Laga antara Persija Jakarta dan PSBS Biak di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) pada akhir pekan ini menjadi salah satu pertandingan paling seru dalam lanjutan Liga 1 Indonesia 2025. Dalam pertandingan tersebut, Macan Kemayoran berhasil menunjukkan kelasnya dengan menaklukkan tim tamu PSBS Biak dengan skor meyakinkan 3-1.
Pahlawan kemenangan Persija tak lain adalah Maxwell Agyeman, striker asal Ghana yang tampil luar biasa dengan mencetak tiga gol alias trigol dalam satu pertandingan. Penampilan impresif Maxwell membuat para pendukung Persija di tribun bergemuruh sepanjang laga, seolah menyambut kembali kejayaan Macan Kemayoran di kancah domestik.
Kemenangan ini bukan hanya menambah tiga poin bagi Persija, tetapi juga mengembalikan kepercayaan diri tim setelah beberapa hasil kurang maksimal di laga sebelumnya. Bagi PSBS Biak, kekalahan ini menjadi pelajaran penting dalam menghadapi ketatnya persaingan di Liga 1, terutama saat berhadapan dengan tim-tim besar yang berpengalaman.
Babak Pertama Maxwell Mulai Menggigit
Pertandingan dimulai dengan tempo cepat. Persija langsung tampil menekan sejak peluit pertama dibunyikan wasit. Pelatih kepala Thomas Doll terlihat menerapkan strategi agresif dengan formasi 4-3-3, di mana Maxwell didampingi oleh Witan Sulaeman dan Riko Simanjuntak di lini depan.
Di sisi lain, PSBS Biak yang dilatih oleh Eduardo Almeida lebih memilih bermain menunggu dan mengandalkan serangan balik cepat melalui sayap kanan mereka, Rizky Fauzi, yang terkenal dengan kecepatan eksplosifnya.
Pada menit ke-8, peluang pertama datang dari kaki Maxwell. Umpan silang dari Riko berhasil disundul keras ke arah gawang, namun bola masih melambung tipis di atas mistar. Namun, hanya berselang enam menit kemudian, publik SUGBK bersorak gembira.
Menit ke-14 menjadi momen pembuka kemenangan. Riko yang menusuk dari sisi kanan mengirimkan umpan mendatar ke kotak penalti. Bola disambut Maxwell dengan sepakan keras kaki kiri yang tidak mampu dihalau kiper PSBS, Samuel Bosela. Skor berubah menjadi 1-0 untuk Persija.
Gol tersebut membuat Persija semakin percaya diri. Gaya permainan cepat dan pressing ketat yang diterapkan Doll membuat PSBS kesulitan keluar dari tekanan. Bahkan di menit ke-27, Maxwell nyaris menggandakan keunggulan setelah menerima umpan terobosan dari Witan, namun tendangannya masih bisa ditepis oleh Bosela.
PSBS sempat mencoba keluar dari tekanan lewat skema bola panjang. Striker asing mereka, James Nwokolo, mencoba menciptakan peluang dengan memanfaatkan bola mati. Namun koordinasi lini belakang Persija yang dikomandoi oleh Ondrej Kudela tampil disiplin, sehingga PSBS tidak mampu menciptakan peluang berbahaya hingga menit ke-30.
Menjelang akhir babak pertama, Persija kembali memperlihatkan dominasi mereka. Serangan dari kedua sayap berjalan efektif, membuat pertahanan PSBS kewalahan. Di menit ke-41, Maxwell kembali mencatatkan namanya di papan skor.
Umpan satu-dua cepat antara Witan dan Riko berakhir dengan bola matang ke arah Maxwell yang berdiri di depan gawang. Tanpa kesulitan, ia menyontek bola ke sisi kanan gawang dan membuat kedudukan berubah menjadi 2-0 untuk Persija.
Suasana stadion pun memanas. Chant dan yel-yel dari Jakmania menggema, memberi semangat tambahan bagi tim tuan rumah. Babak pertama berakhir dengan keunggulan 2-0 untuk Persija, dan para pemain meninggalkan lapangan dengan senyum puas.
Babak Kedua PSBS Balas tapi Maxwell Menjawab
Memasuki babak kedua, PSBS Biak mencoba mengubah pendekatan permainan. Pelatih Almeida memasukkan Syaiful Ramadhan untuk memperkuat sisi tengah dan menambah daya jelajah. Strategi ini sedikit mengubah ritme permainan, karena PSBS mulai berani keluar menyerang.
Pada menit ke-54, PSBS berhasil memperkecil ketertinggalan. Melalui skema bola mati, James Nwokolo mencetak gol lewat sundulan keras memanfaatkan umpan tendangan bebas Andri Ibo. Gol ini menghidupkan asa tim tamu dan membuat skor menjadi 2-1.
Namun, kebangkitan PSBS tidak berlangsung lama. Persija yang merasa terancam segera meningkatkan intensitas permainan. Hanya berselang enam menit kemudian, Maxwell kembali menunjukkan ketajamannya.
Pada menit ke-60, gelandang bertahan Persija, Hanno Behrens, memberikan umpan panjang terukur ke depan. Maxwell berhasil mengontrol bola dengan dada, melewati satu pemain belakang PSBS, lalu melepaskan tembakan keras ke pojok kiri gawang. Gol ketiganya malam itu membuat stadion kembali bergemuruh — hat-trick sempurna untuk Maxwell!
Skor berubah menjadi 3-1, dan Persija kembali memegang kendali penuh atas jalannya pertandingan. Thomas Doll terlihat puas di pinggir lapangan, sementara para pemain Persija terus menjaga intensitas permainan untuk memastikan kemenangan tidak terbuang sia-sia.
Dominasi Persija dan Ketenangan Maxwell
Setelah unggul dua gol, Persija tidak serta-merta menurunkan tempo. Mereka tetap berusaha menjaga dominasi penguasaan bola dengan permainan pendek dari kaki ke kaki. Maxwell, meskipun sudah mencetak trigol, tetap terlihat haus gol dan aktif menekan pertahanan lawan.
Menit ke-72, ia nyaris mencetak gol keempat setelah menerima umpan silang dari Witan, namun bola tendangannya masih mengenai tiang gawang. Meski gagal, aksi tersebut kembali mendapat tepuk tangan meriah dari penonton.
PSBS mencoba melakukan pergantian dengan memasukkan Alfonsius Manuhutu dan Dodi Setiawan untuk menambah tenaga baru di lini depan. Namun upaya itu tidak cukup untuk menembus pertahanan Persija yang solid.
Di sisi lain, Maman Abdurrahman yang masuk menggantikan Kudela di menit ke-80 menunjukkan pengalaman dan ketenangan dalam menghalau serangan-serangan PSBS.
Hingga peluit panjang dibunyikan, skor 3-1 tetap bertahan. Persija berhasil meraih kemenangan penting di kandang, sekaligus memperpanjang rekor tak terkalahkan mereka dalam lima laga terakhir di SUGBK.
Maxwell Bintang Baru di Jakarta
Kemenangan atas PSBS Biak semakin menegaskan status Maxwell Agyeman sebagai salah satu striker paling berbahaya di Liga 1 musim ini. Dengan trigol yang ia cetak malam itu, total koleksi golnya sudah mencapai 10 gol dari 9 pertandingan.
Dalam wawancara seusai pertandingan, Maxwell mengungkapkan rasa syukurnya dan mengapresiasi dukungan para Jakmania.
“Saya hanya ingin memberikan yang terbaik untuk tim ini. Terima kasih kepada rekan-rekan setim dan suporter yang selalu mendukung kami. Kemenangan ini milik seluruh keluarga besar Persija,” ujar Maxwell dengan senyum lebar.
Pelatih Thomas Doll juga memberikan pujian tinggi kepada anak asuhnya tersebut.
“Maxwell bukan hanya penyerang tajam, tapi juga pekerja keras. Ia banyak membantu tim dalam pressing dan pergerakan tanpa bola. Saya bangga dengan etos kerjanya,” kata Doll dalam konferensi pers pasca laga.
Keberhasilan Maxwell menembus pertahanan PSBS dengan efisien menunjukkan bahwa adaptasinya di Liga 1 berjalan sangat cepat. Banyak pengamat menilai bahwa striker asal Ghana itu telah menjadi sosok penting dalam kebangkitan Persija musim ini.
Thomas Doll Puas tapi Tetap Waspada
Pelatih asal Jerman itu memang terlihat puas dengan hasil yang diraih, namun ia menegaskan bahwa tim masih perlu meningkatkan konsistensi terutama dalam transisi bertahan.
“Kami kebobolan dari bola mati, dan itu hal yang harus diperbaiki. Tapi secara umum, permainan tim sangat baik. Kami menguasai pertandingan dan menciptakan banyak peluang,” ungkapnya.
Doll juga memuji peran para pemain lokal seperti Witan, Riko, dan Syahrian Abimanyu yang tampil energik dan berani dalam duel-duel satu lawan satu.
“Witan dan Riko memberikan banyak opsi di sayap, sementara Abimanyu mengatur ritme permainan dengan sangat cerdas. Kombinasi mereka dengan Maxwell membuat lini depan kami semakin tajam,” tambahnya.
Pelatih berusia 58 tahun itu menegaskan bahwa kemenangan atas PSBS Biak menjadi modal penting untuk menghadapi laga berat berikutnya melawan PSS Sleman.
PSBS Biak Kalah Tapi Tidak Menyerah
Bagi PSBS Biak, kekalahan ini tentu mengecewakan, namun pelatih Eduardo Almeida tetap memandang sisi positif dari performa timnya.
“Kami kalah dari tim besar, tapi pemain sudah berjuang keras. Persija bermain sangat cepat dan efisien. Kami akan belajar dari kesalahan ini,” ujarnya.
PSBS memang tampil cukup berani di babak kedua, namun kelemahan dalam menjaga area tengah menjadi titik lemah yang dimanfaatkan Persija. Beberapa pemain muda seperti Andi Putra dan Rian Saputra mendapat pengalaman berharga bermain di stadion besar melawan tim papan atas.
Almeida menegaskan bahwa PSBS akan memperbaiki koordinasi pertahanan dan meningkatkan efektivitas serangan untuk laga berikutnya.
“Kami harus lebih fokus di menit-menit awal dan akhir. Detail kecil bisa membuat perbedaan besar di level ini,” tutupnya.
Analisis Pertandingan Efektivitas dan Intensitas
Jika melihat statistik pertandingan, Persija memang tampil dominan. Mereka menguasai 63% penguasaan bola, menciptakan 14 tembakan dengan 8 di antaranya tepat sasaran, sementara PSBS hanya mencatatkan 5 tembakan on target.
Keunggulan Persija juga terlihat dari pressing ketat mereka yang memaksa PSBS kehilangan bola di area sendiri sebanyak 17 kali.
Permainan kombinasi antara Witan–Riko–Maxwell menjadi senjata utama, dengan pergerakan tanpa bola Maxwell yang membuka ruang bagi pemain tengah untuk maju. Sementara itu, lini belakang Persija cukup solid dengan hanya satu kali kecolongan dari bola mati.
Bagi para penggemar taktik, kemenangan ini menunjukkan keseimbangan sempurna antara serangan cepat dan kontrol permainan. Thomas Doll tampaknya telah menemukan formula terbaik untuk mengembalikan ciri khas Persija sebagai tim yang agresif namun tetap disiplin.
Jakmania Lautan Oranye di SUGBK
Tidak bisa dipungkiri, salah satu faktor besar di balik kemenangan Persija adalah dukungan luar biasa dari Jakmania. Sekitar 50 ribu penonton memenuhi stadion dan menciptakan atmosfer megah sejak sebelum kick-off.
Teriakan “Persija, Jakmania satu hati!” menggema setiap kali tim tuan rumah melakukan serangan. Bahkan setelah pertandingan, ribuan suporter masih bertahan untuk menyanyikan lagu kemenangan sambil mengibarkan bendera oranye.
“Maxwell hari ini luar biasa. Tapi seluruh tim juga hebat. Inilah Persija yang kami rindukan — bermain menyerang dan penuh semangat,” ujar Andra Setiadi, salah satu anggota Jakmania dari Kemayoran.
Dukungan masif ini membuat para pemain merasa memiliki energi tambahan. Tidak heran, Persija menjadi salah satu tim dengan rekor kandang terbaik musim ini.
Langkah Selanjutnya Konsistensi Adalah Kunci
Dengan kemenangan ini, Persija naik ke peringkat ketiga klasemen sementara Liga 1 dengan koleksi 24 poin dari 12 pertandingan. Mereka hanya terpaut dua poin dari pemuncak klasemen, Borneo FC.
Namun, Thomas Doll menegaskan bahwa tim tidak boleh cepat puas. Menurutnya, tantangan utama bukan hanya mengalahkan tim besar, tetapi juga menjaga performa melawan tim-tim papan bawah yang sering bermain bertahan.
“Konsistensi adalah kunci. Liga 1 panjang dan setiap pertandingan punya tantangannya sendiri. Kami harus menjaga fokus,” tegasnya.
Maxwell pun sependapat. Dalam wawancara singkat, ia mengatakan bahwa dirinya tidak terlalu memikirkan rekor pribadi, tetapi ingin membawa Persija meraih gelar.
“Gol tidak berarti apa-apa tanpa kemenangan. Saya ingin membawa tim ini ke puncak klasemen dan menjadi juara,” katanya.
Baca Juga:












