Penyerang anyar Persib Bandung, Ramon Tanque, menjadi salah satu sosok yang paling disorot dalam beberapa pekan terakhir di ajang Bri Liga 1 Indonesia. Sejak resmi bergabung dengan klub kebanggaan Bobotoh itu, pemain asal Brasil tersebut memang diharapkan bisa menjadi mesin gol baru bagi tim berjuluk Maung Bandung. Namun, hingga kini, Ramon belum juga mencatatkan namanya di papan skor.
Meski demikian, sang pemain sama sekali tidak kehilangan semangat. Dalam wawancara eksklusif bersama media klub, Ramon menegaskan bahwa dirinya belum menyerah dan tetap optimistis akan segera mencetak gol debut untuk Persib. Ia mengakui adaptasi memang tidak mudah, tetapi semangat dan kerja kerasnya tak akan berhenti sampai ia benar-benar membayar kepercayaan yang diberikan pelatih dan suporter.
“Saya tahu banyak yang menunggu saya mencetak gol. Tapi saya tidak akan menyerah. Saya terus berlatih, bekerja keras setiap hari, dan saya yakin gol itu akan datang,” ujar Ramon dengan penuh keyakinan.
Awal Perjalanan Ramon di Persib Tantangan dan Adaptasi
Ramon Tanque datang ke Bandung dengan status striker asing yang diharapkan bisa menambah daya gedor lini depan Persib. Dengan postur tubuh yang tinggi besar, gaya bermainnya yang fisikal dan kuat dalam duel udara membuat banyak pihak optimistis bahwa ia bisa menjadi solusi di lini serang Maung Bandung yang sempat tumpul.
Namun, perjalanan awal Ramon di Liga 1 tidak berjalan mulus. Dalam beberapa laga awal, ia tampak kesulitan menyesuaikan diri dengan ritme permainan cepat khas sepak bola Indonesia. Selain itu, komunikasi dengan rekan-rekan satu tim juga masih perlu ditingkatkan, mengingat perbedaan bahasa dan gaya bermain.
Pelatih Persib, Bojan Hodak, memahami situasi itu. Ia menegaskan bahwa Ramon membutuhkan waktu untuk beradaptasi, baik secara fisik maupun mental. “Ramon baru datang, dia butuh waktu. Tapi saya bisa lihat semangat dan profesionalismenya. Dia terus belajar dan tidak pernah mengeluh,” ujar Bojan.
Adaptasi menjadi faktor penting bagi pemain asing yang baru datang ke Indonesia. Cuaca panas, kondisi lapangan, hingga tekanan besar dari suporter bisa menjadi tantangan tersendiri. Ramon pun mengakui bahwa semua hal itu membuatnya harus menyesuaikan diri dengan cepat.
“Di Brasil, gaya mainnya berbeda. Di sini intensitasnya tinggi, tempo cepat, dan pertahanan lawan sangat agresif. Tapi saya menikmatinya. Setiap pertandingan memberi pengalaman baru,” ucap Ramon sambil tersenyum.
Dukungan dari Rekan Setim dan Bobotoh
Meskipun belum mencetak gol, Ramon tetap mendapatkan dukungan besar dari rekan-rekan setimnya di Persib. Pemain-pemain senior seperti Marc Klok, David da Silva, dan Dedi Kusnandar kerap memberi motivasi agar Ramon tidak kehilangan kepercayaan diri.
Marc Klok, yang juga menjadi kapten tim, mengatakan bahwa Ramon memiliki potensi besar. “Dia kuat, punya naluri penyerang, dan selalu bekerja keras di latihan. Kadang gol pertama itu yang paling sulit. Begitu dia mencetaknya, saya yakin setelah itu akan mengalir,” ujar Klok.
Sementara itu, dukungan juga datang dari Bobotoh, suporter fanatik Persib. Meskipun ada sebagian kecil yang mulai frustrasi karena Ramon belum mencetak gol, mayoritas pendukung tetap memberikan semangat lewat media sosial dan spanduk dukungan di stadion.
Salah satu Bobotoh dari Viking Bandung menulis pesan di media sosial:
“Ramon, terus berjuang! Kami tahu kamu sudah kerja keras. Gol akan datang kalau waktunya tiba. Yang penting kamu tetap kasih 100% di lapangan.”
Pesan-pesan positif semacam ini menjadi bahan bakar motivasi bagi Ramon. Ia mengatakan, dukungan Bobotoh membuatnya semakin bertekad memberikan yang terbaik. “Mereka luar biasa. Mereka tidak hanya menuntut, tapi juga memberi semangat. Saya ingin membalas cinta mereka dengan gol,” katanya.
Analisis Gaya Bermain Ramon Tanque
Secara teknis, Ramon Tanque adalah tipe striker target man klasik. Ia memiliki kemampuan menahan bola (hold-up play), duel udara yang kuat, serta naluri mencetak gol di kotak penalti. Namun, dalam beberapa pertandingan, terlihat bahwa ia masih sering terisolasi dari aliran bola, terutama ketika Persib menghadapi lawan dengan pertahanan rapat.
Menurut analis sepak bola nasional, Willy Aditya, peran Ramon sebenarnya lebih besar dari sekadar pencetak gol. “Dia menarik perhatian bek lawan, membuka ruang bagi pemain lain seperti David da Silva atau Ciro Alves untuk masuk ke area berbahaya,” jelas Willy.
Dalam beberapa pertandingan terakhir, Persib memang tampak memanfaatkan Ramon sebagai pemantul bola — bukan hanya finisher. Strategi ini membuat permainan mereka lebih variatif, meski konsekuensinya Ramon belum banyak mencetak peluang langsung.
Namun, Bojan Hodak diyakini sedang menyiapkan skema baru untuk lebih mengoptimalkan kemampuan Ramon. Dalam sesi latihan tertutup di Stadion Sidolig, beberapa kali terlihat Bojan memberi instruksi khusus untuk umpan silang cepat dari sayap, dengan Ramon sebagai target utama.
Tantangan Mental Antara Tekanan dan Harapan
Bagi seorang striker, tekanan terbesar tentu datang dari ekspektasi untuk mencetak gol. Ramon menyadari hal itu sepenuhnya. Di setiap pertandingan, sorotan media dan fans selalu tertuju kepadanya. Namun, pemain berusia 28 tahun itu memilih menghadapi tekanan tersebut dengan kepala tegak.
“Saya tahu tugas striker adalah mencetak gol. Tapi saya juga tahu, gol tidak datang setiap saat. Kadang butuh waktu dan kesabaran. Saya tidak mau terburu-buru, saya hanya ingin tetap fokus,” ujarnya.
Pelatih mental Persib juga memainkan peran penting dalam menjaga kepercayaan diri Ramon. Tim pelatih sadar bahwa tekanan di klub sebesar Persib bisa sangat berat, apalagi bagi pemain baru yang datang dengan ekspektasi tinggi.
Menurut psikolog olahraga yang bekerja sama dengan klub, Ramon memiliki mental kuat. “Dia tipe pemain yang pantang menyerah. Ia tidak mudah terpengaruh kritik, justru menjadikannya motivasi untuk bekerja lebih keras,” ungkapnya.
Peran Bojan Hodak dalam Membimbing Ramon
Bojan Hodak dikenal sebagai pelatih yang tegas namun adil. Ia tidak hanya fokus pada hasil, tetapi juga proses. Dalam konteks Ramon, Bojan memahami bahwa striker asal Brasil itu butuh waktu untuk menemukan ritme terbaiknya.
Dalam beberapa sesi latihan, Bojan bahkan terlihat memberi instruksi langsung kepada Ramon tentang timing lari, posisi di kotak penalti, dan cara membaca pergerakan lawan. “Dia pelatih yang detail. Dia tahu kapan harus menegur, tapi juga kapan memberi semangat,” kata Ramon tentang Bojan.
Selain itu, Bojan juga mencoba mengatur strategi agar Ramon tidak kehilangan kepercayaan diri. Ia tetap memberinya menit bermain secara reguler meskipun belum mencetak gol. Langkah ini diyakini sebagai upaya untuk menjaga ritme dan adaptasi Ramon di sistem permainan Persib.
“Kalau kamu mencadangkan striker hanya karena belum mencetak gol, kamu tidak memberi kesempatan dia untuk memperbaikinya. Ramon butuh waktu, tapi saya yakin dia akan membayar kepercayaan itu,” ujar Bojan Hodak dalam konferensi pers.
Kerja Keras di Latihan Dari Finishing Hingga Penempatan Posisi
Ramon Tanque diketahui menjadi salah satu pemain paling disiplin di sesi latihan Persib. Ia sering datang lebih awal ke lapangan dan pulang paling akhir. Fokus utamanya adalah memperbaiki penyelesaian akhir dan penempatan posisi di kotak penalti.
Dalam sesi latihan terbuka, terlihat Ramon beberapa kali berlatih menembak dengan berbagai variasi — menggunakan kaki kiri, kanan, dan sundulan kepala. Ia juga berlatih menerima umpan silang dari berbagai arah untuk menyesuaikan diri dengan gaya permainan sayap Persib yang mengandalkan kecepatan Ciro Alves dan Febri Hariyadi.
Asisten pelatih Persib, Yaya Sunarya, memuji dedikasi Ramon. “Dia pekerja keras. Kami lihat setiap hari dia berusaha lebih dari yang lain. Kadang setelah latihan resmi selesai, dia masih ingin berlatih tambahan,” katanya.
Selain aspek teknis, Ramon juga memperhatikan aspek fisik. Ia menjalani program tambahan di gym untuk meningkatkan kecepatan dan ketahanan otot, agar bisa bermain 90 menit penuh dengan intensitas tinggi.
Harapan Gol Perdana di Laga Besar
Banyak pihak menilai bahwa gol perdana Ramon Tanque akan menjadi momen penting bagi kariernya di Indonesia. Tak sedikit yang berharap gol itu hadir di laga besar — misalnya ketika Persib menghadapi rival berat seperti Arema FC atau Persebaya Surabaya.
Ramon sendiri tidak ingin terlalu memikirkan kapan gol itu akan datang. Baginya, yang terpenting adalah memberikan kontribusi maksimal untuk tim. “Saya tidak peduli kapan gol itu datang. Kalau saya bisa membantu tim menang, saya sudah bahagia. Tapi tentu saya juga ingin merayakan gol pertama di depan Bobotoh,” ujarnya.
Beberapa rekan setim meyakini bahwa begitu Ramon mencetak gol pertama, kepercayaan dirinya akan melonjak. “Striker itu seperti mesin. Begitu panas, sulit berhenti. Saya yakin setelah gol pertama, Ramon akan terus mencetak gol,” kata David da Silva.
Baca Juga:












