1920x600-TOP-ID
ID
ID
previous arrow
next arrow

SBOTOP Duel Raksasa Benua Biru: Spanyol Tantang Inggris di Final Euro Putri 2025

Spanyol tampil sebagai tim paling konsisten sepanjang turnamen. Di bawah asuhan pelatih Montse Tomé, La Roja menunjukkan gaya bermain menyerang, penuh penguasaan bola, dan kolektivitas tinggi.

Di fase grup, Spanyol menyapu bersih tiga laga dengan kemenangan, mengalahkan Belanda (2-0), Austria (4-1), dan Irlandia (3-0). Di babak perempat final, mereka menyingkirkan Prancis dengan skor 2-1 dalam laga yang dramatis. Lalu di semifinal, Spanyol menundukkan Jerman dengan skor meyakinkan 3-1 di Hamburg, menegaskan dominasi mereka.

Pilar utama tim seperti Aitana Bonmatí, Alexia Putellas, dan Salma Paralluelo terus bersinar. Aitana, yang kini dianggap sebagai gelandang terbaik dunia, menjadi otak permainan Spanyol. Gaya bermainnya menggabungkan visi, teknik, dan kreativitas tingkat tinggi.

Pelatih Montse Tomé mengakui bahwa timnya kini berada dalam momentum ideal. “Kami tidak hanya ingin menang, kami ingin menang dengan cara Spanyol—mengendalikan permainan dan membuat lawan frustasi,” ujarnya seusai semifinal.

Inggris Kekuatan Fisik dan Mental Baja

Sementara itu, Inggris datang ke final dengan mentalitas juara yang kuat. Di bawah arahan Sarina Wiegman, The Lionesses tampil solid dan terorganisir. Mereka bukan tim yang paling mencolok secara statistik, tapi sangat efisien dalam menyelesaikan peluang dan membaca momen krusial.

Di babak grup, Inggris mengalahkan Italia (2-1), Polandia (3-0), dan bermain imbang dengan Norwegia (1-1). Di perempat final, Inggris menyingkirkan Swedia melalui adu penalti setelah bermain 2-2 di waktu normal. Sedangkan di semifinal, mereka menghadapi tantangan berat dari tuan rumah Jerman, namun berhasil menang tipis 1-0 berkat gol tunggal Lauren James.

Lauren James, Ella Toone, dan Leah Williamson menjadi pemain kunci Inggris. James, dengan kecepatannya di sisi sayap, menjadi ancaman nyata bagi pertahanan lawan. Sementara Toone dan Williamson menyumbang stabilitas dari lini tengah hingga belakang.

“Final melawan Spanyol adalah ujian sebenarnya. Kami menghormati mereka, tapi kami juga tahu kekuatan kami,” kata Sarina Wiegman dalam konferensi pers usai kemenangan atas Jerman.

Gaya Bermain yang Kontras Teknis vs Fisik

Salah satu hal paling menarik dari final ini adalah kontras gaya bermain antara kedua tim. Spanyol dikenal dengan tiki-taka-nya—The Lionesses penguasaan bola tinggi, umpan-umpan pendek, dan kontrol permainan. Mereka bermain dengan struktur yang fluid dan saling mengisi posisi.

Inggris, sebaliknya, lebih pragmatis dan efisien. Mereka mengandalkan kekuatan fisik, transisi cepat, serta ketajaman dalam bola mati. Dalam banyak pertandingan, Inggris tak selalu dominan dalam penguasaan bola, namun sangat efektif dalam mencetak gol.

Pertarungan antara dua filosofi ini akan menjadi salah satu narasi utama dalam laga final. Apakah penguasaan dan kesabaran Spanyol akan menaklukkan efisiensi Inggris? Atau justru ketangguhan dan agresivitas The Lionesses yang akan mendominasi?

Pemain Kunci yang Layak Disorot

  • Aitana Bonmatí (Spanyol)

Gelandang Barcelona ini adalah jantung permainan Spanyol. Visi, kontrol, dan kemampuan menggiring bola membuatnya nyaris tak tergantikan. Ia sudah mencetak 3 gol dan 4 assist selama turnamen.

  • Salma Paralluelo (Spanyol)

Penyerang muda yang lincah dan kuat secara fisik. Dengan kecepatan luar biasa, ia menjadi kartu truf Spanyol di sisi kiri serangan.

  • Lauren James (Inggris)

Adik kandung Reece James ini menunjukkan perkembangan luar biasa. Ia sudah mencetak 4 gol dan 2 assist di Euro 2025 dan menjadi pemain paling menentukan di laga-laga krusial.

  • Leah Williamson (Inggris)

Sebagai kapten dan bek tengah, Williamson adalah pemimpin sejati di lapangan. Ia menjaga disiplin pertahanan dan menjadi pengatur serangan dari belakang.

Statistik Historis Spanyol vs Inggris di Euro Putri

Kedua tim sudah bertemu beberapa kali di turnamen besar, dan hasilnya selalu ketat:

  • Euro 2017: Inggris 2-0 Spanyol (fase grup)
  • Euro 2022: Inggris 2-1 Spanyol (perempat final, perpanjangan waktu)
  • Piala Dunia 2023: Spanyol 1-0 Inggris (final)

Final Euro 2025 menjadi pertemuan keempat mereka dalam tujuh tahun terakhir, dan ini akan menjadi panggung balas dendam bagi Inggris setelah kekalahan di final Piala Dunia 2023 lalu di Sydney.

Dukungan Suporter Berlin Diserbu Ribuan Fan

Olympiastadion Berlin dipastikan akan penuh. Tiket sebanyak 70.000 lembar telah habis terjual sejak dua hari lalu. Ribuan suporter dari Inggris dan Spanyol dilaporkan telah tiba di Berlin sejak pertengahan pekan, menciptakan suasana meriah namun penuh ketegangan.

Kedutaan Besar Inggris dan Spanyol masing-masing mengimbau para pendukung untuk menjaga ketertiban dan menunjukkan semangat sportivitas. Pemerintah Jerman juga telah menyiapkan pengamanan ekstra untuk memastikan final berjalan aman dan lancar.

Selain di stadion, zona nonton bareng di beberapa kota besar seperti Madrid, London, dan Barcelona dipenuhi warga yang ingin menyaksikan sejarah baru sepak bola wanita Eropa.

Apa Kata Media dan Pengamat

Media Inggris menggambarkan laga ini sebagai “final impian yang sarat emosi dan sejarah.” The Guardian menulis, “Ini lebih dari sekadar laga. Ini adalah pertarungan antara dua ideologi sepak bola modern.”

Sementara El País dari Spanyol menyebut laga ini sebagai “misi ganda Spanyol: mempertahankan status sebagai kekuatan dunia dan membalas luka di Euro sebelumnya.”

Pakar sepak bola wanita, Kelly Smith (eks pemain Inggris), menyebut Lauren James sebagai pembeda. “Kalau dia bisa memanfaatkan ruang kosong yang ditinggalkan full-back Spanyol, itu bisa menjadi senjata mematikan.”

Di sisi lain, Vero Boquete (eks kapten Spanyol) meyakini kekuatan kolektif Spanyol akan menjadi kunci. “Kami tidak tergantung satu pemain. Semua bisa mencetak gol dan semua bisa bertahan.”

Apa yang Dipertaruhkan

Lebih dari trofi, final ini adalah soal dominasi. Spanyol ingin menyempurnakan status mereka sebagai kekuatan baru sepak bola wanita dunia—setelah menjuarai Piala Dunia, kini mereka mengincar gelar Eropa.

Inggris, sebagai juara bertahan Euro dan tuan rumah di edisi sebelumnya, ingin membuktikan bahwa mereka bukan sekadar tuan rumah yang beruntung. Mereka ingin jadi tim yang konsisten dan tak tergantikan di puncak Eropa.

UEFA pun menyebut final ini sebagai yang paling ditunggu dalam sejarah turnamen. “Kualitas permainan, bintang di lapangan, dan fanbase global—semuanya menjadikan final ini sebagai puncak baru sepak bola wanita,” ujar Aleksander Čeferin, Presiden UEFA.

Prediksi dan Harapan

Meski Spanyol sedikit diunggulkan dalam statistik dan performa, Inggris tidak bisa diremehkan. Dalam pertandingan satu kali seperti final, mental dan momen menjadi penentu. Penalti, kartu merah, atau gol cepat bisa mengubah segalanya.

Para pengamat menyebut skor tipis akan terjadi, dan kemungkinan besar laga bisa berlanjut hingga perpanjangan waktu atau adu penalti.

Apapun hasilnya, final Euro 2025 ini akan dikenang sebagai simbol kemajuan luar biasa sepak bola wanita di Eropa—baik dari segi kualitas, dukungan, maupun eksposur media.

Baca Juga:

TAGS:
CLOSE