Kompetisi Liga 1 Indonesia musim ini semakin menarik untuk disimak. Setiap pekan menghadirkan duel-duel sarat gengsi, dan salah satu laga yang paling dinanti adalah pertemuan antara Persita Tangerang dan Arema FC. Namun yang membuat laga ini lebih menarik adalah pernyataan dari jajaran pelatih Persita yang menyebutkan bahwa mereka telah menyiapkan strategi baru untuk menghadapi Singo Edan.
Bukan sekadar wacana, Persita benar-benar menjalani sesi latihan yang berbeda dalam sepekan terakhir. Pendekatan taktis, formasi, hingga peran individu para pemain dirombak demi menciptakan kejutan. Dalam suasana yang penuh tekanan dan ekspektasi, tim berjuluk Pendekar Cisadane tampaknya tidak ingin hanya menjadi pelengkap kompetisi.
Kebangkitan yang Dirancang dengan Matang
Persita Tangerang memang tengah berjuang untuk keluar dari papan tengah klasemen. Performa mereka musim ini naik-turun, namun beberapa pertandingan terakhir menunjukkan sinyal positif. Kemenangan atas PSIS Semarang dan hasil imbang kontra Persib Bandung menjadi modal berharga dalam membangun momentum.
Pelatih kepala Persita, Luis Edmundo, menyadari pentingnya pertandingan melawan Arema FC. Menurutnya, inilah momen terbaik untuk membuktikan bahwa timnya mampu bersaing dengan klub-klub besar.
“Kami tidak ingin hanya bertahan dan menunggu keberuntungan. Kami akan tampil dengan pendekatan berbeda. Ini bukan strategi biasa,” ujar Luis dalam konferensi pers.
Mengubah Pola Dari Bertahan ke Menekan
Salah satu perubahan paling mencolok yang diterapkan oleh Luis Edmundo adalah transformasi dari gaya bermain bertahan ke pressing tinggi. Jika sebelumnya Persita lebih sering menunggu di lini tengah dan mengandalkan serangan balik, kini mereka akan tampil lebih menekan sejak awal laga.
Formasi 4-2-3-1 yang selama ini menjadi andalan, kini digeser ke formasi 3-4-2-1 atau bahkan 3-5-2 dalam skema transisi. Tujuannya jelas: mendominasi lini tengah dan mengisolasi lini pertahanan Arema sejak awal.
“Kami melihat ada celah dalam pola build-up Arema. Jika kami bisa menutup jalur umpan ke lini tengah mereka, kami punya peluang besar untuk mengontrol pertandingan,” lanjut Luis.
Strategi ini tidak mudah dijalankan. Butuh stamina tinggi, disiplin posisi, dan sinergi antarlini yang solid. Namun dalam latihan tertutup yang digelar selama tiga hari berturut-turut, para pemain Persita terlihat antusias menjalani pendekatan baru ini.
Kunci Sukses Kombinasi Pemain Muda dan Berpengalaman
Salah satu nilai lebih dari skuad Persita adalah kombinasi antara pemain muda berbakat dan senior berpengalaman. Nama-nama seperti Ezequiel Vidal, Rachmat Irianto, hingga Aldhila Wibowo menjadi figur sentral dalam penerapan strategi baru ini.
Sementara itu, pemain muda seperti Dimas Juliono dan Arya Nugraha diberi kepercayaan untuk tampil sebagai starter. Dimas, yang berposisi sebagai gelandang box-to-box, diharapkan bisa menjadi motor penggerak dalam skema pressing.
“Coach bilang kami harus bermain dengan otak dan tenaga. Ini tantangan baru buat saya, tapi saya siap memberikan segalanya,” ucap Dimas dalam sesi wawancara.
Rachmat Irianto, yang baru saja pulih dari cedera ringan, menyatakan bahwa strategi baru ini akan memberikan kejutan bagi Arema. “Kami dilatih untuk memahami dinamika pertandingan. Apa yang kami siapkan bukan hal biasa,” katanya.
Menganalisis Kelemahan Arema FC
Arema FC, meski dikenal sebagai tim kuat dengan sejarah panjang, musim ini belum menunjukkan performa terbaiknya. Pergantian pelatih, inkonsistensi pemain asing, hingga tekanan dari Aremania membuat tim asal Malang ini cukup rentan saat bermain tandang.
Statistik menunjukkan bahwa Arema FC sering kehilangan bola saat ditekan tinggi, terutama di sektor bek tengah. Umpan-umpan pendek mereka kerap gagal saat lawan melakukan pressing agresif.
Luis Edmundo menangkap celah ini. Ia menugaskan pemain-pemain cepat seperti Vidal dan Irfan Jauhari untuk aktif menekan pemain belakang lawan saat membangun serangan dari bawah.
“Jika kami bisa memaksa mereka bermain panik sejak menit awal, kami punya kans besar mencuri gol lebih cepat,” tutur pelatih asal Amerika Selatan itu.
Peran Vital Kiper dan Lini Belakang
Dalam strategi ofensif, tak bisa dilupakan pentingnya keseimbangan. Pelatih kiper, Sandy Firmansyah, menyebut bahwa lini belakang dan kiper harus tetap fokus pada transisi balik.
“Kami mungkin lebih menyerang, tapi pertahanan harus tetap disiplin. Komunikasi dan koordinasi jadi kunci,” kata Sandy.
Penjaga gawang utama Diky Indriyana disebut dalam kondisi terbaik dan siap menjadi benteng terakhir Persita. Dukungan dari trio bek seperti Rachmat Irianto, Aldhila, dan Nur Diansyah akan menjadi penopang dalam skema bertahan maupun saat build-up.
Membangun Chemistry dalam Waktu Singkat
Salah satu tantangan terbesar dari perubahan strategi mendadak adalah membangun chemistry tim dalam waktu yang singkat. Namun Luis Edmundo punya solusi unik. Ia menggelar sesi game simulasi di luar lapangan—seperti futsal mini, latihan dengan bola tangan, hingga sesi taktik dalam ruang diskusi interaktif.
“Kami ingin pemain berpikir cepat, beradaptasi, dan memahami posisi rekan satu tim. Itu tak hanya didapat di lapangan, tapi juga lewat komunikasi aktif,” jelasnya.
Pemain menyambut pendekatan ini dengan positif. “Latihan kami sekarang lebih dinamis dan menyenangkan. Tapi tetap serius. Kami paham apa yang coach inginkan,” ujar Irfan Jauhari.
Suporter Jadi Kunci Tambahan
Meski bermain sebagai tuan rumah, Persita tidak ingin hanya mengandalkan atmosfer stadion. Namun, mereka sadar betul bahwa dukungan Laskar Benteng Viola, sebutan bagi suporter Persita, akan menjadi elemen pembeda.
“Kami ingin stadion menjadi neraka bagi lawan. Suporter harus hadir bukan cuma untuk bernyanyi, tapi memberi energi ke pemain,” ujar Fajar, salah satu koordinator suporter.
Manajemen Persita juga menjanjikan pertunjukan menarik sebelum pertandingan. Akan ada pesta kembang api mini, koreografi khusus, dan penyambutan pemain dengan nyanyian massal di lorong masuk stadion.
Prediksi Laga Bukan Favorit Tapi Percaya Diri
Meski secara statistik dan nama besar Arema FC lebih unggul, kondisi lapangan dan faktor taktik bisa menjadi pengubah permainan. Para pengamat sepak bola mulai memberi perhatian pada transformasi Persita di bawah Edmundo.
Analis sepak bola nasional, Dion Wijaya, menyebut bahwa laga ini akan menjadi salah satu yang paling menarik pekan ini.
“Arema selalu kesulitan menghadapi tim yang bermain menekan. Jika Persita konsisten dengan pressing-nya, mereka bisa membuat kejutan besar,” ujar Dion.
Ia memprediksi laga akan berjalan imbang, namun tidak menutup kemungkinan Persita menang tipis 2-1 jika mereka mencetak gol lebih dulu.
Starting XI Prediksi Persita
Formasi: 3-4-2-1
- Kiper: Diky Indriyana
- Bek: Rachmat Irianto, Aldhila Wibowo, Nur Diansyah
- Gelandang sayap: Rio Fahmi, Edo Febriansyah
- Gelandang tengah: Dimas Juliono, Vidal
- Gelandang serang: Irfan Jauhari, Arya Nugraha
- Penyerang tunggal: Ramiro Fergonzi
Misi yang Lebih Besar dari Sekadar Tiga Poin
Bagi Persita Tangerang, laga melawan Arema FC bukan sekadar pertandingan biasa. Ini adalah simbol dari transformasi. Ini adalah bentuk keberanian sebuah tim “underdog” untuk keluar dari zona nyaman dan berani menghadapi raksasa dengan cara mereka sendiri.
Luis Edmundo tak hanya melatih strategi di lapangan, tetapi membangun mentalitas baru. Ia ingin para pemainnya percaya bahwa mereka bisa menumbangkan siapapun jika bermain dengan hati dan disiplin taktik.
“Dalam sepak bola, kejutan selalu mungkin. Tapi itu hanya terjadi pada tim yang mau bekerja ekstra,” pungkasnya.
Baca Juga: