Pergerakan transfer pemain Liga 1 Indonesia kembali menghadirkan kabar mengejutkan. Dewa United FC resmi mengumumkan kedatangan Stefano Lilipaly dari Borneo FC Samarinda dengan status pinjaman hingga akhir musim 2025/2026. Pengumuman ini langsung menyedot perhatian pecinta sepak bola tanah air, mengingat nama Lilipaly adalah salah satu gelandang kreatif terbaik Indonesia dalam satu dekade terakhir.
Kedatangan Lilipaly ke tim berjuluk Tangsel Warriors menjadi langkah strategis yang sarat ambisi dari Dewa United. Klub yang kini bermarkas di Indomilk Arena itu tengah mempersiapkan diri untuk menghadapi musim baru dengan target yang jauh lebih tinggi dibanding musim-musim sebelumnya. Dengan kehadiran pemain sekelas Lilipaly, Dewa United secara terang-terangan menunjukkan bahwa mereka tidak hanya ingin bertahan di Liga 1, tetapi juga bersaing di papan atas.
Dalam artikel ini, kita akan membahas secara mendalam mengenai proses peminjaman Lilipaly, latar belakang keputusan kedua klub, profil pemain, dampak yang mungkin ditimbulkan bagi skuad Dewa United, serta bagaimana reaksi dari para penggemar, pengamat, dan media terhadap transfer besar ini.
Proses Transfer Cepat Efisien dan Penuh Kejutan
Rumor mengenai Lilipaly akan pindah dari Borneo FC sebenarnya sudah berhembus sejak akhir musim lalu. Meski menjadi salah satu pemain kunci dalam skuad Pesut Etam, gelandang berusia 35 tahun itu disebut menginginkan tantangan baru. Beberapa klub sempat dikaitkan dengan namanya, termasuk tim-tim besar seperti Arema FC dan Persib Bandung. Namun, tidak ada yang menyangka bahwa Dewa United yang akhirnya menjadi pelabuhan sementara Lilipaly.
Menurut laporan resmi yang dikeluarkan kedua klub, proses negosiasi berjalan cepat dan efisien. Borneo FC mengonfirmasi bahwa keputusan ini diambil setelah adanya komunikasi intens antara manajemen klub dan sang pemain. Lilipaly sendiri menyatakan keinginannya untuk mendapatkan menit bermain lebih konsisten dan merasa proyek sepak bola Dewa United sangat menarik.
CEO Dewa United, Ardian Satya Negara, menyampaikan bahwa kedatangan Lilipaly adalah hasil dari “pendekatan personal dan visi yang sejalan.” Dalam konferensi pers perkenalan pemain, Ardian mengatakan, “Kami percaya Stefano adalah sosok yang bisa memberikan kontribusi besar baik di dalam maupun luar lapangan. Pengalamannya akan sangat penting untuk membimbing pemain muda kami.”
Peminjaman ini berlaku untuk satu musim penuh dengan opsi perpanjangan jika kedua belah pihak sepakat. Meski tidak diungkapkan secara rinci, banyak sumber menyebut bahwa Dewa United bersedia menanggung mayoritas gaji Lilipaly selama masa peminjaman, menandakan komitmen serius klub dalam memperkuat skuad.
Profil Singkat Stefano Lilipaly Gelandang Serba Bisa dengan Visi Tajam
Stefano Janite Lilipaly lahir di Arnhem, Belanda, pada 10 Januari 1990. Ia mengawali karier sepak bolanya di akademi AZ Alkmaar dan kemudian bergabung dengan FC Utrecht. Kiprahnya di Eropa mencakup klub-klub seperti Almere City dan Telstar sebelum akhirnya memutuskan untuk membela Timnas Indonesia pada tahun 2013.
Lilipaly langsung mencuri perhatian publik tanah air berkat gaya bermainnya yang agresif namun elegan, serta visi bermain yang jarang dimiliki oleh gelandang lokal. Ia dikenal sebagai pemain yang memiliki kemampuan umpan terobosan presisi, mobilitas tinggi, serta insting mencetak gol dari lini kedua. Puncak penampilannya terjadi di ajang Piala AFF 2016, ketika ia menjadi motor serangan Garuda hingga mencapai final.
Setelah kembali ke Indonesia, Lilipaly sempat memperkuat Bali United dengan performa yang sangat konsisten. Di klub tersebut, ia memenangkan Liga 1 musim 2019 dan menjadi pemain kunci dalam sistem permainan Widodo Cahyono Putro dan Stefano Cugurra. Tahun 2022, ia bergabung dengan Borneo FC dan kembali menunjukkan performa stabil dengan mencetak 11 gol dan 14 assist dalam dua musim.
Kini, bergabungnya Lilipaly ke Dewa United menjadi babak baru dalam kariernya. Ia akan menjadi pusat permainan tim yang tengah berkembang dan berpotensi menjadi mentor penting bagi pemain muda.
Strategi Dewa United Lilipaly Sebagai Poros Permainan
Pelatih Dewa United, Jan Olde Riekerink, menyambut kedatangan Lilipaly dengan tangan terbuka. Pelatih asal Belanda tersebut melihat bahwa pemain berdarah Maluku ini cocok dengan filosofi permainan tim yang mengedepankan penguasaan bola dan rotasi posisi.
Dalam beberapa musim terakhir, Dewa United cenderung bermain dengan formasi 4-2-3-1 atau 4-3-3, namun kerap kesulitan menciptakan peluang dari lini tengah. Ketiadaan sosok playmaker sejati membuat mereka terlalu bergantung pada serangan dari sisi sayap. Kehadiran Lilipaly diharapkan mengatasi masalah tersebut.
“Dengan Stefano, kami bisa memainkan sepak bola yang lebih cair. Ia mampu membaca ruang, mengatur tempo, dan memberikan sentuhan akhir yang akurat. Ia bukan hanya gelandang kreatif, tapi juga pemimpin di lapangan,” ujar Riekerink.
Diprediksi, Lilipaly akan menempati posisi gelandang serang atau bahkan playmaker bebas di belakang striker utama. Dengan rekannya seperti Karim Rossi dan Egy Maulana Vikri di lini depan, Dewa United memiliki kombinasi pemain yang cepat, teknikal, dan cerdas secara taktik.
Selain itu, pengaruh non-teknis Lilipaly juga akan sangat penting. Ia dikenal sebagai sosok profesional yang disiplin dan menjadi panutan di ruang ganti. Karisma serta pengalaman internasionalnya dapat memotivasi pemain-pemain muda seperti Marselino Ferdinan, Andre Oktaviansyah, hingga Rizky Dwi.
Dampak Bagi Borneo FC Fokus Regenerasi dan Rotasi
Keputusan untuk meminjamkan Lilipaly juga memberi dampak signifikan bagi Borneo FC. Banyak yang bertanya-tanya, mengapa klub yang sedang berambisi menjuarai Liga 1 justru melepas salah satu pemain terbaiknya?
Manajemen Borneo FC menjelaskan bahwa keputusan ini adalah hasil diskusi bersama. Lilipaly ingin mendapatkan tantangan baru, sementara klub juga tengah membangun sistem permainan baru yang lebih mengedepankan regenerasi pemain muda.
Presiden klub, Nabil Husein, menyatakan bahwa keputusan ini tidak mudah, tetapi diyakini menjadi langkah terbaik bagi semua pihak. “Kami menghormati keinginan Stefano dan kami percaya bahwa tim masih kuat dengan banyak opsi di lini tengah,” ujarnya.
Borneo FC sendiri memiliki banyak gelandang berbakat seperti Terens Puhiri, Fajar Fathurrahman, dan Muhammad Sihran. Kehadiran pemain-pemain ini membuat rotasi tetap berjalan meski tanpa Lilipaly. Bahkan, mereka juga dikabarkan tengah mendekati satu gelandang asing baru untuk menggantikan peran yang ditinggalkan.
Di sisi lain, Lilipaly juga tetap menjadi bagian keluarga Borneo FC. Klub tidak menutup kemungkinan untuk memanggilnya kembali setelah masa pinjaman berakhir, tergantung pada performa dan situasi di musim mendatang.
Reaksi Publik Antusiasme Suporter dan Perhatian Media
Pengumuman transfer ini langsung menjadi bahan pembicaraan di media sosial. Tagar #WelcomeLilipaly menjadi trending topic di platform X (sebelumnya Twitter), sementara video perkenalannya diunggah Dewa United di Instagram dan TikTok telah ditonton lebih dari 1 juta kali dalam waktu 24 jam.
Para suporter Dewa United menyambut Lilipaly dengan antusias. “Ini transfer terbaik Dewa United sejauh ini. Semoga bisa membawa kita ke posisi empat besar musim ini,” tulis akun penggemar @TangselArmy.
Media-media nasional juga memberikan sorotan besar terhadap transfer ini. Beberapa analis menyebut bahwa ini adalah salah satu transfer paling berani dan potensial di bursa pemain Liga 1 tahun ini. Dengan kombinasi pengalaman dan kualitas teknik, Lilipaly diyakini akan segera menjadi motor permainan Dewa United.
Tak sedikit pula yang melihat bahwa transfer ini bisa menjadi awal dari fase ‘besar’ Dewa United, klub yang selama ini dianggap sebagai tim medioker. Dengan manajemen solid, fasilitas modern, dan perencanaan jangka panjang, Dewa United disebut-sebut mulai menapaki jalan menuju klub papan atas Indonesia.
Baca Juga: