Persebaya Surabaya Terjebak Tren Negatif di Super League 2025/2026, Uston Nawawi Pasang Badan dan Bela Pemainnya
Persebaya Surabaya kini tengah berada dalam periode sulit di kompetisi Super League 2025/2026. Rentetan hasil kurang memuaskan membuat posisi Bajul Ijo menjadi sorotan, baik dari pendukung maupun pengamat sepak bola nasional. Setelah sempat menunjukkan konsistensi di awal musim, grafik performa Persebaya justru menurun dalam beberapa laga terakhir.
Tiga Laga Terakhir Hanya Imbang, Tujuh Laga dengan Satu Kemenangan
Dalam tiga pertandingan terakhir, Persebaya hanya mampu meraih hasil imbang. Situasi semakin mengkhawatirkan jika melihat tujuh laga terbaru, di mana tim hanya meraih:
- 1 kemenangan
- 5 hasil imbang
- 1 kekalahan
Hasil tersebut membuat kepercayaan diri tim sedikit terganggu. Padahal, kompetisi sedang memasuki fase penting yang sangat menentukan posisi klub di klasemen akhir.
Sorotan terutama mengarah pada performa kolektif tim yang dinilai belum stabil. Beberapa pemain bintang pun tidak luput dari kritik publik, terutama dua pemain asing mereka, Diego Mauricio dan Dime Dimov.
Uston Nawawi Enggan Menyalahkan Pemain: “Kalah Menang Tanggung Jawab Tim”
Pelatih interim Persebaya, Uston Nawawi, memilih untuk tidak menyalahkan pemain secara individu. Mantan legenda Bajul Ijo itu menegaskan bahwa semua yang terjadi adalah bagian dari tanggung jawab bersama.
“Saya tidak pernah menyalahkan secara personal. Menang kalah itu bagian dari tim,” tegas Uston.
Sikapnya ini menjadi penegasan bahwa proses evaluasi tetap berjalan, namun tanpa menunjuk siapa pun sebagai kambing hitam.
Performa Pemain Asing Jadi Sorotan: Diego Mauricio dan Dime Dimov Belum Maksimal
Pemain depan anyar, Diego Mauricio, baru tampil dua kali dan belum mampu memberikan dampak signifikan sebagai striker utama. Mobilitasnya dinilai masih kurang dan belum sesuai ekspektasi pendukung Persebaya.
Sementara itu, bek asal Eropa, Dime Dimov, yang sebelumnya menjadi pilihan inti, kini lebih sering menghuni bangku cadangan. Penurunan menit bermain ini turut memunculkan pertanyaan dari publik mengenai kesiapan fisik dan performanya.
Namun Uston menegaskan bahwa keputusan line-up tetap berpatokan pada evaluasi latihan.
“Tentunya akan ada evaluasi. Kami persiapkan semuanya. Kami akan berjuang sekeras mungkin untuk mendapatkan poin di Makassar,” ujar Uston.
Ia ingin setiap pemain membuktikan diri melalui kerja keras dan progres nyata di lapangan latihan.
Fokus ke Laga Sulit Melawan PSM Makassar
Persebaya kini mengalihkan fokus menghadapi pertandingan berat kontra PSM Makassar yang akan digelar di Stadion Gelora BJ Habibie pada Sabtu (6/12/2025).
Uston menegaskan bahwa seluruh skuad tetap memiliki potensi besar. Bersama staf pelatih, ia terus menganalisis gaya bermain PSM dan mencari celah yang bisa dimanfaatkan.
“Intinya satu, tidak ada tim yang tidak bisa dikalahkan. Buktinya kemarin Borneo saja kalah,” kata Uston, memberi motivasi.
Ucapan itu merujuk pada kekalahan pertama Borneo FC yang sebelumnya mencatatkan 11 kemenangan beruntun, membuktikan bahwa kejutan bisa terjadi kapan saja dalam sepak bola.
Modal Historis Apik: Belum Pernah Kalah dari PSM dalam Dua Musim Terakhir
Persebaya memiliki catatan positif saat menghadapi PSM Makassar. Dalam empat pertemuan terakhir di dua musim Super League, Bajul Ijo belum sekalipun menelan kekalahan, dengan rincian:
- 2 kemenangan
- 2 hasil imbang
Statistik tersebut bisa menjadi momentum kebangkitan Persebaya untuk keluar dari tren negatif sekaligus memperbaiki posisi mereka di klasemen.
Kesimpulan
Meski sedang berada dalam tekanan, Uston Nawawi menunjukkan komitmen kuat untuk melindungi pemainnya dan menjaga atmosfer tim tetap positif. Tantangan berat menanti Persebaya di Makassar, namun modal historis dan semangat bangkit dapat menjadi kunci untuk mendapatkan poin penting.
BACA JUGA :












