1920x600-TOP-ID
ID
ID
previous arrow
next arrow

SBOTOP Kondisi Sakit Tak Halangi Pulisic : Dari Demam Tinggi Jadi Penyelamat AC Milan

Bintang AC Milan, Christian Pulisic, kembali menjadi sorotan publik sepak bola Italia. Bukan hanya karena penampilan gemilangnya saat membawa Rossoneri menang dramatis 3-2 atas Torino, tetapi juga karena kisah di balik layar: Pulisic ternyata sempat terbaring sakit dan demam tinggi hanya dua hari sebelum pertandingan berlangsung.

Pada laga lanjutan Serie A 2025/2026 yang digelar Selasa (09/12/2025) dini hari WIB, Milan sejatinya berada dalam kondisi sulit. Mereka tertinggal 0-2 lebih dulu dan kesulitan menembus pertahanan Torino. Namun masuknya Pulisic dari bangku cadangan mengubah segalanya. Ia mencetak dua gol krusial yang membawa AC Milan membalikkan keadaan menjadi kemenangan 3-2.

Yang membuat kisah ini semakin luar biasa adalah fakta bahwa pemain Timnas Amerika Serikat itu bahkan belum masuk daftar skuad hingga Senin sore, karena ia masih demam dan beristirahat total.

Demam Tinggi, Terlelap Dua Hari, Lalu Jadi Penentu Kemenangan

Dalam wawancaranya bersama Sky Sport Italia, Pulisic mengungkapkan bahwa kondisi tubuhnya sebenarnya masih jauh dari optimal pada hari-hari menjelang pertandingan.

“Dua hari yang lalu saya tertidur lelap karena demam. Tetapi hari ini saya merasa jauh lebih baik dan saya sangat senang bisa datang ke stadion dan membantu tim,” kata Pulisic.

Ia bahkan mengakui bahwa dirinya merasa ragu apakah bisa bermain atau tidak.

“Saya tidak tahu kemarin apakah saya bisa tampil, tetapi pagi ini kondisinya membaik. Jujur saja, saya lebih bahagia dengan kemenangan tim daripada gol-golnya,” lanjutnya.

Pelatih dan tim medis awalnya tidak menyiapkan Pulisic sebagai pemain yang akan turun. Namun mengingat pentingnya pertandingan dan kondisi fisik yang mulai membaik, ia akhirnya dimasukkan dalam daftar pemain cadangan dan diturunkan di babak kedua.

Keputusan itu terbukti tepat. Pulisic tampil bak super-sub dan menjadi pahlawan Rossoneri.

Produktivitas Tinggi Meski Waktu Bermain Lebih Sedikit

Musim ini sebenarnya sedikit aneh bagi Pulisic. Ia sempat mengalami beberapa masalah kebugaran yang membuat menit bermainnya tidak sebanyak musim-musim sebelumnya. Meski begitu, ia justru semakin efisien dan produktif.

Sejauh ini, ia sudah mencetak tujuh gol dalam sembilan pertandingan Serie A—angka terbaiknya sejak berseragam AC Milan.

Pulisic sendiri mengakui bahwa ia masih ingin meningkatkan kebugaran dan konsistensi.

“Musim ini agak aneh. Saya ingin berada dalam kondisi yang lebih bugar. Kami harus fokus dari satu pertandingan ke pertandingan berikutnya, kemudian kita lihat posisi kami di akhir musim,” ujar pemain 27 tahun itu.

Gol-gol penting yang ia ciptakan membuatnya menjadi salah satu pemain paling berpengaruh di skuad Milan musim ini, terutama saat tim menghadapi tekanan dan tertinggal seperti melawan Torino.

Milan Kembali ke Puncak Klasemen, Lupakan Luka di Coppa Italia

Kemenangan comeback atas Torino ini memiliki arti besar bagi Rossoneri. Selain mempertahankan posisi di puncak klasemen bersama Napoli, kemenangan ini juga menjadi pelipur lara setelah Milan tersingkir dari Coppa Italia di tangan Lazio beberapa hari sebelumnya.

Milan kini unggul satu poin dari Inter Milan yang berada di posisi ketiga. Dengan persaingan yang semakin panas, performa Pulisic dan rekan-rekannya akan sangat menentukan jalannya perebutan gelar juara Serie A musim ini.

Gol Indah Adrien Rabiot dan Perubahan Tempo di Babak Kedua

Selain dua gol Pulisic, Milan juga mendapat kontribusi penting dari Adrien Rabiot, yang mencetak gol spektakuler melalui tendangan kaki kiri jarak jauh. Gol tersebut menjadi momentum kebangkitan Milan setelah tertinggal 0-2.

Rabiot mengakui bahwa tim sempat tampil buruk di awal laga, namun menemukan ritme permainan tepat setelah pertengahan babak pertama.

“Kami memulai pertandingan dengan buruk, tetapi kemudian kami bangkit. Memasuki babak kedua, kami lebih bertekad,” ujar Rabiot.

Ia juga menegaskan peran besar Pulisic dalam membalikkan situasi.

“Masuknya Pulisic mengubah segalanya. Pertandingan seperti ini bisa mengubah musim,” tambahnya.

Namun Rabiot juga mengingatkan bahwa Milan tidak boleh selalu menunggu tertinggal dulu sebelum menunjukkan performa terbaik.

“Kami harus meningkatkan sikap sejak awal pertandingan. Tidak setiap pekan kami bisa bangkit dari 0-2 menjadi 3-2,” tuturnya.

Kesimpulan: Pulisic Tunjukkan Mental Juara dan Dedikasi Tinggi

Kisah Christian Pulisic dalam laga ini menjadi salah satu momen paling mengesankan bagi fans AC Milan musim ini. Dari kondisi demam tinggi hingga menjadi pahlawan dengan dua gol penentu, Pulisic menunjukkan mental baja, dedikasi, dan profesionalisme tingkat tinggi.

Kemenangan atas Torino bukan hanya soal tiga poin, tetapi juga tentang karakter tim. Milan membuktikan bahwa mereka adalah tim yang mampu bangkit di saat kritis—dan Pulisic menjadi pusat dari kebangkitan itu.

Dengan performa yang semakin matang, Pulisic layak menjadi salah satu pemain paling berpengaruh dalam perjalanan Milan musim ini, dan kisahnya melawan Torino akan dikenang sebagai salah satu comeback terbaik di era baru Rossoneri.

BACA JUGA :

TAGS:
CLOSE