Persita Tangerang bukanlah klub baru di kancah sepak bola Indonesia. Dikenal sebagai Pendekar Cisadane, klub asal Banten ini memiliki sejarah panjang dan basis suporter yang setia. Namun dalam satu dekade terakhir, Persita lebih dikenal sebagai tim papan tengah yang masih mencari konsistensi.
Situasi itu perlahan mulai berubah. Di bawah kepemimpinan pelatih asal Spanyol, Carlos Peña, Persita menunjukkan tren peningkatan yang signifikan. Dari sisi permainan, mentalitas, hingga manajemen tim, semuanya mulai terlihat lebih solid dan terarah. Tak heran jika sang pelatih dengan lantang menyebut, “Persita berkembang dengan sangat baik dan sedang menuju tim yang lebih kompetitif.”
Dalam artikel ini, kita akan mengulas secara lengkap bagaimana transformasi Persita Tangerang di bawah Carlos Peña. Apa yang membuat klub ini berkembang? Siapa saja sosok penting di balik layar? Dan bagaimana peluang mereka di Liga 1 musim 2025/26?
Carlos Peña Dari Eropa untuk Banten
Carlos Peña bukan sosok sembarangan. Mantan pemain belakang asal Spanyol ini pernah memperkuat klub-klub seperti Real Valladolid, Albacete, dan Oviedo. Setelah pensiun, Peña mulai merintis karier sebagai pelatih, termasuk sempat menangani klub India, FC Goa, sebelum akhirnya hijrah ke Indonesia dan menjadi nahkoda Persita Tangerang.
Peña dikenal sebagai pelatih dengan filosofi permainan possession football, agresif dalam transisi, serta menekankan pentingnya organisasi permainan.
“Saya melihat potensi luar biasa di tim ini. Bukan hanya dari sisi pemain, tapi juga dukungan manajemen dan semangat para suporter,” kata Peña dalam wawancara eksklusif awal tahun 2025.
Perubahan Filosofi Bermain Dari Reaktif ke Proaktif
Salah satu perubahan paling nyata di era Carlos Peña adalah filosofi bermain Persita. Bila sebelumnya tim ini lebih banyak mengandalkan permainan reaktif dan serangan balik cepat, kini Persita berani tampil proaktif.
- Skema Baru 4-3-3 dan 3-4-2-1
Peña menginstruksikan dua formasi utama:
- 4-3-3 saat menghadapi tim yang lebih lemah secara kualitas, menekankan penguasaan bola dan serangan dari sisi sayap.
- 3-4-2-1 untuk fleksibilitas menghadapi tekanan lawan yang tinggi.
Dalam beberapa uji coba dan pertandingan Liga 1 terakhir musim sebelumnya, pendekatan ini mulai membuahkan hasil. Persita tak hanya dominan di lini tengah, tetapi juga lebih efisien dalam menciptakan peluang.
- Transisi Cepat dan Presing Tinggi
Peña juga memperkenalkan sistem presing tinggi, dengan fokus pada perebutan bola di area lawan. Latihan fisik intensif menjadi kunci agar pemain bisa menjalankan strategi ini secara konsisten selama 90 menit.
Pemain Kunci dalam Transformasi
Transformasi tak akan berjalan tanpa pemain yang mampu mengeksekusi instruksi pelatih. Dalam skuad saat ini, beberapa pemain menunjukkan perkembangan luar biasa dan menjadi tulang punggung tim.
- Ramiro Fergonzi – Striker Berpengalaman
Fergonzi tetap menjadi tumpuan lini depan. Dengan pengalaman dan insting golnya, ia mampu menjadi target man dalam skema 4-3-3 maupun pembuka ruang dalam 3-4-2-1.
- Edo Febriansyah – Fullback Modern
Pemain yang baru bergabung dari RANS Nusantara ini langsung nyetel dengan gaya bermain Peña. Ia mampu naik-turun sepanjang pertandingan dan menjadi motor serangan dari sisi kiri.
- Javlon Guseynov – Pemimpin di Lini Belakang
Bek asal Uzbekistan ini tak hanya kuat dalam duel udara, tetapi juga mampu membangun serangan dari bawah. Guseynov menjadi jembatan antara pertahanan dan lini tengah.
- Daffa Fasya – Kiper Masa Depan
Kiper muda ini mencuri perhatian dengan refleks cepat dan kemampuan membaca arah bola. Daffa semakin matang di bawah arahan pelatih kiper asal Spanyol yang dibawa Peña.
Pemain Muda Bersinar Pilar Masa Depan
Carlos Peña juga dikenal senang memberi kesempatan kepada pemain muda. Ia percaya bahwa regenerasi adalah fondasi klub yang sehat.
Beberapa pemain muda yang mencuri perhatian:
- Rian Asmara (19 tahun) – Gelandang box-to-box yang memiliki stamina tinggi dan distribusi bola akurat.
- Yudha Santosa (20 tahun) – Winger kanan cepat dengan kemampuan dribel yang menjanjikan.
- Arsyad Pratama (18 tahun) – Bek kanan dari akademi Persita yang tampil matang di beberapa laga uji coba.
Pramusim dan Uji Coba Fondasi Konsistensi
Persita memanfaatkan pramusim 2025 dengan sangat baik. Selain menjalani pemusatan latihan di Sawangan, Depok, tim juga menggelar uji coba melawan lawan yang bervariasi:
- vs PSIS Semarang – Menang 2-1 lewat dua gol Fergonzi.
- vs Bhayangkara FC – Imbang 1-1, menunjukkan ketahanan mental saat tertinggal lebih dulu.
- vs Dewa United – Menang 3-0, permainan terbaik Persita dalam 6 bulan terakhir.
Melalui laga-laga ini, pelatih bisa menilai performa pemain, mengasah skema, dan mengevaluasi kelemahan.
“Kami belajar dari setiap laga. Evaluasi lebih penting daripada hasil di pramusim,” ujar Peña seusai laga melawan Bhayangkara.
Dukungan Manajemen dan Infrastruktur Klub
Perkembangan pesat Persita juga tak lepas dari peran manajemen klub. Di bawah kepemimpinan I Nyoman Suryanthara, Persita mulai menunjukkan profesionalisme dalam pengelolaan tim.
- Fasilitas Latihan Modern
Persita kini memiliki pusat latihan sendiri di kawasan Sport Center Tangerang, lengkap dengan gym, ruang analisis video, dan lapangan sintetis. Hal ini memungkinkan tim menjalankan program latihan terstruktur dan berkualitas.
- Fokus pada Akademi
Akademi Persita mendapat perhatian khusus. Beberapa pelatih muda bersertifikat AFC telah direkrut, dan program scouting untuk pemain usia dini ditingkatkan. Target jangka panjang: 50 persen skuad senior berasal dari akademi pada tahun 2030.
Aspirasi Menuju Tim Kompetitif
Apa sebenarnya yang dimaksud Carlos Peña ketika menyebut Persita sedang menuju tim yang lebih kompetitif?
- Konsistensi di Liga 1
Musim lalu, Persita finis di papan tengah. Namun, dengan performa yang meningkat sejak ditangani Peña, tim ini mulai mengincar posisi delapan besar, bahkan membuka peluang menembus zona Asia dalam dua musim ke depan.
- Gaya Bermain yang Teridentifikasi
Kini, publik bisa melihat bahwa Persita bermain dengan gaya yang khas: agresif, disiplin dalam bertahan, dan cair saat menyerang. Identitas ini sangat penting bagi tim yang ingin bersaing di level atas.
- Membangun Fondasi Jangka Panjang
Tim tidak dibangun untuk satu musim. Filosofi Peña dan manajemen Persita adalah pembangunan jangka panjang, dengan pemain muda sebagai fondasi dan pola permainan yang terus dikembangkan.
Peran Suporter Laskar Benteng Viola
Suporter setia Persita, Laskar Benteng Viola (LBV), tetap menjadi bagian penting dari transformasi ini. Dukungan mereka tidak pernah padam, bahkan ketika Persita menghadapi masa sulit.
- Menyuarakan Positif
LBV banyak terlibat dalam kampanye positif seperti “#BangkitBersamaPersita” dan “#PersitaBisa.” Mereka juga aktif di media sosial dalam menyebarkan semangat mendukung tim.
- Harapan Besar
Suporter berharap musim ini Persita tidak hanya bermain cantik, tapi juga bisa bersaing di papan atas. Target realistis yang diusung LBV: finis di posisi 6 besar dan menembus semifinal Piala Presiden.
Peluang di Liga 1 Musim 2025/26
Dengan segala persiapan dan perkembangan yang ada, bagaimana peluang Persita di kompetisi resmi?
- Kunci Sukses
Beberapa faktor penting yang akan menentukan sukses atau tidaknya Persita musim ini:
- Konsistensi pemain inti
- Minimnya cedera
- Efektivitas di laga tandang
- Rotasi pemain saat jadwal padat
- Tantangan Utama
Persaingan di Liga 1 semakin ketat. Tim-tim seperti Persib, PSM, Bali United, dan Madura United terus memperkuat diri. Namun, jika mampu menjaga performa seperti saat pramusim, Persita memiliki potensi jadi kuda hitam musim ini.
Baca Juga: