Manchester City, salah satu klub sepak bola terbesar di Inggris dan dunia, akan menghadapi ujian berat dalam pertandingan melawan Crystal Palace yang akan datang, mengingat absennya dua pemain kunci mereka, John Stones dan Rodri. Keduanya dikenal sebagai bagian integral dari tim yang dipimpin oleh Pep Guardiola. Dengan dua pemain tersebut tidak bisa tampil, tantangan yang dihadapi City semakin besar, dan banyak yang bertanya-tanya bagaimana tim yang penuh dengan bintang ini akan bertahan tanpa keduanya.
John Stones adalah bek tengah yang memiliki peran vital dalam pertahanan City, sementara Rodri adalah jangkar yang mengatur ritme permainan di lini tengah. Keduanya bukan hanya pemain andalan dalam sistem Guardiola, tetapi juga pemimpin di lapangan. Ketidakhadiran mereka tentu saja menciptakan celah yang cukup besar dalam formasi dan strategi yang diterapkan City.
Namun, meskipun kehilangan dua pemain penting, Manchester City tetap memiliki kedalaman skuad yang luar biasa, yang memungkinkan mereka untuk mengatasi tantangan ini. Guardiola telah terbukti memiliki kemampuan untuk menyesuaikan strategi timnya, bahkan dalam kondisi yang sulit sekalipun. Berikut ini, kita akan menganalisis bagaimana ketidakhadiran Stones dan Rodri bisa mempengaruhi permainan Manchester City melawan Crystal Palace, serta siapa yang mungkin akan menggantikan peran keduanya.
Kehilangan John Stones Tantangan di Sektor Pertahanan
John Stones adalah salah satu bek terbaik yang dimiliki Manchester City. Keahliannya dalam membaca permainan, kemampuan untuk mengalirkan bola dari belakang, serta ketenangannya dalam situasi tekanan membuatnya menjadi pilihan utama Guardiola di lini pertahanan. Stones tidak hanya kuat dalam duel udara, tetapi juga sangat terampil dalam mengoper bola, sering kali berperan sebagai pembuka serangan dari lini belakang.
Tanpa Stones, pertahanan City tentu akan merasa kehilangan ketenangan dan kemampuan distribusi bola yang dimilikinya. Guardiola sering kali mengandalkan Stones untuk memainkan peran sebagai bek tengah yang bisa melakukan operan panjang dan membuka serangan, bukan hanya bertahan. Dengan ketidakhadiran Stones, City kemungkinan akan lebih bergantung pada pemain lain seperti Manuel Akanji atau Nathan Aké untuk mengisi posisi bek tengah.
Manuel Akanji, yang baru bergabung dengan City, telah menunjukkan kualitasnya sebagai bek yang solid, dan ia memiliki kecepatan serta kemampuan teknis yang dapat diandalkan. Namun, meskipun Akanji memiliki kemampuan yang mumpuni, dia belum memiliki pengalaman sebanyak Stones dalam sistem permainan Guardiola. Nathan Aké, di sisi lain, merupakan bek yang sangat terampil dalam pertahanan satu lawan satu, tetapi tidak sebaik Stones dalam hal distribusi bola dan peran ofensif dari lini belakang.
Guardiola mungkin akan menyesuaikan taktiknya dengan memberikan lebih banyak peran kepada bek-bek ini dalam melakukan operan pendek dan membangun serangan, meskipun tentu saja hal ini akan mengurangi sedikit elemen kejutan yang biasa diberikan Stones.
Kehilangan Rodri Siapa yang Akan Menggantikan Jangkar Tengah
Di sisi lain, absennya Rodri menjadi kehilangan yang tidak kalah besar. Pemain asal Spanyol ini adalah jangkar yang menghubungkan pertahanan dan lini serang City. Kemampuan Rodri untuk mengontrol lini tengah, menghentikan serangan lawan, dan distribusi bola yang sangat akurat membuatnya menjadi pemain yang sangat sulit digantikan. Di bawah asuhan Pep Guardiola, Rodri telah menjadi pengganti sempurna bagi Fernandinho, yang sebelumnya dikenal sebagai salah satu pemain paling penting di lini tengah City.
Tanpa Rodri, City kehilangan pemain yang tidak hanya menjaga keseimbangan tim, tetapi juga mampu mengatasi tekanan dan memulihkan penguasaan bola dengan cepat. Meskipun ada beberapa pilihan di lini tengah yang bisa menggantikan perannya, seperti Kalvin Phillips atau Bernardo Silva, mereka tidak memiliki karakteristik yang sama persis dengan Rodri. Kalvin Phillips, yang baru saja bergabung dengan City, dikenal sebagai pemain dengan kemampuan bertahan yang solid, tetapi ia masih belum menunjukkan performa yang konsisten seperti Rodri di Premier League.
Bernardo Silva, di sisi lain, adalah pemain serba bisa yang dapat memainkan berbagai posisi di lini tengah. Meskipun ia memiliki kreativitas dan kemampuan teknis yang luar biasa, ia lebih berfokus pada aspek menyerang dan tidak memiliki kemampuan bertahan yang sama dengan Rodri. Oleh karena itu, meskipun Silva bisa berfungsi sebagai pengganti sementara, peran Rodri sebagai pengendali permainan akan sangat sulit dipenuhi oleh pemain lain dengan gaya yang serupa.
Dalam pertandingan melawan Crystal Palace, Guardiola mungkin akan mencari solusi untuk menyeimbangkan tim dengan menempatkan lebih banyak pemain bertahan di lini tengah atau mengandalkan kreativitas dari para gelandang serang. Namun, tanpa Rodri, City berisiko kehilangan penguasaan bola di area vital, yang dapat dimanfaatkan oleh tim lawan untuk melakukan serangan balik.
Crystal Palace Lawan yang Tidak Bisa Diremehkan
Meskipun kehilangan Stones dan Rodri adalah pukulan besar bagi Manchester City, mereka juga harus memperhatikan kualitas dan ancaman yang dimiliki Crystal Palace. Tim asuhan Patrick Vieira ini memiliki pemain-pemain yang mampu mengeksploitasi kelemahan lawan, terutama melalui serangan balik yang cepat dan efektif. Wilfried Zaha, pemain sayap yang telah lama menjadi andalan Palace, adalah ancaman utama bagi City. Kecepatan dan kelincahan Zaha dapat menguji pertahanan City yang sedang terguncang akibat absennya Stones.
Selain Zaha, Palace juga memiliki gelandang-gelandang kreatif seperti Eberechi Eze dan Conor Gallagher, yang bisa menciptakan peluang dari lini tengah. Meskipun Palace mungkin tidak memiliki skuad yang sekuat City, mereka adalah tim yang sangat terorganisir dan sering kali memberikan perlawanan sengit, bahkan kepada tim-tim besar.
Di sisi lain, Crystal Palace juga memiliki kekuatan dalam bertahan. Mereka cukup solid di lini pertahanan, dengan Marc Guehi dan Joachim Andersen yang bermain sebagai bek tengah. Kombinasi antara kekuatan bertahan yang solid dan serangan balik yang tajam menjadikan Palace tim yang berbahaya jika tidak dihormati oleh lawannya.
Dalam menghadapi Crystal Palace, Manchester City perlu lebih berhati-hati, terutama jika mereka kehilangan kontrol pertandingan di lini tengah tanpa Rodri. Jika Palace berhasil mengendalikan penguasaan bola dan mengembangkan serangan balik dengan cepat, mereka bisa mengancam pertahanan City yang belum stabil tanpa Stones.
Taktik Pep Guardiola Tanpa Stones dan Rodri
Sebagai pelatih dengan pengalaman dan kecerdasan taktik yang luar biasa, Pep Guardiola sudah pasti memiliki rencana cadangan untuk menghadapi Crystal Palace meskipun tanpa dua pemain kunci. Guardiola dikenal dengan kemampuannya untuk menyesuaikan taktik dan formasi tim sesuai dengan kondisi yang ada. Salah satu kemungkinan adalah Guardiola akan mengubah formasi menjadi lebih fleksibel dengan menempatkan lebih banyak pemain di lini tengah dan bertahan.
Dengan absennya Rodri, Guardiola mungkin akan lebih mengandalkan permainan pressing yang intens untuk merebut kembali penguasaan bola dengan cepat. Hal ini memungkinkan City untuk lebih sering menguasai bola dan mengurangi ancaman serangan balik dari Palace. Di lini belakang, Aké atau Akanji mungkin akan diminta untuk memainkan peran lebih penting dalam membawa bola maju dan berpartisipasi dalam pembangunan serangan dari belakang.
Selain itu, Guardiola mungkin juga akan meminta pemain seperti Kevin De Bruyne atau Ilkay Gündogan untuk lebih banyak terlibat dalam bertahan dan merebut bola. De Bruyne, meskipun dikenal lebih sebagai gelandang serang, memiliki kemampuan bertahan yang baik dan sering kali turun untuk membantu lini tengah.
Baca Juga:












