PSIM Yogyakarta kembali membuat gebrakan di bursa transfer Liga 2 Indonesia musim 2025/2026. Klub berjuluk Laskar Mataram resmi mendatangkan Franco Ramos, gelandang asal Uruguay, sebagai pemain asing ketujuh yang mengisi slot internasional mereka. Kehadiran Ramos bukan hanya memperkaya komposisi skuad secara kuantitatif, tetapi juga menjadi simbol ambisi PSIM untuk menembus kasta tertinggi sepak bola nasional.
Langkah ini mendapat sambutan hangat dari para pendukung PSIM yang haus akan prestasi. Franco Ramos digadang-gadang sebagai motor baru lini tengah, pemain dengan karakter kuat yang bisa menjadi penghubung antara lini belakang dan depan. Dengan latar belakang bermain di liga-liga kompetitif Amerika Selatan, Ramos diharapkan membawa warna baru bagi permainan PSIM.
Profil Singkat Franco Ramos
Franco Agustín Ramos lahir di Montevideo, Uruguay, pada 13 April 1996. Ia merupakan gelandang bertipe box-to-box, dikenal karena kemampuannya dalam membaca permainan, duel udara yang solid, serta kontribusi aktif dalam menyerang dan bertahan.
Sebelum bergabung dengan PSIM, Ramos bermain untuk klub Central Español di Segunda División Uruguay, dan sempat berkarier di Ekuador serta Bolivia. Ia mengoleksi:
- 129 penampilan profesional
- 11 gol dan 21 assist
- Rata-rata 2,7 intersep dan 4 tekel per laga
Pengalaman bermain di liga-liga Amerika Latin, yang dikenal keras dan taktis, menjadikan Ramos pemain yang siap tempur di Liga 2 Indonesia yang juga menuntut fisik dan kecepatan berpikir.
Strategi Rekrutmen PSIM Bangun Kekuatan dari Tengah
Perekrutan Franco Ramos merupakan bagian dari strategi besar PSIM Yogyakarta untuk membangun tim tangguh yang siap bersaing ketat dalam perburuan tiket promosi. Dalam beberapa musim terakhir, PSIM memang dikenal punya lini serang dan pertahanan yang cukup solid, namun kerap kekurangan figur dominan di lini tengah.
Pelatih kepala Kas Hartadi, yang kembali dipercaya menangani PSIM, menegaskan bahwa peran gelandang sentral sangat vital:
“Kami butuh pemain yang bisa mengatur tempo, memberi keseimbangan, dan punya naluri bertarung tinggi. Franco Ramos adalah sosok yang kami cari. Dia bisa jadi pemimpin di lapangan.”
Kedatangan Ramos melengkapi formasi taktis yang telah disusun, sekaligus membuka ruang lebih luas bagi para pemain lokal untuk berkembang di bawah arahan pemain berpengalaman.
Komposisi Pemain Asing PSIM Kuota Penuh Potensi Maksimal
Dengan bergabungnya Ramos, PSIM resmi mengisi kuota maksimal pemain asing yang diizinkan di Liga 2, yakni 7 pemain (4 asing non-Asia, 2 Asia, dan 1 ASEAN). Berikut daftar lengkap pemain asing PSIM musim ini:
- Franco Ramos (Uruguay) – Gelandang
- Koji Tanaka (Jepang) – Bek kanan
- Lee Min-ho (Korea Selatan) – Gelandang bertahan
- Moses Nnamani (Nigeria) – Penyerang
- Carlos Gutierrez (Spanyol) – Bek tengah
- Thanakorn Sittichai (Thailand) – Sayap kanan
- Rodrigo Oliveira (Brasil) – Gelandang serang
Kehadiran Ramos memberi keseimbangan pada sektor tengah yang sebelumnya hanya dihuni pemain-pemain lokal dan satu pemain asing Asia. PSIM kini memiliki komposisi tim multinasional yang saling melengkapi, dan Ramos diyakini akan menjadi pusat pengatur ritme permainan.
Kelebihan Franco Ramos Bukan Sekadar Pemain Asing Biasa
Mendatangkan pemain asing tentu bukan hanya soal kuota atau popularitas. Manajemen PSIM menekankan bahwa setiap rekrutan asing harus memberi dampak nyata, baik di lapangan maupun dalam pembentukan mental juara tim.
Franco Ramos punya sejumlah kelebihan yang membuatnya menonjol:
- Kedisiplinan Taktis
Pernah dilatih oleh pelatih-pelatih berkarakter keras di Amerika Selatan, Ramos sangat disiplin menjalankan instruksi pelatih. Ia mampu bertahan dalam tekanan dan tetap menjaga struktur formasi tim.
- Mobilitas Tinggi
Meski berposisi sebagai gelandang tengah, Ramos tidak statis. Ia mampu menyisir seluruh area tengah lapangan dengan stamina prima, memutus alur serangan lawan, dan sekaligus menciptakan peluang dari lini kedua.
- Kepemimpinan
Walaupun baru pertama kali bermain di Indonesia, Ramos menunjukkan karakter pemimpin. Ia aktif berkomunikasi di lapangan dan tak segan memberi instruksi kepada rekan-rekannya.
- Adaptasi Cepat
Dalam wawancara perdananya, Ramos mengatakan ia sudah mempelajari gaya main Liga 2 Indonesia dan menonton beberapa pertandingan PSIM musim lalu. Hal ini menunjukkan komitmennya dalam beradaptasi dan memberi kontribusi maksimal.
Sesi Latihan Perdana Impresi Positif dari Ramos
Pada sesi latihan perdananya bersama PSIM, Franco Ramos langsung menunjukkan kualitasnya. Dalam game internal, ia tampil dominan di lini tengah, merebut bola, dan mengalirkan umpan dengan akurat.
Pelatih Kas Hartadi pun memberi penilaian positif:
“Ramos cepat nyetel. Dia aktif, cerdas membaca ruang, dan tidak egois. Saya optimis dia akan jadi andalan kami di musim ini.”
Rekan-rekannya pun menyambut hangat kedatangan Ramos. Gelandang lokal PSIM, Aditya Putra Dewa, mengatakan bahwa Ramos adalah pemain yang tidak hanya bagus tekniknya, tapi juga terbuka dalam kerja sama tim.
Ekspektasi Tinggi dari Suporter
Sebagai klub dengan sejarah panjang dan basis suporter yang militan, PSIM selalu berada di bawah tekanan untuk meraih hasil terbaik. Kehadiran Franco Ramos jelas menambah harapan di kalangan pendukung Brajamusti dan Maident.
Di media sosial, nama Ramos langsung ramai diperbincangkan setelah pengumuman resmi. Banyak yang berharap ia bisa menjadi versi “jenderal lapangan tengah” seperti Esteban Vizcarra saat membela tim-tim Liga 1.
Komentar netizen seperti:
“Akhirnya PSIM punya gelandang bertipe petarung!”
“Kalau adaptasinya cepat, musim ini kita promosi!”
“Ramos bawa angin segar buat lini tengah. Nggak sabar lihat debutnya.”
menjadi cermin betapa ekspektasi terhadap pemain Uruguay ini begitu tinggi.
Peran Franco Ramos dalam Formasi PSIM
Kas Hartadi dikenal dengan variasi formasi 4-3-3 dan 4-2-3-1. Dalam kedua sistem tersebut, Ramos bisa dimainkan di beberapa peran, antara lain:
- Gelandang tengah (CM): Sebagai penghubung lini belakang dan serang.
- Gelandang bertahan (CDM): Saat PSIM ingin bermain lebih solid.
- Playmaker bertahan: Jika tim mengandalkan serangan balik cepat.
Dengan fleksibilitas ini, Ramos menjadi pemain kunci dalam struktur taktik PSIM. Ia memungkinkan pelatih melakukan rotasi dan penyesuaian taktik tanpa kehilangan keseimbangan.
Langkah PSIM Menuju Promosi Lebih dari Sekadar Ramos
Meski kedatangan Franco Ramos membawa euforia, manajemen PSIM menegaskan bahwa keberhasilan tim tak bisa bergantung pada satu pemain. Ramos adalah bagian penting dari proyek besar untuk kembali ke Liga 1, tapi keberhasilan ditentukan oleh kerja kolektif tim.
Direktur Teknik PSIM, Dedy Gusmawan, mengatakan:
“Kami bangun tim bukan dengan satu-dua nama, tapi lewat sistem. Ramos kami datangkan karena dia cocok dengan filosofi itu. Tapi kami juga bangun akademi, scouting lokal, dan pelatihan pelatih.”
Langkah PSIM sejauh ini menunjukkan keseriusan mereka. Tak hanya belanja pemain asing, mereka juga merekrut pemain muda dari Liga 3, mempertahankan pemain inti, dan memperbaiki infrastruktur latihan.
Catatan Penting Adaptasi dan Tekanan Liga 2
Liga 2 Indonesia dikenal keras dan penuh tekanan. Banyak pemain asing datang dengan ekspektasi tinggi namun gagal beradaptasi. Oleh karena itu, Ramos harus mampu menyesuaikan diri dengan:
- Cuaca dan kondisi lapangan di Indonesia
- Gaya main cepat dan fisikal
- Perjalanan tandang yang melelahkan
Namun, dengan pengalaman bermain di Bolivia dan Ekuador—yang memiliki kondisi geografis ekstrem—Ramos diyakini tidak akan terlalu kesulitan menghadapi tantangan tersebut.
Baca Juga: