Borneo FC berada di ambang pencapaian penting dalam perjalanan mereka di kompetisi domestik. Tim berjuluk Pesut Etam itu hanya membutuhkan satu kemenangan tambahan untuk memecahkan rekor pribadi sebagai juara paruh musim, sebuah catatan yang pernah mereka torehkan pada Liga 1 2023/2024. Dengan persaingan yang semakin ketat di papan atas, momen ini menjadi ujian konsistensi sekaligus mental bagi skuad asuhan Fabio Lefundes.
Hingga memasuki fase akhir paruh pertama musim, Borneo FC masih bertengger di puncak klasemen sementara. Meski sempat mengalami dua hasil minor dalam laga terakhir, posisi mereka tetap berada dalam kendali sendiri, dengan peluang besar mencatat sejarah baru bagi klub asal Samarinda tersebut.
Rekor Paruh Musim yang Siap Dipecahkan
Pada Liga 1 2023/2024, Borneo FC menutup paruh musim dengan koleksi 35 poin. Saat itu, di bawah arahan Pieter Huistra, Pesut Etam menjalani 17 pertandingan dengan catatan impresif: 10 kemenangan, lima hasil imbang, dan hanya dua kekalahan. Pencapaian tersebut menjadi rekor terbaik klub di fase paruh musim.
Musim ini, performa Borneo FC bahkan lebih menjanjikan. Dari 13 pertandingan yang telah dijalani, mereka sudah mengumpulkan 33 poin. Catatan tersebut diperoleh lewat laju 11 pertandingan beruntun tanpa kekalahan, sebuah rentetan hasil yang sempat membuat mereka unggul cukup nyaman di puncak klasemen.
Dengan masih tersisa empat pertandingan hingga paruh musim berakhir, Borneo FC hanya memerlukan satu kemenangan lagi untuk melampaui rekor 35 poin yang mereka buat dua musim lalu. Secara matematis, peluang itu sangat terbuka, meski tantangan yang dihadapi tidaklah ringan.
Tantangan Berat di Sisa Empat Laga
Perjalanan Borneo FC menuju rekor baru tidak akan berjalan mudah. Empat laga terakhir di paruh musim mempertemukan mereka dengan lawan-lawan yang dikenal memiliki karakter kuat dan ambisi besar.
Ujian terdekat datang dari Persebaya Surabaya. Mariano Peralta dan rekan-rekan akan bertandang ke Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Surabaya, pada Sabtu (20/12/2025). Bermain di hadapan ribuan Bonek selalu menjadi tantangan tersendiri bagi tim tamu, termasuk bagi Borneo FC yang membutuhkan fokus dan mental baja.
Selepas laga di Surabaya, Borneo FC akan menjalani pertandingan tunda pekan ke-8 melawan Malut United pada 28 Desember 2025. Malut United bukan lawan sembarangan, mengingat mereka juga tengah bersaing ketat di papan atas dan berpotensi menjadi pengganggu serius bagi dominasi Pesut Etam.
Memasuki awal tahun 2026, Borneo FC dijadwalkan menjamu PSM Makassar pada 3 Januari. Laga kandang ini menjadi salah satu kesempatan terbaik bagi mereka untuk mengamankan kemenangan yang dibutuhkan. Namun PSM dikenal sebagai tim dengan pengalaman dan mental kompetitif tinggi, sehingga tetap memerlukan kewaspadaan penuh.
Rangkaian laga berat itu ditutup dengan partai tandang melawan Persita Tangerang pada 9 Januari 2026. Persita, yang dikenal solid saat bermain di kandang, bisa menjadi ujian terakhir yang menentukan bagi Borneo FC dalam upaya memecahkan rekor paruh musim.
Waspada Tekanan dari Para Pesaing
Meski peluang memecahkan rekor terbuka lebar, Borneo FC tidak bisa lengah. Persaingan di papan atas Liga 1 musim ini berlangsung sangat ketat. Persija Jakarta, Persib Bandung, dan Malut United terus menempel dan siap mengambil alih posisi puncak jika Pesut Etam terpeleset.
Tekanan tersebut semakin terasa setelah Borneo FC menelan dua kekalahan beruntun pada laga terakhir. Mereka kalah tipis 0-1 dari Bali United, lalu tumbang 1-3 saat menghadapi Persib Bandung. Dua hasil ini menjadi alarm bahwa dominasi Borneo FC bisa terancam jika tidak segera bangkit.
Fabio Lefundes dituntut mampu mengembalikan fokus dan kepercayaan diri tim. Konsistensi yang telah dibangun sejak awal musim tidak boleh runtuh hanya karena satu periode sulit.
Belajar dari Pengalaman Pahit Musim Lalu
Borneo FC tentu tidak ingin sekadar memperbaiki catatan statistik. Ambisi mereka jauh lebih besar, terutama setelah pengalaman pahit pada Liga 1 2023/2024. Pada musim tersebut, kompetisi menggunakan format Regular Series dan Championship Series.
Borneo FC tampil luar biasa di fase Regular Series dengan menjuarai dua putaran sekaligus. Namun, pencapaian tersebut tidak berujung pada trofi juara liga. Mereka gagal di fase Championship Series, sebuah kegagalan yang masih membekas di benak para pemain dan pendukung.
Pengalaman tersebut menjadi pengingat bahwa konsistensi sepanjang musim jauh lebih penting dibanding dominasi sementara. Rekor paruh musim memang prestisius, tetapi target utama Borneo FC tetaplah meraih gelar juara di akhir kompetisi.
Fokus Jangka Pendek dan Panjang
Dengan kondisi saat ini, satu kemenangan saja sudah cukup bagi Borneo FC untuk memecahkan rekor pribadi sebagai juara paruh musim. Namun, di ruang ganti Pesut Etam, target itu diyakini bukan tujuan akhir.
Borneo FC kini berada di persimpangan penting: menjaga fokus pada pencapaian jangka pendek sambil tetap membangun fondasi kuat untuk fase selanjutnya. Fabio Lefundes dan staf pelatih diharapkan mampu mengelola tekanan, rotasi pemain, serta aspek mental agar tim tetap stabil hingga akhir musim.
Jika mampu melewati empat laga krusial ini dengan hasil positif, Borneo FC tidak hanya mencatat sejarah baru, tetapi juga mengirim pesan kuat kepada para pesaing bahwa mereka siap belajar dari masa lalu dan melangkah lebih jauh musim ini.
BACA JUGA :












