PSSI memastikan Timnas Indonesia membidik gelar juara Piala AFF 2026. Turnamen sepak bola paling bergengsi di Asia Tenggara itu dijadwalkan berlangsung pada 24 Juli hingga 26 Agustus 2026, dan menjadi sasaran utama federasi dalam peta jalan prestasi jangka menengah.
Ambisi besar ini hadir bersamaan dengan fase transisi kepelatihan. Timnas Indonesia dikabarkan akan memasuki era baru di bawah arahan John Herdman, pelatih berpengalaman asal Inggris. Herdman dihadapkan pada tugas berat: bukan sekadar tampil kompetitif, melainkan mengakhiri penantian panjang gelar juara yang selama ini selalu lolos dari genggaman Skuad Garuda.
Target Regional sebagai Fondasi Prestasi Lebih Tinggi
Anggota Exco PSSI, Arya Sinulingga, menegaskan bahwa target juara Piala AFF 2026 merupakan bagian penting dari proses pembangunan prestasi nasional. Menurutnya, menjuarai level regional adalah prasyarat logis sebelum Indonesia melangkah lebih jauh di level Asia dan dunia.
“Saya rasa perlu. Perlu juara,” ujar Arya. “Kita ingin ke level nasional yang lebih tinggi. Maunya kita menang dulu di kawasan. Gelar regional itu penting.”
Pernyataan ini mencerminkan perubahan paradigma PSSI yang kini lebih tegas dalam menetapkan target. Jika sebelumnya Piala AFF kerap dianggap ajang pengembangan, kini federasi menempatkannya sebagai tangga wajib menuju level kompetisi yang lebih tinggi.
Rekam Jejak Final Tanpa Trofi
Secara historis, Indonesia bukan tim sembarangan di Piala AFF. Timnas telah enam kali mencapai partai final, yakni pada edisi 2000, 2002, 2004, 2010, 2016, dan 2020. Namun, keenam final tersebut berakhir pahit dengan status runner-up.
Konsistensi mencapai final menunjukkan kapasitas Indonesia sebagai penantang utama. Namun, kegagalan menutup laga puncak menjadi juara menegaskan adanya pekerjaan rumah besar—mulai dari mentalitas laga besar, kedalaman skuad, hingga manajemen momen krusial.
Peta Persaingan Asia Tenggara
Piala AFF dikenal sebagai turnamen dengan persaingan ketat. Thailand masih menjadi negara tersukses dengan tujuh gelar, disusul Singapura (empat gelar) dan Vietnam (tiga gelar). Malaysia juga pernah merasakan gelar pada edisi 2010.
Di luar itu, Myanmar dan Filipina memiliki capaian terbaik hingga semifinal, sementara Kamboja dan Laos masih berjuang menembus fase gugur. Peta ini menegaskan bahwa untuk menjadi juara, Indonesia harus siap menghadapi lawan berpengalaman dan bermental juara.
Harapan Besar pada Pemain Abroad
Salah satu kunci utama misi juara adalah ketersediaan skuad terbaik. PSSI berharap para pemain Indonesia yang berkarier di luar negeri—khususnya Eropa—dapat bergabung. Kehadiran pemain abroad dinilai krusial untuk meningkatkan kualitas permainan, kedewasaan taktik, dan ketahanan mental.
“Ya, kita harapkan bisa,” kata Arya singkat namun tegas.
Integrasi pemain diaspora dengan pemain Liga 1 membutuhkan perencanaan matang, baik dari sisi kalender klub, kebugaran, hingga penyelarasan taktik. Namun, jika berhasil, Indonesia berpotensi memiliki kedalaman skuad yang kompetitif di setiap lini.
John Herdman dan Tantangan Mental Juara
Penunjukan John Herdman (jika resmi) membawa ekspektasi besar. Ia dikenal sebagai pelatih yang kuat dalam manajemen tim, pembentukan budaya juara, dan konsistensi performa turnamen. Tantangan utamanya adalah membangun mental juara yang selama ini menjadi titik lemah Indonesia di final Piala AFF.
Herdman diharapkan mampu memaksimalkan keunggulan fisik, tempo permainan, serta transisi cepat—sambil menanamkan disiplin dan ketenangan pada momen krusial. Dengan waktu persiapan yang memadai, PSSI optimistis fondasi tersebut bisa terbentuk.
Jadwal Drawing dan Agenda Pemanasan
Piala AFF 2026 telah menjadwalkan drawing grup pada 15 Januari 2026 di Jakarta pukul 11.00 WIB. Undian ini akan menentukan peta jalan Indonesia sejak fase grup—mulai dari potensi lawan berat hingga strategi rotasi pemain.
Selain itu, Timnas Indonesia juga dijadwalkan mengikuti FIFA Series pada 23–31 Maret 2026, dengan Indonesia bertindak sebagai tuan rumah. Agenda ini menjadi ajang pemanasan penting untuk menguji komposisi skuad, taktik, serta chemistry sebelum Piala AFF.
Optimisme dan Tekanan Berjalan Beriringan
Dengan target juara yang ditegaskan sejak dini, tekanan publik tentu meningkat. Namun, PSSI menilai tekanan tersebut sebagai bagian dari proses menuju kedewasaan tim. Transparansi target diharapkan mempersatukan semua pihak—federasi, pelatih, pemain, dan suporter—dalam satu tujuan.
Piala AFF 2026 kini bukan sekadar turnamen regional. Bagi Indonesia, ia adalah momen pembuktian. Dengan dukungan pemain abroad, persiapan matang, dan kepemimpinan pelatih yang tepat, Skuad Garuda diharapkan mampu mematahkan kutukan runner-up dan mengukir sejarah baru di Asia Tenggara.
BACA JUGA :












