1920x600-TOP-ID
ID
ID
previous arrow
next arrow

SBOTOP Pelatih Ingatkan Kerendahan Hati: Malut United Diminta Tak Jemawa Usai Kalahkan Persijap

Kemenangan besar yang diraih Malut United atas Persijap Jepara dalam lanjutan kompetisi Liga 2 Indonesia menjadi sorotan banyak pihak. Dengan skor meyakinkan dan performa dominan, tim berjuluk Laskar Kie Raha sukses menunjukkan kualitas mereka sebagai salah satu kandidat kuat promosi ke Liga 1. Namun di tengah euforia kemenangan tersebut, pelatih kepala Imran Nahumarury memberikan pesan penting: jangan sampai para pemain terlena dan merasa terlalu percaya diri.

Menurutnya, kemenangan adalah hasil kerja keras yang patut disyukuri, tetapi bukan alasan untuk berpuas diri. Ia menegaskan bahwa perjalanan musim masih panjang, dan tantangan yang akan datang bisa lebih berat dari yang sudah dilalui. Pesan sederhana namun sarat makna itu menjadi fokus utama pembicaraan setelah laga berakhir, mencerminkan sikap profesional dan kedewasaan seorang pelatih dalam menjaga keseimbangan mental timnya.

Kemenangan yang Mengguncang Persaingan Liga 2

Kemenangan atas Persijap Jepara bukanlah kemenangan biasa bagi Malut United. Hasil tersebut tidak hanya menambah tiga poin penting dalam klasemen, tetapi juga memperlihatkan progres signifikan dalam performa tim. Sejak awal musim, Malut United memang tampil menjanjikan dengan kombinasi pemain muda dan senior yang solid. Namun, kemenangan besar atas Persijap menjadi pembuktian bahwa mereka bukan hanya tim yang penuh semangat, melainkan juga tim dengan sistem permainan yang matang.

Dari sisi statistik, Malut United tampil sangat dominan sepanjang pertandingan. Penguasaan bola mencapai 63%, dengan total 18 tembakan, di mana 9 di antaranya tepat sasaran. Lini tengah mereka menguasai aliran bola dengan efisien, dan koordinasi antara lini depan serta belakang berjalan mulus. Para pemain tampil disiplin, tidak banyak melakukan kesalahan, dan mampu memanfaatkan peluang dengan efektif.

Persijap sendiri datang dengan misi bangkit setelah empat kekalahan beruntun, namun harus mengakui keunggulan Malut United. Gol-gol yang tercipta memperlihatkan betapa berbahayanya transisi cepat tim asal Maluku Utara tersebut. Kendati demikian, pelatih Imran tetap menegaskan bahwa kemenangan ini tidak boleh membuat timnya terlena.

“Saya bangga dengan kerja keras anak-anak, tapi ini bukan puncak. Justru sekarang saatnya menjaga fokus. Jangan besar kepala, karena perjalanan masih panjang,” tegas Imran dalam konferensi pers usai pertandingan.

Pesan Imran Nahumarury Menang dengan Kepala Dingin

Imran Nahumarury dikenal sebagai sosok pelatih yang berkarakter tenang dan rasional. Meskipun dikenal cukup tegas di lapangan, ia selalu berusaha menanamkan nilai-nilai mental yang kuat kepada anak asuhnya. Salah satu nilai terpenting yang sering ia tekankan adalah kerendahan hati dalam kemenangan.

Menurutnya, banyak tim di Indonesia yang kehilangan arah setelah meraih beberapa hasil positif karena merasa sudah cukup baik. Imran tidak ingin hal itu terjadi pada Malut United. Ia memahami betul bahwa Liga 2 adalah kompetisi yang sulit diprediksi — di mana momentum dan mentalitas bisa berubah dalam sekejap.

“Liga 2 itu keras. Hari ini kamu bisa menang besar, tapi minggu depan kamu bisa kalah jika kehilangan fokus. Itu sebabnya saya selalu tekankan: tetap rendah hati dan terus bekerja keras,” ujar mantan pelatih PSIS Semarang itu.

Imran menambahkan bahwa setiap pemain harus menjaga profesionalitasnya. Ia tidak ingin kemenangan atas Persijap membuat para pemain lupa diri atau menurunkan intensitas latihan. Ia menilai tantangan berikutnya akan lebih sulit, terutama menghadapi tim-tim yang kini mulai mempelajari gaya bermain Malut United.

Disiplin dan Mentalitas Jadi Kunci

Kemenangan atas Persijap memang tidak lepas dari kerja keras seluruh elemen tim. Namun, bagi Imran, kemenangan tersebut juga menjadi hasil dari disiplin kolektif dan mentalitas positif yang mulai terbentuk di dalam skuadnya.

Sejak awal musim, ia menanamkan filosofi bahwa sepak bola bukan hanya soal teknik dan taktik, tetapi juga soal sikap dan karakter. Ia sering menekankan pentingnya menghormati setiap lawan, berapa pun posisi mereka di klasemen.

Dalam beberapa sesi latihan, Imran bahkan membiasakan pemain untuk memulai dengan refleksi dan doa bersama — sebuah ritual sederhana yang ia anggap penting untuk menjaga kerendahan hati dan kekompakan tim. Ia juga memberikan ruang bagi pemain untuk berdiskusi secara terbuka mengenai strategi dan perbaikan performa, agar semua merasa terlibat dalam proses pembangunan tim.

“Kalau mau besar, kita harus belajar menghormati proses. Tidak ada tim besar yang tumbuh dari kesombongan,” ucap Imran dalam salah satu wawancara internal klub.

Suporter Bangga Tapi Pelatih Ingatkan Fokus

Tidak dapat dipungkiri, kemenangan Malut United membuat suporter mereka, Laskar Kieraha, larut dalam euforia. Stadion Gelora Kieraha dipenuhi sorakan dan yel-yel kemenangan sepanjang pertandingan, dan suasana di media sosial pun ramai oleh ucapan selamat dan pujian terhadap performa tim.

Namun, di tengah kegembiraan itu, Imran justru mengingatkan seluruh elemen klub, termasuk suporter, untuk tetap realistis. Ia berterima kasih atas dukungan luar biasa para fans, tetapi juga mengingatkan bahwa jalan menuju promosi ke Liga 1 masih panjang dan penuh tantangan.

“Kami butuh dukungan suporter dalam setiap kondisi, bukan hanya saat menang. Tim ini masih berproses, jadi mari kita tetap rendah hati bersama,” katanya dengan nada penuh harap.

Pesan ini menunjukkan betapa pentingnya keseimbangan antara semangat dan kesadaran dalam menjaga atmosfer positif di klub. Ia tidak ingin kemenangan besar berubah menjadi tekanan berlebihan bagi para pemain akibat ekspektasi yang terlalu tinggi.

Performa Pemain Antara Pujian dan Evaluasi

Meski pelatih meminta tim tidak besar kepala, performa individu beberapa pemain memang pantas mendapat apresiasi. Ronaldo Meosido, misalnya, menjadi motor serangan utama dengan pergerakannya yang lincah dan determinasi tinggi. Ia berhasil menciptakan satu assist dan terlibat langsung dalam proses gol kedua.

Di lini tengah, Rizky Eka kembali menunjukkan kualitasnya sebagai pengatur ritme permainan. Ia mampu membaca arah permainan dan menyalurkan bola ke sisi sayap dengan akurasi tinggi. Sedangkan di lini belakang, duet Bagas Adi dan Awan Setho tampil solid, mematahkan hampir semua upaya serangan Persijap.

Namun, meski banyak pujian datang, Imran tetap memberi evaluasi tegas. Ia menilai masih ada beberapa aspek yang harus diperbaiki, terutama dalam hal transisi bertahan dan koordinasi antarlini.

“Kita tidak boleh terlena dengan skor besar. Masih ada kekurangan, terutama di fase bertahan. Lawan-lawan berikutnya bisa saja lebih berbahaya, jadi semua harus lebih disiplin lagi,” tegasnya.

Persaingan Ketat di Liga 2

Liga 2 musim ini tergolong kompetitif. Banyak tim yang memiliki ambisi besar untuk promosi ke Liga 1, termasuk klub-klub bersejarah seperti Sriwijaya FC, PSIM Yogyakarta, dan Semen Padang. Dalam situasi seperti ini, konsistensi menjadi faktor penentu utama.

Malut United saat ini berada di papan atas klasemen grup timur, namun posisi itu belum aman. Beberapa tim di bawahnya hanya terpaut satu hingga dua poin. Dengan sisa pertandingan yang masih banyak, satu kesalahan kecil saja bisa membuat posisi mereka turun drastis.

Itulah sebabnya Imran menekankan pentingnya menjaga mental juara yang seimbang — mental yang tidak cepat puas dan tidak mudah goyah. Ia sadar, jika para pemain mulai merasa superior, itu justru bisa menjadi titik awal kemunduran performa.

Baca Juga:

TAGS:
CLOSE