1920x600-TOP-ID
ID
ID
previous arrow
next arrow

SBOTOP: FFI Beri Apresiasi untuk PSSI dan Kemenpora atas Sinergi Membangun Kemajuan Futsal Indonesia

Perjalanan futsal Indonesia dalam beberapa tahun terakhir menunjukkan perkembangan yang signifikan — baik dari segi prestasi, pembinaan, maupun popularitas di mata publik. Di balik kemajuan itu, ada kolaborasi kuat antara tiga pilar penting olahraga nasional: Federasi Futsal Indonesia (FFI), Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), dan Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora).

Dalam sebuah konferensi pers di Jakarta, Ketua Umum FFI, Hasan Basri Saleh, menyampaikan apresiasi tinggi terhadap dukungan nyata dari PSSI dan Kemenpora dalam membangun masa depan futsal Tanah Air. Ia menilai sinergi yang terjalin selama ini telah membuka jalan bagi banyak terobosan — mulai dari pengembangan liga profesional, peningkatan kualitas pelatih dan wasit, hingga dukungan terhadap tim nasional futsal yang kini mampu bersaing di tingkat Asia.

“Kami di FFI tidak mungkin berjalan sendiri. Kemajuan futsal Indonesia adalah hasil kerja bersama. PSSI telah memberi ruang besar bagi kami untuk berinovasi, sementara Kemenpora terus memberi dukungan strategis dari sisi kebijakan dan pembinaan atlet,” ujar Hasan Basri dalam sambutannya.

Ucapan itu disambut tepuk tangan panjang dari para undangan, termasuk perwakilan klub, pelatih, pemain, dan media olahraga nasional.

Sinergi yang Membuahkan Hasil Nyata

Kata “sinergi” mungkin terdengar klise, tetapi dalam konteks futsal Indonesia, istilah ini benar-benar terwujud dalam bentuk nyata. Selama dua tahun terakhir, kolaborasi antara FFI, PSSI, dan Kemenpora menghasilkan sejumlah langkah penting yang membawa dampak langsung terhadap kualitas kompetisi dan prestasi nasional. Pertama, PSSI memberikan dukungan penuh terhadap penyelenggaraan Liga Futsal Profesional Indonesia (IFL), termasuk dalam hal perizinan, regulasi pemain, dan peningkatan standar pertandingan. Melalui koordinasi yang lebih terstruktur, setiap klub kini memiliki akses yang lebih mudah terhadap sistem lisensi, pelatihan wasit, dan pengelolaan administrasi yang lebih modern.

Kedua, Kemenpora turut memberikan bantuan dalam hal pembinaan usia muda. Melalui program “Futsal for Youth”, Kemenpora dan FFI bekerja sama dalam penyediaan fasilitas latihan di berbagai daerah serta menggelar kompetisi antar-sekolah dan antar-provinsi yang menjadi jalur seleksi pemain muda berbakat.

Menurut Hasan Basri, langkah-langkah itu memperlihatkan bahwa pemerintah tidak hanya mendukung futsal dari sisi seremonial, tetapi juga dari kebijakan konkret.

“Dukungan Kemenpora bukan hanya dalam bentuk dana atau fasilitas, tetapi juga dalam memberikan ruang bagi futsal untuk berkembang sebagai olahraga yang profesional dan berkelanjutan,” katanya.

PSSI Futsal Adalah Bagian Tak Terpisahkan dari Sepak Bola Nasional

Sementara itu, Ketua Umum PSSI Erick Thohir menegaskan bahwa futsal adalah bagian penting dari ekosistem sepak bola Indonesia. Ia menyebut bahwa PSSI memandang futsal bukan sekadar cabang kecil, melainkan wadah yang sangat strategis dalam membentuk karakter dan teknik pemain muda.

“Futsal dan sepak bola saling melengkapi. Di futsal, pemain dilatih berpikir cepat, mengambil keputusan dalam ruang sempit, dan mengasah teknik. Itu semua berguna bagi sepak bola lapangan besar,” ujar Erick.

PSSI, lanjutnya, telah memberikan perhatian khusus terhadap integrasi futsal dalam sistem pembinaan nasional. Hal itu terlihat dari inisiatif menyinergikan kalender kompetisi antara Liga Futsal Profesional, Liga 1, dan Liga 2, agar tidak saling bertabrakan serta mempermudah pemain yang ingin berkarier di kedua jalur.

Selain itu, PSSI juga menugaskan beberapa staf teknis untuk membantu FFI dalam menyusun kurikulum pelatih berlisensi AFC Futsal, yang kini sudah mulai diterapkan di berbagai daerah. Langkah tersebut dianggap sebagai pondasi penting bagi regenerasi pelatih berkualitas di masa depan.

“Kami ingin futsal punya ekosistem yang mandiri tapi tetap terhubung dengan sistem sepak bola nasional. Karena pada akhirnya, kita sama-sama membawa nama Indonesia di kancah internasional,” tambah Erick.

Peran Strategis Kemenpora dalam Mendorong Infrastruktur dan Pembinaan

Dukungan dari Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) menjadi pilar penting lain dalam kemajuan futsal Indonesia. Melalui program pembinaan berjenjang, Kemenpora memberikan perhatian khusus terhadap pengembangan fasilitas dan infrastruktur di tingkat daerah.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo menegaskan bahwa futsal kini menjadi salah satu olahraga prioritas nasional yang masuk dalam agenda pembangunan olahraga berbasis prestasi dan partisipasi.

“Kami melihat futsal bukan sekadar olahraga hiburan, tetapi juga potensi besar bagi pengembangan talenta muda dan kebanggaan bangsa. Dukungan terhadap FFI dan PSSI adalah bentuk komitmen kami untuk menciptakan sistem olahraga yang berkelanjutan,” ujar Dito.

Kemenpora juga menggagas kerja sama dengan pemerintah daerah untuk membangun pusat pelatihan futsal regional, lengkap dengan fasilitas indoor modern yang sesuai standar internasional. Setidaknya sudah ada delapan kota yang menjadi pilot project, seperti Bandung, Surabaya, Makassar, Palembang, dan Balikpapan.

Selain fasilitas, Kemenpora turut memfasilitasi program beasiswa olahraga bagi atlet futsal muda yang berprestasi agar mereka tetap bisa menempuh pendidikan formal tanpa meninggalkan karier profesional.

“Kami ingin memastikan bahwa setiap pemain muda futsal Indonesia bisa tumbuh sebagai atlet dan sebagai individu yang berpendidikan,” lanjut Menpora.

Kebangkitan Tim Nasional Futsal Indonesia

Kolaborasi antara FFI, PSSI, dan Kemenpora mulai menampakkan hasil nyata di level prestasi internasional. Dalam dua tahun terakhir, Tim Nasional Futsal Indonesia menunjukkan peningkatan signifikan di berbagai ajang Asia.

Pada AFC Futsal Cup 2024, Indonesia berhasil mencapai babak semifinal — pencapaian tertinggi dalam sejarah keikutsertaan mereka di turnamen tersebut. Selain itu, tim futsal juga berhasil meraih medali perak di SEA Games 2023, hanya kalah tipis dari Thailand yang dikenal sebagai raksasa futsal Asia Tenggara.

Pelatih kepala timnas, Marcos Fernandez, menilai keberhasilan tersebut tidak terlepas dari dukungan sistemik yang diberikan oleh federasi dan pemerintah.

“Kami sekarang memiliki program latihan yang lebih terarah, fasilitas yang lebih baik, dan pemain yang lebih siap mental maupun fisik. Semua itu adalah hasil kerja sama yang solid antara FFI, PSSI, dan Kemenpora,” ujarnya.

Selain prestasi tim utama, timnas futsal putri Indonesia juga menunjukkan kemajuan pesat. Dalam ajang AFF Women’s Futsal Championship 2024, tim Garuda Pertiwi berhasil menembus final untuk pertama kalinya.

FFI menilai capaian tersebut adalah bukti bahwa ekosistem futsal Indonesia kini berkembang secara merata — tidak hanya di sektor putra, tetapi juga putri.

Liga Futsal Profesional dan Dampak Ekonominya

Keberhasilan futsal Indonesia tidak hanya dilihat dari sisi prestasi, tetapi juga dari sisi industri olahraga. Sejak diselenggarakannya Liga Futsal Profesional (IFL) dengan format baru pada tahun 2023, jumlah penonton dan sponsor meningkat drastis.

FFI bekerja sama dengan PSSI dan Kemenpora untuk memperbaiki sistem manajemen kompetisi, mulai dari jadwal pertandingan, standar arena, hingga penayangan televisi dan streaming digital. Langkah-langkah ini terbukti efektif meningkatkan minat publik terhadap futsal.

Data FFI menunjukkan bahwa rata-rata jumlah penonton langsung di arena meningkat 45% dibanding musim sebelumnya, sementara penonton daring melonjak hingga 200% melalui platform digital yang bekerja sama dengan federasi.

“Kami ingin futsal menjadi olahraga yang tidak hanya digemari, tetapi juga bisa memberikan manfaat ekonomi bagi banyak pihak — mulai dari pemain, klub, pelatih, hingga masyarakat sekitar arena pertandingan,” ungkap Hasan Basri.

Selain itu, banyak pemain lokal kini mendapat kesempatan untuk tampil di luar negeri. Beberapa di antaranya seperti Evan Soumilena dan Ardiansyah Runtuboy sempat mendapat tawaran bermain di klub-klub Asia Timur dan Timur Tengah.

FFI menilai hal ini sebagai tanda bahwa kualitas pemain Indonesia sudah mulai diakui secara internasional.

Peran Akademi dan Pembinaan Usia Dini

Salah satu fokus utama dalam kolaborasi antara FFI, PSSI, dan Kemenpora adalah penguatan akademi futsal di seluruh Indonesia. Saat ini, tercatat ada lebih dari 120 akademi futsal yang telah memiliki izin resmi dan terdaftar di bawah naungan FFI.

Akademi-akademi ini menjadi wadah bagi anak-anak usia 10–18 tahun untuk mengasah kemampuan teknis dan mental. Dalam banyak kasus, para pelatih di akademi tersebut merupakan mantan pemain timnas yang kini kembali mengabdi untuk membina generasi baru.

Kemenpora mendukung penuh program ini dengan menyediakan bantuan alat latihan dan pelatihan bagi pelatih muda. Sementara PSSI berperan dalam menyusun kurikulum teknis dan memastikan agar standar pelatihan sesuai dengan regulasi AFC.

“Kami ingin memastikan bahwa setiap anak Indonesia yang mencintai futsal punya akses terhadap pelatihan berkualitas, tidak peduli dari mana mereka berasal,” kata Menpora Dito.

Program pembinaan ini juga melahirkan kompetisi rutin seperti Liga Futsal U-20 Nasional dan Kejuaraan Pelajar Nasional Futsal (Kejarpal Futsal) yang kini menjadi ajang bergengsi bagi para pemain muda untuk menunjukkan kemampuan mereka.

Dukungan Publik dan Kebangkitan Budaya Futsal

Tak bisa dipungkiri, futsal kini menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat urban Indonesia. Lapangan futsal berdiri di setiap sudut kota, dan turnamen amatir digelar hampir setiap pekan. Fenomena ini menjadi bukti bahwa futsal bukan sekadar olahraga, melainkan juga sarana kebersamaan dan ekspresi bagi masyarakat muda.

FFI menilai dukungan publik yang luar biasa ini tak lepas dari sinergi kuat antar lembaga. Kemenpora dan PSSI aktif mempromosikan futsal melalui kampanye nasional seperti #AyoMainFutsal dan Gerakan Olahraga untuk Semua, yang menargetkan generasi muda agar lebih aktif berolahraga.

Selain itu, federasi juga bekerja sama dengan sekolah-sekolah dan universitas untuk menjadikan futsal sebagai kegiatan ekstrakurikuler wajib. Upaya ini diharapkan dapat memperluas basis pemain muda dan membangun kesadaran sejak dini tentang pentingnya olahraga sebagai bagian dari pendidikan karakter.

“Futsal bukan hanya tentang kemenangan di lapangan, tapi juga tentang membangun disiplin, sportivitas, dan kerja sama tim,” kata Hasan Basri.

Kolaborasi dengan Dunia Industri dan Media

FFI juga berterima kasih kepada sektor swasta dan media nasional yang turut berperan dalam perkembangan futsal Indonesia. Dengan dukungan sponsor besar dan liputan yang konsisten, futsal kini mendapat tempat khusus di hati publik.

PSSI membantu membuka akses bagi FFI untuk bekerja sama dengan berbagai perusahaan lokal maupun internasional, termasuk brand olahraga, operator telekomunikasi, dan lembaga keuangan. Sementara itu, Kemenpora membantu memfasilitasi kemitraan dengan pemerintah daerah untuk mendukung promosi dan infrastruktur.

Berkat kerja sama itu, kini futsal memiliki nilai ekonomi yang signifikan. Klub-klub profesional mendapatkan sponsor utama, para pemain memperoleh kontrak lebih baik, dan bahkan beberapa pertandingan futsal kini disiarkan secara langsung di televisi nasional.

Baca Juga:

TAGS:
CLOSE