1920x600-TOP-ID
ID
ID
previous arrow
next arrow

SBOTOP: Gol Dramatis Abdurahman di Menit Akhir Selamatkan PSM Makassar dari Kekalahan Kontra Madura United

Pertandingan penuh emosi tersaji di Stadion Gelora Bangkalan saat PSM Makassar berhasil menahan imbang Madura United dengan skor 2-2 dalam lanjutan kompetisi Liga 1 Indonesia. Laga tersebut menjadi salah satu duel paling menegangkan musim ini, bukan hanya karena intensitas permainan kedua tim, tetapi juga karena gol dramatis Abdurahman di menit akhir yang menyelamatkan PSM dari kekalahan.

Bagi para penggemar Juku Eja, hasil ini terasa seperti kemenangan moral. Meski hanya membawa pulang satu poin, perjuangan luar biasa hingga detik terakhir menunjukkan karakter sejati tim juara bertahan. Di sisi lain, Madura United harus menelan kekecewaan mendalam setelah unggul hampir sepanjang babak kedua namun gagal mempertahankan keunggulan.

Awal Pertandingan yang Penuh Tekanan

Sejak peluit pertama dibunyikan, kedua tim langsung menampilkan permainan terbuka. Madura United yang tampil di kandang sendiri mencoba mendominasi penguasaan bola dan menekan sejak menit awal. Trio lini depan mereka — Lulinha, Francisco Rivera, dan Malik Risaldi — tampil agresif dengan pergerakan cepat di sepertiga akhir lapangan.

Namun, PSM Makassar tidak tinggal diam. Pasukan Bernardo Tavares tampil disiplin dengan formasi 4-2-3-1 yang mengandalkan transisi cepat. Kombinasi antara Wiljan Pluim di lini tengah dan Everton Nascimento di lini depan menjadi ancaman nyata bagi pertahanan tuan rumah.

Memasuki menit ke-12, peluang emas pertama didapat Madura United melalui sepakan bebas Rivera yang melengkung indah ke pojok kanan gawang. Namun, kiper PSM, Reza Arya Pratama, tampil heroik dengan penyelamatan gemilang menggunakan ujung jarinya. Tepuk tangan riuh langsung menggema dari tribun yang dipadati suporter Laskar Sape Kerrab.

PSM sempat membalas melalui serangan balik cepat di menit ke-20. Everton berhasil lepas dari jebakan offside dan melepaskan tembakan keras, namun bola masih membentur tiang gawang. Situasi itu membuat laga semakin panas karena kedua tim saling bertukar serangan tanpa kompromi.

“Kami tahu Madura United tim yang sangat kuat di kandang. Tapi kami datang ke sini bukan untuk bertahan, kami datang untuk bermain dan menang,” ujar pelatih PSM, Bernardo Tavares, usai pertandingan.

Gol Pembuka Madura United Mengubah Tempo Laga

Kebuntuan akhirnya pecah di menit ke-32. Melalui sebuah skema serangan cepat dari sisi kanan, Malik Risaldi mengirim umpan silang mendatar ke dalam kotak penalti. Bola berhasil disambar oleh Francisco Rivera dengan tendangan first-time yang menghujam gawang PSM. Skor berubah menjadi 1-0 untuk keunggulan tuan rumah.

Gol tersebut membuat semangat Madura United meningkat pesat. Mereka terus menekan pertahanan PSM dengan kombinasi umpan pendek cepat. Rivera dan Lulinha menjadi duet maut yang sulit dibendung.

Sementara itu, PSM mencoba bangkit, namun kesulitan menembus blok pertahanan rapat yang dibangun oleh Fachruddin Aryanto dan Cleberson di lini belakang Madura United. Hingga babak pertama berakhir, skor tetap 1-0 untuk tuan rumah.

Di ruang ganti, pelatih Bernardo Tavares terlihat memberi instruksi keras. Ia menuntut para pemain untuk lebih berani memainkan bola dan menjaga kedisiplinan dalam transisi. “Kami tidak boleh kehilangan fokus,” katanya dalam wawancara pascalaga.

Babak Kedua PSM Bangkit Tapi Madura Kembali Menyengat

Memasuki babak kedua, PSM tampil lebih agresif. Mereka mulai menekan lebih tinggi dan mencoba menguasai tempo permainan. Usaha itu akhirnya membuahkan hasil di menit ke-54.

Berawal dari umpan silang Wiljan Pluim, bola berhasil disundul oleh Everton Nascimento yang lolos dari kawalan bek lawan. Bola meluncur ke sisi kiri gawang dan tak mampu dijangkau oleh kiper Madura United, Miswar Saputra. Skor imbang 1-1 dan membuat suporter tim tamu bersorak gembira.

Momentum itu membuat PSM tampil semakin percaya diri. Mereka menguasai permainan selama hampir 15 menit berikutnya, memaksa Madura United lebih banyak bertahan.

Namun, situasi kembali berubah di menit ke-71. Kesalahan koordinasi antara dua bek PSM dimanfaatkan dengan baik oleh Lulinha, yang mencuri bola dan melepaskan tembakan keras dari dalam kotak penalti. Bola sempat membentur tiang sebelum akhirnya masuk ke gawang. Madura United kembali unggul 2-1.

Gol tersebut kembali menyulut emosi di lapangan. PSM berusaha bangkit, sementara Madura United berupaya mempertahankan keunggulan dengan strategi bertahan total. Waktu terus berjalan, dan tampaknya laga akan berakhir untuk kemenangan tuan rumah.

Drama di Menit Akhir Abdurahman Jadi Pahlawan

Ketika pertandingan memasuki menit ke-90, semangat pemain PSM belum padam. Mereka terus menekan pertahanan Madura United yang mulai kelelahan. Tambahan waktu empat menit menjadi peluang terakhir bagi tim tamu untuk menyamakan kedudukan.

Dan di sinilah momen dramatis itu terjadi. Pada menit ke-93, PSM mendapatkan tendangan bebas dari sisi kanan setelah Everton dilanggar. Wiljan Pluim yang menjadi eksekutor mengirim bola lambung ke dalam kotak penalti. Bola sempat disundul oleh pemain belakang Madura United, tetapi jatuh di kaki Abdurahman, bek tengah PSM yang maju membantu serangan.

Tanpa pikir panjang, Abdurahman langsung melepaskan tendangan voli keras dengan kaki kirinya. Bola menghantam tanah sebelum melesat ke pojok kanan bawah gawang — gol!

Seluruh pemain PSM berlari ke arah Abdurahman sambil berteriak penuh kegembiraan. Bahkan pelatih Tavares ikut berlari ke pinggir lapangan sambil mengepalkan tangan ke udara. Skor berubah menjadi 2-2 dan bertahan hingga peluit akhir dibunyikan.

“Saya hanya berpikir untuk menendang sekuat mungkin. Tuhan memberi saya momen itu, dan saya bersyukur bisa membantu tim,” ujar Abdurahman dengan senyum haru setelah pertandingan.

Reaksi Pelatih dan Pemain Setelah Laga

Usai pertandingan, suasana di konferensi pers penuh emosi. Pelatih PSM, Bernardo Tavares, mengapresiasi semangat juang timnya yang tak menyerah hingga menit terakhir.

“Ini bukti bahwa kami tidak pernah menyerah. Mungkin secara permainan kami belum sempurna, tapi karakter tim ini luar biasa,” katanya.

Tavares juga secara khusus memuji Abdurahman, yang menurutnya menunjukkan mental baja meski biasanya berperan sebagai pemain bertahan.

“Abdurahman bukan hanya bek, tapi juga pemimpin di lapangan. Gol itu menunjukkan keberanian dan kepercayaan diri,” tambahnya.

Sementara di kubu Madura United, pelatih Mauricio Souza tampak kecewa dengan hasil imbang tersebut. Ia menilai timnya seharusnya bisa menutup pertandingan dengan lebih baik.

“Kami kehilangan fokus di detik akhir. Ini pelajaran berharga bagi kami untuk tetap konsentrasi sampai peluit panjang berbunyi,” ujarnya dengan nada menyesal.

Performa Individu dan Statistik Menarik

Jika melihat dari statistik, laga ini memperlihatkan keseimbangan luar biasa antara kedua tim. Madura United unggul dalam penguasaan bola dengan 55%, sedangkan PSM lebih unggul dalam efisiensi serangan dengan total 14 tembakan, tujuh di antaranya tepat sasaran.

Wiljan Pluim menjadi pemain paling berpengaruh di lini tengah dengan 3 peluang diciptakan dan 1 assist. Sementara Abdurahman terpilih sebagai Man of The Match berkat kontribusi defensif dan gol penentunya.

Di sisi Madura United, Francisco Rivera tampil memukau dengan 1 gol dan 1 assist. Ia juga menjadi pemain dengan akurasi operan tertinggi, mencapai 88%.

Dampak Hasil Ini bagi Kedua Tim

Bagi PSM Makassar, hasil imbang ini memang tidak sepenuhnya memuaskan, namun tetap bernilai penting. Dengan tambahan satu poin, mereka masih bertahan di papan tengah klasemen dan menjaga peluang menembus empat besar.

Lebih dari sekadar hasil, laga ini memperlihatkan bahwa PSM masih memiliki mental juara yang kuat. Tim ini tidak mudah menyerah bahkan ketika tertinggal dan bermain di kandang lawan.

“Kami datang dari Makassar bukan untuk kalah. Kami ingin menunjukkan bahwa PSM selalu berjuang sampai detik terakhir,” ujar Wiljan Pluim seusai laga.

Sementara bagi Madura United, hasil ini terasa pahit. Mereka kehilangan dua poin berharga di kandang sendiri, yang bisa berdampak besar pada perebutan posisi puncak klasemen. Namun pelatih Souza tetap berusaha berpikir positif.

“Kami kecewa, tapi inilah sepak bola. Terkadang kemenangan hilang di detik terakhir. Sekarang saatnya bangkit dan memperbaiki kesalahan,” katanya.

Dukungan Suporter dan Atmosfer Stadion

Salah satu hal yang membuat pertandingan ini terasa istimewa adalah atmosfer di stadion. Ribuan pendukung Madura United memadati tribun sejak sore, membawa bendera merah-putih dan bernyanyi sepanjang laga.

Namun menariknya, di sudut timur stadion, puluhan suporter PSM yang datang dari Makassar juga hadir memberikan dukungan penuh. Mereka tetap bernyanyi meski timnya tertinggal, dan pada akhirnya merayakan gol Abdurahman dengan sorakan penuh kebanggaan.

“Kami jauh-jauh ke Bangkalan, dan rasanya terbayar lunas dengan gol menit akhir itu. Ini bukan hanya hasil, tapi semangat PSM yang sejati,” ujar salah satu suporter bernama Randi, yang datang langsung dari Gowa.

Pertandingan ini juga menjadi simbol sportivitas antar pendukung. Tidak ada insiden berarti, dan setelah peluit akhir, kedua kubu suporter saling bertepuk tangan menghargai permainan hebat dari kedua tim.

Perjuangan Abdurahman Dari Bek Biasa Jadi Pahlawan

Gol yang dicetak Abdurahman bukan hanya penting bagi PSM, tapi juga menjadi kisah inspiratif tersendiri. Pemain berusia 29 tahun itu sebelumnya sempat diragukan setelah mengalami cedera panjang musim lalu. Banyak yang menilai performanya menurun, namun ia membuktikan sebaliknya dengan tampil luar biasa di laga ini.

Dalam wawancara pasca-pertandingan, Abdurahman menceritakan bagaimana ia mempersiapkan diri secara mental dan fisik.

“Saya sempat hampir kehilangan motivasi karena cedera lutut, tapi pelatih dan rekan-rekan memberi dukungan luar biasa. Gol ini saya persembahkan untuk tim dan suporter PSM,” ungkapnya dengan mata berkaca-kaca.

Tavares bahkan menyebut bahwa Abdurahman adalah contoh nyata pemain yang tidak menyerah terhadap keadaan.

“Dia bukan hanya pemain, tapi pejuang. Gol itu bukan kebetulan, melainkan hasil kerja keras dan mental baja,” ujar sang pelatih asal Portugal.

Evaluasi dan Rencana PSM ke Depan

Meski hasil ini membawa semangat baru, PSM menyadari bahwa masih banyak aspek yang perlu diperbaiki. Salah satunya adalah koordinasi pertahanan yang sempat goyah di babak pertama dan tengah babak kedua.

Tavares menegaskan bahwa timnya akan fokus memperbaiki transisi bertahan dan efisiensi penyelesaian akhir.

“Kami menciptakan banyak peluang, tapi hanya mencetak dua gol. Itu artinya masih ada ruang untuk peningkatan,” katanya.

Dalam sesi latihan berikutnya di Makassar, PSM dijadwalkan melakukan simulasi permainan dengan tekanan tinggi untuk meningkatkan respon pemain dalam situasi krusial. Selain itu, rotasi pemain juga akan dilakukan mengingat jadwal kompetisi yang padat.

Baca Juga:

TAGS:
CLOSE