1920x600-TOP-ID
ID
ID
previous arrow
next arrow

SBOTOP: Persebaya Gagal Menang di GBT Arema FC Berhasil Curi Poin dalam Hasil Imbang

Pertandingan yang berlangsung antara Persebaya Surabaya dan Arema FC di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) pada pertandingan Liga 1 Indonesia kali ini berakhir dengan skor imbang 1-1. Meskipun tampil di kandang dengan dukungan penuh dari ribuan suporter, Persebaya gagal memanfaatkan peluang-peluang yang ada dan harus puas dengan hasil imbang melawan tim tamu yang tampil dengan disiplin dan soliditas tinggi. Arema FC, yang datang dengan membawa misi meraih poin penting, berhasil mencuri satu poin berharga setelah mencetak gol balasan di babak kedua.

Hasil ini tentunya mengecewakan bagi Persebaya yang mengincar kemenangan untuk terus mendekati persaingan di papan atas klasemen Liga 1. Sementara bagi Arema FC, meskipun mereka kehilangan dua poin di pertandingan ini, mereka berhasil mempertahankan rekor tak terkalahkan dan menunjukkan ketangguhan mental yang patut diapresiasi. Artikel ini akan membahas jalannya pertandingan, faktor-faktor yang mempengaruhi hasil imbang ini, serta analisis mengenai kondisi kedua tim setelah pertandingan.

Jalannya Pertandingan Persebaya Menguasai Laga Arema Menunggu Kesempatan

  • Babak Pertama Persebaya Mendominasi Penguasaan Bola

Sejak peluit pertandingan dibunyikan, Persebaya langsung mengambil inisiatif permainan. Bermain di hadapan pendukung setianya yang memadati stadion, tim tuan rumah mencoba menguasai bola dan menyerang sejak menit pertama. Ruben Sanadi, sebagai kapten tim, bersama dengan Aryn Williams dan Alfredo Vera, menuntun serangan-serangan Persebaya melalui penguasaan bola yang stabil.

Serangan-serangan cepat yang dibangun oleh Irfan Jaya dan David da Silva sempat mengancam gawang Arema FC. Sebuah peluang emas tercipta pada menit ke-15 ketika umpan silang dari Rizki Ridho disambut dengan sundulan oleh David da Silva, namun bola masih bisa ditepis oleh kiper Arema, Adilson Maringa. Suasana di GBT semakin memanas karena Persebaya tampak dominan dalam hal penguasaan bola dan tekanan ke lini pertahanan Arema.

Arema FC, yang bermain dengan formasi bertahan, lebih banyak menunggu dan mengandalkan serangan balik cepat. Namun, Egy Maulana Vikri dan Carlos Fortes, yang seharusnya menjadi motor serangan, belum dapat menemukan ritme permainan yang efektif. Lini pertahanan Persebaya, yang dipimpin oleh Otavio Dutra dan Marckho S. Tavares, berhasil menahan gempuran Arema FC dengan disiplin yang solid.

Persebaya terus menguasai jalannya pertandingan, tetapi penyelesaian akhir masih menjadi masalah. Meski mendominasi, mereka kesulitan mencetak gol. Babak pertama berakhir dengan skor imbang 0-0, meskipun Persebaya memiliki lebih banyak peluang, terutama melalui Egy Maulana Vikri, yang tampil aktif di sayap kiri.

  • Babak Kedua Arema Balas dengan Gol Penyeimbang

Memasuki babak kedua, Arema FC tampaknya lebih berani keluar dari tekanan dan mencoba memberikan perlawanan lebih. Persebaya, meskipun lebih menguasai bola, mulai tampak kelelahan dalam menjaga intensitas serangan, sementara Arema memanfaatkan celah yang ada untuk melancarkan serangan balik yang lebih tajam.

Pada menit ke-60, Arema akhirnya berhasil mencetak gol yang mengejutkan publik GBT. Sebuah umpan panjang dari Jayus Hariono mengarah ke Carlos Fortes, yang berhasil menahan bola dengan baik dan mengumpan kepada Egy Maulana Vikri yang berdiri bebas di depan gawang Persebaya. Egy dengan tenang mengontrol bola dan melepaskan tendangan keras ke pojok kanan bawah gawang Persebaya, yang tak mampu dijangkau oleh kiper Erick Weeks Lewis. Gol tersebut membawa Arema FC unggul 1-0.

Tertinggal satu gol, Persebaya semakin meningkatkan intensitas serangan mereka. David da Silva, yang selama ini menjadi andalan di lini depan, mulai lebih agresif dalam memanfaatkan peluang yang ada. Beberapa kali ia hampir mencetak gol melalui sundulan, tetapi penyelesaian akhirnya masih kurang tepat. Arema FC yang bermain lebih bertahan, berusaha keras mempertahankan keunggulan mereka.

Namun, Persebaya akhirnya berhasil menyamakan kedudukan pada menit ke-80. Sebuah skema serangan cepat yang dimotori oleh Irfan Jaya dan Rizki Ridho membuahkan umpan silang yang sempurna kepada Aryn Williams, yang tanpa ragu menyundul bola masuk ke gawang Arema FC. Gol tersebut disambut sorakan luar biasa dari suporter Persebaya yang merasa tim mereka akhirnya bisa bangkit.

Skor 1-1 bertahan hingga akhir pertandingan meskipun kedua tim terus berusaha untuk mencetak gol kemenangan. Peluang terakhir datang dari David da Silva, namun tembakannya masih bisa diblok oleh Adilson Maringa.

Analisis Persebaya Gagal Maksimalkan Peluang

  • Masalah Penyelesaian Akhir

Meski mendominasi jalannya pertandingan, Persebaya gagal memanfaatkan peluang yang mereka dapatkan. David da Silva dan Irfan Jaya adalah dua pemain yang sering terlibat dalam serangan, namun penyelesaian akhir mereka masih kurang tajam. Beberapa tembakan dan sundulan terlepas dari sasaran, dan peluang-peluang tersebut seharusnya bisa berbuah gol jika diselesaikan dengan lebih tenang.

Pelatih Alfredo Vera perlu menganalisis lebih lanjut terkait ketajaman lini serang mereka. Meskipun bermain dengan intensitas tinggi, Persebaya harus lebih efektif dalam memanfaatkan setiap peluang untuk bisa meraih kemenangan di pertandingan-pertandingan berikutnya.

  • Kelelahan dan Kurangnya Rotasi Pemain

Persebaya terlihat kelelahan di babak kedua, terutama setelah gol pertama Arema. Beberapa pemain kunci seperti Ruben Sanadi dan Irfan Jaya terlihat tidak mampu memberikan performa terbaik mereka di 20 menit terakhir pertandingan. Kurangnya rotasi pemain bisa menjadi faktor yang memengaruhi penurunan performa di babak kedua.

Vera mungkin perlu lebih bijak dalam mengatur rotasi pemain, terlebih dalam menghadapi pertandingan yang padat dalam Liga 1.

Arema FC Soliditas Pertahanan dan Ketajaman Serangan Balik

Meskipun tampil lebih bertahan, Arema FC menunjukkan soliditas pertahanan yang luar biasa. Adilson Maringa tampil gemilang dengan beberapa penyelamatan krusial, sementara Dendi Santoso dan Makan Konate bekerja keras untuk menyokong serangan balik.

  • Pertahanan Solid dan Ketangguhan Mental

Tim besutan Joko Susilo ini bermain sangat disiplin di lini belakang. Dedik Setiawan, Jajang Mulyana, dan Ardan Aras bermain dengan tenang, menahan gelombang serangan Persebaya yang terus menerus. Meski banyak ditekan, mereka tidak panik dan mampu bertahan dengan baik.

Kemenangan mental Arema FC terlihat jelas ketika mereka berhasil mencetak gol pertama setelah bertahan selama 60 menit. Carlos Fortes dan Egy Maulana Vikri yang berada di lini depan berhasil memanfaatkan serangan balik dengan efektif, meskipun mereka tidak banyak menguasai bola.

  • Serangan Balik yang Efektif

Arema FC berhasil memanfaatkan kelemahan Persebaya dalam menjaga serangan balik. Umpan panjang yang dilepaskan oleh Jayus Hariono pada gol pertama menunjukkan betapa efektifnya Arema dalam memanfaatkan kecepatan pemain seperti Carlos Fortes dan Egy Maulana Vikri.

Kondisi Kedua Tim Pasca-Pertandingan

  • Persebaya Evaluasi dan Pembenahan

Setelah hasil imbang ini, Persebaya Surabaya harus segera mengevaluasi permainan mereka. Kekalahan dalam memanfaatkan peluang di depan gawang menjadi masalah utama yang harus diperbaiki. Alfredo Vera kemungkinan akan fokus pada latihan penyelesaian akhir dan meningkatkan ketajaman lini serang, agar tim dapat lebih efektif dalam pertandingan-pertandingan selanjutnya.

Kondisi fisik pemain juga harus diperhatikan. Mengingat jadwal yang padat, rotasi pemain akan menjadi hal penting untuk menjaga performa tim tetap optimal. Persaingan di papan atas Liga 1 semakin ketat, dan Persebaya harus cepat bangkit untuk tetap berada di jalur perebutan gelar.

Baca Juga:

TAGS:
CLOSE