Kapten Liverpool, Virgil van Dijk, menyampaikan pesan tegas terkait keputusan manajer Arne Slot yang mencadangkan Mohamed Salah dalam dua pertandingan Premier League terakhir. Menurutnya, keputusan ini menjadi pengingat bahwa di Liverpool, tidak ada satu pun pemain yang memiliki tempat istimewa—bahkan seorang legenda hidup seperti Salah sekalipun.
Dalam dua laga tersebut—kemenangan atas West Ham United dan hasil imbang 1-1 melawan Sunderland di Anfield—Salah tidak tampil sebagai starter. Bahkan, ketika menghadapi West Ham, ia tidak dimainkan sama sekali. Kondisi ini menjadi kejadian langka sepanjang perjalanan kariernya di Liverpool sejak 2017.
Penampilan Menurun, Posisi Kian Terancam
Salah sempat masuk sebagai pemain pengganti saat Liverpool ditahan Sunderland, tetapi kontribusinya kembali minim. Penyerang Mesir itu kini melewati lima pertandingan tanpa menyumbang gol. Secara keseluruhan, ia baru mencetak tujuh gol dari 30 penampilan pada musim 2025/2026—angka yang sangat jauh dari standar golnya selama delapan tahun di Anfield.
Padahal, Salah sebelumnya dikenal sebagai mesin gol Liverpool. Ia telah mencatatkan total 250 gol dan tidak pernah mencetak kurang dari 23 gol dalam satu musim penuh. Namun, sejak 17 September, ia baru menambah dua gol di semua kompetisi. Tren menurun ini menjadi tanda bahwa performanya sedang tidak stabil.
Van Dijk mengakui bahwa performa tim yang inkonsisten turut mempengaruhi kualitas Salah.
“Kami semua sedang mencari konsistensi. Dan Mo membutuhkan kami berada dalam kondisi terbaik, begitu pula sebaliknya,” ujar Van Dijk.
Pesan Tegas untuk Ruang Ganti
Ketika ditanya apakah keputusan Slot mencadangkan Salah merupakan pesan keras bagi ruang ganti, Van Dijk tidak ragu memberi jawaban jujur.
“Anda tidak punya kredit tanpa batas. Semua pemain harus menunjukkan performa. Mo sudah melakukannya selama bertahun-tahun, tetapi keputusan pelatih adalah keputusan pelatih,” tegasnya.
Pernyataan itu memperkuat atmosfer kompetitif di dalam skuad. Van Dijk menyebut bahwa semua pemain—baik muda maupun senior—mempunyai tanggung jawab menjaga kualitas permainan dan tidak boleh merasa berada di zona nyaman.
Tetap Percaya pada Kualitas Salah
Meski berbicara tegas, Van Dijk tetap menaruh keyakinan penuh kepada Salah. Baginya, Salah adalah bagian penting dari identitas Liverpool modern.
“Dia masih pemain yang fantastis. Tidak perlu diragukan. Kita harus ingat alasan mengapa dia begitu sukses selama ini,” kata Van Dijk.
Menurutnya, rasa kecewa Salah ketika dicadangkan adalah hal yang justru positif, karena itu menunjukkan betapa besar ambisinya untuk memberi kontribusi.
“Jika seorang pemain tidak kecewa ketika tidak bermain dua laga beruntun, itu justru masalah,” sambung sang kapten.
Liverpool Masih Mencari Performa Terbaik
Setelah memutus tren buruk dengan menumbangkan West Ham, Liverpool kembali kesulitan tampil meyakinkan. Ketika menjamu Sunderland, The Reds kembali kehilangan daya tekan dan kesulitan mengendalikan pertandingan.
Gol penyelamat datang dari Florian Wirtz pada menit ke-81, sebuah tembakan yang berbelok arah dan membuat kiper lawan terkecoh. Gelandang muda Jerman itu kembali menunjukkan potensinya sebagai pembeda di tengah stagnasi performa pemain senior.
Wirtz telah berkembang pesat sejak didatangkan dengan harga 116 juta paun dan kini mulai menemukan ritme permainan yang lebih stabil.
Van Dijk turut memuji kontribusi pemain 22 tahun tersebut.
“Dia pemain kelas dunia menurut saya. Dia hanya akan semakin berkembang,” ujarnya.
Pesan Van Dijk: Jangan Terlalu Terobsesi Statistik
Dalam dunia sepak bola modern yang dipenuhi data dan grafik performa, Van Dijk menegaskan bahwa penilaian terhadap pemain tidak boleh hanya bergantung pada angka.
“Sekarang semua orang fokus pada statistik—gol, assist, clean sheet. Padahal kontribusi pemain jauh lebih luas dari itu,” tegasnya.
Menurutnya, apa yang terlihat di lapangan—seperti etos kerja, pergerakan tanpa bola, dan kemampuan membantu tim bertahan—sering kali jauh lebih penting daripada statistik individu.
Kesimpulan: Salah Dicadangkan adalah Sinyal Keras, Bukan Akhir Cerita
Keputusan Arne Slot mencadangkan Salah dua laga beruntun bukan hanya bentuk evaluasi performa, tetapi juga sinyal bahwa Liverpool sedang membangun kembali standar dan identitas baru di bawah pelatih asal Belanda itu.
Van Dijk menegaskan bahwa Salah tetap menjadi bagian penting dari masa depan Liverpool, tetapi tidak ada pemain yang kebal dari rotasi maupun evaluasi.
Dalam periode sulit seperti sekarang, Liverpool membutuhkan kekompakan, kebugaran optimal, serta mentalitas yang kuat dari seluruh pemain—termasuk Salah.
BACA JUGA :












