Desire Doue lahir pada 3 Juni 2005 di kota Angers, Prancis. Terlahir dari keluarga berdarah Afrika Barat, tepatnya asal Pantai Gading, sepak bola telah menjadi bagian dari hidupnya sejak kecil. Seperti banyak anak-anak lain di Prancis, bola adalah mainan pertamanya dan jalanan menjadi lapangan pertamanya.
Namun, tidak seperti kebanyakan anak-anak, Doue menunjukkan talenta luar biasa sejak usia dini. Ketika usianya baru menginjak lima tahun, keluarganya pindah ke Rennes, sebuah kota yang memiliki salah satu akademi sepak bola terbaik di Prancis – Stade Rennais FC. Di sanalah impian mulai tumbuh dan mengakar kuat dalam diri seorang anak kecil yang hanya ingin bermain bola setiap hari.
Sang paman, Guela Doué, juga merupakan pemain sepak bola, dan kakaknya, Guéla, sudah lebih dulu meniti karier di tim muda Rennes. Lingkungan keluarga yang mencintai sepak bola menjadi bahan bakar semangatnya.
Tumbuh dan Ditempa di Akademi Rennes
Pada usia 6 tahun, Desire Doue resmi bergabung dengan akademi Rennes. Di sinilah segalanya dimulai secara profesional. Ia tumbuh dalam lingkungan yang penuh disiplin dan kompetisi. Akademi Rennes terkenal dengan pola pelatihan modern dan pendekatan yang menitikberatkan pada pengembangan mental serta teknik pemain muda.
Di level U-13 hingga U-17, nama Doue mulai sering dibicarakan. Ia bukan hanya cepat, tetapi juga punya kontrol bola luar biasa dan kecerdasan bermain yang di atas rata-rata anak seusianya. Pelatih-pelatih akademi Rennes menyebutnya sebagai “anak emas” generasi 2005.
Satu hal yang membuatnya menonjol adalah versatilitasnya. Ia bisa bermain sebagai gelandang serang, winger kanan maupun kiri, bahkan sebagai second striker. Kualitas ini menjadi kelebihan besar yang memikat banyak pemandu bakat sejak usia belia.
Debut Profesional dan Perhatian Dunia
Musim 2022/2023 menjadi momen penentu karier Doue. Pada usia 17 tahun, ia menjalani debut profesional bersama Rennes di Ligue 1 melawan Lorient pada Agustus 2022. Tidak butuh waktu lama, dua minggu kemudian, ia mencetak gol pertamanya ke gawang Brest. Gol itu bukan hanya spesial karena merupakan gol perdana, tetapi juga karena menjadikannya pemain pertama kelahiran 2005 yang mencetak gol di lima liga top Eropa saat itu.
Dari sanalah sorotan media mulai mengarah padanya. Banyak yang menyebutnya sebagai “The Next Paul Pogba”, meskipun gaya bermainnya lebih menyerupai Lionel Messi dalam hal dribel dan pergerakan. Klub-klub besar seperti Manchester City, Bayern Munich, hingga Barcelona mulai mengamati perkembangan sang pemain muda.
Namun, Doue tetap memilih fokus. “Aku tahu masa depanku akan datang jika aku tetap bekerja keras dan bersabar,” ucapnya dalam salah satu wawancara dengan media lokal Rennes.
Dari Rennes Menuju PSG – Lompatan Menuju Panggung Besar
Performa gemilang selama dua musim penuh bersama Rennes membuat Paris Saint-Germain bergerak cepat. Pada musim panas 2024, setelah penampilan apik Doue bersama Timnas Prancis U-23 di Olimpiade Paris (di mana Prancis meraih perunggu), PSG resmi merekrutnya dengan mahar €50 juta. Angka yang fantastis untuk pemain yang belum genap berusia 20 tahun.
Di PSG, ia harus bersaing dengan nama-nama besar seperti Ousmane Dembélé, Marco Asensio, dan Kang-In Lee. Namun, di bawah arahan pelatih Luis Enrique, Doue diberi banyak menit bermain sebagai pemain pengganti yang mampu mengubah arah permainan.
Dalam beberapa pertandingan penting, termasuk saat PSG menghadapi Liverpool di babak 16 besar Liga Champions 2025, Doue mencetak gol kemenangan di menit ke-89 — aksi solo run yang kemudian viral di media sosial dan disandingkan dengan gol ikonik Lionel Messi ke gawang Getafe.
Panggung Nyata – Final Liga Champions 2025
Puncak perjalanan sementara karier Doue datang pada 31 Mei 2025. Paris Saint-Germain menantang Inter Milan di Final Liga Champions yang digelar di Allianz Arena, Munich. Cedera yang dialami Bradley Barcola membuat Doué diproyeksikan turun sejak awal.
Tak disangka, pemuda 19 tahun itu tampil luar biasa. Ia mencetak dua gol dan menyumbang satu assist. PSG menang telak 5-0, dan Désiré Doué menjadi Man of the Match. Ia pun mencatat sejarah sebagai pemain termuda yang mencetak dua gol dan satu assist di final Liga Champions, mengalahkan rekor yang pernah dipegang Cristiano Ronaldo.
Tangis haru mewarnai perayaannya seusai pertandingan. Di hadapan puluhan ribu penonton, ia mencium lambang PSG di jersey-nya, menunjuk ke langit, dan berlutut. “Ini adalah mimpi masa kecil yang menjadi nyata. Aku tidak pernah membayangkan bisa berada di sini secepat ini,” katanya kepada media.
Di Balik Kesuksesan – Mentalitas Keluarga dan Nilai Hidup
Doué tak pernah lupa asal-usulnya. Ia tetap rendah hati meskipun diguyur ketenaran dan kekayaan. Dalam berbagai wawancara, ia sering menyebut bahwa sang ibu adalah kekuatan terbesarnya. “Ibu saya bekerja dua pekerjaan agar bisa membiayai perlengkapan sepak bola saya dulu. Tanpa beliau, saya bukan siapa-siapa.”
Selain itu, pelatih akademi pertamanya, Jean-Baptiste Le Gall, juga menjadi sosok penting yang membentuk karakter kerja keras dan sikap rendah hati dalam diri Doue.
Mentalitasnya pun luar biasa. Ia dikenal sebagai pemain yang rajin menonton ulang permainannya sendiri untuk evaluasi, disiplin dalam nutrisi, serta sering menghabiskan waktu di gym meskipun tidak dijadwalkan latihan. Hal-hal inilah yang menjadi fondasi keberhasilannya menembus dunia elit sepak bola Eropa.
Masa Depan – Pilar Baru Timnas Prancis dan Ikon PSG
Dengan performa gemilang di musim 2024/2025, termasuk membawa PSG meraih treble (Ligue 1, Coupe de France, dan Liga Champions), Doué dipanggil ke timnas senior Prancis. Ia menjalani debutnya di UEFA Nations League dan langsung mencetak gol ke gawang Portugal.
Didier Deschamps memuji keberaniannya. “Ia bermain seperti sudah 10 tahun berada di panggung besar. Kita melihat generasi emas baru Prancis, dan Doué berada di tengahnya.”
Sementara di PSG, kontraknya diperpanjang hingga 2030. Ia pun menjadi wajah baru klub bersama Warren Zaïre-Emery dan Xavi Simons. Sponsor pun mulai berdatangan, dan namanya kini sejajar dengan ikon muda Eropa lainnya seperti Jude Bellingham dan Pedri.
Baca Juga: