1920x600-TOP-ID
ID
ID
previous arrow
next arrow

SBOTOP: Mario Lemos Apresiasi Suasana Positif di Persijap Jepara Energi Baru untuk Musim Depan

Persijap Jepara, salah satu klub bersejarah di sepak bola Indonesia, kembali menarik perhatian menjelang bergulirnya Liga 2 musim 2025/2026. Setelah melalui proses yang cukup panjang dalam memilih pelatih kepala, akhirnya manajemen menjatuhkan pilihan pada Mario Lemos, pelatih berpengalaman asal Portugal yang pernah menangani Timnas Bangladesh dan beberapa klub Asia Tenggara.

Kedatangan Lemos bukan hanya menjadi titik awal perubahan arah taktik dan strategi tim, tetapi juga menandai dimulainya era baru yang penuh harapan bagi Laskar Kalinyamat. Dalam beberapa pekan pertama kepemimpinannya, Lemos terlihat antusias dengan atmosfer dan semangat yang ditunjukkan para pemain, staf, dan pendukung.

Dalam sebuah wawancara eksklusif, Lemos menyatakan kekagumannya terhadap lingkungan kerja di Jepara, menyebutnya sebagai “energi positif yang luar biasa.” Artikel ini akan mengulas secara mendalam bagaimana Mario Lemos melihat perkembangan Persijap, strategi yang sedang dibangun untuk musim depan, serta bagaimana sinergi klub dan masyarakat Jepara menjadi fondasi penting untuk mewujudkan ambisi naik ke Liga 1.

Sambutan Hangat di Kota Ukir Lemos Tiba dengan Misi Jelas

Mario Lemos resmi diperkenalkan sebagai pelatih kepala Persijap pada akhir Juni 2025. Kedatangannya langsung disambut antusias oleh publik Jepara, terutama para suporter fanatik yang telah lama mendambakan kebangkitan klub. Manajemen klub menyelenggarakan perkenalan terbuka di Stadion Gelora Bumi Kartini, dan ribuan pendukung hadir untuk menyambut sang pelatih.

Dalam pidato perdananya, Lemos menyampaikan:

“Saya tahu Persijap adalah klub dengan sejarah panjang dan dukungan fanatik. Saya datang ke sini bukan hanya untuk bekerja, tapi untuk membangun sesuatu yang berarti. Saya ingin membawa klub ini ke tempat yang lebih tinggi.”

Sejak saat itu, Lemos mulai aktif berinteraksi dengan pemain dan ofisial, mempelajari kultur lokal, serta menyusun program latihan intensif yang sesuai dengan karakter skuad.

Suasana Latihan yang Menyegarkan

Lemos dikenal sebagai pelatih yang detail, fokus pada organisasi tim, dan sangat memperhatikan atmosfer ruang ganti. Asia Tenggara Selama dua pekan pertama latihan, ia mengamati karakter pemain satu per satu, sambil membangun relasi emosional yang kuat dengan para pemain lokal maupun pemain baru.

“Atmosfer di sini luar biasa. Para pemain punya semangat belajar, dan saya merasakan ada rasa lapar akan keberhasilan. Ini energi yang sangat penting dalam membangun tim pemenang,” ungkap Lemos.

Beberapa pemain menyebut bahwa metode latihan Lemos sangat berbeda dibanding pelatih sebelumnya. Ia menggabungkan pendekatan taktik Eropa dengan adaptasi lokal, sambil tetap mendorong kebebasan bermain yang kreatif.

Dukungan Manajemen Pilar Utama Menuju Profesionalisme

Salah satu hal yang disoroti Lemos adalah keseriusan manajemen dalam mendukung proyeknya. Direktur teknik Persijap, Wahyu Nugroho, menyatakan bahwa klub berkomitmen membangun ekosistem sepak bola modern yang dimulai dari fondasi.

“Kami percaya Lemos bisa membawa perubahan. Tapi itu tidak bisa terjadi tanpa dukungan sistemik. Oleh karena itu kami juga sedang memperbaiki infrastruktur latihan, penguatan akademi, hingga sistem pemantauan performa,” ujar Wahyu.

Kehadiran Lemos juga turut memperkuat posisi Persijap dalam bursa transfer. Beberapa pemain yang sebelumnya ragu bergabung, akhirnya tertarik karena ingin dilatih oleh pelatih yang memiliki pengalaman internasional.

Gaya Bermain yang Diusung Atraktif dan Taktikal

Dalam beberapa sesi latihan terbuka, publik Jepara bisa menyaksikan sedikit gambaran filosofi permainan yang diusung Lemos. Ia menginginkan Persijap tampil menyerang namun tetap disiplin secara struktur.

“Kami ingin bermain dengan penguasaan bola, cepat dalam transisi, dan agresif saat kehilangan bola. Tapi yang terpenting adalah fleksibel. Tim harus bisa menyesuaikan dengan lawan,” terang Lemos.

Menurut laporan dari pelatih fisik, Lemos sangat menekankan latihan intensitas tinggi dan kerja sama antarlini. Ia bahkan memanfaatkan teknologi GPS untuk memantau pergerakan dan beban latihan pemain, sesuatu yang tergolong baru di lingkungan Liga 2.

Peran Pemain Lokal Potensi yang Diangkat

Lemos juga memberikan perhatian besar terhadap talenta lokal Jepara. Dalam beberapa kesempatan, ia menyebutkan bahwa klub tidak bisa hanya mengandalkan pemain dari luar, melainkan harus memaksimalkan potensi lokal.

“Saya melihat banyak anak muda dari Jepara yang punya teknik dan semangat luar biasa. Tugas saya adalah mengasah mereka agar siap bermain di level tertinggi,” ujarnya.

Salah satu pemain muda yang menjadi sorotan adalah Rizky Hidayat, gelandang berusia 20 tahun yang disebut-sebut bakal jadi andalan Lemos di lini tengah. Rizky mengaku terinspirasi dengan metode latihan pelatih asal Portugal itu.

“Coach Lemos beda. Dia detail banget. Kami jadi lebih paham posisi, pergerakan tanpa bola, dan cara berpikir di lapangan,” ungkap Rizky.

Peran Suporter Energi yang Tak Tergantikan

Tak hanya pemain dan staf, Lemos juga memberikan apresiasi besar terhadap peran suporter Persijap. Ia beberapa kali menyebut bahwa atmosfer di stadion dan dukungan dari tribun menjadi motivasi tersendiri bagi tim.

“Saya pernah melatih di negara lain, tapi suporter Persijap termasuk yang paling loyal dan bersemangat. Mereka selalu hadir, bahkan di sesi latihan. Itu luar biasa!”

Grup suporter seperti Jetmania dan Laskar Kalinyamat pun merasa dihargai dengan pendekatan Lemos yang terbuka dan humanis. Mereka bahkan berinisiatif mengadakan acara “Meet & Greet” dengan Lemos dan staf pelatih sebagai bentuk dukungan moral.

Persiapan Uji Coba dan Pemusatan Latihan

Untuk menguji kesiapan tim sebelum kompetisi resmi dimulai, Lemos telah menyiapkan rangkaian laga uji coba. Klub dijadwalkan menghadapi beberapa tim dari Liga 1 dan Liga 2 di bulan Agustus 2025. Selain itu, Persijap akan melakukan pemusatan latihan selama 10 hari di Yogyakarta.

Tujuan dari pemusatan latihan ini bukan hanya untuk membangun fisik dan taktik, tapi juga memperkuat chemistry pemain. Lemos percaya bahwa tim yang sukses bukan hanya terdiri dari pemain bagus, tetapi juga yang memiliki ikatan emosional yang kuat.

Ambisi Realistis Promosi Tapi dengan Proses

Ketika ditanya soal target musim ini, Lemos tidak buru-buru menjanjikan promosi. Ia lebih memilih menekankan proses jangka panjang.

“Tentu, semua ingin promosi. Tapi saya ingin Persijap dibangun dengan pondasi kuat. Saya ingin tim ini kompetitif, berkembang setiap pekan, dan bermain dengan identitas yang jelas. Kalau itu bisa dicapai, hasil akan mengikuti,” tegasnya.

Manajemen klub pun sepakat dengan pendekatan ini. Mereka tidak ingin mengulang kesalahan musim-musim sebelumnya yang terlalu tergesa dan mengandalkan proyek instan.

Harapan Masyarakat Jepara Klub yang Membanggakan

Jepara adalah kota yang mencintai sepak bola. Dari pedagang kaki lima hingga pejabat daerah, semua punya harapan agar Persijap bisa kembali menjadi kebanggaan, bahkan kembali merasakan atmosfer Liga 1 seperti di masa kejayaan dulu.

Wakil Bupati Jepara, dalam acara peluncuran tim, mengatakan:

“Kami mendukung penuh setiap langkah positif klub. Sepak bola bukan hanya hiburan, tapi juga kebanggaan daerah dan alat pembangunan karakter generasi muda.”

Baca Juga:

TAGS:
CLOSE