Tim nasional sepak bola putri Inggris kembali mencatatkan sejarah gemilang dengan melaju ke final UEFA Women’s Euro 2025 setelah menundukkan Italia dengan skor tipis 2-1 dalam laga semifinal yang digelar di Stadion Parc Olympique Lyonnais, Prancis. Pertandingan yang berlangsung sengit dan penuh tensi ini menjadi bukti kekuatan mental dan kualitas permainan The Lionesses yang terus berkembang sejak menjuarai edisi 2022 lalu.
Pertandingan Ketat di Semifinal Dua Gaya Satu Tujuan
Pertemuan antara Inggris dan Italia di semifinal UEFA Women’s Euro 2025 diprediksi banyak pihak sebagai laga yang sulit diprediksi. Inggris datang dengan status juara bertahan, sementara Italia tampil mengejutkan sepanjang turnamen dengan mengalahkan lawan-lawan kuat seperti Belanda dan Swedia.
Sejak menit awal, pertandingan langsung berjalan dengan tempo tinggi. Inggris mencoba menekan lewat sisi sayap, mengandalkan kecepatan Lauren Hemp dan Chloe Kelly, sementara Italia lebih memilih bermain rapat dan menunggu momen serangan balik.
Gol pertama datang dari Inggris pada menit ke-23 lewat sundulan Leah Williamson memanfaatkan sepak pojok dari Georgia Stanway. Italia sempat menyamakan kedudukan pada menit ke-42 melalui tendangan jarak jauh Valentina Giacinti yang mengejutkan kiper Inggris Mary Earps.
Namun, gol kemenangan Inggris akhirnya tercipta di menit ke-78 lewat kerja sama apik antara Ella Toone dan Alessia Russo, yang diselesaikan dengan tenang oleh Russo ke pojok kanan gawang. Skor 2-1 bertahan hingga peluit akhir dibunyikan.
Strategi Sarina Wiegman Berbuah Hasil
Pelatih kepala Inggris, Sarina Wiegman, kembali menunjukkan kapasitasnya sebagai pelatih top dunia. Pergantian taktik yang ia lakukan setelah babak pertama berjalan kurang maksimal menjadi kunci kemenangan The Lionesses.
Masuknya Ella Toone menggantikan Fran Kirby memberi perubahan signifikan di lini tengah. Inggris menjadi lebih dinamis dalam transisi, serta lebih kreatif dalam membongkar pertahanan Italia yang disiplin.
Dalam konferensi pers pascalaga, Wiegman menyatakan: “Kami tahu Italia akan menjadi lawan tangguh. Mereka bermain sangat terorganisir. Tapi saya bangga dengan semangat juang para pemain saya. Ini kemenangan dari kerja sama tim yang luar biasa.”
Kunci Kemenangan Soliditas dan Kedalaman Skuad
Keberhasilan Inggris melangkah ke final tak lepas dari konsistensi permainan sepanjang turnamen. Meski kehilangan beberapa pemain kunci karena cedera seperti Beth Mead dan Millie Bright, The Lionesses mampu menunjukkan bahwa mereka tidak bergantung pada satu atau dua nama.
Kehadiran pemain muda seperti Jess Park dan Grace Clinton memberikan warna baru dalam permainan Inggris. Ditambah lagi, performa gemilang Mary Earps di bawah mistar gawang terus menjadi penyelamat di momen-momen krusial.
Kombinasi antara pemain berpengalaman seperti Lucy Bronze, Keira Walsh, dan Leah Williamson dengan talenta muda menjadi resep sukses Inggris di turnamen ini. Kedalaman skuad yang mumpuni membuat Sarina Wiegman leluasa melakukan rotasi tanpa mengorbankan kualitas permainan.
Italia Tersingkir dengan Kepala Tegak
Meski gagal melaju ke final, Italia tetap mendapat apresiasi tinggi atas performa mereka di Euro 2025. Setelah bertahun-tahun berjuang untuk bersaing di level tertinggi Eropa, Gli Azzurre menunjukkan kemajuan signifikan di bawah arahan pelatih Milena Bertolini.
Valentina Giacinti dan Barbara Bonansea tampil impresif sepanjang turnamen. Kekuatan lini tengah yang dipimpin oleh Manuela Giugliano membuat Italia mampu menyulitkan tim-tim besar, termasuk Inggris.
“Kami meninggalkan turnamen ini dengan bangga. Kami telah menunjukkan bahwa Italia mampu bersaing di level atas. Kekalahan ini menyakitkan, tetapi ini bagian dari proses menuju kemajuan yang lebih besar,” ujar Bertolini dalam wawancara pascalaga.
Final yang Dinanti Inggris Vs Jerman atau Prancis
Dengan kemenangan atas Italia, Inggris memastikan satu tempat di partai puncak Euro Putri 2025. Mereka akan menghadapi pemenang antara Jerman dan Prancis, dua kekuatan tradisional di sepak bola putri Eropa.
Jika bertemu Jerman, maka itu akan menjadi ulangan final Euro 2022 di mana Inggris keluar sebagai juara di Wembley. Namun, jika berhadapan dengan Prancis, maka laga itu akan menjadi final ideal yang mempertemukan dua tim dengan gaya bermain menyerang dan penuh teknik.
Para pendukung Inggris tentu berharap tim kesayangan mereka mampu mempertahankan gelar. Namun, Wiegman memilih merendah: “Kami akan menikmati kemenangan malam ini, lalu fokus pada final. Siapa pun lawannya, kami akan siap.”
Mimpi Juara Kedua Berturut-turut Realistis atau Terlalu Dini
Melihat performa Inggris sepanjang turnamen, peluang mereka untuk meraih gelar juara kedua secara beruntun sangat terbuka. Namun, tentu hal itu tidak akan mudah mengingat tekanan besar yang menyertai status sebagai juara bertahan.
Mental juara yang telah terbangun sejak Piala Dunia dan Euro 2022 menjadi kekuatan utama tim ini. Selain itu, dukungan dari publik Inggris yang selalu hadir dalam jumlah besar di setiap laga menjadi tambahan motivasi bagi para pemain.
Para analis menilai Inggris memiliki semua elemen untuk kembali mengangkat trofi: pelatih berpengalaman, skuad berkualitas, pengalaman turnamen, serta semangat kolektif yang kuat.
Reaksi Publik dan Media Antusiasme Menuju Final
Kemenangan Inggris atas Italia disambut gegap gempita oleh publik dan media Inggris. Surat kabar The Guardian menulis, “Lionesses kembali ke final—simbol era baru dominasi sepak bola putri Inggris.” Sementara BBC Sport menyebut kemenangan itu sebagai “pencapaian luar biasa dari skuad muda berbakat.”
Di media sosial, tagar #LionessesFinal kembali menjadi trending topic, dengan ribuan warganet mengucapkan selamat dan menyatakan kebanggaan terhadap pencapaian Lucy Bronze dkk.
Bahkan sejumlah pesepak bola pria ternama Inggris seperti Harry Kane dan Marcus Rashford ikut memberikan pujian lewat akun Twitter mereka. “Bangga luar biasa pada para Lionesses. Final lainnya! Bawa pulang trofinya!” tulis Kane.
Momentum Besar dalam Sejarah Sepak Bola Putri Inggris
Lolosnya Inggris ke final Euro Putri 2025 menjadi babak baru dalam sejarah panjang perjuangan sepak bola wanita di Negeri Ratu Elizabeth. Dari masa-masa penuh keterbatasan hingga kini menjadi kekuatan dominan di Eropa, perjalanan ini mencerminkan ketekunan dan konsistensi dalam membangun fondasi sepak bola yang inklusif dan berkualitas.
Dengan satu laga tersisa, mimpi untuk kembali menjadi juara berada di depan mata. Namun apa pun hasil akhirnya nanti, para Lionesses telah mencuri hati dunia dan membuktikan bahwa sepak bola putri adalah panggung yang layak untuk mendapatkan sorotan tertinggi.
Final nanti akan menjadi panggung pembuktian terakhir. Akankah Inggris kembali mengukir sejarah? Satu hal yang pasti: perjuangan mereka telah menginspirasi generasi baru—baik di Inggris, maupun di seluruh dunia.
Baca Juga:
- SBOTOP Barcelona Tantang Como 1907 di Trofi Joan Gamper ke-60: Duel Spesial Rayakan Sejarah Panjang
- SBOTOP Sudi Abdallah Siap Tumpahkan Gol di Laskar Kalinyamat: Tekad Besar Bersama Persijap Jepara
- SBOTOP Persik Kediri Siapkan 30 Pemain Tempur untuk Musim Super League 2025/2026: Gabungan Senior dan Bakat Muda