Didirikan pada tahun 2018, Mills awalnya dikenal sebagai merek apparel lokal yang fokus pada pasar domestik, khususnya melalui kerja sama dengan klub-klub sepak bola Liga 1 Indonesia dan Tim Nasional Indonesia. Namun dalam kurun waktu kurang dari satu dekade, Mills telah berkembang pesat dan menunjukkan ambisi besar untuk menembus pasar global.
Kerja sama dengan FCV Dender EH adalah tonggak sejarah baru. Ini merupakan klub profesional Eropa pertama yang secara resmi menggunakan produk Mills sebagai penyedia apparel utama mereka untuk musim 2025/2026.
Dalam siaran pers resmi yang dirilis di Jakarta dan Denderleeuw secara serentak, CEO Mills, Bramantya Adhi, menyebut kolaborasi ini sebagai “momen kebanggaan bagi industri kreatif dan manufaktur Indonesia.” Ia menambahkan, “Ini bukan hanya tentang seragam. Ini tentang membawa semangat Indonesia ke panggung Eropa, lewat kualitas, inovasi, dan desain khas yang tidak kalah dengan jenama global.”
FCV Dender Klub Kecil dengan Ambisi Besar
FCV Dender EH bukan klub raksasa, tapi dikenal sebagai tim dengan visi progresif. Klub ini bermarkas di kota kecil Denderleeuw, Flandria Timur, dan memiliki sejarah panjang sejak awal abad ke-20. Meski saat ini berlaga di kasta kedua Belgia, FCV Dender pernah mencicipi kompetisi tertinggi di tahun 2007–2009.
Presiden klub, Jan De Gendt, menjelaskan bahwa pilihan terhadap Mills bukan semata karena nilai kontrak, tapi karena kesamaan nilai. “Kami melihat Mills bukan hanya sebagai penyedia kostum, tapi mitra jangka panjang yang punya semangat tumbuh bersama. Mereka muda, ambisius, dan punya visi yang kami yakini,” ujarnya.
Desain Seragam Perpaduan Estetika Lokal dan Global
Peluncuran seragam FCV Dender buatan Mills langsung mendapat sorotan di media sosial. Desainnya menggabungkan nuansa klasik Eropa dengan elemen modern yang elegan. Seragam kandang didominasi warna biru tua khas klub, dengan aksen garis geometris berwarna perak yang melambangkan keteguhan. Sedangkan seragam tandang tampil berani dengan kombinasi putih dan merah anggur, warna yang tidak lazim tapi mencuri perhatian.
Yang menarik, pada bagian kerah dalam jersey terdapat motif batik kawung yang halus, sebagai representasi budaya Indonesia. Ini adalah simbolisasi halus namun kuat bahwa produk ini lahir dari tangan anak bangsa.
Direktur kreatif Mills, Dimas Surya, menjelaskan, “Kami ingin jersey ini jadi representasi jembatan dua budaya—Eropa dan Indonesia. Desain ini tidak hanya memenuhi tuntutan estetika global, tapi juga membawa DNA lokal yang membanggakan.”
Teknologi di Balik Seragam Inovasi dan Fungsionalitas
Mills tidak hanya fokus pada desain visual, tapi juga mengusung inovasi teknologi pada setiap produknya. Jersey FCV Dender menggunakan teknologi AeroCoolTech, yang dikembangkan secara eksklusif untuk mengatur sirkulasi udara dan menjaga suhu tubuh atlet dalam berbagai kondisi cuaca.
Fitur lain yang disematkan antara lain:
- DryMax Layering: Lapisan dalam yang menyerap keringat dengan cepat.
- FlexFit Fabric: Kain elastis yang memungkinkan gerakan dinamis tanpa membatasi mobilitas.
- Eco-Poly Blend: Bahan ramah lingkungan dari daur ulang plastik laut.
Dengan teknologi ini, Mills ingin menunjukkan bahwa produk Indonesia bukan hanya indah, tapi juga berstandar tinggi secara performa.
Peluncuran Global Dipantau Dunia Dirayakan di Dua Benua
Peluncuran seragam ini dilakukan secara simultan di dua lokasi: Jakarta dan Denderleeuw. Di Jakarta, acara digelar di Sarinah, ikon pusat perbelanjaan modern pertama di Indonesia, sementara di Belgia, peluncuran diadakan di Stadion Van Roy.
Acara di Jakarta dihadiri sejumlah tokoh penting, seperti Menparekraf Sandiaga Uno, legenda sepak bola Indonesia Bambang Pamungkas, dan perwakilan Kedutaan Besar Belgia. Sementara di Dender, skuad utama FCV Dender memperagakan jersey secara langsung disaksikan 2.000 fans setia mereka.
Kedua acara dihubungkan melalui siaran langsung lintas negara, simbol bahwa dunia kini makin terkoneksi, dan produk Indonesia bisa hadir di panggung mana pun.
Respon Dunia Apresiasi dan Antusiasme
Langkah Mills ini mendapat sambutan hangat dari berbagai pihak, termasuk media olahraga internasional. ESPN FC menyebutnya sebagai “bukti nyata bahwa globalisasi sepak bola membuka jalan bagi kolaborasi kreatif lintas benua,” sementara The Athletic menyoroti keberanian FCV Dender mengambil keputusan “out of the box” dengan menggandeng brand dari Asia Tenggara.
Di media sosial, para penggemar mode sepak bola juga tak kalah antusias. Akun-akun khusus jersey seperti @ClassicFootballShirts dan @FootyHeadlines memberi ulasan positif, menyebut desain Mills sebagai “segarkan udara segar di tengah dominasi desain monoton jenama besar.”
Strategi Bisnis Mills Eropa Sebagai Pintu Bukan Tujuan Akhir
Menurut pakar bisnis olahraga dari Universitas Indonesia, dr. M. Rizky Kusuma, langkah ekspansi Mills ke Eropa adalah strategi cerdas yang menciptakan efek psikologis besar di mata konsumen. “Ketika brand lokal berhasil menembus Eropa, persepsi langsung berubah. Produk yang semula dianggap ‘lokal biasa’ kini setara dengan jenama global. Ini bukan sekadar ekspor produk, tapi ekspor kepercayaan,” katanya.
Mills sendiri telah mengisyaratkan bahwa kerja sama dengan FCV Dender bukanlah akhir, melainkan awal dari ekspansi lebih luas. Mereka tengah menjajaki peluang dengan beberapa klub di Liga Portugal, Turki, dan bahkan J-League Jepang.
Diplomasi Budaya Lewat Sepak Bola
Yang menarik, kerja sama Mills dan FCV Dender juga membuka peluang diplomasi budaya. KBRI Brussel melalui pernyataan resminya mendukung penuh inisiatif ini sebagai bentuk soft diplomacy Indonesia.
Duta Besar Indonesia untuk Belgia, Andri Hadi, menyebut kerja sama ini sebagai “sarana memperkenalkan kualitas produk Indonesia dan budaya kita ke publik Eropa dalam konteks yang segar dan penuh semangat.”
Sebagai kelanjutan dari kerja sama ini, direncanakan juga adanya agenda pertukaran budaya, coaching clinic untuk anak muda Belgia, hingga tur pameran produk UMKM Indonesia di stadion FCV Dender.
Tantangan dan Harapan Apa Selanjutnya
Meskipun peluncuran ini mendapat sambutan hangat, tantangan besar tetap ada. Pasar Eropa sangat kompetitif, dengan dominasi jenama raksasa seperti Nike, Adidas, Puma, dan Macron. Namun justru di tengah persaingan inilah, Mills bisa tampil berbeda lewat pendekatan humanis, desain bermakna, dan kualitas setara.
CEO FCV Dender, dalam wawancaranya dengan kanal VRT Belgia, mengakui bahwa ada risiko, tapi juga ada potensi. “Kami bangga menjadi yang pertama bekerja sama dengan jenama Asia Tenggara. Kami ingin menjadi pionir, bukan pengikut.”
Dukungan dari Tanah Air Kebanggaan Bersama
Di Indonesia, respons masyarakat sangat positif. Sejumlah tokoh publik menyuarakan dukungannya lewat media sosial. Artis sekaligus penggiat UMKM, Giring Ganesha, menulis, “Mills adalah bukti nyata bahwa anak muda Indonesia bisa menembus dunia tanpa harus kehilangan identitas.”
Sementara itu, netizen ramai membagikan momen peluncuran dengan tagar #MillsGoesGlobal dan #KaryaAnakBangsa.
Pemerintah pun disebut siap memberi dukungan insentif dan akses pasar lebih luas bagi Mills dan jenama lokal lain yang berani menembus pasar internasional.
Baca Juga: