1920x600-TOP-ID
ID
ID
previous arrow
next arrow

SBOTOP: Persela Tertahan Tren Kemenangan Terhenti Usai Ditahan Imbang PSIS

Pertandingan antara Persela Lamongan dan PSIS Semarang di Stadion Surajaya menjadi laga yang sarat emosi dan tensi tinggi. Kedua tim sama-sama tampil ngotot, namun laga tersebut berakhir dengan skor imbang 1-1, hasil yang menghentikan tren kemenangan beruntun Persela di kompetisi musim ini.

Bagi Persela, hasil imbang ini terasa seperti kehilangan dua poin. Mereka sempat unggul lebih dulu dan menguasai jalannya pertandingan di sebagian besar waktu. Namun, PSIS menunjukkan karakter tangguh dengan menyamakan kedudukan di babak kedua. Hasil tersebut menjadi pengingat bahwa setiap laga di Liga 1 selalu menyimpan kejutan dan tak ada lawan yang bisa diremehkan.

Awal Pertandingan Persela Tampil Dominan dan Percaya Diri

Pelatih Persela, Fakhri Husaini, menurunkan formasi 4-3-3 yang menjadi andalannya dalam beberapa laga terakhir. Formasi ini terbukti efektif membawa Laskar Joko Tingkir meraih tiga kemenangan beruntun sebelumnya.

Sejak awal pertandingan, Persela langsung menunjukkan niat untuk mendominasi. Dukungan ribuan LA Mania di tribun menambah semangat para pemain untuk tampil menyerang sejak menit pertama.

Trio lini depan yang diisi oleh Ahmad Nur Hardianto, Rafinha, dan Eky Taufik tampil aktif menekan pertahanan PSIS. Pada menit ke-9, Persela hampir membuka keunggulan lewat sundulan Rafinha setelah menerima umpan silang manis dari sisi kiri. Sayangnya, bola masih bisa ditepis oleh kiper PSIS, Adhitya Harlan.

Namun, tekanan tanpa henti Persela akhirnya membuahkan hasil pada menit ke-18. Gelandang kreatif mereka, Hafizd Sulaiman, berhasil memanfaatkan bola liar di kotak penalti dan melepaskan tendangan keras ke pojok kanan gawang. Skor berubah menjadi 1-0 untuk Persela, dan sorak sorai penonton langsung menggema di stadion.

“Kami bermain dengan intensitas tinggi sejak awal, dan gol cepat itu memberi kami momentum,” ujar Fakhri Husaini dalam konferensi pers pasca laga.

PSIS Bangkit dan Mulai Menekan

Tertinggal satu gol membuat PSIS tersentak. Tim asuhan Gilang Angga mulai berani keluar menyerang. Mereka mengandalkan kecepatan dua sayap, Hari Nur Yulianto dan Carlos Fortes, untuk menusuk pertahanan Persela.

Meski begitu, lini belakang Persela yang dikawal oleh Arif Satria dan Dwi Kuswanto masih cukup disiplin dalam menjaga area pertahanan. Kiper muda Persela, Andri Pratama, juga tampil gemilang dengan beberapa penyelamatan krusial.

Pada menit ke-33, PSIS mendapat peluang emas melalui tendangan bebas Carlos Fortes dari jarak 25 meter. Bola meluncur deras ke arah gawang, tetapi berhasil ditepis dengan gemilang oleh Andri.

Di sisi lain, Persela tetap mengandalkan serangan balik cepat. Kombinasi antara Rafinha dan Ahmad Nur beberapa kali merepotkan lini belakang PSIS yang dipimpin oleh Fachrudin Aryanto. Namun hingga babak pertama berakhir, skor tetap 1-0 untuk keunggulan tuan rumah.

Babak Kedua Perubahan Strategi yang Mengubah Arah Pertandingan

Masuk babak kedua, PSIS melakukan dua pergantian pemain dengan memasukkan Jonathan Cantillana dan Fredyan Wahyu. Pergantian ini terbukti membawa perubahan besar dalam pola permainan mereka.

PSIS mulai menguasai lini tengah, memaksa Persela untuk bermain lebih bertahan. Intensitas serangan PSIS meningkat, terutama melalui umpan-umpan silang ke kotak penalti.

Menit ke-57 menjadi titik balik pertandingan. Setelah serangan bertubi-tubi, PSIS akhirnya menyamakan kedudukan melalui sundulan Carlos Fortes. Ia memanfaatkan umpan silang akurat dari Cantillana dan menaklukkan kiper Andri dengan tandukan keras. Skor menjadi 1-1, dan momentum pertandingan berbalik arah.

“Kami tahu PSIS punya kualitas di udara. Sayangnya, kami sedikit kehilangan fokus di momen itu,” ujar Arif Satria, kapten Persela, mengomentari gol penyama kedudukan tersebut.

Persela Kehilangan Tempo dan Fokus

Setelah gol penyama kedudukan, permainan Persela tampak menurun. Para pemain terlihat kehilangan kepercayaan diri untuk kembali menyerang dengan agresif. Beberapa kali operan gagal dilakukan dengan akurat, dan koordinasi antar lini tampak goyah.

Fakhri Husaini mencoba memperbaiki situasi dengan memasukkan Komang Teguh dan Tegar Infantri untuk menambah energi baru di lini tengah. Namun, PSIS justru semakin nyaman mengontrol permainan.

Menit ke-70, PSIS nyaris berbalik unggul. Sepakan keras Jonathan Cantillana dari luar kotak penalti hanya membentur mistar gawang. Penonton tuan rumah menahan napas karena nyaris saja gawang Persela jebol untuk kedua kalinya.

Sementara itu, Persela mencoba mengandalkan kecepatan Rafinha untuk menciptakan peluang. Sayangnya, beberapa kali serangan balik mereka kandas karena rapatnya pertahanan PSIS yang dikawal ketat oleh Fredyan Wahyu dan Wahyu Prasetyo.

Dramatis di Menit Akhir

Menjelang akhir laga, Persela kembali mencoba menekan. Dukungan suporter yang terus bernyanyi membuat para pemain bersemangat untuk mencari gol kemenangan.

Menit ke-86, peluang emas datang lewat tendangan bebas dari Rafinha. Bola melengkung indah menuju pojok atas gawang, namun kiper PSIS Adhitya Harlan kembali menjadi penyelamat. Tepuk tangan riuh penonton terdengar, sekaligus menandakan rasa frustrasi karena peluang emas itu gagal menjadi gol.

Wasit memberikan tambahan waktu empat menit, namun hingga peluit panjang dibunyikan, skor tetap 1-1. Persela harus puas berbagi poin dengan PSIS Semarang, meski secara permainan mereka tampil dominan di babak pertama.

Komentar Pelatih Evaluasi dan Optimisme

Pelatih Persela, Fakhri Husaini, terlihat kecewa namun tetap memberikan apresiasi kepada anak asuhnya. Ia menilai bahwa hasil imbang bukanlah akhir dari segalanya, melainkan pelajaran penting agar tim tetap fokus di setiap momen.

“Kami mendominasi babak pertama, tapi kehilangan kendali di babak kedua. Ini pelajaran besar. Kami harus belajar menjaga konsentrasi sampai peluit akhir,” tegas Fakhri.

Fakhri juga memuji kinerja pemain muda seperti Hafizd Sulaiman dan Andri Pratama yang tampil tanpa rasa takut. Menurutnya, regenerasi pemain Persela berjalan dengan baik dan menjadi modal penting untuk jangka panjang.

“Saya senang melihat semangat anak-anak muda ini. Mereka bermain dengan hati. Kami hanya perlu sedikit lebih matang dalam mengambil keputusan,” tambahnya.

Reaksi Pemain Antara Frustrasi dan Motivasi

Beberapa pemain Persela mengaku kecewa karena gagal mempertahankan keunggulan. Namun, mereka tetap menatap optimis laga-laga berikutnya.

Kapten tim, Arif Satria, menyebut hasil imbang ini bukan hal yang harus diratapi.

“Kami kecewa, tapi ini bukan kekalahan. Masih banyak pertandingan ke depan. Yang penting kami belajar dan bangkit di laga selanjutnya,” ujarnya.

Sementara itu, Rafinha—pemain asing Persela asal Brasil—menilai bahwa timnya harus lebih klinis dalam memanfaatkan peluang.

“Kami menciptakan banyak kesempatan, tapi gagal mencetak gol kedua. Dalam sepak bola, kalau tidak bisa mengunci kemenangan, lawan akan menghukum,” katanya dalam wawancara singkat.

Sorotan untuk Lini Tengah Persela

Salah satu catatan penting dari laga ini adalah performa lini tengah Persela yang menurun di babak kedua. Setelah tampil dominan di awal pertandingan, trio gelandang mereka kehilangan kendali ketika PSIS memasukkan Cantillana yang mampu mengatur tempo.

Analis sepak bola nasional, Bambang Santoso, menilai bahwa Fakhri perlu memperkuat kedalaman skuad di posisi gelandang bertahan.

“Persela terlalu mudah kehilangan bola di babak kedua. Ketika stamina menurun, mereka kehilangan penguasaan bola. Butuh pemain yang bisa menjaga tempo saat unggul,” jelasnya.

Dukungan Suporter Tak Pernah Padam

Meski hasil imbang, suporter Persela tetap memberikan apresiasi luar biasa. Setelah laga usai, ribuan LA Mania tetap bertahan di tribun untuk memberikan tepuk tangan dan nyanyian dukungan.

Suporter fanatik tersebut menyadari bahwa perjuangan tim masih panjang dan hasil ini bukan akhir. Bahkan, mereka menyanyikan chant khusus “Kita Tetap Bersama, Menang Atau Tidak Menang” sebagai bentuk dukungan moral kepada para pemain.

“Bagi kami, yang penting pemain sudah berjuang. Hasil imbang ini bukan kegagalan. Kami akan terus dukung mereka di laga berikutnya,” ujar salah satu pentolan LA Mania, Wahyu “Lembusura” Setiawan.

Analisis Taktis PSIS Cermat Persela Kehilangan Fokus

Dari sudut pandang taktik, PSIS patut diapresiasi karena mampu menyesuaikan strategi di babak kedua. Masuknya Cantillana dan Fredyan Wahyu membuat aliran bola menjadi lebih cepat dan efektif.

Sebaliknya, Persela kurang mampu beradaptasi terhadap perubahan tersebut. Mereka tetap bermain dengan pressing tinggi, namun kelelahan membuat lini belakang sering terbuka.

“Kunci PSIS adalah kesabaran dan efektivitas. Mereka tidak panik meski tertinggal. Sementara Persela kurang jeli membaca momentum,” ujar analis sepak bola Imam Wahyudi dalam acara ulasan pascalaga.

Implikasi Klasemen Persela Turun Satu Peringkat

Hasil imbang ini membuat Persela gagal menambah tiga poin penuh yang dibutuhkan untuk mempertahankan posisi di empat besar klasemen sementara. Dengan tambahan satu poin, mereka kini turun ke posisi kelima, hanya terpaut satu poin dari zona atas.

PSIS di sisi lain juga tetap stabil di papan tengah, mempertahankan momentum positif setelah serangkaian hasil kurang memuaskan di awal musim.

Bagi Persela, hasil ini menjadi sinyal penting bahwa persaingan di Liga 1 semakin ketat, dan tidak ada ruang untuk kehilangan fokus di setiap pertandingan.

Fokus ke Depan Persela Siap Bangkit

Dalam sesi latihan pasca laga, Fakhri menegaskan bahwa tim harus segera melupakan hasil imbang tersebut dan fokus ke pertandingan berikutnya melawan Persikabo 1973.

“Kami tidak boleh larut dalam kekecewaan. Setiap pertandingan adalah kesempatan baru untuk memperbaiki diri,” katanya dengan tegas.

Fakhri juga berjanji akan melakukan rotasi pemain untuk menjaga kebugaran skuad. Ia percaya bahwa kedalaman tim menjadi faktor penting dalam menjaga konsistensi di musim panjang.

“Kami punya banyak pemain muda berbakat. Mereka harus siap kapan pun dibutuhkan,” tambahnya.

Baca Juga:

TAGS:
CLOSE