditepis secara heroik oleh Reza Arya.
Pertandingan semakin memanas menjelang akhir laga. Kedua tim sama-sama meningkatkan intensitas permainan. Beberapa pelanggaran keras pun terjadi di lini tengah, menunjukkan betapa kerasnya duel perebutan bola. Meski begitu, wasit tetap mampu mengendalikan jalannya pertandingan dengan baik.
Skor imbang 1-1 bertahan hingga peluit panjang dibunyikan. Walau gagal menambah tiga poin, para pemain Persik mendapat tepuk tangan meriah dari para suporter yang mengapresiasi perjuangan tanpa kenal lelah tim kesayangan mereka.
Apresiasi Pelatih untuk Performa Tim
Usai pertandingan, pelatih Marcelo Rospide menegaskan bahwa hasil ini menunjukkan kemajuan signifikan dalam permainan timnya. Menurutnya, mental baja para pemain menjadi faktor utama di balik keberhasilan menahan imbang tim sekuat PSM Makassar.
“Saya melihat semangat juang luar biasa dari anak-anak. Mereka berjuang sampai menit terakhir, tidak panik ketika ditekan, dan tetap berusaha membangun serangan. Hasil ini tidak hanya soal satu poin, tapi juga tentang karakter yang mulai terbentuk,” kata Rospide.
Pelatih asal Brasil itu juga menyoroti peran penting pemain-pemain muda dalam laga tersebut. Ia memberi pujian khusus kepada Fitra Ridwan dan Bayu Otto yang tampil disiplin di lini tengah. “Mereka luar biasa malam ini. Fokus, berani duel, dan punya visi bermain yang bagus. Inilah yang saya harapkan dari tim ini — bukan hanya bermain cantik, tapi juga punya mental kuat,” tambahnya.
Rospide menilai hasil imbang melawan tim kuat seperti PSM adalah bukti bahwa Persik sedang berada di jalur yang benar. Ia percaya timnya mampu bersaing dengan siapa pun jika bisa mempertahankan konsistensi.
Kinerja Solid Lini Pertahanan dan Kiper
Selain lini tengah yang tangguh, pertahanan Persik juga layak mendapat apresiasi tinggi. Anderson Salles tampil sebagai benteng kokoh yang tak kenal kompromi, sementara Dany Saputra menunjukkan kecepatan dan ketepatan dalam membaca arah bola.
Kiper Persik, Dikri Yusron, juga tampil gemilang. Ia melakukan beberapa penyelamatan penting, termasuk satu peluang emas dari Everton di babak kedua. “Dikri menunjukkan ketenangan yang luar biasa. Di laga seperti ini, fokus dan refleks kiper sangat menentukan,” ujar Rospide.
Penampilan solid lini belakang menjadi bukti bahwa Persik telah banyak belajar dari kesalahan di laga-laga sebelumnya, terutama soal koordinasi pertahanan saat menghadapi tekanan tinggi. Kini, mereka tampak lebih kompak dan saling mengisi satu sama lain di setiap situasi.
Reaksi Pemain “Kami Main dengan Hati”
Beberapa pemain Persik mengaku bangga bisa menahan imbang PSM yang dikenal sebagai tim kuat dan berpengalaman. Kapten tim, Renan Silva, menegaskan bahwa hasil ini adalah buah kerja keras seluruh pemain di lapangan.
“Kami main dengan hati. PSM bukan lawan yang mudah, tapi kami tidak mau kalah begitu saja. Semua pemain berjuang sampai akhir, dan hasil imbang ini kami persembahkan untuk suporter,” ucap Renan.
Sementara itu, Pedro Henrique, pencetak gol Persik, menyebut laga ini sebagai salah satu pertandingan paling berat yang pernah ia jalani di Liga 1. “PSM punya pertahanan kuat dan pressing tinggi. Tapi kami bisa menunjukkan bahwa Persik juga punya kualitas. Saya senang bisa mencetak gol, tapi yang lebih penting adalah tim tidak kalah,” ujarnya.
Analisis Permainan Persik Makin Matang Secara Kolektif
Jika dibandingkan dengan performa di awal musim, permainan Persik kini jauh lebih matang dan terorganisir. Transisi dari bertahan ke menyerang terlihat lebih cepat dan efisien. Koordinasi antar lini juga membaik, terutama dalam menghadapi tekanan lawan.
Faktor lain yang patut diapresiasi adalah kedisiplinan taktik. Persik mampu menjaga formasi bahkan ketika ditekan habis-habisan oleh PSM. Mereka tidak kehilangan fokus dan tahu kapan harus menyerang serta kapan menahan bola untuk mengatur tempo.
Pola permainan yang diterapkan Rospide terbukti efektif melawan tim dengan gaya menyerang seperti PSM. Keberhasilan menahan imbang tim sekelas Juku Eja menjadi bukti bahwa strategi tersebut berjalan sesuai rencana.
PSM Akui Ketangguhan Persik
Dari pihak lawan, pelatih PSM Makassar, Bernardo Tavares, mengakui bahwa laga melawan Persik tidak berjalan mudah. Ia memuji organisasi permainan tuan rumah yang mampu mengimbangi permainan anak asuhnya.
“Persik bermain sangat disiplin dan punya semangat juang tinggi. Kami memang menguasai bola lebih banyak, tapi mereka sangat efektif dalam bertahan dan serangan balik,” kata Tavares.
Tavares juga menilai hasil imbang ini cukup adil melihat perjuangan kedua tim di lapangan. “Kedua tim punya peluang untuk menang. Tapi pada akhirnya, hasil ini mencerminkan kerja keras kedua pihak,” tambahnya.
Respon Suporter Puas dengan Performa Harap Konsistensi
Para pendukung Persik, yang dikenal dengan sebutan Persikmania, terlihat puas dengan performa tim kesayangan mereka. Meski tidak menang, mereka menganggap hasil imbang ini sebagai bukti kemajuan besar tim.
“Yang penting bukan cuma skor, tapi cara mainnya. Persik sekarang lebih berani dan tidak takut lawan tim besar. Itu yang kami suka,” ujar salah satu suporter yang hadir di stadion.
Namun, mereka juga berharap konsistensi bisa dijaga di laga-laga berikutnya. “Kalau bisa main seperti ini terus, kami yakin Persik bisa finis di papan atas,” tambahnya.
Baca Juga:












