Spekulasi mengenai kedatangan John Herdman sebagai pelatih baru Timnas Indonesia terus memancing antusiasme publik sepak bola Tanah Air. Di tengah penantian pengumuman resmi dari PSSI, para pencinta sepak bola mulai menerka-nerka seperti apa racikan taktik yang akan diterapkan oleh juru taktik asal Inggris tersebut, khususnya dalam membangun lini belakang.
John Herdman disebut sebagai kandidat terkuat untuk mengisi kursi pelatih kepala Timnas Indonesia dan dijadwalkan bakal diperkenalkan paling lambat pada pertengahan Januari 2026. Usianya yang kini menginjak 50 tahun dinilai ideal untuk membawa kombinasi pengalaman dan pendekatan modern ke dalam skuad Garuda.
Harapan Baru Pascakegagalan ke Piala Dunia 2026
Ekspektasi besar kini berada di pundak Herdman. Ia diharapkan mampu mengangkat performa Timnas Indonesia setelah kegagalan menembus putaran final Piala Dunia 2026. Fokus utama federasi dan publik kini tertuju pada persiapan menuju Piala Asia 2027 yang akan digelar di Arab Saudi pada Januari mendatang.
Meski rekam jejak Herdman di Piala Dunia 2022 bersama Timnas Kanada berakhir di fase grup tanpa kemenangan, kemampuannya membawa Kanada lolos ke ajang terbesar dunia itu tetap dianggap sebagai pencapaian penting. Pengalaman tersebut diyakini bisa menjadi bekal berharga untuk menangani Timnas Indonesia yang tengah berada dalam fase transisi dan pembangunan.
Lini Belakang Jadi Fondasi Utama
Dalam sepak bola modern, lini belakang bukan sekadar area bertahan, tetapi juga fondasi awal dalam membangun serangan. Herdman dikenal sebagai pelatih yang menaruh perhatian besar pada struktur pertahanan yang disiplin dan solid. Oleh karena itu, pilihan komposisi bek Timnas Indonesia menjadi topik yang paling banyak dibicarakan.
Tak sedikit pengamat yang menilai Herdman kemungkinan besar akan mempertahankan skema tiga bek tengah yang sebelumnya sukses diterapkan. Trio Rizky Ridho, Jay Idzes, dan Justin Hubner dinilai masih menjadi opsi paling rasional dan menjanjikan.
Trio Ridho, Idzes, dan Hubner yang Teruji
Kombinasi Rizky Ridho, Jay Idzes, dan Justin Hubner tampil konsisten dalam sejumlah laga penting pada Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia saat Timnas Indonesia masih ditangani Shin Tae-yong. Ketiganya menunjukkan chemistry yang kuat, disiplin posisi, serta keberanian dalam duel satu lawan satu.
Pengamat sepak bola nasional, Ronny Pangemanan, menilai trio tersebut sangat mungkin kembali menjadi tulang punggung pertahanan Timnas Indonesia di era Herdman.
“Saya pikir itu tiga bek pilihan STY yang bagus. Karena hampir setiap kali mereka bermain, hasilnya positif dan sering clean sheet, kecuali mungkin saat melawan Jepang. Tapi setelah itu, kita bisa menang melawan Arab Saudi dan Bahrain dengan tiga bek itu,” ujar Ronny Pangemanan melalui kanal YouTube Nusantara TV.
Ia juga menyoroti solidnya trio tersebut saat bermain di Jakarta. Menurutnya, bahkan tim sekelas Australia kesulitan menembus pertahanan Timnas Indonesia ketika skema tiga bek tersebut diterapkan dengan disiplin tinggi.
Fleksibilitas Formasi ala John Herdman
Salah satu keunggulan John Herdman adalah fleksibilitas taktik. Ia dikenal tidak terpaku pada satu formasi baku. Skema 3-4-3 atau 3-5-2 dinilai sangat cocok dengan karakter pemain Timnas Indonesia saat ini, terutama dengan kehadiran bek-bek yang nyaman menguasai bola.
Dalam formasi tersebut, trio Ridho, Idzes, dan Hubner bisa menjadi tembok utama, sementara dua wing-back diberi kebebasan membantu serangan. Pendekatan ini memungkinkan Timnas Indonesia tetap solid saat bertahan, namun agresif ketika menyerang.
Peran Kevin Diks dan Calvin Verdonk
Di tengah kuatnya trio bek tengah, pertanyaan lain pun muncul: di mana posisi Kevin Diks dan Calvin Verdonk?
Ronny Pangemanan menilai keduanya justru menjadi senjata tambahan yang membuat Timnas Indonesia semakin fleksibel. Kevin Diks, misalnya, bisa dimainkan sebagai bek kanan atau wing-back dengan kecenderungan menyerang. Kemampuannya membaca permainan dan membantu build-up dinilai sangat cocok dengan filosofi Herdman.
Sementara itu, Calvin Verdonk bisa mengisi sisi kiri dengan peran serupa. Kecepatan, determinasi, serta kualitas crossing-nya memberi opsi variasi serangan dari kedua sisi lapangan.
“Kevin Diks bisa didorong agak ke depan, lalu di tengah ada pemain seperti Thom Haye dan Joey Pelupessy. Di kiri ada Calvin Verdonk. Dengan tiga bek di belakang, Timnas Indonesia akan sangat kuat,” jelas Ronny.
Menanti Racikan Resmi Herdman
Meski semua ini masih sebatas prediksi, satu hal yang pasti: komposisi lini belakang Timnas Indonesia memiliki kedalaman yang sangat menjanjikan. Kehadiran pemain-pemain berpengalaman dari Eropa, dikombinasikan dengan talenta lokal yang terus berkembang, memberi John Herdman banyak opsi strategis.
Jika benar Herdman resmi diperkenalkan pada Januari 2026, publik tentu menantikan bagaimana ia meramu potensi besar tersebut menjadi sistem permainan yang solid dan kompetitif. Trio Rizky Ridho, Jay Idzes, dan Justin Hubner berpeluang besar menjadi fondasi utama, namun fleksibilitas taktik tetap akan menjadi kunci dalam perjalanan baru Timnas Indonesia menuju level yang lebih tinggi.
BACA JUGA :












