Pelatih Timnas Indonesia U-22, Indra Sjafri, telah resmi menetapkan daftar 23 pemain yang diboyong ke Thailand untuk mengikuti SEA Games 2025. Namun dari nama-nama yang masuk, tidak terdapat dua pemain muda Persik Kediri: Wigi Pratama dan Rifki Ray Farandi.
Padahal kedua pemain berusia muda tersebut bertahan hingga fase terakhir pemusatan latihan (TC) di Jakarta dan sempat tampil dalam dua laga uji coba menghadapi Mali U-22 pada November lalu. Nama mereka sempat digadang-gadang sebagai calon kejutan dalam daftar final skuad Garuda Muda, terutama karena kontribusi positif di klub masing-masing pada musim ini.
Namun kenyataan berkata lain. Keduanya gagal mendapatkan tempat di skuad final dan dipastikan kembali memperkuat Persik Kediri untuk melanjutkan kompetisi BRI Super League 2025/2026.
Persaingan Ketat Jadi Alasan Utama
Kedua pemain sebenarnya tampil cukup menjanjikan selama proses seleksi. Baik Wigi maupun Rifki dikenal memiliki karakter menyerang dan fleksibilitas dalam bermain. Namun posisi mereka ternyata menjadi salah satu yang paling ketat dalam seleksi skuad SEA Games.
- Posisi sayap kiri dan kanan, tempat biasa Wigi bermain, sudah dihuni nama besar seperti Hokky Caraka dan deretan winger muda lain yang telah lebih dulu menjadi langganan Timnas kelompok umur.
- Posisi gelandang serang atau flank, yang diperankan Rifki Ray, juga diperebutkan oleh pemain-pemain yang sudah matang di level internasional seperti Rayhan Hannan.
Indra Sjafri disebut mengambil keputusan berdasarkan kebutuhan taktik serta keseimbangan komposisi pemain.
Manajer Persik Kediri: Gagal ke Timnas Bukan Ukuran Kualitas
Meski keduanya gagal masuk Timnas Indonesia U-22, manajemen Persik Kediri justru memberi dukungan besar. Manajer Persik, Syahid Nur Ichsan, menegaskan bahwa keputusan pelatih bukan berarti merendahkan kualitas kedua pemain tersebut.
“Bagi kami, tidak lolos seleksi Timnas bukan berarti kualitas Wigi dan Rifki buruk. Persaingannya sangat berat, dan posisi mereka ditempati pemain-pemain yang sudah lebih sering membela Timnas,” ujar Syahid.
Ia juga menambahkan bahwa keputusan final sepenuhnya berada di tangan Indra Sjafri, dan klub menghormati pilihan tersebut.
“Coach Indra paling tahu kebutuhan timnya di SEA Games nanti. Kami justru bangga karena dua pemain kami bisa bertahan hingga fase akhir seleksi,” tegasnya.
Bangga Meski Tidak Terpilih: Pengalaman Tak Tergantikan
Syahid menekankan bahwa dipanggilnya Wigi dan Rifki ke TC nasional saja sudah menjadi prestasi besar. Keduanya adalah debutan Timnas Indonesia U-22, dan bertahan sampai tahap akhir merupakan indikator bahwa kualitas mereka sudah berada di jalur yang benar.
“Pemanggilan mereka ke TC terakhir adalah kebanggaan tersendiri. Artinya, mereka masuk radar elite sepak bola nasional,” tambah Syahid.
Selain pengalaman berlatih dengan standar Timnas, keduanya juga mendapatkan kesempatan menghadapi Mali U-22, tim dengan kualitas fisik dan taktis lebih tinggi daripada Timnas Indonesia U-22.
“Bertanding melawan Mali U-22 adalah pengalaman mahal yang tidak bisa diukur dengan materi. Itu akan memperkaya wawasan bermain mereka,” jelasnya.
Diharapkan Kembali Lebih Kuat untuk Liga dan Seleksi Berikutnya
Persik Kediri berharap dua pemain mudanya ini pulang dengan motivasi lebih besar untuk meningkatkan performa di klub. Manajemen berjanji akan terus mengembangkan mereka melalui program latihan yang lebih terarah.
Syahid bahkan meyakini peluang keduanya untuk kembali dipanggil Timnas masih sangat terbuka.
“Kami yakin pengalaman TC ini membuat mereka lebih matang. Mereka hanya perlu melanjutkan kerja keras, konsisten bermain, dan peluang untuk membela Indonesia akan datang lagi,” tutupnya.
Kesimpulan: Gagal di Satu Kesempatan, Peluang Lain Masih Terbuka Lebar
Kegagalan Wigi Pratama dan Rifki Ray Farandi masuk skuad SEA Games 2025 memang menjadi kabar kurang menyenangkan bagi fans Persik. Namun manajemen, pelatih, dan banyak pengamat sepak bola nasional berpendapat bahwa ini bukan akhir perjalanan mereka.
SEA Games hanyalah satu dari banyak kesempatan untuk menorehkan prestasi. Dengan usia yang masih sangat muda, keduanya memiliki waktu panjang untuk berkembang dan kembali mencuri perhatian pelatih Timnas di masa mendatang.
Persik Kediri kini bertekad membantu kedua pemain itu kembali ke performa terbaik, sekaligus menjaga asa mereka untuk kembali mengenakan seragam Garuda suatu hari nanti.
BACA JUGA :
- SBOTOP : Timnas Indonesia U-22 Full Team! Marselino dan Ivar Jenner Dijadwalkan Tiba di Thailand Besok
- SBOTOP : Emil Audero Menggila! Catat 7 Penyelamatan Spektakuler, Kiper Timnas Indonesia Jadi Momok Bologna
- SBOTOP : Pelatih Persib Tanggapi Kekalahan Perdana Borneo FC: Yang Saya Khawatirkan Justru Persija












