1920x600-TOP-ID
ID
ID
previous arrow
next arrow

SBOTOP : Gagal Berikan Hasil Positif, Divaldo Alves Dipecat Agus Sugeng Ditunjuk Jadi Pengganti Sementara

PSBS Biak membuat keputusan mengejutkan jelang berakhirnya putaran pertama BRI Super League 2025/2026. Manajemen klub memutuskan mengakhiri kerja sama dengan pelatih kepala Divaldo Alves, sebuah langkah yang diambil setelah evaluasi panjang terkait performa tim yang belum sesuai harapan.

Keputusan itu diumumkan resmi pada Selasa (9/12/2025), hanya sehari setelah PSBS menelan hasil kurang memuaskan di pekan ke-14. Situasi sulit di klasemen membuat manajemen tidak punya banyak pilihan selain melakukan perubahan besar.

Performa Buruk Jadi Alasan Utama Pemecatan

Hingga pertandingan ke-14, PSBS Biak masih berkutat di papan bawah. Tim berjuluk Badai Pasifik itu menduduki peringkat 15—posisi terakhir sebelum zona degradasi—dengan koleksi 12 poin. Catatan tersebut jelas jauh dari target manajemen yang berharap PSBS dapat tampil kompetitif di musim perdana mereka di BRI Super League.

Dalam 13 laga yang sudah dijalani, PSBS hanya mampu:

  • 3 kali menang
  • 3 kali imbang
  • 7 kali kalah

Inkonsistensi performa tersebut membuat posisi Divaldo Alves semakin terpojok. Meski pelatih asal Portugal itu sempat menunjukkan progres dalam beberapa pertandingan awal, performa tim kembali menurun menjelang paruh musim.

Divaldo jadi pelatih kedelapan yang harus angkat kaki dari BRI Super League musim ini. Sebelumnya, nama-nama seperti Bernardo Tavares (PSM), Eduardo Almeida (Semen Padang), Mario Lemos (Persijap), Eduardo Perez (Persebaya), Ong Kim Swee (Persik), Alfredo Vera (Madura United), hingga Peter de Roo (Persis) sudah lebih dulu kehilangan pekerjaannya.

Manajemen PSBS: “Kami Harus Melakukan Perubahan”

Manajer PSBS Biak, Alex Yarangga, menegaskan bahwa keputusan ini bukan sesuatu yang diambil dengan terburu-buru. Manajemen telah memberikan waktu bagi Divaldo untuk memperbaiki performa tim, namun hasilnya tidak menunjukkan perbaikan signifikan.

“Kami sudah memberikan kesempatan kepada coach Divaldo Alves. Dengan kondisi tim yang masih berada di papan bawah, kami harus melakukan perubahan,” ujar Alex.

Ia juga menjelaskan bahwa perubahan di kursi pelatih diharapkan membawa angin segar yang dapat mengangkat moral pemain dan mengubah dinamika tim di putaran kedua.

“Kami berharap suasana baru dapat meningkatkan performa PSBS. Target pertama adalah segera menjauh dari posisi berbahaya, lalu bergerak menuju zona aman,” tambahnya.

Dengan sisa musim yang masih panjang, PSBS ingin memastikan tak kembali turun ke kasta kedua setelah bekerja keras naik ke liga tertinggi.

Agus Sugeng Riyanto Diangkat sebagai Caretaker

Sebagai pengganti sementara, manajemen menunjuk Agus Sugeng Riyanto sebagai caretaker. Sosok berpengalaman ini saat ini juga menjabat sebagai Direktur Teknis PSBS, sehingga dianggap memahami karakter dan kebutuhan skuad secara menyeluruh.

Agus Sugeng bukan nama asing di dunia sepak bola Indonesia. Ia pernah menjadi bagian dari staf pelatih yang membawa Bhayangkara FC meraih gelar juara Liga 1 pada musim 2017. Pengalaman itulah yang membuat manajemen percaya ia mampu memberikan stabilitas di tengah situasi sulit.

“Saya sangat mengapresiasi kerja pelatih sebelumnya. Situasi ini memang tidak mudah, tetapi saya tahu apa yang harus dilakukan untuk membenahi skuad PSBS saat ini,” ujar Agus Sugeng.

Ia memastikan fokus utamanya adalah memperbaiki mental, disiplin, dan transisi permainan PSBS, yang menjadi titik lemah dalam beberapa pertandingan terakhir.

Misi Berat: Selamatkan Musim dan Bangkit di Putaran Kedua

Dengan komposisi skuad yang dimiliki, Agus Sugeng diprediksi akan melakukan sejumlah penyesuaian taktik. PSBS memiliki materi pemain yang potensial, tetapi kurang stabil dalam menjaga konsistensi permainan.

Beberapa hal yang menjadi fokus pembenahan Agus Sugeng antara lain:

  • Penguatan lini belakang yang kerap kebobolan di menit krusial
  • Peningkatan kreativitas lini tengah
  • Mendorong penyerang lebih agresif dalam memanfaatkan peluang
  • Membangun kembali kepercayaan diri pemain yang terpukul akibat hasil buruk

Selain itu, PSBS juga memiliki kesempatan untuk melakukan penambahan pemain di bursa transfer paruh musim. Ini bisa menjadi momentum penting untuk memperbaiki kualitas tim.

Dengan dukungan penuh manajemen dan fanatisme suporter Biak serta Papua, PSBS diharapkan mampu bangkit di putaran kedua dan memastikan diri tetap bertahan di BRI Super League.

Kesimpulan: Pergantian Pelatih Jadi Awal Era Baru PSBS Biak

Pemecatan Divaldo Alves dan pengangkatan Agus Sugeng sebagai caretaker menjadi langkah strategis PSBS Biak untuk meraih performa lebih baik di sisa musim. Meski keputusan ini cukup mengejutkan, manajemen percaya bahwa perubahan adalah kunci untuk menyelamatkan tim dari ancaman degradasi.

Tantangan besar menanti Agus Sugeng, tetapi dengan pengalaman serta pengetahuan mendalam terhadap skuad, PSBS berharap perubahan ini menjadi titik balik yang membawa mereka keluar dari tekanan dan tampil lebih kompetitif di putaran kedua.

Badai Pasifik kini memasuki babak baru—dan semua mata tertuju pada bagaimana mereka bangkit dari masa sulit ini.

BACA JUGA :

TAGS:
CLOSE